Bab 13 Pengorbanan Untuk Sang Anak

by Rezaarihta 05:32,Jun 21,2021
Di Alam Dewa.

Tampak Dewa Dewi yang ada di Alam Dewa sedang sibuk sibuknya membahas sebuah ramalan dari Dewa Takdir.

"Apa isi dari ramalanmu?" tanya Dewa Petir penasaran.

"Aku meramal bahwa seorang bocah sedang melakukan pelatihan tertutup di suatu tempat, hanya saja tempat tersebut sangat sulit untuk di jangkau oleh Dewa Dewi." Jawab Dewa Takdir.

"Bukannya pelatihan bagi seorang Kultivator muda itu hal biasa??? Apakah ada yang salah?" tanya Dewa Petir heran.

"Apakah hal biasa bocah yang berumur 1 tahun bisa berkultivitas dengan mudah dan mempunyai energi yang sangat besar?" Ucap Dewa Takdir tiba tiba.

"1 Tahun???" Ucap semua orang terkejut.

"Bocah ini hanya akan menjadi penghalang dan penghancur Dunia.... kita tidak bisa membiarkannya hidup lebih lama lagi.... kita harus mencari bocah itu." Balas Dewa Takdir.

Tampak beberapa Dewa masih ragu akan usul dari Dewa Takdir, tapi untuk dugaannya itu semua hal yang benar karena Manusia mempunyai derajat yang lebih rendah dibandingkan Dewa Dewi.

Dari kejauhan.

Tampak Dewa Naga Langit yang mendengar perdebatan para Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Ia tidak menduga bahwa para Dewa hanya memikirkan kedudukannya.

"Para Dewa Dewi rakus itu hanya memikirkan posisinya.... mereka tidak menduga perbuatan mereka kali ini akan menghancurkan Dunia." Ucap Dewa Naga yang merubah dirinya menjadi wujud naga.

Ia langsung terbang ke arah Langit dan keluar dari kolam Suci.

Tapi sebelum ia keluar dari kolam Suci, air berubah menjadi yang hampa dan terlihat seseorang yang duduk di atas Teratai sedang menatapnya.

"Hormat hamba Dewa Surga." Ucap Dewa Naga.

"Naga Langit... biarkan mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan... jangan mencoba untuk menghalangi mereka." Ucap Dewa Surga tersenyum.

"Tapi Dewa... aku takut ini akan menimbulkan sebuah kekacauan nantinya." Balas Dewa Naga.

"Hal itu tidak akan bisa dihindari..." Ucap Dewa Surga.

"Tapi Dewa..." Balas Dewa Naga.

"Aku kesini bukan semata untuk menghentikanmu... aku memberikan tugas untukmu kali ini." Ucap Dewa Surga.

"Tugas apa Dewa?" tanya Dewa Naga.

"Lindungilah anak yang sedang di incar oleh Dewa Dewi itu... jadilah sebuah tameng baginya." Ucap Dewa Surga.

Dewa Naga tak membalas dan hanya terdiam cukup lama, raut wajahnya juga seakan berubah.

"Jangan memikirkan masa lalu... aku mengerti sumpahmu dan juga kesedihanmu... tapi dengan kehadiran anak ini... dia akan sedikit menghiburmu." Ucap Dewa Surga.

"Hmm... baiklah Dewa... aku terima tugasku..." Balas Dewa Naga.


Di Kediaman Keluarga Xiao.

Xiao Ying tampak belum menerima keputusan dari Sang Kakek, Xiao Tian.

Ia masih menaruh dendam kepada Feng Shui dan ingin sekali merobek robek tubuhnya.

Xiao Ying merencanakan pergi dari kediaman Xiao untuk mencari Feng Shui.

Ia yakin, Pemuda itu belum jauh dari kediamannya.

Sebelum pergi, ia menemui Xiao Peng, kakek ketiganya.

"Kakek Muda...." Ucap Xiao Ying memanggil kakeknya dari luar ruangan.

"Masuklah Cucuku..." Balas Xiao Peng dari dalam ruangan.

Xiao Ying masuk ke dalam ruangan dan mendapati kakeknya sedang bermeditasi.

"Ada apa cucuku?" tanya Xiao Peng.

"Kakek... izinkan aku pergi untuk membunuh Pemuda yang aku temui di kota." Ucap Xiao Ying.

"Hahahahaha... aku suka dengan sifatmu... carilah Pemuda itu... jangan biarkan dia hidup dengan tenang... jika kau butuh sesuatu, panggil kakek melalui ruang jiwamu." Ucap Xiao Peng.

"Baik kakek... terima kasih... Xiao Ying pamit." Ucap Xiao Ying.

Xiao Peng mengangguk dan membiarkan Xiao Ying pergi.

Xiao Ying dan Xiao Peng memiliki hubungan yang dekat dan juga sifat yang sama.

Praktik Xiao Peng sendiri telah berada di tingkat Lapisan Kaisar tengah, ia dikenal sebagai Pendekar Naga Iblis.

Xiao Peng tidak memiliki anak karena ia lebih memilih untuk fokus dalam Kultivasinya.

Jika dibandingkan dengan saudara keduanya, Xiao Tian. Xiao Peng sangat berlawanan, mereka seakan sebuah api dan air. Tidak pernah bisa akur.

Tiba tiba Xiao Tian mendobrak masuk ke dalam ruangan Xiao Peng dan menatapnya dengan tajam.

"Ada apa kau kesini?" tanya Xiao Peng dingin.

"Kau.... berani sekali kau mengizinkan Xiao Ying meninggalkan tempat ini." Ucap Xiao Tian marah.

"Xiao Ying sudah besar... ia juga telah berumur 17 tahun... apakah kau pikir Xiao Ying adalah seorang anak kecil?" tanya Xiao Peng.

"Hais... kau ini... kau sendiri tahu bagaimana sifat Xiao Ying... bahkan hukuman dari Sekte Naga Iblis untuk Xiao Ying belum selesai." Ucap Xiao Tian.

"Kau ini... tidak usah memikirkan sekte kecil tidak berguna itu... aku bisa meratakan tempat itu sekarang juga jika aku mau." Balas Xiao Peng angkuh.

Xiao Tian kini tak lagi membalas perkataan dari Xiao Peng.

Xiao Tian langsung keluar dari tempat tersebut karena sangat kesal dengan kelakuan Xiao Ying dan Xiao Peng.


Di Gua Dimensi.

Tepat saat Xiao Lian dan Xiao Ling sedang berjaga di depan pintu masuk Gua.

Sebuah portal terbuka dan membuat tekanan di tempat tersebut sedikit berat.

"Siapa mereka??" Ucap Xiao Lian heran saat beberapa orang keluar dari portal tersebut.

Tak hanya beberapa orang, mereka juga membawa beberapa pasukan yang dilengkapi persenjataan.

"Ada gerangan apa Senior sekalin datang ke tempat kami?" tanya Xiao Lian sopan.

"Dimana anak itu?" tanya Salah satu orang yang tak lain adalah Dewa Petir.

Dewa Petir datang dengan membawa beberapa Dewa dan juga pasukannya.

Dewa yang ia bawa adalah Dewa Api, Dewi Awan.

"Maaf Senior.... siapa yang Anda maksud?" tanya Xiao Lian heran.

"Anak yang sedang berkultivitas di dalam Gua itu." Balas Dewa Petir.

"Oh... Xiao Long... anak itu adalah anak kami Senior... Jika boleh tahu... ada urusan apa kalian mencari anak kami?" tanya Xiao Lian mulai mencurigai.

"Kami ingin membawa anak itu... anak itu akan menjadi sumber bencana kedepannya nanti kepada kaum Dewa seperti kami." Balas Dewa Api.

"Dewa..." Ucap Xiao Lian dan Xiao Ling terkejut.

Ia lantas berlutut dan memberi hormat.

"Serahkan anak itu sekarang juga." Bentak Dewa Petir.

"Maaf Senior... anak kami adalah anak yang baik... kami tidak mungkin menyerahkan anak kami jika Senior sekalian mempunyai rencana jahat kepadanya." Balas Xiao Lian.

"Serang mereka... dan seret anak itu dari dalam Gua." Balas Dewa Petir.

Akhirnya Prajurit Langit langsung menyerang kedua orang tua Xiao Long.

Orang tua Xiao Long mencoba menahan sambil meminta keringanan.

"Dewa... tolong berikan ampunan kepada anak kami." Ucap Xiao Ling.

Tapi para Dewa dan Dewi tidak menghiraukan hal tersebut.

Karena perbedaan praktik yang sangat jauh, orang tua Xiao Long dengan mudah di kalahkan dengan beberapa pukulan.

Sewaktu Dewa petir melangkah ke dalam Gua, tangan dari Xiao Lian menahan kaki dari Dewa Petir.

"Manusia rendahan... jangan sentuh aku." Ucap Dewa Petir marah sambil mengangkat tinggi tinggi tangannya ke atas Langit.

Tercipta sebuah Pedang yang berbentuk petir di tangan Dewa Petir.

"Cras....." Dewa Petir tanpa bada basi langsung menghujam jantung Xiao Lian dan membuatnya langsung tewas ditempat.

Melihat hal itu, Xiao Ying juga ikut ikutan menutup pintu Gua dengan tubuhnya, tapi Dewa Api mengibaskan tangannya dan membuat Xiao Ling terbakar menjadi debu.

"Hanya Manusia rendahan... tapi berani melawanku." Ucap Dewa Api angkuh.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

224