Bab 19 Pemberian Dewa
by Rezaarihta
22:29,Jun 21,2021
Di Dimensi Misterius
Tepatnya di dalam sebuah Gua, Xiao Long terus berlatih tanpa henti.
Bahkan sepertiga dari kitab kitab yang diberikan oleh Tengkorak Emas sudah ia kuasai dalam pelatihan tertutupnya kali ini.
Kini Xiao Long melatih Teknik Teknik dalam berpedang, ia masih harus mempelajari teknik senjata lainnya.
Karena Xiao Long akan keluar dari Dimensi Misterius ini nantinya dan dipersiapkan secara matang untuk bekal hidupnya.
"Anak ini sebentar lagi akan menerobos." Ucap Roh kitab yang melihat tubuh Xiao Long mulai bersinar disaat berlatih tarung.
Benar saja apa yang di ucapkan oleh Roh Kitab, tiba tiba Xiao Long melayang di atas udara dan bersinar sangat terang.
"Duar......" Xiao Long sekali lagi menerobos ke lapisan Perunggu akhir.
Setelah menerobos, Xiao Long langsung memuntahkan cairan hitam yang mempertanyakan tubuhnya sedang dibersihkan.
Kemampuan Xiao Long juga sangat mengerikan, bahkan ia setara dengan Kultivator lapisan Bumi akhir.
"Senior...." Ucap Xiao Long memberi hormat kepada Roh kitab.
"Bagus Tuan Muda... Anda telah menerobos..." Ucap Roh kitab senang.
"Tapi... tubuhku." Ucap Xiao Long terheran heran.
Xiao Long menatap tubuhnya yang berotot dan mempunyai sebuah tanda yang aneh di bagian lengannya.
"Aku lupa mengatakannya... Teknik Teknik yang ada anda pelajari di dalam kitab berpedang mempunyai tingkat yang tinggi, setiap kali Anda menguasai Teknik berpedang anda akan mendapat sebuah tanda suci." Jelas Roh Kitab tersenyum.
Memang benar, terdapat sebuah tanda hitam yang melingkar di lengan Xiao Long.
Setelah mendapat penjelasan, Xiao Long kembali melompat ke atas pepohonan dan melanjutkan latihannya, ntah mengapa ia kini tidak memerlukan makan dan juga minum.
Ia bahkan tidak merasakan keletihan lagi.
Disaat Xiao Long melompat dari pohon ke pohon sambil melayangkan serangan pedangnya, sebuah cahaya tiba tiba mengitari tubuh Xiao.
Xiao Long yang terkejut dan mengetahui bahwa cahaya tersebut tidak berbahaya hanya berdiam dan memerhatikan cahaya tersebut.
Cahaya tersebut tiba tiba semakin silau dan mengubah sekitarnya berubah menjadi putih.
"Selamat datang Xiao Long." Ucap Seorang pria besar yang berjalan mendekati Xiao Long dengan pakaian perang emas yang sangat agung.
"Senior!!" balas Xiao Long.
Xiao Long yang tidak mengenali orang tersebut tidak sedikitpun merasakan kecurigaan bahkan ia merasa tenang di hadapan pria itu.
"Dasar dari pelatihanmu sudah sangat kuat... aku senang melihat dirimu yang sekarang... sebagai hadiah... akan kuberikan sebuah Pusaka Dewa Surgawi untukmu." Ucap Senior tersebut sambil melambaikan tangannya.
Sebuah Pedang indah dan bersinar muncul di hadapan Xiao Long.
"Terimalah Pedang Naga Langit." Ucap orang tersebut.
Xiao Long menerima pedang tersebut dan pedang tersebut langsung berubah menjadi hitam legam yang awalnya berwarna putih bersinar.
"Eh... bagaimana bisa berubah?" ucap Xiao Long bingung.
"Kemampuanmu sudah sangat tinggi, Pedang Naga Langit bahkan minder saat ia disentuh olehmu." Ucap Orang tersebut tersenyum.
"Terima kasih atas pemberiannya Senior... tapi siapakah Senior ini?" tanya Xiao Long.
"Kita akan bertemu nantinya... jadi ingat wajahku ini." Balas Orang tersebut tersenyum dan menghilang.
Setelah orang tersebut menghilang, keadaan juga kembali seperti semula, Xiao Long juga tampak memegang sebuah Pedang Hitam.
Roh Kitab yang melihat hal itu, langsung menghampiri Xiao Long.
"Anda sudah bertemu dengannya?" tanya Roh Kitab.
"Siapa???" tanya Xiao Long balik.
"Anda akan mengetahuinya nantinya... aku tidak mempunyai hak untuk mengatakan identitas Beliau." Balas Roh kitab.
Xiao Long semakin kebingungan dan hanya bisa menatap pemberian dari orang misterius tersebut.
Ia tak ingin berkata apa apa lgi dan langsung mencoba pedang tersebut.
Ia mengeluarkan bilah pedangnya dari sarungnya dan langsung mengayunkannya ke arah Hutan.
Sebuah energi keluar dari pedang tersebut dan menghantam hutan tersebut hingga hancur berantakan.
"Ini... sungguh mengerikan." Ucap Xiao Long takjub.
"Ini adalah salah satu senjata Dewa Tertinggi... hanya ada 4 jenis senjata Dewa Tertinggi, jadi jangan gunakan disaat yang tidak diperlukan." Ucap Roh Kitab.
"Baik Senior." Balas Xiao Long sambil kembali menyarungkan pedangnya.
Setelah menyimpan pedangnya, Xiao Long melanjutkan latihannya yang masih panjang dan baru saja dimulai ini.
Di Alam Iblis.
Tampak Dewa Siluman baru saja tiba dan langsung memasuki Istana Iblis.
"Ada apa kau kesini?" Tanya Iblis Darah.
"Ini gawat... tampaknya kita telah terlambat untuk menghadang kelahiran dari sang pewaris tersebut." Ucap Dewa Siluman cemas.
"Bukankah kau yang mengatakannya jika kau yang mencari anak itu!!" bentak Iblis Darah.
"Kau pikir ini semudah mencari Iblis bodoh sepertimu." Ucap Dewa Siluman emosi.
"Jaga Ucapanmu sialan!!!!" teriak Iblis Darah.
"Sudah sudah... kali ini aku tak ingin berdebat... anak Manusia itu berada di sebuah tempat yang tak mungkin kita sebagai Iblis dan Siluman memasukinya." Ucap Dewa Siluman.
"Memangnya dimana?" tanya Iblis Darah.
"Jika tidak salah... tempat itu berada di kekaisaran Pedang Langit." Jawab Dewa Siluman.
"Mengapa kita tidak bisa pergi kesana?? Bukankah itu Alam Manusia... biarkan pasukanku menghancurkan tempat itu." Ucap Iblis Darah.
"Di dalam Kekaisaran Pedang Langit terdapat seseorang yang tidak bisa kita ganggu, dia adalah keturunan Siluman yang sama sepertiku... tapi beberapa tahun ini aku tidak pernah mendengar tentangnya lagi." Ucap Dewa Siluman mengelus dagunya.
"Terus langkah apa yang akan kita lakukan?" tanya Iblis Darah.
"Perintahkan beberapa Prajuritmu untuk menyelidiki tempat itu, aku tidak ingin berurusan dengan Manusia keturunan Siluman itu." Ucap Dewa Siluman.
"Baiklah... akan kutugaskan beberapa Prajurit untuk menyelinap." Balas Iblis Darah.
Di Kekaisaran Pedang Langit.
Tampak Kaisar bersama Pangeran yang ada di gendongan kaisar sedang menuju sebuah tempat.
Tempat tersebut adalah sebuah Pemakaman untuk keluarga Kekaisaran.
Termasuk Permaisuri Kaisar sendiri, sekaligus Ibu dari Fang An.
Ia berdiri di depan makam Permaisuri dan meletakkan Fang An di atas ubin makam tersebut.
"Istriku... Fang An akan aku kirim ke sebuah Sekte... aku berharap engkau menjaganya dari segala marabahaya." Ucap Kaisar sambil meneteskan air matanya.
"Aku meminta maaf jika aku tidak bisa menjaganya lagi... ia akan mendapat sebuah keluarga baru nantinya... dan mudah mudahan Aura Siluman yang engkau turunkan kepadanya akan menghilang." Ucap Kaisar Pedang Langit kembali.
Fang An yang masih bayi juga tampak merasakan kesedihan yang ada di dalam diri Ayahnya.
Sebuah Aura hitam tidak disadari Kaisar keluar dari makam tersebut dan masuk ke dalam tubuh Fang An.
Sontak Fang An langsung menangis, Kaisar yang terkejut langsung menggendong Fang An kembali dan membawanya kembali pulang.
Entah Aura apa yang ada masuk ke dalam Fang An, tetapi Fang An tampak tidak menyukai Aura tersebut karena sedari tadi, ia terus menangis.
Tepatnya di dalam sebuah Gua, Xiao Long terus berlatih tanpa henti.
Bahkan sepertiga dari kitab kitab yang diberikan oleh Tengkorak Emas sudah ia kuasai dalam pelatihan tertutupnya kali ini.
Kini Xiao Long melatih Teknik Teknik dalam berpedang, ia masih harus mempelajari teknik senjata lainnya.
Karena Xiao Long akan keluar dari Dimensi Misterius ini nantinya dan dipersiapkan secara matang untuk bekal hidupnya.
"Anak ini sebentar lagi akan menerobos." Ucap Roh kitab yang melihat tubuh Xiao Long mulai bersinar disaat berlatih tarung.
Benar saja apa yang di ucapkan oleh Roh Kitab, tiba tiba Xiao Long melayang di atas udara dan bersinar sangat terang.
"Duar......" Xiao Long sekali lagi menerobos ke lapisan Perunggu akhir.
Setelah menerobos, Xiao Long langsung memuntahkan cairan hitam yang mempertanyakan tubuhnya sedang dibersihkan.
Kemampuan Xiao Long juga sangat mengerikan, bahkan ia setara dengan Kultivator lapisan Bumi akhir.
"Senior...." Ucap Xiao Long memberi hormat kepada Roh kitab.
"Bagus Tuan Muda... Anda telah menerobos..." Ucap Roh kitab senang.
"Tapi... tubuhku." Ucap Xiao Long terheran heran.
Xiao Long menatap tubuhnya yang berotot dan mempunyai sebuah tanda yang aneh di bagian lengannya.
"Aku lupa mengatakannya... Teknik Teknik yang ada anda pelajari di dalam kitab berpedang mempunyai tingkat yang tinggi, setiap kali Anda menguasai Teknik berpedang anda akan mendapat sebuah tanda suci." Jelas Roh Kitab tersenyum.
Memang benar, terdapat sebuah tanda hitam yang melingkar di lengan Xiao Long.
Setelah mendapat penjelasan, Xiao Long kembali melompat ke atas pepohonan dan melanjutkan latihannya, ntah mengapa ia kini tidak memerlukan makan dan juga minum.
Ia bahkan tidak merasakan keletihan lagi.
Disaat Xiao Long melompat dari pohon ke pohon sambil melayangkan serangan pedangnya, sebuah cahaya tiba tiba mengitari tubuh Xiao.
Xiao Long yang terkejut dan mengetahui bahwa cahaya tersebut tidak berbahaya hanya berdiam dan memerhatikan cahaya tersebut.
Cahaya tersebut tiba tiba semakin silau dan mengubah sekitarnya berubah menjadi putih.
"Selamat datang Xiao Long." Ucap Seorang pria besar yang berjalan mendekati Xiao Long dengan pakaian perang emas yang sangat agung.
"Senior!!" balas Xiao Long.
Xiao Long yang tidak mengenali orang tersebut tidak sedikitpun merasakan kecurigaan bahkan ia merasa tenang di hadapan pria itu.
"Dasar dari pelatihanmu sudah sangat kuat... aku senang melihat dirimu yang sekarang... sebagai hadiah... akan kuberikan sebuah Pusaka Dewa Surgawi untukmu." Ucap Senior tersebut sambil melambaikan tangannya.
Sebuah Pedang indah dan bersinar muncul di hadapan Xiao Long.
"Terimalah Pedang Naga Langit." Ucap orang tersebut.
Xiao Long menerima pedang tersebut dan pedang tersebut langsung berubah menjadi hitam legam yang awalnya berwarna putih bersinar.
"Eh... bagaimana bisa berubah?" ucap Xiao Long bingung.
"Kemampuanmu sudah sangat tinggi, Pedang Naga Langit bahkan minder saat ia disentuh olehmu." Ucap Orang tersebut tersenyum.
"Terima kasih atas pemberiannya Senior... tapi siapakah Senior ini?" tanya Xiao Long.
"Kita akan bertemu nantinya... jadi ingat wajahku ini." Balas Orang tersebut tersenyum dan menghilang.
Setelah orang tersebut menghilang, keadaan juga kembali seperti semula, Xiao Long juga tampak memegang sebuah Pedang Hitam.
Roh Kitab yang melihat hal itu, langsung menghampiri Xiao Long.
"Anda sudah bertemu dengannya?" tanya Roh Kitab.
"Siapa???" tanya Xiao Long balik.
"Anda akan mengetahuinya nantinya... aku tidak mempunyai hak untuk mengatakan identitas Beliau." Balas Roh kitab.
Xiao Long semakin kebingungan dan hanya bisa menatap pemberian dari orang misterius tersebut.
Ia tak ingin berkata apa apa lgi dan langsung mencoba pedang tersebut.
Ia mengeluarkan bilah pedangnya dari sarungnya dan langsung mengayunkannya ke arah Hutan.
Sebuah energi keluar dari pedang tersebut dan menghantam hutan tersebut hingga hancur berantakan.
"Ini... sungguh mengerikan." Ucap Xiao Long takjub.
"Ini adalah salah satu senjata Dewa Tertinggi... hanya ada 4 jenis senjata Dewa Tertinggi, jadi jangan gunakan disaat yang tidak diperlukan." Ucap Roh Kitab.
"Baik Senior." Balas Xiao Long sambil kembali menyarungkan pedangnya.
Setelah menyimpan pedangnya, Xiao Long melanjutkan latihannya yang masih panjang dan baru saja dimulai ini.
Di Alam Iblis.
Tampak Dewa Siluman baru saja tiba dan langsung memasuki Istana Iblis.
"Ada apa kau kesini?" Tanya Iblis Darah.
"Ini gawat... tampaknya kita telah terlambat untuk menghadang kelahiran dari sang pewaris tersebut." Ucap Dewa Siluman cemas.
"Bukankah kau yang mengatakannya jika kau yang mencari anak itu!!" bentak Iblis Darah.
"Kau pikir ini semudah mencari Iblis bodoh sepertimu." Ucap Dewa Siluman emosi.
"Jaga Ucapanmu sialan!!!!" teriak Iblis Darah.
"Sudah sudah... kali ini aku tak ingin berdebat... anak Manusia itu berada di sebuah tempat yang tak mungkin kita sebagai Iblis dan Siluman memasukinya." Ucap Dewa Siluman.
"Memangnya dimana?" tanya Iblis Darah.
"Jika tidak salah... tempat itu berada di kekaisaran Pedang Langit." Jawab Dewa Siluman.
"Mengapa kita tidak bisa pergi kesana?? Bukankah itu Alam Manusia... biarkan pasukanku menghancurkan tempat itu." Ucap Iblis Darah.
"Di dalam Kekaisaran Pedang Langit terdapat seseorang yang tidak bisa kita ganggu, dia adalah keturunan Siluman yang sama sepertiku... tapi beberapa tahun ini aku tidak pernah mendengar tentangnya lagi." Ucap Dewa Siluman mengelus dagunya.
"Terus langkah apa yang akan kita lakukan?" tanya Iblis Darah.
"Perintahkan beberapa Prajuritmu untuk menyelidiki tempat itu, aku tidak ingin berurusan dengan Manusia keturunan Siluman itu." Ucap Dewa Siluman.
"Baiklah... akan kutugaskan beberapa Prajurit untuk menyelinap." Balas Iblis Darah.
Di Kekaisaran Pedang Langit.
Tampak Kaisar bersama Pangeran yang ada di gendongan kaisar sedang menuju sebuah tempat.
Tempat tersebut adalah sebuah Pemakaman untuk keluarga Kekaisaran.
Termasuk Permaisuri Kaisar sendiri, sekaligus Ibu dari Fang An.
Ia berdiri di depan makam Permaisuri dan meletakkan Fang An di atas ubin makam tersebut.
"Istriku... Fang An akan aku kirim ke sebuah Sekte... aku berharap engkau menjaganya dari segala marabahaya." Ucap Kaisar sambil meneteskan air matanya.
"Aku meminta maaf jika aku tidak bisa menjaganya lagi... ia akan mendapat sebuah keluarga baru nantinya... dan mudah mudahan Aura Siluman yang engkau turunkan kepadanya akan menghilang." Ucap Kaisar Pedang Langit kembali.
Fang An yang masih bayi juga tampak merasakan kesedihan yang ada di dalam diri Ayahnya.
Sebuah Aura hitam tidak disadari Kaisar keluar dari makam tersebut dan masuk ke dalam tubuh Fang An.
Sontak Fang An langsung menangis, Kaisar yang terkejut langsung menggendong Fang An kembali dan membawanya kembali pulang.
Entah Aura apa yang ada masuk ke dalam Fang An, tetapi Fang An tampak tidak menyukai Aura tersebut karena sedari tadi, ia terus menangis.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved