Bab 21 Ibu Mertua Datang
by Elina
10:01,Jun 22,2021
“Kakek, coba Anda pikirkan lagi. Kakek, aku tahu aku salah, aku benar-benar mengetahui kesalahanku. Anda tidak boleh membuat keputusan dengan begitu gegabah…..” Carl Sheng maju ke depan untuk meminta mohon, tapi entah apapun yang ia katakan, Tuan Besar Sheng pun tidak ingin mendengar kata-katanya lagi.
…..
Rumah Russell Sheng di tepi pantai.
Annie Shi menyimpan laptopnya ke dalam boneka beruang, lalu berdiri dan merenggangkan pinggangnya. Akhirnya misi terselesaikan setelah dirinya mengerjakannya selama tiga hari!
Ia bisa menyelesaikannya dengan begitu lancar, juga dikarenakan Russell Shen yang tidak berada di rumah beberapa hari ini.
Jika ia tidak berada di rumah, maka tidak orang yang datang mengganggunya. Selain muncul di dalam ruang makan saat waktu makan, Annie Shi pun menghabiskan waktunya dengan bersembunyi di dalam kamar dan tidak terganggu orang lain.
Tidak ada orang yang mengganggu memanglah situasi yang paling diharapkan Annie Shi. Kini apa yang ia harapkan telah menjadi kenyataan, tapi ia malah tidak sebahagia seperti yang ia bayangkan.
Hatinya selalu terasa kosong, ia pun tidak dapat menjelaskan perasaan apakah itu dan mengapa perasaan itu bisa muncul.
Hari itu Russell Sheng pulang ke rumah dan pergi lagi seperti angin, bagai tempat ini bukanlah rumahnya, melainkan sebuah hotel!
Pria itu lagi-lagi menerobos pikirannya. Annie Shi pun menggelengkan kepalanya, mencoba untuk mengusir orang itu dari pikirannya. Meski mereka berdua sudah resmi menjadi sepasang suami istri, tapi mereka tidak pernah melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh sepasang suami istri.
Sebenarnya mereka juga baru bertemu untuk beberapa kali saja, tapi Annie Shi tidak mengerti mengapa jantungnya selalu berdetak cepat saat bertemu dengannya.
Bahkan ia juga masih memikirkannya meski tidak bisa bertemu dengannya. Ia pun menepuk pelan wajahnya dan bergumam kepada diri sendiri. “Annie Shi, suatu hari kamu akan meninggalkan tempat ini. Apa baiknya dari pria arogan itu? Jangan bertingkah bodoh, mengerti tidak?”
“Tut tut….”
Suara klakson mobil tiba-tiba menganggu pikirannya, ia pun menolehkan kepalanya memandang ke sana. Kemudian sebuah mobil BMW X5 putih memasuki pandangan Annie Shi. Dengan cepat, mobil itu berhenti dan muncul seorang wanita paruh baya yang elegan dari dalam sana.
Kepala pelayan buru-buru keluar untuk menyambutnya. “Nyonya, mengapa Anda bisa datang kemari?”
Florence Wang pun menatap kepala pelayan malas dan berkata dengan nada tidak bersahabat, “Apa maksud dari ucapanmu itu, memangnya aku tidak boleh berkunjung ke rumah putraku?”
Kepala pelayan pun langsung meminta maaf dan menjelaskan. “Nyonya sepertinya salah memahami ucapanku, aku tidak bermaksud seperti itu….”
“Sudahlah, jangan banyak cakap di hadapanku, dimana Russell? Bawa aku bertemu dengannya.”
Florence Wang biasanya memiliki posisi yang cukup rendah di dalam rumah, tapi sekarang ia malah bersikap sangat sombong terhadap kepala pelayan putranya.
Kepala pelayan membalas, “Tuan Muda Besar tidak lagi di rumah.”
……..
Florence Wang langsung marah besar ketika mendengar anaknya tidak berada di rumah, lalu meninggikan nada dan mengoceh. “Tidak lagi di rumah? Mengapa kamu tidak segera mencarinya jika tahu ia tidak lagi di rumah? Kamu ini bodoh ya! Apakah keluarga kita membayarmu untuk bermalas-malasan? Seorang kepala pelayan kecil bahkan berani bertingkah lebih besar dariku. Kalau orang lain tidak tahu, mereka pasti akan menganggapmu sebagai Ibu Russell…”
Ia berkacak pinggang dan mulai mengoceh di dalam halaman. Kepala pelayan tahu jelas dengan sifatnya itu. Ia bukan takut kepadanya, melainkan membiarkannya mengoceh ria karena Russell Sheng.
“Baik, aku akan menelpon Tuan Muda Besar.”
“Telepon? Untuk apa kamu menelponnya?”
Florence Wang menghentikannya, “Kamu ini bodoh ya? Kalau aku bisa menghubungi nomor Russell, untuk apa aku menyuruhmu untuk mencarinya?”
Kepala pelayan bergumam di dalam hati: Kamu tidak bisa menghubunginya, karena Tuan Muda Besar sudah memblokir nomor teleponmu.
Meski hatinya berpikir seperti itu, tapi mulutnya malah mengatakan sesuatu yang berbeda dari kata hatinya. “Bagaimana kalau aku pergi keluar mencarinya?”
“Hmm, pergi sana.” Florence Wang pun merasa puas sekarang.
Di Kediaman Keluarga Sheng ada Tuan Besar, Adik Ipar dan istrinya, Florence Wang pun tidak berani berdiri tegak untuk berbicara dengan mereka. Meski Linda Bai adalah istri dari Adik Iparnya, tapi latar belakang keluarga istri Adik Iparnya itu sangatlah kuat, bahkan keluarganya bukanlah apa-apa jika dibanding dengannya.
Jadi sejak Linda Bai menikah ke dalam keluarga ini, ia selalu merasa dikalahkan oleh istri Adik Iparnya ini. Setelah itu, Ibu Mertuanya juga jadi lebih menyukai Linda Bai. Suaminya juga tidak berjuang sama sekali, sehingga dirinya semakin ditindas dalam keluarga itu.
Tapi semuanya berbeda setelah ia keluar dari sana. Tempat ini adalah rumah putranya, ia datang kemari, maka ia lah yang terbesar di sini, tentu saja ia menjadi lebih berani!
…………
Annie Shi berdiri di belakang tirai jendela dan menyaksikan segala hal yang terjadi di dalam halaman. Ia menutup mulutnya dengan tangan, agar tidak terdengar suara tawanya. Ia tidak menyangka bahwa Russell Sheng yang begitu arogan bisa-bisanya memiliki seorang Ibu yang bebal.
Apakah ia itu Ibu kandungnya?
Annie Shi belum selesai menertawainya dan langsung menyadari bahwa api amarah itu tengah mendekati dirinya.
Setelah masuk ke dalam ruang tamu, Florence Wang pun berteriak. “Hei bodoh, Annie Shi, keluarlah kamu!”
Ia dengar putranya menikah dengan seorang wanita bodoh dan sudah dari jauh-jauh hari ingin datang berkunjung. Tapi Tuan Besar menyuruh mereka suami istri untuk tidak ikut campur, jadi ia pun tidak berani datang kemari selama ini.
Tapi hari ini Florence Wang datang kemari dengan membawa misi, sekaligus menunjukkan posisinya kepada Annie Shi!
Kini ia juga sudah menjadi seorang Ibu Mertua, Florence Wang pun bersiap untuk melampiaskan semua kekesalan yang diterima dari Ibu Mertuanya dulu kepada menantunya yang bodoh ini!
Annie Shi diam-diam keluar dari kamar dan bersembunyi di sebuah pojokan dalam kamar tamu.
Menyaksikan tontonan seru berbeda dengan dirinya yang kena masalah!
Ibu Russell Sheng ini jelas sekali datang untuk mencari masalah dengannya. Ia tidak akan begitu bodoh untuk menjebakkan diri dalam masalah.
