Bab 6 Siluman-Iblis
by Rezaarihta
05:21,Jun 21,2021
Di Alam Iblis.
Telah terjadi pertarungan besar antara Iblis Darah melawan seseorang yang mempunyai kekuatan setara dengan Iblis Darah.
Pertarungan itu membuat Alam Iblis sedikit kacau balau hingga merusak kemegahan Istana Kekaisaran Iblis.
"Apa hanya segini kekuatan para kaum Iblis?" Tanya orang tersebut.
"Sialan kau... jangan pikir kau bisa berbuat sesuka hatimu di tempat ini." Teriak Iblis darah sambil mengeluarkan seluruh Aura Pembunuh.
Orang tersebut juga tak tinggal diam dan ikut mengeluarkan Aura Pembunuh yang lebih besar.
Bentrokan Aura Pembunuh tak bisa dihindarkan.
Tampak Iblis darah harus memuntahkan darah yang cukup banyak karena auranya kalah jauh.
Tiba tiba sewaktu bentrokan Aura terjadi kembali, petir tiba tiba menyambar dan membuat kedua Aura Pembunuh tersebut lepas kontrol.
"Hei Iblis badai... apa yang kau lakukan?" tanya Iblis Darah.
"Maaf Tuan... aku tidak melakukan apa apa." Jawab iblis Badai jujur.
Sontak pertarungan mereka terhenti sementara dan membuat Iblis Darah kebingungan.
Tidak ada makhluk lain yang bisa mengontrol Alam Iblis kecuali dirinya dan juga Iblis Badai.
Sedangkan orang Misterius tersebut juga tampak keheranan dan menatap ke atas langit sambil melayang.
'Rupanya kehancuran kami akan datang... ini tidak bisa dibiarkan.' Batin orang Misterius tersebut sambil turun dari langit dan berdiri di depan Iblis Darah.
"Aku ingin berbicara denganmu sebentar saja." Ucap orang Misterius tersebut pelan.
"Apa yang ingin kau katakan.... Apakah kau ingin bernegosiasi dan meminta kekaisaran Iblis tunduk kepadamu?" Tanya Iblis darah marah.
"Jangan salah paham... Aku memang menginginkan kekaisaran ini, tapi ada satu hal yang merubah pikiranku." Ucap Orang tersebut.
"Apa itu Siluman sialan." Bentak Iblis darah.
Ternyata orang yang sedari tadi dilawan oleh Iblis Darah adalah Dewa Siluman.
Dewa Siluman bukan termasuk golongan Dewa maupun Iblis.
Ia adalah keturunan langsung dari seorang Dewa dan juga Iblis, Siluman tercipta dan makin berkembang populasinya di saat terjadi pertarungan Sang Kaisar Langit dan juga Kaisar Iblis.
Hingga kini tidak diketahui Dewa siapa yang berani menjalin hubungan dengan Iblis.
Kaum Siluman juga telah mempunyai alam sendiri yang jauh dari Alam Manusia dan juga alam Iblis.
Rahasia dari keberadaan Siluman hanya diketahui oleh Dewa tertinggi dan beberapa Iblis dan Dewa Dewi Langit.
"Apakah kau tidak tahu pertanda apa yang barusan terjadi." Ucap Dewa Siluman.
"Itu hanya gejala alam biasa... Mengapa kau sampai sepucat itu?" tanya Iblis darah heran.
"Kau Memang tidak pantas untuk menggantikan Kaisar Iblis terdahulu...." Balas Dewa Siluman.
"Beraninya kau..." Ucap Iblis darah mengeluarkan api hitam dari tangannya.
"Tenanglah Iblis bodoh, petir tadi adalah pertanda akan adanya anak yang akan mewarisi seluruh kekuatan Dewa tertinggi." Ucap Dewa Siluman.
"Terus apa masalahnya??? Bukankah hal itu biasa... Dewa juga ingin mempunyai Pewaris." Balas Iblis darah santai.
"Tidak... Kali ini berbeda... Karena ia akan menjadi penghambat tujuan Iblis, Siluman maupun dewa nantinya." Ucap Dewa Siluman.
Sontak Iblis darah terdiam dan memikirkan dampak yang terjadi jika anak tersebut sudah siap menjadi pewaris Dewa.
"Kali ini aku percaya kepadamu... tapi apa tujuanmu sekarang?" tanya Iblis darah.
"Aku akan mencari anak itu... itu akan menjadi jalan satu satunya untuk melenyapkan anak itu." Balas Dewa Siluman.
Setelah terjadi perundingan cukup lama, Dewa Siluman dan juga Iblis darah sepakat untuk bekerjasama dalam mencari anak yang dimaksud tersebut.
Sebenarnya Iblis dan Siluman memiliki tujuan yang sama, yaitu sama sama ingin menguasai Dunia karena selama ini mereka ditindas oleh Para Dewa.
Mereka menganggap Dewa terus saja mengganggu mereka dan juga menginginkan posisi paling tinggi dihadapan para Dewa Tertinggi.
Di Alam Manusia.
Pagi harinya di Kekaisaran Pedang Langit.
Sang kaisar Langit menerima kabar bahwa Pasukan yang ia kirim untuk menjaga wilayahnya telah dibunuh bersama Panglima Jian.
Sontak kabar ini membuat Istana kekaisaran geger, karena selama ini tidak ada yang berani menolak kehadiran mereka terang terangan seperti ini.
"Ini sungguh memalukan... cari orang yang berani melakukan ini kepada pasukanku... aku tidak ingin ada kata gagal." Bentak Kaisar Pedang Langit marah.
"Yang Mulia... sebaiknya kita lebih berhati-hati lagi... dan hamba mengusulkan agar Anda lebih berkonsentrasi pada Pemerintahan." Balas Perdana Menteri.
"Apa kau menyalahkanku??" tanya Kaisar Pedang Langit dingin.
"Hamba tidak berani... tapi saya ingin Anda lebih memikirkan pemerintahan untuk saat ini." Balas Perdana Menteri.
"Hmm... aku mengerti...." Balas Kaisar sedikit tersinggung atas ucapan Perdana Menteri.
Tak lama seorang anak berusia 8 tahun berjalan ke arah singgasana.
"Ada apa Tian'er?" tanya Kaisar.
Anak tersebut adalah anak dari Kaisar Pedang Langit, ia bernama Xian Tian.
"Aku pamit kembali ke Sekte Bunga Api Ayah." Ucap Xian Tian.
"Oh... kau sudah ingin kembali ya... baiklah... Hati hati." Balas Kaisar.
"Iya Ayah... Jaga kesehatan ayah." Balas Xian Tian.
Kaisar Langit mengangguk dan Xian Tian tiba tiba menghilang dan pergi dari hadapan Kaisar.
Xian Tian adalah seorang murid dari salah satu Sekte besar di Alam Manusia.
Ia juga murid yang sangat berbakat, bahkan ranah Kultivasinya berada di lapisan Emas awal di usianya yang masih menginjak 8 tahun.
Ia adalah Monster di Sekte Bunga Api.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
Tak butuh waktu lama, Pasukan dari Panglima Feng telah kembali ke Istana Kekaisaran Tombak Emas dan langsung melapor ke hadapan Kaisar.
"Oooo jadi seperti itu.... Aku tak menyangka kerajaan kecil Chen memiliki kekuatan yang sangat kuat." Ucap Kaisar Tombak Emas.
"Betul Yang Mulia... Bahkan aku tidak bisa membava tingkat praktik mereka..." Balas Panglima Feng.
"Ya sudah... aku tidak akan membahayakan pasukanku untuk menyerang tempat itu kembali... dan yang terpenting kau telah membuat hubungan yang baik dengan keluarga kerajaan Chen." Balas Kaisar bangga.
"Terima kasih Yang Mulia." Balas Panglima Feng.
"Baiklah... sebaiknya kau beristirahat... kau pasti lelah setelah pergi jauh." Balas Kaisar.
"Maaf sebelumnya Yang Mulia... sewaktu perjalanan... aku telah memikirkan sesuatu dengan matang matang..." Ucap Panglima Feng ragu.
"Apa itu... katakan saja..." Balas Kaisar.
Panglima Feng mengeluarkan sebuah gulungan surat dan memberikan surat tersebut kepada Kaisar Tombak Emas.
Kaisar Tombak Emas tidak menunggu lama dan langsung membuka gulungan surat tersebut.
Ia tampak membaca surat tersebut dengan teliti, terlihat raut wajah Kaisar sedikit mengerut membaca isi surat tersebut.
"Apa ini Panglima??? Apakah kau sudah yakin?" tanya Kaisar terkejut.
"Maaf Yang Mulia.... aku telah memikirkan hal ini secara matang matang..." Balas Panglima Feng.
"Hais... sebenarnya aku berat menyetujuinya karena kau adalah salah satu pondasi terbaik yang kami miliki." Balas Kaisar sedikit sedih.
Para petinggi Istana terlihat heran dan kebingungan tentang apa yang mereka bicarakan.
"Sebenarnya apa isi surat tersebut Panglima?" tanya Perdana Menteri heran.
"Ini adalah surat..."
Telah terjadi pertarungan besar antara Iblis Darah melawan seseorang yang mempunyai kekuatan setara dengan Iblis Darah.
Pertarungan itu membuat Alam Iblis sedikit kacau balau hingga merusak kemegahan Istana Kekaisaran Iblis.
"Apa hanya segini kekuatan para kaum Iblis?" Tanya orang tersebut.
"Sialan kau... jangan pikir kau bisa berbuat sesuka hatimu di tempat ini." Teriak Iblis darah sambil mengeluarkan seluruh Aura Pembunuh.
Orang tersebut juga tak tinggal diam dan ikut mengeluarkan Aura Pembunuh yang lebih besar.
Bentrokan Aura Pembunuh tak bisa dihindarkan.
Tampak Iblis darah harus memuntahkan darah yang cukup banyak karena auranya kalah jauh.
Tiba tiba sewaktu bentrokan Aura terjadi kembali, petir tiba tiba menyambar dan membuat kedua Aura Pembunuh tersebut lepas kontrol.
"Hei Iblis badai... apa yang kau lakukan?" tanya Iblis Darah.
"Maaf Tuan... aku tidak melakukan apa apa." Jawab iblis Badai jujur.
Sontak pertarungan mereka terhenti sementara dan membuat Iblis Darah kebingungan.
Tidak ada makhluk lain yang bisa mengontrol Alam Iblis kecuali dirinya dan juga Iblis Badai.
Sedangkan orang Misterius tersebut juga tampak keheranan dan menatap ke atas langit sambil melayang.
'Rupanya kehancuran kami akan datang... ini tidak bisa dibiarkan.' Batin orang Misterius tersebut sambil turun dari langit dan berdiri di depan Iblis Darah.
"Aku ingin berbicara denganmu sebentar saja." Ucap orang Misterius tersebut pelan.
"Apa yang ingin kau katakan.... Apakah kau ingin bernegosiasi dan meminta kekaisaran Iblis tunduk kepadamu?" Tanya Iblis darah marah.
"Jangan salah paham... Aku memang menginginkan kekaisaran ini, tapi ada satu hal yang merubah pikiranku." Ucap Orang tersebut.
"Apa itu Siluman sialan." Bentak Iblis darah.
Ternyata orang yang sedari tadi dilawan oleh Iblis Darah adalah Dewa Siluman.
Dewa Siluman bukan termasuk golongan Dewa maupun Iblis.
Ia adalah keturunan langsung dari seorang Dewa dan juga Iblis, Siluman tercipta dan makin berkembang populasinya di saat terjadi pertarungan Sang Kaisar Langit dan juga Kaisar Iblis.
Hingga kini tidak diketahui Dewa siapa yang berani menjalin hubungan dengan Iblis.
Kaum Siluman juga telah mempunyai alam sendiri yang jauh dari Alam Manusia dan juga alam Iblis.
Rahasia dari keberadaan Siluman hanya diketahui oleh Dewa tertinggi dan beberapa Iblis dan Dewa Dewi Langit.
"Apakah kau tidak tahu pertanda apa yang barusan terjadi." Ucap Dewa Siluman.
"Itu hanya gejala alam biasa... Mengapa kau sampai sepucat itu?" tanya Iblis darah heran.
"Kau Memang tidak pantas untuk menggantikan Kaisar Iblis terdahulu...." Balas Dewa Siluman.
"Beraninya kau..." Ucap Iblis darah mengeluarkan api hitam dari tangannya.
"Tenanglah Iblis bodoh, petir tadi adalah pertanda akan adanya anak yang akan mewarisi seluruh kekuatan Dewa tertinggi." Ucap Dewa Siluman.
"Terus apa masalahnya??? Bukankah hal itu biasa... Dewa juga ingin mempunyai Pewaris." Balas Iblis darah santai.
"Tidak... Kali ini berbeda... Karena ia akan menjadi penghambat tujuan Iblis, Siluman maupun dewa nantinya." Ucap Dewa Siluman.
Sontak Iblis darah terdiam dan memikirkan dampak yang terjadi jika anak tersebut sudah siap menjadi pewaris Dewa.
"Kali ini aku percaya kepadamu... tapi apa tujuanmu sekarang?" tanya Iblis darah.
"Aku akan mencari anak itu... itu akan menjadi jalan satu satunya untuk melenyapkan anak itu." Balas Dewa Siluman.
Setelah terjadi perundingan cukup lama, Dewa Siluman dan juga Iblis darah sepakat untuk bekerjasama dalam mencari anak yang dimaksud tersebut.
Sebenarnya Iblis dan Siluman memiliki tujuan yang sama, yaitu sama sama ingin menguasai Dunia karena selama ini mereka ditindas oleh Para Dewa.
Mereka menganggap Dewa terus saja mengganggu mereka dan juga menginginkan posisi paling tinggi dihadapan para Dewa Tertinggi.
Di Alam Manusia.
Pagi harinya di Kekaisaran Pedang Langit.
Sang kaisar Langit menerima kabar bahwa Pasukan yang ia kirim untuk menjaga wilayahnya telah dibunuh bersama Panglima Jian.
Sontak kabar ini membuat Istana kekaisaran geger, karena selama ini tidak ada yang berani menolak kehadiran mereka terang terangan seperti ini.
"Ini sungguh memalukan... cari orang yang berani melakukan ini kepada pasukanku... aku tidak ingin ada kata gagal." Bentak Kaisar Pedang Langit marah.
"Yang Mulia... sebaiknya kita lebih berhati-hati lagi... dan hamba mengusulkan agar Anda lebih berkonsentrasi pada Pemerintahan." Balas Perdana Menteri.
"Apa kau menyalahkanku??" tanya Kaisar Pedang Langit dingin.
"Hamba tidak berani... tapi saya ingin Anda lebih memikirkan pemerintahan untuk saat ini." Balas Perdana Menteri.
"Hmm... aku mengerti...." Balas Kaisar sedikit tersinggung atas ucapan Perdana Menteri.
Tak lama seorang anak berusia 8 tahun berjalan ke arah singgasana.
"Ada apa Tian'er?" tanya Kaisar.
Anak tersebut adalah anak dari Kaisar Pedang Langit, ia bernama Xian Tian.
"Aku pamit kembali ke Sekte Bunga Api Ayah." Ucap Xian Tian.
"Oh... kau sudah ingin kembali ya... baiklah... Hati hati." Balas Kaisar.
"Iya Ayah... Jaga kesehatan ayah." Balas Xian Tian.
Kaisar Langit mengangguk dan Xian Tian tiba tiba menghilang dan pergi dari hadapan Kaisar.
Xian Tian adalah seorang murid dari salah satu Sekte besar di Alam Manusia.
Ia juga murid yang sangat berbakat, bahkan ranah Kultivasinya berada di lapisan Emas awal di usianya yang masih menginjak 8 tahun.
Ia adalah Monster di Sekte Bunga Api.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
Tak butuh waktu lama, Pasukan dari Panglima Feng telah kembali ke Istana Kekaisaran Tombak Emas dan langsung melapor ke hadapan Kaisar.
"Oooo jadi seperti itu.... Aku tak menyangka kerajaan kecil Chen memiliki kekuatan yang sangat kuat." Ucap Kaisar Tombak Emas.
"Betul Yang Mulia... Bahkan aku tidak bisa membava tingkat praktik mereka..." Balas Panglima Feng.
"Ya sudah... aku tidak akan membahayakan pasukanku untuk menyerang tempat itu kembali... dan yang terpenting kau telah membuat hubungan yang baik dengan keluarga kerajaan Chen." Balas Kaisar bangga.
"Terima kasih Yang Mulia." Balas Panglima Feng.
"Baiklah... sebaiknya kau beristirahat... kau pasti lelah setelah pergi jauh." Balas Kaisar.
"Maaf sebelumnya Yang Mulia... sewaktu perjalanan... aku telah memikirkan sesuatu dengan matang matang..." Ucap Panglima Feng ragu.
"Apa itu... katakan saja..." Balas Kaisar.
Panglima Feng mengeluarkan sebuah gulungan surat dan memberikan surat tersebut kepada Kaisar Tombak Emas.
Kaisar Tombak Emas tidak menunggu lama dan langsung membuka gulungan surat tersebut.
Ia tampak membaca surat tersebut dengan teliti, terlihat raut wajah Kaisar sedikit mengerut membaca isi surat tersebut.
"Apa ini Panglima??? Apakah kau sudah yakin?" tanya Kaisar terkejut.
"Maaf Yang Mulia.... aku telah memikirkan hal ini secara matang matang..." Balas Panglima Feng.
"Hais... sebenarnya aku berat menyetujuinya karena kau adalah salah satu pondasi terbaik yang kami miliki." Balas Kaisar sedikit sedih.
Para petinggi Istana terlihat heran dan kebingungan tentang apa yang mereka bicarakan.
"Sebenarnya apa isi surat tersebut Panglima?" tanya Perdana Menteri heran.
"Ini adalah surat..."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved