Bab 4 Kegagalan di Awal-Awal

by Elina 10:01,Jun 22,2021
"Bukan." Russell Sheng berekspresi datar, tapi nada bicaranya sangat yakin.
Annie Shi masih terjerumus dalam khayalan indah mendapatkan kebebasannya, dia bertanya: "Apa?"
Russell Sheng memancarkan aura yang pekat dan karisma yang kuat, tapi nada bicaranya malah sangat datar: "Wanita yang pergi ke acara kencan buta denganku bukan kamu. Kamu itu barang palsu."
Annie Shi melambaikan tangan di depan matanya: "Kamu bisa melihat?"
"Aroma parfum tidak sama, suara pun berbeda, siapa kamu?"
Setelah memberikan jawaban, Russell Sheng langsung menggenggam tangannya, mencengkram dengan erat.
Annie Shi merasa tangannya hampir putus. Tiba-tiba, "Wekk!" dia menangis histeris: "Sakit, sakit sekali. Orang jahat, lepaskan aku, dasar orang jahat......"
Air mata memenuhi wajah mungil yang cantik. Gadis yang tadinya terlihat cantik tiba-tiba berubah, langsung menangis histeris tanpa memedulikan penampilannya.
Russell Sheng melepaskannya, lalu keluar dan tidak lupa menutup pintunya.
......
Di dalam ruang kerja.
"Segera selidiki wanita ini, aku ingin mengetahui segala hal tentangnya secara rinci."
Russell Sheng melemparkan buku surat nikah yang diberikan Annie Shi tadi ke meja. Ekspresinya datar, tapi sekujur tubuhnya memancarkan aura yang dingin, bahkan bodyguard pun sampai merinding.
"Baik."
Bodyguard mengambil buku itu, lalu keluar tanpa bersuara.
"Bham!"
Russell Sheng menhantam meja, wajahnya terlihat sangat galak. Beraninya menipu dia?
Wanita ini dan keluarga Shi sudah bosan hidup ya?
Hal yang paling dibenci olehnya adalah ditipu oleh orang lain!
Tidak lama kemudian, bodyguard kembali muncul di ruang kerja, berkata dengan sopan: "Tuan Muda, sudah diselidiki dengan jelas. Keluarga Shi memiliki dua orang putri, yang hari itu hadir di acara kencan buta adalah putri tertua, sedangkan yang menjadi istrimu adalah putri kedua......" Suara sang bodyguard semakin lama semakin kecil, lalu berhenti sebelum selesai menyampaikan semuanya.
"Lanjutkan."
"Baik."
Bodyguard menelan air ludah: "Pu... Putri kedua itu idiot."
"Hmm?"
Alis Russell Sheng sedikit terangkat, dia tidak membiarkan bawahannya melanjutkannya, tapi juga tidak membiarkan orang lain mundur.
Menikahkannya dengan gadis idiot, mengorbankan diri sendiri demi orang lain? Hutang keluarga Shi ini akan dikesampingkan dulu, nanti baru diperhitungkan.
Tapi kalau suatu hari putri tertua ingin menikah, mungkin tidak akan terjadi dengan mudah!
Di dalam kamar pengantin, sang wanita sudah terbaring di ranjang dan "tertidur". Napasnya stabil, jejak air mata masih terdapat di wajahnya, "air mata" mengalir membentuk garis lurus.
Pinggiran mata dan bulu matanya basah, dan menempel di sisi mata.
"Nyonya Muda, bangunlah." Ibu Zhang membuka pintu dan masuk, lalu mengerutkan dahi saat melihat penampilannya yang seperti ini.
Inikah Nyonya Muda yang dipilihkan oleh Tuan Besar untuk cucunya sendiri?
Kelihatannya sedikit idiot!
Wanita yang bersedia menikah dengan Tuan Muda tidaklah sedikit, Ibu Zhang sangat heran kenapa Tuan Besar memilih wanita seperti ini. Tapi karena sudah menikah, dia yang hanya seorang pengurus rumah tidak berhak berkomentar apa pun.
Annie Shi "tidur" dengan sangat lelap, sudah dipanggil bangun berulang kali oleh Ibu Zhang tetap saja tidak bangun.
"Nyonya Muda, sudah waktunya makan." Kalimat terakhir akhirnya manjur, Annie Shi langsung bangun dengan mendadak bagaikan per yang membal: "Baik."
Di bawah saran dari pengurus rumah yang tegas, dia mencuci muka dan tangan dulu baru duduk di meja makan.
Russell Sheng duduk di depannya. Masakan yang dihidangkan sangat banyak, cara makan Annie Shi terlihat sangat tidak elegan. Sama sekali tidak menggunakan sumpit, langsung memakai tangan. Cara makannya yang sangat lahap membuat pengurus rumah mengerutkan kening.
"Nyonya Muda, makanlah dengan lebih elegan."
Annie Shi berdiri, tangan yang berminyak digosokkan ke bajunya: "Aku sudah kenyang, mau balik ke kamar untuk tidur." Kemudian langsung pergi dengan sesuka hati......
Tapi, arah yang dia tujui salah.
Pengurus rumah memberi peringatan dari belakang: "Nyonya Muda, Anda salah arah, di sana adalah dapur."
Lalu Annie Sih berbalik dan berjalan ke arah luar......
"Nyonya Muda, itu arah ke luar." Pengurus rumah buru-buru mengejarnya. Tidak berani membiarkannya berjalan sendirian lagi, langsung mengantarnya kembali ke kamar.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

345