Apa yang dipikirkan Annie Shi itu benar, hanya saja ia terlalu meremehkan ‘kemampuan’ orang semacamnya. Setelah bertahun-bertahun menemukan orang yang bisa ditindasnya, Florence Wang tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan yang begitu baik!
Ia mulai mencarinya di setiap ruang rumah ini dan akhirnya menemukan Annie Shi yang bersembunyi di sebuah pojokan.
Meski sebelumnya belum pernah bertemu, tapi ia sama sekali tidak sulit untuk mengenali Annie Shi. Semua pelayan di sini memakai seragam, sedangkan gadis yang tidak memakai seragam, berpenampilan cantik dan mengedipkan mata besar, tentunya adalah wanita bodoh yang dijodohkan Tuan Besar untuk putranya.
Jarang sekali ia begitu pintar dan menebak semuanya dengan benar.
“Kamu itu Annie Shi?” Florence Wang memandangnya dari atas dengan tatapan yang mencari kesalahan.
“Hmm.” Annie Shi berdehem mengiyakan.
Florence Wang pun tiba-tiba menjewer telinganya. “Untuk apa kamu bersembunyi? Apakah kamu itu tuli? Tadi aku memanggilmu dengan begitu kencang, kamu bisa-bisanya tidak menyahut dan bermain-main denganku….”
“Sakit, sakit sekali!”
Annie Shi merasa telinganya hampir copot karena jeweran wanita ini, bahkan air matanya juga ikut meluncur bebas karena merasa kesakitan.
Ia mengulur tangan dan menguncinya pada pergelangan tangan Florence Wang. Baru saja mengeluarkan sedikit tenaga, Florence Wang pun langsung berteriak kencang. “Lepaskan, sakit sekali. Hebat ya kamu, berani-beraninya melawan Ibu Mertuamu? Dasar menantu yang tidak berbakti, aku akan memukulmu!”
Ia pun langsung mengangkat tangan, mau menampar wajah Annie Shi. Kemudian, Annie Shi langsung memiringkan kepala, sehingga tangan Florence Wang mendarat keras di atas dinding dan merasa kesakitan!
“Aduh, sakit sekali!”
Florence Wang merasa malu dan menjadi semakin kesal setelah tidak berhasil menamparnya, lalu ia pun menggunakan kaki menendang Annie Shi, tapi berakhir dirinya salah tendang lagi!
Kakinya yang terbalut dengan sandal pun mendarat pada ujung meja. Ia membelalak mata besar dan memeluk kakinya yang sakit, lalu berlompat-lompat di tempat dengan satu kakinya. Annie Shi menghindarinya dengan lincah, mulutnya juga tidak berhenti untuk meminta ampun, tapi tubuhnya malah tidak terpukul sekali pun.
“Sakit sekali, jangan kabur kamu….”
Satunya terus mengejar dan satunya terus kabur!
Florence Wang sudah berusia dan memang tidak selincah Annie Shi lagi, ditambah dirinya yang malah terluka karena salah pukul, ia pun sudah terengah-engah saat mengejar Annie Shi hingga depan pintu rumah.
“K-kamu keluarlah dari sini dan tidak usah kembali lagi untuk selamanya!” Ia berkacak pinggang sambil menunjuk Annie Shi kesal.
Meninggalkan rumah ini dengan alasan ini juga merupakan cara yang baik, tapi boneka beruangnya masih ada di dalam kamar dan ia harus membawanya pergi.
Annie Shi pun mengigit jari telunjuknya, sambil mengedipkan mata besarnya, bermohon kepada Ibu Mertuanya. “Berikan Baby untukku, maka aku akan pergi sekarang juga.”
“Baby?”
Florence Wang seketika marah besar. “Bagus, Keluarga Shi kalian benar-benar tidak tahu malu ya. Tidak hanya menikahkan orang bodoh dengan putraku, bahkan juga membiarkan si bodoh ini membawa anaknya ke dalam rumah?”
……
Seorang pelayan yang berdiri di sampingnya pun memberi tahu. “Nyonya, Baby itu boneka Nyonya Muda Besar, sebuah boneka beruang yang selalu dipeluknya dan ia sangat menyukainya.”
…..
Rumah Russell Sheng di tepi pantai.
Annie Shi menyimpan laptopnya ke dalam boneka beruang, lalu berdiri dan merenggangkan pinggangnya. Akhirnya misi terselesaikan setelah dirinya mengerjakannya selama tiga hari!
Ia bisa menyelesaikannya dengan begitu lancar, juga dikarenakan Russell Shen yang tidak berada di rumah beberapa hari ini.
Jika ia tidak berada di rumah, maka tidak orang yang datang mengganggunya. Selain muncul di dalam ruang makan saat waktu makan, Annie Shi pun menghabiskan waktunya dengan bersembunyi di dalam kamar dan tidak terganggu orang lain.
Tidak ada orang yang mengganggu memanglah situasi yang paling diharapkan Annie Shi. Kini apa yang ia harapkan telah menjadi kenyataan, tapi ia malah tidak sebahagia seperti yang ia bayangkan.
Hatinya selalu terasa kosong, ia pun tidak dapat menjelaskan perasaan apakah itu dan mengapa perasaan itu bisa muncul.
Hari itu Russell Sheng pulang ke rumah dan pergi lagi seperti angin, bagai tempat ini bukanlah rumahnya, melainkan sebuah hotel!
Pria itu lagi-lagi menerobos pikirannya. Annie Shi pun menggelengkan kepalanya, mencoba untuk mengusir orang itu dari pikirannya. Meski mereka berdua sudah resmi menjadi sepasang suami istri, tapi mereka tidak pernah melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh sepasang suami istri.
Sebenarnya mereka juga baru bertemu untuk beberapa kali saja, tapi Annie Shi tidak mengerti mengapa jantungnya selalu berdetak cepat saat bertemu dengannya.
Bahkan ia juga masih memikirkannya meski tidak bisa bertemu dengannya. Ia pun menepuk pelan wajahnya dan bergumam kepada diri sendiri. “Annie Shi, suatu hari kamu akan meninggalkan tempat ini. Apa baiknya dari pria arogan itu? Jangan bertingkah bodoh, mengerti tidak?”
“Tut tut….”
Suara klakson mobil tiba-tiba menganggu pikirannya, ia pun menolehkan kepalanya memandang ke sana. Kemudian sebuah mobil BMW X5 putih memasuki pandangan Annie Shi. Dengan cepat, mobil itu berhenti dan muncul seorang wanita paruh baya yang elegan dari dalam sana.
Kepala pelayan buru-buru keluar untuk menyambutnya. “Nyonya, mengapa Anda bisa datang kemari?”
Florence Wang pun menatap kepala pelayan malas dan berkata dengan nada tidak bersahabat, “Apa maksud dari ucapanmu itu, memangnya aku tidak boleh berkunjung ke rumah putraku?”
Kepala pelayan pun langsung meminta maaf dan menjelaskan. “Nyonya sepertinya salah memahami ucapanku, aku tidak bermaksud seperti itu….”
“Sudahlah, jangan banyak cakap di hadapanku, dimana Russell? Bawa aku bertemu dengannya.”
Florence Wang biasanya memiliki posisi yang cukup rendah di dalam rumah, tapi sekarang ia malah bersikap sangat sombong terhadap kepala pelayan putranya.
Kepala pelayan membalas, “Tuan Muda Besar tidak lagi di rumah.”
……..
Florence Wang langsung marah besar ketika mendengar anaknya tidak berada di rumah, lalu meninggikan nada dan mengoceh. “Tidak lagi di rumah? Mengapa kamu tidak segera mencarinya jika tahu ia tidak lagi di rumah? Kamu ini bodoh ya! Apakah keluarga kita membayarmu untuk bermalas-malasan? Seorang kepala pelayan kecil bahkan berani bertingkah lebih besar dariku. Kalau orang lain tidak tahu, mereka pasti akan menganggapmu sebagai Ibu Russell…”
Ia berkacak pinggang dan mulai mengoceh di dalam halaman. Kepala pelayan tahu jelas dengan sifatnya itu. Ia bukan takut kepadanya, melainkan membiarkannya mengoceh ria karena Russell Sheng.
“Baik, aku akan menelpon Tuan Muda Besar.”
“Telepon? Untuk apa kamu menelponnya?”
Florence Wang menghentikannya, “Kamu ini bodoh ya? Kalau aku bisa menghubungi nomor Russell, untuk apa aku menyuruhmu untuk mencarinya?”
Kepala pelayan bergumam di dalam hati: Kamu tidak bisa menghubunginya, karena Tuan Muda Besar sudah memblokir nomor teleponmu.
Meski hatinya berpikir seperti itu, tapi mulutnya malah mengatakan sesuatu yang berbeda dari kata hatinya. “Bagaimana kalau aku pergi keluar mencarinya?”
“Hmm, pergi sana.” Florence Wang pun merasa puas sekarang.
Di Kediaman Keluarga Sheng ada Tuan Besar, Adik Ipar dan istrinya, Florence Wang pun tidak berani berdiri tegak untuk berbicara dengan mereka. Meski Linda Bai adalah istri dari Adik Iparnya, tapi latar belakang keluarga istri Adik Iparnya itu sangatlah kuat, bahkan keluarganya bukanlah apa-apa jika dibanding dengannya.
Jadi sejak Linda Bai menikah ke dalam keluarga ini, ia selalu merasa dikalahkan oleh istri Adik Iparnya ini. Setelah itu, Ibu Mertuanya juga jadi lebih menyukai Linda Bai. Suaminya juga tidak berjuang sama sekali, sehingga dirinya semakin ditindas dalam keluarga itu.
Tapi semuanya berbeda setelah ia keluar dari sana. Tempat ini adalah rumah putranya, ia datang kemari, maka ia lah yang terbesar di sini, tentu saja ia menjadi lebih berani!
…………
Annie Shi berdiri di belakang tirai jendela dan menyaksikan segala hal yang terjadi di dalam halaman. Ia menutup mulutnya dengan tangan, agar tidak terdengar suara tawanya. Ia tidak menyangka bahwa Russell Sheng yang begitu arogan bisa-bisanya memiliki seorang Ibu yang bebal.
Apakah ia itu Ibu kandungnya?
Annie Shi belum selesai menertawainya dan langsung menyadari bahwa api amarah itu tengah mendekati dirinya.
Setelah masuk ke dalam ruang tamu, Florence Wang pun berteriak. “Hei bodoh, Annie Shi, keluarlah kamu!”
Ia dengar putranya menikah dengan seorang wanita bodoh dan sudah dari jauh-jauh hari ingin datang berkunjung. Tapi Tuan Besar menyuruh mereka suami istri untuk tidak ikut campur, jadi ia pun tidak berani datang kemari selama ini.
Tapi hari ini Florence Wang datang kemari dengan membawa misi, sekaligus menunjukkan posisinya kepada Annie Shi!
Kini ia juga sudah menjadi seorang Ibu Mertua, Florence Wang pun bersiap untuk melampiaskan semua kekesalan yang diterima dari Ibu Mertuanya dulu kepada menantunya yang bodoh ini!
Annie Shi diam-diam keluar dari kamar dan bersembunyi di sebuah pojokan dalam kamar tamu.
Menyaksikan tontonan seru berbeda dengan dirinya yang kena masalah!
Ibu Russell Sheng ini jelas sekali datang untuk mencari masalah dengannya. Ia tidak akan begitu bodoh untuk menjebakkan diri dalam masalah.
Apa yang dipikirkan Annie Shi itu benar, hanya saja ia terlalu meremehkan ‘kemampuan’ orang semacamnya. Setelah bertahun-bertahun menemukan orang yang bisa ditindasnya, Florence Wang tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan yang begitu baik!
Ia mulai mencarinya di setiap ruang rumah ini dan akhirnya menemukan Annie Shi yang bersembunyi di sebuah pojokan.
Meski sebelumnya belum pernah bertemu, tapi ia sama sekali tidak sulit untuk mengenali Annie Shi. Semua pelayan di sini memakai seragam, sedangkan gadis yang tidak memakai seragam, berpenampilan cantik dan mengedipkan mata besar, tentunya adalah wanita bodoh yang dijodohkan Tuan Besar untuk putranya.
Jarang sekali ia begitu pintar dan menebak semuanya dengan benar.
“Kamu itu Annie Shi?” Florence Wang memandangnya dari atas dengan tatapan yang mencari kesalahan.
“Hmm.” Annie Shi berdehem mengiyakan.
Florence Wang pun tiba-tiba menjewer telinganya. “Untuk apa kamu bersembunyi? Apakah kamu itu tuli? Tadi aku memanggilmu dengan begitu kencang, kamu bisa-bisanya tidak menyahut dan bermain-main denganku….”
“Sakit, sakit sekali!”
Annie Shi merasa telinganya hampir copot karena jeweran wanita ini, bahkan air matanya juga ikut meluncur bebas karena merasa kesakitan.
Ia mengulur tangan dan menguncinya pada pergelangan tangan Florence Wang. Baru saja mengeluarkan sedikit tenaga, Florence Wang pun langsung berteriak kencang. “Lepaskan, sakit sekali. Hebat ya kamu, berani-beraninya melawan Ibu Mertuamu? Dasar menantu yang tidak berbakti, aku akan memukulmu!”
Ia pun langsung mengangkat tangan, mau menampar wajah Annie Shi. Kemudian, Annie Shi langsung memiringkan kepala, sehingga tangan Florence Wang mendarat keras di atas dinding dan merasa kesakitan!
“Aduh, sakit sekali!”
Florence Wang merasa malu dan menjadi semakin kesal setelah tidak berhasil menamparnya, lalu ia pun menggunakan kaki menendang Annie Shi, tapi berakhir dirinya salah tendang lagi!
Kakinya yang terbalut dengan sandal pun mendarat pada ujung meja. Ia membelalak mata besar dan memeluk kakinya yang sakit, lalu berlompat-lompat di tempat dengan satu kakinya. Annie Shi menghindarinya dengan lincah, mulutnya juga tidak berhenti untuk meminta ampun, tapi tubuhnya malah tidak terpukul sekali pun.
“Sakit sekali, jangan kabur kamu….”
Satunya terus mengejar dan satunya terus kabur!
Florence Wang sudah berusia dan memang tidak selincah Annie Shi lagi, ditambah dirinya yang malah terluka karena salah pukul, ia pun sudah terengah-engah saat mengejar Annie Shi hingga depan pintu rumah.
“K-kamu keluarlah dari sini dan tidak usah kembali lagi untuk selamanya!” Ia berkacak pinggang sambil menunjuk Annie Shi kesal.
Meninggalkan rumah ini dengan alasan ini juga merupakan cara yang baik, tapi boneka beruangnya masih ada di dalam kamar dan ia harus membawanya pergi.
Annie Shi pun mengigit jari telunjuknya, sambil mengedipkan mata besarnya, bermohon kepada Ibu Mertuanya. “Berikan Baby untukku, maka aku akan pergi sekarang juga.”
“Baby?”
Florence Wang seketika marah besar. “Bagus, Keluarga Shi kalian benar-benar tidak tahu malu ya. Tidak hanya menikahkan orang bodoh dengan putraku, bahkan juga membiarkan si bodoh ini membawa anaknya ke dalam rumah?”
……
Seorang pelayan yang berdiri di sampingnya pun memberi tahu. “Nyonya, Baby itu boneka Nyonya Muda Besar, sebuah boneka beruang yang selalu dipeluknya dan ia sangat menyukainya.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved