Bab 3 Tanpa Upacara Pernikahan
by Elina
10:01,Jun 22,2021
Di kediaman keluarga Sheng.
Saat kepala keluarga Sheng, Robert Sheng, pergi mengantar kepergian Kalvin Shi, wajahnya yang serius akhirnya memunculkan senyuman. Setelah penantian selama berhari-hari, akhirnya keluarga Shi setuju atas pernikahan, ini membuatnya merasa sangat lega.
Kekayaan keluarga Sheng sangat besar, tidak kekurangan apa pun, hanya saja cucu tertua yang sangat dia sayangi dari kecil masih belum menikah juga di usianya yang hampir mencapai 30 tahun. Ini membuat Tuan Besar sangat resah.
Kalau bukan gara-gara kejadian kebakaran pada 5 tahun lalu, cucu tertuanya tidak akan buta, calon istri cucunya pun tidak akan tewas dalam kebakaran dan mungkin anak mereka sudah tumbuh besar!
Russell Sheng dulu sangat tampan dan kaya, sifatnya ceria dan ramah. Wanita yang ingin menikah dengannya telah membentuk barisan dari pusat kota hingga pinggiran kota.
Tapi siapa sangka, setelah kebakaran hari itu, semua wanita yang mengejarnya langsung lari sejauh mungkin dan menghilang tanpa jejak.
Russell Sheng ingin menjalani tradisi memberikan doa terhadap tunangannya selama 3 tahun. Setelah 3 tahun berlalu, Robert Sheng langsung mengadakan acara kencan buta untuknya. Ada beberapa perempuan yang setuju, tapi jika ingin menjadi istrinya, wanita itu harus memenuhi standar kualifikasi dari keluarga Sheng dalam berbagai segi.
Begitulah waktu selama 2 tahun berlalu tanpa hasil. Lalu dia bertemu dengan kandidat yang memenuhui segala kriteria dan tidak keberatan atas kondisi Russell Sheng yang buta. Robert Sheng sangat senang dan langsung menyuruh pengurus rumah mengabarkan hal ini pada Tuan Muda.
"Dia sudah setuju?" Russell Sheng berdiri di samping jendela, alisnya sedikit terangkat.
Di hari kencan buta, reaksi wanita itu saat mendengar dia buta masih Russell Sheng ingat dengan jelas. Dia begitu kaget dan kesal, seakan-akan telah dilecehkan, lalu langsung pergi dengan kesal tanpa berpamitan sama sekali!
Pengurus rumah awalnya pun merasa terkejut. Dia menjawab: "Benar, Tuan Muda, pengantin wanitanya akan menjadi istrimu besok. Prosesnya akan dilakukan sesuai keinginanmu, hanya mengurus surat nikah tanpa mengadakan upacara pernikahan."
"Baik."
Russell Sheng menyetujuinya.
Sebenarnya dia sama sekali tidak peduli wanita itu tulus menikahinya atau tidak.
Yang dia pedulikan adalah, perhatian Tuan Besar terhadapnya akan berkurang setelah dia menikah, lalu dia akan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang ingin dia lakukan!
......
Annie Shi memakai gaun warna merah menyala. Rambutnya disanggul dan dua poni panjang terulurkan di depan dada. Berpamitan dengan kedua orang tuanya dengan kepala ditutupi tudung kepala sambil memeluk boneka beruang.
"Annie yang penurut ya. Kamu harus menuruti suamimu dan mertuamu di keluarga Sheng, mulutmu harus sedikit lebih manis, mengerti?" Kalvin Shi merasa bersalah dan khawatir terhadap putri keduanya ini.
Dia khawatir Annie Shi akan ditindas. Segala hal telah direnungkan dengan cermat oleh istri dan putrinya. Saham telah diterima lebih awal, mahar pun sudah didapatkan tanpa kekurangan sedikit pun...... Hanya tersisa bagaimana caranya Annie Shi melalui kehidupan di keluarga Sheng yang masih dia resahkan.
Meskipun Annie Shi bukan putri kandungnya, tapi setelah membesarkannya selama ini, rasa kasih sayang telah tumbuh. Memelihara kucing atau anjing selama beberapa saat saja bisa menumbuhkan rasa kasih sayang, apalagi terhadap seorang manusia yang telah diadopsi selama 20 tahun.
Kalvin Shi mengeluarkan selembar kartu bank, lalu berpesan: "Annie, simpan kartu ini baik-baik, di dalamnya adalah mahar pernikahanmu. Kalau Russell Sheng memperlakukanmu dengan tidak baik, pulanglah ke rumah, ayah yang akan membesarkanmu."
Annie Shi yang di balik tudung kepala menundukkan kepala: "Baik, Annie mengerti, Annie adalah anak baik......"
"Aku tahu kamu itu anak baik, jangan bicara lagi."
Emma Jiang melirik pengurus rumah keluarga Sheng yang berdiri di depan pintu dengan perasaan bersalah. Dia segera menghalangi Annie Shi untuk bicara, khawatir rahasianya akan kebocoran kalau banyak bicara, nanti akan jadi gawat kalau ketahuan.
Emma Jiang sambil mendesak Annie Shi menaiki pesawat sambil merasa bersyukur di dalam hati. Bersyukur karena ritual pernikahan kuno yang memakai tudung kepala saat acara pernikahan kembali diterapkan di Jiangzhou, sehingga keganjilan dari pengantin wanita tidak akan mudah disadari.
......
Annie Shi dibantu oleh pembantu saat menuruni pesawat, lalu langsung diantar ke kamar pengantin.
Kamar pengantin bukan di kediaman keluarga Sheng, melainkan di sebuah vila yang berada ratusan mil jauhnya dari Jiangzhou. Bagian belakang vila menghadap pegunungan, bagian depan menghadap laut. Pemandangan sangat asri, dipenuhi dengan aroma yang wangi.
"Nyonya muda, mohon Anda tunggu sebentar di sini, Tuan Muda akan segera datang." Pengurus rumah pergi dan menutup pintu, mata Annie Shi tiba-tiba bersinar dan meniup ke atas.
"Huff——"
Tudung kepala melayang dan terjatuh ke lantai, seluruh penampilan kamar masuk ke dalam matanya.
Kamarnya sangat terang dan luas, dilengkapi dengan perabotan ala Eropa yang megah dan mewah, tempat tidur berlapis emas kekuningan ditutupi dengan seprei merah, meja rias yang mirip dengan milik artis terkenal ditempeli dengan kata "Xi"! (Arti: kebahagiaan ganda)
Mata Annie Shi yang hitam kelam bagaikan tinta hitam bersinar. Bulu mata yang lentik berkibas, membentuk bayangan di matanya. Bibir merah yang lembab sedikit melekuk, dia sangat puas terhadap segala hal di dalam kamar.
Yang paling membuatnya puas adalah pengantin prianya. Semua data tentang Russell Sheng sudah dia ketahui dari awal. Berparas menawan, yang terpenting adalah dia itu buta. Dengan begini, dia akan lebih leluasa melakukan apa pun dibanding saat di rumah orang tuanya.
Bahkan keluar dari rumah pun seharusnya tidak akan bermasalah!
Saat berpikir seperti ini, senyuman di bibir Annie Shi jadi semakin melebar. Kalau bukan karena menyadari Russell Sheng sudah tiba di depan pintu, dia pasti akan melencangkan sepasang tangannya dan tertawa keras!
Sejak kapan dia datang? Datang tanpa adanya suara bagaikan hantu.
Annie Shi langsung menghentikan sikapnya tadi. Dia mengeluarkan dua buku warna merah dari kantong, dan menyerahkan salah satunya ke Russell Sheng: "Ini surat nikahnya, aku adalah istrimu."
Saat kepala keluarga Sheng, Robert Sheng, pergi mengantar kepergian Kalvin Shi, wajahnya yang serius akhirnya memunculkan senyuman. Setelah penantian selama berhari-hari, akhirnya keluarga Shi setuju atas pernikahan, ini membuatnya merasa sangat lega.
Kekayaan keluarga Sheng sangat besar, tidak kekurangan apa pun, hanya saja cucu tertua yang sangat dia sayangi dari kecil masih belum menikah juga di usianya yang hampir mencapai 30 tahun. Ini membuat Tuan Besar sangat resah.
Kalau bukan gara-gara kejadian kebakaran pada 5 tahun lalu, cucu tertuanya tidak akan buta, calon istri cucunya pun tidak akan tewas dalam kebakaran dan mungkin anak mereka sudah tumbuh besar!
Russell Sheng dulu sangat tampan dan kaya, sifatnya ceria dan ramah. Wanita yang ingin menikah dengannya telah membentuk barisan dari pusat kota hingga pinggiran kota.
Tapi siapa sangka, setelah kebakaran hari itu, semua wanita yang mengejarnya langsung lari sejauh mungkin dan menghilang tanpa jejak.
Russell Sheng ingin menjalani tradisi memberikan doa terhadap tunangannya selama 3 tahun. Setelah 3 tahun berlalu, Robert Sheng langsung mengadakan acara kencan buta untuknya. Ada beberapa perempuan yang setuju, tapi jika ingin menjadi istrinya, wanita itu harus memenuhi standar kualifikasi dari keluarga Sheng dalam berbagai segi.
Begitulah waktu selama 2 tahun berlalu tanpa hasil. Lalu dia bertemu dengan kandidat yang memenuhui segala kriteria dan tidak keberatan atas kondisi Russell Sheng yang buta. Robert Sheng sangat senang dan langsung menyuruh pengurus rumah mengabarkan hal ini pada Tuan Muda.
"Dia sudah setuju?" Russell Sheng berdiri di samping jendela, alisnya sedikit terangkat.
Di hari kencan buta, reaksi wanita itu saat mendengar dia buta masih Russell Sheng ingat dengan jelas. Dia begitu kaget dan kesal, seakan-akan telah dilecehkan, lalu langsung pergi dengan kesal tanpa berpamitan sama sekali!
Pengurus rumah awalnya pun merasa terkejut. Dia menjawab: "Benar, Tuan Muda, pengantin wanitanya akan menjadi istrimu besok. Prosesnya akan dilakukan sesuai keinginanmu, hanya mengurus surat nikah tanpa mengadakan upacara pernikahan."
"Baik."
Russell Sheng menyetujuinya.
Sebenarnya dia sama sekali tidak peduli wanita itu tulus menikahinya atau tidak.
Yang dia pedulikan adalah, perhatian Tuan Besar terhadapnya akan berkurang setelah dia menikah, lalu dia akan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang ingin dia lakukan!
......
Annie Shi memakai gaun warna merah menyala. Rambutnya disanggul dan dua poni panjang terulurkan di depan dada. Berpamitan dengan kedua orang tuanya dengan kepala ditutupi tudung kepala sambil memeluk boneka beruang.
"Annie yang penurut ya. Kamu harus menuruti suamimu dan mertuamu di keluarga Sheng, mulutmu harus sedikit lebih manis, mengerti?" Kalvin Shi merasa bersalah dan khawatir terhadap putri keduanya ini.
Dia khawatir Annie Shi akan ditindas. Segala hal telah direnungkan dengan cermat oleh istri dan putrinya. Saham telah diterima lebih awal, mahar pun sudah didapatkan tanpa kekurangan sedikit pun...... Hanya tersisa bagaimana caranya Annie Shi melalui kehidupan di keluarga Sheng yang masih dia resahkan.
Meskipun Annie Shi bukan putri kandungnya, tapi setelah membesarkannya selama ini, rasa kasih sayang telah tumbuh. Memelihara kucing atau anjing selama beberapa saat saja bisa menumbuhkan rasa kasih sayang, apalagi terhadap seorang manusia yang telah diadopsi selama 20 tahun.
Kalvin Shi mengeluarkan selembar kartu bank, lalu berpesan: "Annie, simpan kartu ini baik-baik, di dalamnya adalah mahar pernikahanmu. Kalau Russell Sheng memperlakukanmu dengan tidak baik, pulanglah ke rumah, ayah yang akan membesarkanmu."
Annie Shi yang di balik tudung kepala menundukkan kepala: "Baik, Annie mengerti, Annie adalah anak baik......"
"Aku tahu kamu itu anak baik, jangan bicara lagi."
Emma Jiang melirik pengurus rumah keluarga Sheng yang berdiri di depan pintu dengan perasaan bersalah. Dia segera menghalangi Annie Shi untuk bicara, khawatir rahasianya akan kebocoran kalau banyak bicara, nanti akan jadi gawat kalau ketahuan.
Emma Jiang sambil mendesak Annie Shi menaiki pesawat sambil merasa bersyukur di dalam hati. Bersyukur karena ritual pernikahan kuno yang memakai tudung kepala saat acara pernikahan kembali diterapkan di Jiangzhou, sehingga keganjilan dari pengantin wanita tidak akan mudah disadari.
......
Annie Shi dibantu oleh pembantu saat menuruni pesawat, lalu langsung diantar ke kamar pengantin.
Kamar pengantin bukan di kediaman keluarga Sheng, melainkan di sebuah vila yang berada ratusan mil jauhnya dari Jiangzhou. Bagian belakang vila menghadap pegunungan, bagian depan menghadap laut. Pemandangan sangat asri, dipenuhi dengan aroma yang wangi.
"Nyonya muda, mohon Anda tunggu sebentar di sini, Tuan Muda akan segera datang." Pengurus rumah pergi dan menutup pintu, mata Annie Shi tiba-tiba bersinar dan meniup ke atas.
"Huff——"
Tudung kepala melayang dan terjatuh ke lantai, seluruh penampilan kamar masuk ke dalam matanya.
Kamarnya sangat terang dan luas, dilengkapi dengan perabotan ala Eropa yang megah dan mewah, tempat tidur berlapis emas kekuningan ditutupi dengan seprei merah, meja rias yang mirip dengan milik artis terkenal ditempeli dengan kata "Xi"! (Arti: kebahagiaan ganda)
Mata Annie Shi yang hitam kelam bagaikan tinta hitam bersinar. Bulu mata yang lentik berkibas, membentuk bayangan di matanya. Bibir merah yang lembab sedikit melekuk, dia sangat puas terhadap segala hal di dalam kamar.
Yang paling membuatnya puas adalah pengantin prianya. Semua data tentang Russell Sheng sudah dia ketahui dari awal. Berparas menawan, yang terpenting adalah dia itu buta. Dengan begini, dia akan lebih leluasa melakukan apa pun dibanding saat di rumah orang tuanya.
Bahkan keluar dari rumah pun seharusnya tidak akan bermasalah!
Saat berpikir seperti ini, senyuman di bibir Annie Shi jadi semakin melebar. Kalau bukan karena menyadari Russell Sheng sudah tiba di depan pintu, dia pasti akan melencangkan sepasang tangannya dan tertawa keras!
Sejak kapan dia datang? Datang tanpa adanya suara bagaikan hantu.
Annie Shi langsung menghentikan sikapnya tadi. Dia mengeluarkan dua buku warna merah dari kantong, dan menyerahkan salah satunya ke Russell Sheng: "Ini surat nikahnya, aku adalah istrimu."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved