Bab 82 Part 82. Kupu-kupu Malam

PENGHANCUR


"Makasih, Om, Sayang," ucapku sambil senyum sumringah dan semanis mungkin. Meskipun rasanya aku sendiri ingin muntah.
Kuambil segepok uang cash yang diberikan padaku untuk membayar pelayananku malam ini. Karena tiga puluh persennya sudah dibayarkan pada Mami sebagai DP.
Aku masih duduk di ranjang bergelung dengan selimut tebal warna putih supaya tubuhku tertutupi.
"Kamu emang mantab. Nggak ada duanya. Kamu paling bisa bikin Om ngap-ngapan." Ia yang berdiri di...