Bab 11 Keluarga Xiao

by Rezaarihta 05:28,Jun 21,2021
"Hei... kenapa kau menghentikan prosesnya..." Ucap Xiao Long heran.

"Diamlah bocah." Ucap Tengkorak Emas.

Di Alam Jiwa.

"Dewa.... apa yang sedang Anda lakukan disini?" Tanya Tengkorak Emas.

"Aku mengawasi anak ini." Balas Dewa tersebut senyum.

"Aku tidak mengerti apa yang Anda maksud dengan mengawasi.... tolong berikan penjelasan kepadaku Dewa." Ucap Tengkorak Emas penasaran.

"Aku tidak perlu menjelaskan apa apa padamu Tubuh suci... kau sudah tahu.... lakukanlah tugasmu.... aku hanya mengawasinya.... dia akan mendapatkan berkahku." Balas Dewa tersebut tersenyum.

Tengkorak Emas menundukkan kepalanya dan memberi hormat.

Tengkorak Emas kembali melanjutkan proses pemindahan tengkorak emas ke dalam tubuh Xiao Long.

Akhirnya proses terakhir dan paling sakit akan di rasakan oleh Xiao Long.

Sebuah proses membedah dada dan mengganti tulang rusuk.

Sebuah proses yang sangat menyakitkan bahkan itu semua bergantung pada Xiao Long saat ini.

"Bocah... aku mengingatkan terkahir kali... untuk saat ini tolong bertahan, jangan sampai kau tidak sadarkan diri.... jika sempat terjadi... kau akan meninggal dunia... dan proses ini akan sia sia." Ucap Tengkorak Emas.

"Bukankah kau bisa menyadarkanku?" tanya Xiao Long.

"Apakah kau tidak melihat tubuhku saat ini?? Tubuhku hanya tersisa tulang rusuk dan kepala tak berguna ini... setelah tulang rusuk ini memasuki tubuhmu... aku akan selepasnya akan hilang... jadi kau akan berjuang sendiri setelah ini." Ucap Tengkorak Emas.

Xiao Long menelan ludah dan tidak bisa menjawab lagi.

Tengkorak emas langsung melaksanakan pembedahan terakhir untuk Xiao Long.

Xiao Long terus saja berteriak untuk menjaga kesadarannya.

Ia ntah berapa kali harus menggigit lidahnya agar ia tetap tersadar.

Tulang rusuk akhirnya memasuki tubuh Xiao Long, tubuh Xiao Long benar benar bergetar hebat bahkan rasa sakitnya kini terasa 1000 kali dari sebelumnya.

Xiao Long terus berusaha dan menahan kesakitan.

Cukup lama proses memasukkan tulang rusuk ini dan akhirnya pergantian tulang akhirnya berhasil sukses.

Xiao Long yang merasakan jika tidak ada lagi rasa sakit dari dalam tubuhnya, hanya rasa sakit dari luka luar yang ia rasakan kini.

"UGH.... ini sungguh membuatku hampir mati." Ucap Xiao Long lemas.

Ia akhirnya tidur dan terlelap karena tenaganya telah habis keseluruhan.



Di kediaman sebuah keluarga Bangsawan.

Seorang gadis tampak berjalan dengan emosi yang meledak-ledak bahkan ia terus saja berbicara sendiri.

Pakaiannya juga tampak kotor dan beberapa bagian robek.

"Kakek....." Teriak gadis tersebut membuat anggota keluarga yang sedang rapat di aula langsung keluar.

"Apa yang terjadi padamu Ying'er?" tanya Seorang wanita yang tak lain adalah ibunya, Xiao Lin.

"Ibu.... aku diserang oleh seorang pengembara." Ucap gadis tersebut yang tak lain adalah Xiao Ying.

"Lancang.... berani sekali seorang Pengembara berurusan dengan keluarga Xiao." Teriak ayah dari Xiao Ying, Xiao Tan.

"Tenangkan dirimu anakku... kita harus mendengarkan cerita dari Ying'er." Balas Seorang Sepuh bernama Xiao Tian.

Xiao Tian adalah Sepuh yang juga orang yang bertemu dengan Feng Shui.

Xiao Ying menceritakan keseluruhan cerita dan sedikit berbohong agar keluarganya membalas Feng Shui.

Ia bahkan mengatakan jika Feng Shui merobek pakaiannya.

"Apakah itu benar??" tanya Xiao Tian curiga.

"Benar kakek... aku tidak berbohong." Balas Xiao Ying.

Xiao Tian lantas menyentuh kening dadi Xiao Ying.

"Hmm.... jadi pemuda itu rupanya." Ucap Xiao Tian tersenyum.

"Bagaimana ayah??? Apakah Ayah tahu siapa pemuda itu?? Biarkan aku membunuhnya." Ucap Xiao Tan emosi.

"Diamlah... Xiao Ying... berapa kali Kakek mengingatkanmu agar kau tidak selalu bersikap semena mena... laki laki yang kau usik itu bukanlah laki laki sembarangan." Ucap Xiao Tian.

"Tapi Ayah... dia telah berani berbuat yang tidak senonoh kepada Putriku." Ucap Xiao Tan.

"Apakah kau percaya begitu saja... aku telah membaca semua pikirannya, tidak ada hal seperti itu dalam kejadian sebenarnya." Ucap Xiao Tian.

Wajah Xiao Ying langsung pucat dan tidak lagi bisa menampik kebohongannya.

"Tapi Ayah..." Ucap Xiao Tan keras kepala.

"Aku tidak mengizinkanmu untuk memperpanjang urusan ini." Balas Xiao Tian dan pergi.

Xiao Tan tidak lagi bisa berbuat apa apa karena ayahnya telah memutuskan.

Xiao Tian adalah seorang kepala Keluarga Bangsawan Xiao, ia memiliki seorang putra bernama Xiao Tan yang menikah dengan Xiao Ling.

Ia dikaruniai seorang anak bernama Xiao Ying yang juga cucu dari Xiao Tian.

Xiao Tian bukanlah satu satunya yang tersisa dari generasi keluarga Xiao.

Ia mempunyai satu orang adik dan satu orang kakak.

Adik dari Xiao Tian bernama Xiao Peng yang memiliki sifat keras kepala dan kejam.

Sedangkan kakak tertua mereka adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan, hanya Xiao Peng dan juga Xiao Tian yang mengetahui identitas dari kakak mereka.

Hanya satu petunjuk dari kakak mereka tersebut, Dia dikenal sebagai Pendekar Naga Hitam.

Sebuah nama yang masih diagung agungkan oleh keluarga Xiao, walaupun mereka tidak mengetahui identitas asli orang tersebut.

Xiao Tian masuk ke dalam ruang Kultivasinya dan duduk bersila.

Ia terlihat sedang masuk ke dalam ruang jiwanya.

"Kakak.... apa yang kau lakukan disini?" Tanya Xiao Tian tiba tiba berjumpa dengan Kakak tertuanya.

Tapi wujud asli dari kakak tertuanya tersebut hanya sebatas bayangan hitam dengan mata merah.

"Aku hanya ingin mengingatkanmu agar tidak menyinggung praktisi suci itu... dia telah dilindungi seseorang yang sangat kuat." Ucap Bayangan hitam tersebut.

"Siapa sebenarnya dia?" tanya Xiao Tian.

"Nama yang ia gunakan sekarang adalah Feng Shui, latar belakangnya bukan orang biasa, terlebih lagi wajah yang kau lihat adalah wajah barunya.... jangan sekali sekali berani menyinggungnya atau keluarga Xiaomu akan lenyap." Ucap bayangan Hitam.

"Xiaoku??? Ini juga keluargamu kakak." Balas Xiao Tian.

Aku sudah lama tidak mengenal nama Xiao lagi... setelah kalian berani melakukan hal keji itu." Balas Bayangan hitam.

"Tapi kakak... semua itu.." Ucap Xiao Tian.

Bayangan Hitam tidak membalas dan pergi begitu saja.

Xiao Tian langsung terbangun dan merenung atas kesalahan yang ia lakukan beberapa beberapa tahun yang lalu.


Di kekaisaran Tombak Emas.

Setelah kelahiran dari putra Kaisar, kaisar kini lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang anak, Fang An.

Kedekatan Kaisar dan Fang An juga membuat istrinya bahagia, hanya saja beberapa hari yang lalu, permaisuri Kaisar telah meninggal dunia karena sesuatu hal yang aneh terjadi padanya.

Tubuhnya tiba-tiba mengering seperti jiwanya disedot oleh Iblis.

Tetapi semua itu tidak bisa dibuktikan oleh siapapun.

Karena di dalam ruangan hanya ada Fang An yang masih bayi dan Permaisuri sendiri.

Hubungan Fang An dan juga Kaisar Tombak Emas tampak semakin dekat dan kemanapun Kaisar pergi, Fang An yang masih bayi terus bersama Kaisar.

Kaisar tidak ingin ada yang menyakiti Fang An dan membuatnya kehilangan orang terdekat lagi.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

224