Bab 7 Kebebasan Feng Shui dan Bayi Ajaib
by Rezaarihta
05:22,Jun 21,2021
Di Gubuk Tua.
Pasangan yang sebelumnya tinggal di dalam Gubuk tersebut bersama seorang bayi terlihat di pagi hari sedang memasak makanan.
Sang suami sedang menimba air untuk kebutuhan mereka dari sebuah sungai yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Pasangan tersebut tinggal di sebuah Dimensi antara Alam Manusia dan Alam Dewa.
Dimensi tersebut tercipta beberapa tahun yang lalu karena gesekan waktu.
Berbeda dengan Alam Manusia, Dimensi yang mereka tempati memiliki cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Bahkan dalam satu hari, cuaca yang terik panas bisa berubah menjadi salju.
Penduduk yang tinggal di Dimensi tersebut juga lumayan banyak sewaktu pertama kali tercipta.
Tetapi karena cuaca ekstrim banyak Penduduk yang mati dan tidak bisa mempertahankan hidup mereka, ditambah lagi banyak sekali hewan buas yang ada di dalam hutan.
Kini hanya tersisa sepasang suami istri dan juga seorang bayi.
Pasangan Suami Istri tersebut bernama Xiao Lian dan Xiao Ling.
Mereka adalah Anggota Keluarga Xiao, salah satu anggota kekaisaran di Alam Manusia.
Xiao Lian memiliki banyak kitab kitab ilmu bela diri, tetapi ia hanya bisa mempelajari sebuah kita yang bernama kitab Fisik Dewa.
Karena hanya ini kitab yang tidak memerlukan Tenaga Dalam.
Xiao Lian berada di lapisan Dasar karena tidak memiliki Dantian.
Hal tersebut juga menurun kepada bayinya yang ia beri nama Xiao Long.
Xiao Long juga sama seperti ayahnya yang tidak memiliki Dantian dan hanya bisa menguasai kitab LingTubuh Dewa nantinya.
Sedangkan Sang istri yang bernama Xiao Ling adalah seorang tabib biasa yang setiap hari tugasnya untuk menjaga dan merawat bayinya.
"Suamiku... Suamiku..." Teriak Xiao Ling yang tampak ketakutan.
Xiao Lian yang sedang menimba air di sungai mendengar jeritan dari Xiao Ling langsung berlari ke arah Gubuk dan menghampiri Sang istri.
"Apa yang terjadi?" tanya Xiao Lian cemas.
"Long'er... Long'er...." Ucap Xiao Ling ketakutan.
Tanpa banyak bertanya, Xiao Lian langsung masuk ke dalam gubuk dan menatap bayinya.
Ia terlihat terkejut dan membelalakkan matanya saat melihat Sang anak.
"Long'er." Ucap Xiao Lian yang melihat Xiao Long duduk bersila dan tubuhnya yang bercahaya.
Ia tidak bisa percaya melihat anaknya tersebut yang masih berumur bulanan bisa melakukan hal tersebut.
"Hei Iblis... apa yang kau lakukan kepada anakku..." Bentak Xiao Lian marah.
Xiao Long membuka matanya dan menatap Xiao Lian.
"Ini aku Ayah... Xiao Long... aku bukan iblis..." Ucap Xiao long.
Sekali lagi ia tidak percaya, bagaimana seorang bayi yang masih manginjak umur 3 bulan telah dapat berbicara.
"Tidak mungkin... kau pasti Iblis... bagaimana bisa kau berbicara." Ucap Xiao Lian kembali.
"Aku juga tidak tahu ayah... aku juga terkejut bisa berbicara di umurku ini." Balas Xiao Long.
Xiao Ling yang ikut memerhatikan anak dan suaminya tersebut hanya bisa terheran heran.
"Apa kau benar benar Xiao Long?" tanya Xiao Ling.
"Benar Ibu... akulah Xiao Long... anak yang engkau lahirkan." Balas Xiao Long tersenyum.
Entah apa yang membuat hati Xiao Ling dan Xiao Lian percaya, ia langsung memeluk Sang Anak.
"Anakku." ucap Xiao Ling dan Xiao Lian tampak senang melihat keadaan anaknya tersebut.
Mereka akhirnya makan pagi dan sambil bercerita tentang asal usul mereka dan bagaimana mereka bisa berada di dalam dimensi ini.
Xiao Long juga menceritakan mimpinya tentang bertemu dengan seorang laki laki besar, laki laki tersebut memiliki mahkotanya aneh yang mempunyai dua bulu merak yang sangat panjang.
Ia juga dikelilingi oleh senjata senjata yang bercahaya emas.
Tapi Xiao Lian dan Xiao Ling menganggap mimpi tersebut hanyalah bunga tidur.
Akhirnya mau tidak mau Xiao Lian dan Xiao Ling percaya akan keadaan anak mereka saat ini.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
"Surat ini berisi tentang pengunduran diri Panglima Feng dari jabatannya." Ucap Kaisar pelan.
"Apa???? Apakah itu betul Panglima??? Apakah ada yang kurang dari kekaisaran ini??" tanya Perdana Menteri terkejut.
"Tidak tidak... aku hanya ingin mencari sebuah suasana baru dan juga aku ingin hidup berkeliling Dunia." Ucap Panglima Feng.
"Hmmm... aku mengerti Panglima... aku akan menerima pengunduran dirimu." Balas Kaisar.
"Tapi Yang Mulia..." Ucap petinggi lainnya.
"Tapi aku mempunyai syarat." Ucap kaisar.
"Apa syaratnya?" tanya Panglima heran.
"Syaratnya jika kekaisaran sedang terdesak dan kami yang ada disini telah hancur... aku menginginkan kau membangun kekaisaran baru dengan nama yang sama. Kau adalah aset berharga milik kami, jangan lupakan kekaisaran ini sebagai rumahmu." Ucap Kaisar memberikan sebuah rasa hormat yang tinggi.
"Yang Mulia....." Ucap Panglima Feng langsung bersujud sambil menangis di kaki kaisar.
Kaisar tersenyum sambil membantu Panglima Feng berdiri.
"Kau sudah bebas... kau bukan bawahanku... kau tidak sepantasnya untuk bersujud di kakiku." Ucap Kaisar memeluk panglima Feng.
Panglima Feng tidak dapat lagi berkata dan hanya bisa berterima kasih sebanyak banyaknya kepada kaisar.
Kejadian itu hampir dilihat semua pasang mata petinggi kekaisaran.
Mereka menatap bangga Sang Kaisar, kerendahan hatinya dan juga kebijaksanaannya membuat Kaisar dicintai oleh semua orang.
Tak menunggu lama, Panglima Feng akhirnya berangkat ke Dunia luar dan diantar langsung oleh Sang Kaisar.
Di depan Gerbang Istana.
"Panglima Feng... dengan ini aku memberikan nama lain untukmu... aku memberikan nama Feng Shui... dan jika kau ingin kembali ke Kekaisaran ini dan ada yang berani menghadangmu... tunjukkan belati kecil ini." Ucap Kaisar sambil memberikan sebuah belati kepada Panglima Feng yang telah berubah nama menjadi Feng Shui.
"Terima kasih banyak atas semuanya Yang Mulia." Ucap Feng Shui.
Akhirnya Feng Shui pergi meninggalkan Istana Kekaisaran dan menatap langkahnya ke tempat yang lebih luas lagi.
Feng Shui akan menjadi sebuah nama yang tidak akan pernah dilupakan oleh banyak orang dimasa depan, ia akan menjadi Seorang Legenda.
Di dalam Hutan.
Feng Shui telah berjalan cukup jauh dan ia kini telah jauh dari wilayah kekaisaran Tombak Emas.
Ia beristirahat di dalam sebuah gua dan bersemdi untuk menjaga tenaganya.
Tiba tiba ia teringat sebuah anugrah yang telah ia dapatkan.
"Hm... tampaknya Raja Chen benar benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan." Ucap Feng Shui.
Ia lantas memutuskan untuk mengganti rupa wajahnya, karena semua orang tahu bagaimana wajah Seorang Panglima Feng, sebuah identitas yang telah ia tinggalkan.
Feng Shui memejamkan matanya dan mencoba memikirkan wajah baru yang akan ia gunakan.
Ia cukup lama memejamkan matanya hingga wajahnya bercahaya.
Dan akhirnya cahaya yang menutupi wajahnya telah hilang.
Ia juga membuka matanya dan memeriksa keadaan wajahnya yang sekarang.
Ia sangat terkejut melihat wajahnya sekarang.
"Apa ini wajahku??? Ini sungguh sungguh... tampan." Teriak Feng Shui senang.
Sebuah wajah yang putih mulus dan juga hidung mancung.
Ditambah lagi rambut lamanya yang panjang, ia seakan tampak seperti seorang pangeran khayangan.
Setelah itu, ia ingin mencoba wajah baru itu dengan mendatangi sebuah kota yang tak jauh dari hutan.
Sekalian ia akan mencari beberapa peralatan dan juga mengisi perutnya yang sedari tadi telah berbunyi.
Pasangan yang sebelumnya tinggal di dalam Gubuk tersebut bersama seorang bayi terlihat di pagi hari sedang memasak makanan.
Sang suami sedang menimba air untuk kebutuhan mereka dari sebuah sungai yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Pasangan tersebut tinggal di sebuah Dimensi antara Alam Manusia dan Alam Dewa.
Dimensi tersebut tercipta beberapa tahun yang lalu karena gesekan waktu.
Berbeda dengan Alam Manusia, Dimensi yang mereka tempati memiliki cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Bahkan dalam satu hari, cuaca yang terik panas bisa berubah menjadi salju.
Penduduk yang tinggal di Dimensi tersebut juga lumayan banyak sewaktu pertama kali tercipta.
Tetapi karena cuaca ekstrim banyak Penduduk yang mati dan tidak bisa mempertahankan hidup mereka, ditambah lagi banyak sekali hewan buas yang ada di dalam hutan.
Kini hanya tersisa sepasang suami istri dan juga seorang bayi.
Pasangan Suami Istri tersebut bernama Xiao Lian dan Xiao Ling.
Mereka adalah Anggota Keluarga Xiao, salah satu anggota kekaisaran di Alam Manusia.
Xiao Lian memiliki banyak kitab kitab ilmu bela diri, tetapi ia hanya bisa mempelajari sebuah kita yang bernama kitab Fisik Dewa.
Karena hanya ini kitab yang tidak memerlukan Tenaga Dalam.
Xiao Lian berada di lapisan Dasar karena tidak memiliki Dantian.
Hal tersebut juga menurun kepada bayinya yang ia beri nama Xiao Long.
Xiao Long juga sama seperti ayahnya yang tidak memiliki Dantian dan hanya bisa menguasai kitab LingTubuh Dewa nantinya.
Sedangkan Sang istri yang bernama Xiao Ling adalah seorang tabib biasa yang setiap hari tugasnya untuk menjaga dan merawat bayinya.
"Suamiku... Suamiku..." Teriak Xiao Ling yang tampak ketakutan.
Xiao Lian yang sedang menimba air di sungai mendengar jeritan dari Xiao Ling langsung berlari ke arah Gubuk dan menghampiri Sang istri.
"Apa yang terjadi?" tanya Xiao Lian cemas.
"Long'er... Long'er...." Ucap Xiao Ling ketakutan.
Tanpa banyak bertanya, Xiao Lian langsung masuk ke dalam gubuk dan menatap bayinya.
Ia terlihat terkejut dan membelalakkan matanya saat melihat Sang anak.
"Long'er." Ucap Xiao Lian yang melihat Xiao Long duduk bersila dan tubuhnya yang bercahaya.
Ia tidak bisa percaya melihat anaknya tersebut yang masih berumur bulanan bisa melakukan hal tersebut.
"Hei Iblis... apa yang kau lakukan kepada anakku..." Bentak Xiao Lian marah.
Xiao Long membuka matanya dan menatap Xiao Lian.
"Ini aku Ayah... Xiao Long... aku bukan iblis..." Ucap Xiao long.
Sekali lagi ia tidak percaya, bagaimana seorang bayi yang masih manginjak umur 3 bulan telah dapat berbicara.
"Tidak mungkin... kau pasti Iblis... bagaimana bisa kau berbicara." Ucap Xiao Lian kembali.
"Aku juga tidak tahu ayah... aku juga terkejut bisa berbicara di umurku ini." Balas Xiao Long.
Xiao Ling yang ikut memerhatikan anak dan suaminya tersebut hanya bisa terheran heran.
"Apa kau benar benar Xiao Long?" tanya Xiao Ling.
"Benar Ibu... akulah Xiao Long... anak yang engkau lahirkan." Balas Xiao Long tersenyum.
Entah apa yang membuat hati Xiao Ling dan Xiao Lian percaya, ia langsung memeluk Sang Anak.
"Anakku." ucap Xiao Ling dan Xiao Lian tampak senang melihat keadaan anaknya tersebut.
Mereka akhirnya makan pagi dan sambil bercerita tentang asal usul mereka dan bagaimana mereka bisa berada di dalam dimensi ini.
Xiao Long juga menceritakan mimpinya tentang bertemu dengan seorang laki laki besar, laki laki tersebut memiliki mahkotanya aneh yang mempunyai dua bulu merak yang sangat panjang.
Ia juga dikelilingi oleh senjata senjata yang bercahaya emas.
Tapi Xiao Lian dan Xiao Ling menganggap mimpi tersebut hanyalah bunga tidur.
Akhirnya mau tidak mau Xiao Lian dan Xiao Ling percaya akan keadaan anak mereka saat ini.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
"Surat ini berisi tentang pengunduran diri Panglima Feng dari jabatannya." Ucap Kaisar pelan.
"Apa???? Apakah itu betul Panglima??? Apakah ada yang kurang dari kekaisaran ini??" tanya Perdana Menteri terkejut.
"Tidak tidak... aku hanya ingin mencari sebuah suasana baru dan juga aku ingin hidup berkeliling Dunia." Ucap Panglima Feng.
"Hmmm... aku mengerti Panglima... aku akan menerima pengunduran dirimu." Balas Kaisar.
"Tapi Yang Mulia..." Ucap petinggi lainnya.
"Tapi aku mempunyai syarat." Ucap kaisar.
"Apa syaratnya?" tanya Panglima heran.
"Syaratnya jika kekaisaran sedang terdesak dan kami yang ada disini telah hancur... aku menginginkan kau membangun kekaisaran baru dengan nama yang sama. Kau adalah aset berharga milik kami, jangan lupakan kekaisaran ini sebagai rumahmu." Ucap Kaisar memberikan sebuah rasa hormat yang tinggi.
"Yang Mulia....." Ucap Panglima Feng langsung bersujud sambil menangis di kaki kaisar.
Kaisar tersenyum sambil membantu Panglima Feng berdiri.
"Kau sudah bebas... kau bukan bawahanku... kau tidak sepantasnya untuk bersujud di kakiku." Ucap Kaisar memeluk panglima Feng.
Panglima Feng tidak dapat lagi berkata dan hanya bisa berterima kasih sebanyak banyaknya kepada kaisar.
Kejadian itu hampir dilihat semua pasang mata petinggi kekaisaran.
Mereka menatap bangga Sang Kaisar, kerendahan hatinya dan juga kebijaksanaannya membuat Kaisar dicintai oleh semua orang.
Tak menunggu lama, Panglima Feng akhirnya berangkat ke Dunia luar dan diantar langsung oleh Sang Kaisar.
Di depan Gerbang Istana.
"Panglima Feng... dengan ini aku memberikan nama lain untukmu... aku memberikan nama Feng Shui... dan jika kau ingin kembali ke Kekaisaran ini dan ada yang berani menghadangmu... tunjukkan belati kecil ini." Ucap Kaisar sambil memberikan sebuah belati kepada Panglima Feng yang telah berubah nama menjadi Feng Shui.
"Terima kasih banyak atas semuanya Yang Mulia." Ucap Feng Shui.
Akhirnya Feng Shui pergi meninggalkan Istana Kekaisaran dan menatap langkahnya ke tempat yang lebih luas lagi.
Feng Shui akan menjadi sebuah nama yang tidak akan pernah dilupakan oleh banyak orang dimasa depan, ia akan menjadi Seorang Legenda.
Di dalam Hutan.
Feng Shui telah berjalan cukup jauh dan ia kini telah jauh dari wilayah kekaisaran Tombak Emas.
Ia beristirahat di dalam sebuah gua dan bersemdi untuk menjaga tenaganya.
Tiba tiba ia teringat sebuah anugrah yang telah ia dapatkan.
"Hm... tampaknya Raja Chen benar benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan." Ucap Feng Shui.
Ia lantas memutuskan untuk mengganti rupa wajahnya, karena semua orang tahu bagaimana wajah Seorang Panglima Feng, sebuah identitas yang telah ia tinggalkan.
Feng Shui memejamkan matanya dan mencoba memikirkan wajah baru yang akan ia gunakan.
Ia cukup lama memejamkan matanya hingga wajahnya bercahaya.
Dan akhirnya cahaya yang menutupi wajahnya telah hilang.
Ia juga membuka matanya dan memeriksa keadaan wajahnya yang sekarang.
Ia sangat terkejut melihat wajahnya sekarang.
"Apa ini wajahku??? Ini sungguh sungguh... tampan." Teriak Feng Shui senang.
Sebuah wajah yang putih mulus dan juga hidung mancung.
Ditambah lagi rambut lamanya yang panjang, ia seakan tampak seperti seorang pangeran khayangan.
Setelah itu, ia ingin mencoba wajah baru itu dengan mendatangi sebuah kota yang tak jauh dari hutan.
Sekalian ia akan mencari beberapa peralatan dan juga mengisi perutnya yang sedari tadi telah berbunyi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved