Bab 16 Keputusan Raja Chen dan Pertemuan Feng Shui-Xiao Ying

by Rezaarihta 05:36,Jun 21,2021
Goa Dimensi.

Hari demi hari Xiao Long berlatih dan terus meningkatkan Kultivasinya.

Kemampuan Xiao Long dalam hal berkultivasi sangat mengerikan, ia dapat menyerap energi apa pun dengan cepat.

Ia hanya membutuh 3 hari untuk menguasai kitab praktik Iblis dan Dewa dengan sempurna.

Kini Xiao Long akan memasuki ruang kitab kembali, setelah ia makan beberapa sumberdaya untuk mengisi perutnya.

Tapi kali ini ruang kitab yang akan dimasukinya akan sedikit berbeda.

Karena roh Kitab yang satu ini akan melatih Xiao Long dalam hal bertarung, ia akan di ajarkan cara penggunaan pedang, kapak, cambuk, hingga tombak.

Dan waktu untuk mempelajari ini diperkirakan sekitar 12 tahun lamanya di ruang Dimensi dan 4 tahun lamanya di Alam Manusia.

Akan menjadi sebuah waktu yang sangat lama bagi Xiao Long nantinya untuk mempersiapkan dirinya.

Tapi sebelum ia memasuki ruang Kitab, Xiao Long merasakan sebuah getaran batin yang sangat kuat dari dalam hatinya.

Ia terus menatap ke arah luar Gua walaupun tidak terlihat apa pun.

Ia tampak memikirkan kedua orangtuanya yang telah lama tidak mengunjunginya beberapa hari ini.

Tapi dengan tekad yang kuat, Xiao Long melangkahkan kakinya ke dalam ruang Kitab dan mulai berlatih untuk 12 Tahun ke depan.


Di kerajaan Chen.

Menurut perkiraan dari Raja Chen, Istana kerajaan akan mendapat sebuah tamu yang tak di undang.

Mereka adalah utusan dari Sekte Bunga Api, mereka datang untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban dari kerajaan Chen atas pembunuhan yang dilakukan oleh Prajurit kerajaan terhadap murid Sekte Bunga Api.

"Lapor Yang Mulia... utusan Sekte Bunga Api telah berada di depan Istana." Ucap salah satu Prajurit.

"Persilahkan mereka masuk." Balas Raja Chen santai.

Seseorang Sepuh menghadap Raja Chen, ia adalah Tetua 1 Sekte Bunga Api.

"Salam Yang Mulia Raja Chen." Ucap orang tersebut.

"Salam Tetua." Balas Raja Chen.

"Apa yang Tetua lakukan di Kerajaan kami?" tanya Zhong Hua yang berdiri di samping singgasana Raja Chen.

"Maaf sebelumnya Yang Mulia... hamba datang ke kerajaan ini atas perintah dari Patriak Sekte...
Beliau meminta penjelasan dan pertanggung jawaban atas insiden Beberapa hari yang lalu." Ucap Tetua 1.

"Walaupun aku memberikan penjelasan... Apakah opini yang ada di luar sana akan berubah??? Tentunya tidak Tetua... sebaiknya kita langsung membahas pertanggung jawaban apa yang kalian minta?" tanya Raja Chen.

"Kami tidak berani meminta Yang Mulia... tapi Saya mewakili Sekte Bunga Api menyarnkan agar kerajaan Chen ikut andil dalam penerimaan murid di Sekte kami." Ucap Tetua 1 licik.

"Apakah itu cukup untuk membersihkan nama kerajaan Chen?" tanya Raja Chen tetap santai.

"Anda lebih mengetahuinya." Balas Tetua 1.

"Jadi begitu.... baiklah.... masalah ini telah tersebar luas dan membuat nama Prajurit kerajaan Chen sedikit ternodai... sebagai pertanggung jawaban kami... aku akan menyuplai sumberdaya Sekte Bunga Api." Ucap Raja Chen.

"Anda sungguh bijaksana Yang Mulia." Balas Tetua 1 senang atas keputusan Raja Chen.

"Tapi dengan satu syarat... aku akan menyuplai setelah penerimaan murid baru selesai... tepatnya 5 tahun yang akan datang." Balas Raja Chen.

"Hmm... baiklah jika itu telah menjadi keputusan Yang Mulia Raja... kami menerimanya." Balas Tetua 1 yang mengira Raja Chen akan memberikan sumberdaya secara cuma cuma.

Setelah pertemuan tersebut, Tetua 1 langsung memutuskan untuk kembali ke Sekte Bunga Api untuk mengabarkan kabar ini.

Sedangkan Raja Chen tersenyum penuh arti di singgasananya.

"Apa yang Anda pikirkan?" tanya Zhong Hua heran.

"Mereka mengira akan mendapatkan sumberdaya dari kerajaan Chen secara cuma cuma... padahal aku akan memanfaatkan momentum ini untuk membalas perbuatan mereka... akan kuhancurkan Sekte rakus itu." Balas Raja Chen.



Di Puncak Gunung Darah.

Terlihat Seorang Pemuda bertopeng sedang bersemedi di sebuah bibir Jurang.

Pemuda tersebut tampaknya telah lama bersemedi di tempat tersebut, terlihat dari pakainnya yang kotor dan lumut lumut serta akar akar pohon mulai menjalar di tubuhnya.

Ia adalah Feng Shui, atas saran dari Xiao Tian, Feng Shui telah cukup lama bersemedi untuk melemahkan segel yang berada di dalam Dantiannya.

Tapi tanda tanda pelemahan segel belum juga tampak.

Bahkan segel tersebut terus menghisap Tenaga Dalam Feng Shui.

"Ada apa ini??? Mengapa Dantianku semakin lama semakin mengecil." Ucap Feng Shui merasakan pengecilan Dantian.

"Ini tidak baik... aku bisa jadi orang pertama yang akan mendapat kemunduran lapisan Kultivasiku." Ucap Feng Shui terkejut.

Ia lantas berdiri dan melepaskan eratkan akar akar yang ada di tempat tersebut.

Tetapi akar akar tersebut tampak tidak lepas begitu saja, bahkan ia semakin di kekang semakin keras.

"Apa lagi sekarang?? Apakah aku harus mati di tempat ini secara mengenaskan." Ucap Feng Shui pasrah dan sedih.

Tiba tiba suara langkah kaki terdengar di telinga Feng Shui.

"Ada orang." Ucap Feng Shui pelan.

Ternyata seorang gadis tampak sedang mengendap endap dan tidak menyadari jika akar yang ada di sampingnya terdapat manusia di dalamnya.

"Hei..." Ucap Feng Shui menganggetkan wanita tersebut.

"Siapa kau!!!!" teriak Wanita tersebut terkejut dan waspada akan sekelilingnya.

"Hei bodoh... aku ada disini." Ucap Feng Shui.

Wanita tersebut mendekati tumpukan lumut dan akar yang ada di sampingnya.

"Eh.... apakah kau Manusia?" tanya Wanita tersebut.

"Ya jelas aku Manusia." Balas Feng Shui kesal.

"Sedang apa kau disini?" tanya Wanita tersebut.

"Aku yang seharusnya bertanya kepadamu." Balas Feng Shui.

"Aku datang kesini untuk mencari Seseorang." Balas Wanita tersebut.

Cukup lama Feng Shui menatap wajah wanita itu dan ia terkejut dengan identitas dari wanita itu.

"Kau... bukankah kau Wanita yang ada di kota hari itu." Ucap Feng Shui.

Wanita tersebut tak lain adalah Xiao Ying.

Xiao Ying yang belum mengenali sosok Feng Shui mendekati tubuh Feng Shui yang dililit oleh akar akar hidup tersebut.

Ia lantas menebas beberapa akar dan membuat kepala Feng Shui dapat bernapas dengan lega.

"Huffft... akhirnya." Ucap Feng Shui menghela nafas.

Xiao Ying tidak berhenti disana... ia lantas membuka topeng Feng Shui.

"Kau..." Ucap Xiao Ying menatap Feng Shui dengan emosi.

"Hei... apa kabarmu." Ucap Feng Shui.

"Sialan... aku kesini datang untuk mencarimu... dan membawa kepalamu." Ucap Xiao Ying mengangkat pedangnya

"Eh... Tunggu dulu... apa yang kau lakukan." Ucap Feng Shui terkejut.

Xiao Ying mengayunkan pedangnya ke arah kepala Feng Shui, dengan cepat Feng Shui menghembuskan Tanaga dalam dari mulutnya.

"Drassss..." Xiao Ying tampak tidak siap menerima serangan mendadak Feng Shui dan terpental ke arah pohon yang ada di depannya.

"Sialan... mati kau." Teriak Xiao Ying mencoba membunuh Feng Shui dengan menusukkan pedangnya.

"Aaaaauuuuuuuuu..." Tiba tiba terdengar sebuah suara Serigala yang tampak tidak jauh dari keberadaan mereka.

"Ini... Ini Serigala Merah tingkat Emas akhir." Ucap Feng Shui mengenali suara tersebut.

Xiao Ying yang hampir menusuk jantung Feng Shui lantas menghentikan serangannya karena mendengar Auman serigala tersebut.

"Cepat lepaskan aku... kau tidak akan mampu menghadapi serigala itu." Bentak Feng Shui.

"Diamlah... aku akan membunuh Serigala itu... jika dia berani mendekatiku." Balas Xiao Ying angkuh.

"Bodoh... kau tidak sebanding dengannya.... Kultivasimu saja masih di Lapisan Emas awal." Ucap Feng Shui gelisah.

Tiba tiba beberapa Serigala Merah lapisan Emas akhir muncul dan mengepung Xiao Ying dan Feng Shui yang dililit oleh akar akar hidup.

Salah satu Serigala Merah melompat dan menyerang Feng Shui, tapi Xiao Ying tidak sedikitpun gentar dan menyerang balik.

Ia langsung menggunakan beberapa teknik berpedang keluarga Xiao.

"Teknik Naga Samudra." Teriak Xiao Ying menebas Serigala tersebut.

Sebuah aura biru keluar dari pedang tersebut sejalan dengan tebasan Xiao Ying, tetapi Serigala Merah tersebut dengan mudah menghindar.

"Gadis ini rupanya dari keluarga Xiao." Ucap Feng Shui pelan.

Tak berhenti disana, Serigala tersebut membuka mulutnya lebar lebar.

"Aaaaaaaauuuuuuuuuuuu........." Serigala tersebut mengaum cukup keras dan membuat telinga Xiao Ying mengeluarkan darah.

"Gadis bodoh... Cepat lepaskan aku." Teriak Feng Shui.

"Tidak akan." Balas Xiao Ying keras kepala.

Lagi lagi Xiao Ying melancarkan Teknik Naga Samudra dan hasilnya sama saja, Serigala Merah dengan mudah menghindar.

Xiao Ying diterkam Serigala tersebut dan membuat tangannya terluka cukup parah.

"Baiklah... lepaskan dulu aku.... urusanmu denganku akan kita selesaikan nanti." Ucap Feng Shui.

Xiao Ying menatap Feng Shui dengan tajam.

Ia menebas akar akar hidup tersebut dan membuat Feng Shui terbebas.

"Jangan lari." Ucap Xiao Ying terduduk lemas.

"Perhatikan bagaimana seorang Pendekar ahli bertarung." Ucap Feng Shui menggerakkan pergelangan tangannya.

Salah satu Serigala langsung menerkam Feng Shui, dengan mudah Feng Shui memukul Serigala tersebut hingga terpukul mundur.

"Teknik Api Neraka...." Teriak Feng Shui mendorong kedua telapak tangannya.

Api besar keluar dari telapak tangan Feng Shui dan menyerbu kawanan Serigala Merah tersebut.

Karena Serigala Merah sangat takut akan api, mereka memilih untuk mundur dan menjauh dari Feng Shui.



Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

224