Bab 14 Saling Tak Mengganggu
by Elina
10:01,Jun 22,2021
Di villa Russell Sheng di pinggir pantai.
Bodyguard mengantar Annie Shi pulang. Begitu turun dari mobil, ia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, merasa geram.
Semua yang terjadi hari ini membuatnya semakin marah dan jengkel.
Awalnya, ia mengira ia telah memisahkan diri dari Keluarga Shi, tapi begitu Kalvin Shi mengalami masalah karenanya, ia tetap pergi ke sana.
Annie Shi tak pernah bertemu orangtua kandungnya, sejak kecil hingga dewasa, hanya Kalvin Shi lah yang menyayangi dan memberinya kehangatan. Ia tak bisa tinggal diam melihatnya menderita.
Ia merasa sangat jengkel saat pulang, karena “pengawalan” para bodyguard itu menjadi semakin ketat.
Tapi meskipun ia masih terperangkap dalam Keluarga Sheng, akhirnya kebebasan yang selama ini diimpikannya telah terwujud.
Sejak hari itu, Russell Sheng selalu sangat sibuk. Ia tinggal di luar dan hanya pulang sesekali.
Saat pulang pun, ia berdiam di ruang bacanya. Entah apa yang sedang dikerjakannya, yang penting ia tak mengganggunya dan tak menanyainya ke mana saja ia pergi hari ini.
Russell Sheng telah mengetahui apa yang terjadi di kediaman Keluarga Shi, tapi ia tak mempermasalahkannya, dan memerintahkan pelayan untuk melayaninya dengan baik.
Ia datang tanpa membawa mahar dari Keluarga Shi, Russell Sheng memerintahkan pelayan untuk membelikan pakaian dan perhiasan untuknya. Karena ia tak mencintainya, ia mengkompensasinya dengan materi.
Gadis yang malang, jika Keluarga Shi tak sanggup membiayainya, ia yang akan membiayainya.
Ia menganggap Annie Shi sebagai adiknya, selamanya ia akan melindunginya agar tak diusik oleh orang lain!
Yang diketahui Annie Shi hanyalah, Russell Sheng sedang sibuk. Ia tak tahu, rupanya Russell Sheng pergi ke apartemennya.
Tempat yang dijulukinya “tanah kebebasan”nya, telah dijajah oleh musuh.
Russell Sheng menyerahkan seluruh urusan perusahaan pada adik ketiganya dan Howard Yun, lalu membeli seluruh gedung apartemen itu dan menunggu di kediaman Inez Jian setiap hari. Menunggu kedatangan Inez Jian.
Apartemen itu tak terlalu besar, sekitar 100 meter persegi.
Dekornya sangat minimalis, warna hitam dan putih, di lemari terdapat beberapa pakaian.
Selain beberapa stel pakaian di lemari, hanya sedikit sekali barang kebutuhan sehari-hari, suasana apartemen itu sangat dingin, seolah jarang ditempati.
Para pekerja di apartemen itu juga mengatakan, pemilik apartemen ini hanya datang beberapa kali dalam setahun, dan setiap kali datang, penampilannya selalu sangat tertutup, mereka hampir tak bisa melihat wajahnya.
Kemudian, ia menemukan sebuah topeng wajah di dalam laci.
Kini Russell Sheng benar-benar yakin, wajah Inez Jian memang rusak seperti yang dikatakan adiknya, maka ia tak mau bertemu dengannya.
Terdapat sebuah komputer di kamar, tapi tak ada icon apapun di desktopnya. Hanya tampak foto sebuah boneka beruang coklat yang memenuhi seisi layar.
Russell Sheng menyadari, wallpaper desktop ini sama persis dengan komputer Annie Shi.
Ia tak memikirkan, kenapa ada foto boneka beruang coklat ini di layar komputer Inez Jian.
Mungkin wanita memang menyukai benda seperti ini, dulu Inez Jian juga menyukai boneka. Ia memiliki beberapa boneka di rumahnya.
Entah kenapa, ia bisa merasakan aura Annie Shi di apartemen Inez Jian, dan kadang tanpa sadar memikirkannya.
Setiap kali memikirkan Annie Shi, ia merasa sangat bersalah pada Inez Jian, tapi ia tak bisa berhenti memikirkannya.
...
Di villa, Annie Shi merasa sangat bebas.
Pelayan hanya memanggilnya turun saat sarapan, makan siang, dan makan malam, tapi sisanya, ia bebas melakukan apapun yang diinginkannya sepanjang hari. Ia bisa pergi ke ruangan manapun, dan takkan ada yang mengganggunya.
Ia akhirnya bebas dan menjalani kehidupan yang didambakannya, tapi entah kenapa, kadang Annie Shi merasa hampa.
Tapi juga banyak momen-momen menyenangkan, seperti bisa mengobrol lebih lama dengan Ivan Jian tanpa takut akan diganggu.
Alasan ia tiba-tiba harus meninggalkan Gedung Ginza 2 hari lalu juga telah dijelaskan.
Ivan Jian berkata, pemilik Sheng’s Corp adalah salah satu teman lamanya dan sangat dekat dengan Inez Jian. Jika ia mendatangi rapat itu, identitasnya pasti akan terbongkar. Ia takkan membiarkannya mengambil resiko ini.
Annie Shi bukanlah tipe yang pendendam, ia juga tak berlama-lama mempermasalahkan suatu hal. Dan ia juga bisa menghargai privasi orang.
Karena Ivan Jian tak ingin membicarakan lebih lanjut tentang Inez Jian, ia pun tak bertanya lagi.
Ivan Jian memberitahunya bahwa ia akan segera pulang ke China dan pergi sendiri untuk bernegosiasi dengan Sheng’s Corp.
Secara bercanda, ia juga menanyakan tempat tinggalnya, mereka telah bekerjasama selama beberapa tahun, bukankah tak berlebihan jika ia ingin bertemu dengannya dan makan bersama?
Tentu saja tidak.
Selama ini, Annie Shi mengetahui identitas Ivan Jian, tapi Ivan Jian tak mengetahui identitasnya, ini tidak adil.
Boleh.
Annie Shi mengetik kata itu dan mengirimnya. Ia juga mengirimkan lokasinya.
Ivan Jian tertegun dan tak bisa berkata-kata.
??????
Annie Shi mengirim rentetan tanda tanya.
Tapi setelah menunggu beberapa saat, tetap tak ada balasan.
“Apa-apaan? Saat aku tak mau memberitahumu, kau terus menerus menanyakan, kini aku telah memberitahumu, dan seperti ini responmu?” gumam Annie Shi pada dirinya sendiri, merasa heran.
Bodyguard mengantar Annie Shi pulang. Begitu turun dari mobil, ia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, merasa geram.
Semua yang terjadi hari ini membuatnya semakin marah dan jengkel.
Awalnya, ia mengira ia telah memisahkan diri dari Keluarga Shi, tapi begitu Kalvin Shi mengalami masalah karenanya, ia tetap pergi ke sana.
Annie Shi tak pernah bertemu orangtua kandungnya, sejak kecil hingga dewasa, hanya Kalvin Shi lah yang menyayangi dan memberinya kehangatan. Ia tak bisa tinggal diam melihatnya menderita.
Ia merasa sangat jengkel saat pulang, karena “pengawalan” para bodyguard itu menjadi semakin ketat.
Tapi meskipun ia masih terperangkap dalam Keluarga Sheng, akhirnya kebebasan yang selama ini diimpikannya telah terwujud.
Sejak hari itu, Russell Sheng selalu sangat sibuk. Ia tinggal di luar dan hanya pulang sesekali.
Saat pulang pun, ia berdiam di ruang bacanya. Entah apa yang sedang dikerjakannya, yang penting ia tak mengganggunya dan tak menanyainya ke mana saja ia pergi hari ini.
Russell Sheng telah mengetahui apa yang terjadi di kediaman Keluarga Shi, tapi ia tak mempermasalahkannya, dan memerintahkan pelayan untuk melayaninya dengan baik.
Ia datang tanpa membawa mahar dari Keluarga Shi, Russell Sheng memerintahkan pelayan untuk membelikan pakaian dan perhiasan untuknya. Karena ia tak mencintainya, ia mengkompensasinya dengan materi.
Gadis yang malang, jika Keluarga Shi tak sanggup membiayainya, ia yang akan membiayainya.
Ia menganggap Annie Shi sebagai adiknya, selamanya ia akan melindunginya agar tak diusik oleh orang lain!
Yang diketahui Annie Shi hanyalah, Russell Sheng sedang sibuk. Ia tak tahu, rupanya Russell Sheng pergi ke apartemennya.
Tempat yang dijulukinya “tanah kebebasan”nya, telah dijajah oleh musuh.
Russell Sheng menyerahkan seluruh urusan perusahaan pada adik ketiganya dan Howard Yun, lalu membeli seluruh gedung apartemen itu dan menunggu di kediaman Inez Jian setiap hari. Menunggu kedatangan Inez Jian.
Apartemen itu tak terlalu besar, sekitar 100 meter persegi.
Dekornya sangat minimalis, warna hitam dan putih, di lemari terdapat beberapa pakaian.
Selain beberapa stel pakaian di lemari, hanya sedikit sekali barang kebutuhan sehari-hari, suasana apartemen itu sangat dingin, seolah jarang ditempati.
Para pekerja di apartemen itu juga mengatakan, pemilik apartemen ini hanya datang beberapa kali dalam setahun, dan setiap kali datang, penampilannya selalu sangat tertutup, mereka hampir tak bisa melihat wajahnya.
Kemudian, ia menemukan sebuah topeng wajah di dalam laci.
Kini Russell Sheng benar-benar yakin, wajah Inez Jian memang rusak seperti yang dikatakan adiknya, maka ia tak mau bertemu dengannya.
Terdapat sebuah komputer di kamar, tapi tak ada icon apapun di desktopnya. Hanya tampak foto sebuah boneka beruang coklat yang memenuhi seisi layar.
Russell Sheng menyadari, wallpaper desktop ini sama persis dengan komputer Annie Shi.
Ia tak memikirkan, kenapa ada foto boneka beruang coklat ini di layar komputer Inez Jian.
Mungkin wanita memang menyukai benda seperti ini, dulu Inez Jian juga menyukai boneka. Ia memiliki beberapa boneka di rumahnya.
Entah kenapa, ia bisa merasakan aura Annie Shi di apartemen Inez Jian, dan kadang tanpa sadar memikirkannya.
Setiap kali memikirkan Annie Shi, ia merasa sangat bersalah pada Inez Jian, tapi ia tak bisa berhenti memikirkannya.
...
Di villa, Annie Shi merasa sangat bebas.
Pelayan hanya memanggilnya turun saat sarapan, makan siang, dan makan malam, tapi sisanya, ia bebas melakukan apapun yang diinginkannya sepanjang hari. Ia bisa pergi ke ruangan manapun, dan takkan ada yang mengganggunya.
Ia akhirnya bebas dan menjalani kehidupan yang didambakannya, tapi entah kenapa, kadang Annie Shi merasa hampa.
Tapi juga banyak momen-momen menyenangkan, seperti bisa mengobrol lebih lama dengan Ivan Jian tanpa takut akan diganggu.
Alasan ia tiba-tiba harus meninggalkan Gedung Ginza 2 hari lalu juga telah dijelaskan.
Ivan Jian berkata, pemilik Sheng’s Corp adalah salah satu teman lamanya dan sangat dekat dengan Inez Jian. Jika ia mendatangi rapat itu, identitasnya pasti akan terbongkar. Ia takkan membiarkannya mengambil resiko ini.
Annie Shi bukanlah tipe yang pendendam, ia juga tak berlama-lama mempermasalahkan suatu hal. Dan ia juga bisa menghargai privasi orang.
Karena Ivan Jian tak ingin membicarakan lebih lanjut tentang Inez Jian, ia pun tak bertanya lagi.
Ivan Jian memberitahunya bahwa ia akan segera pulang ke China dan pergi sendiri untuk bernegosiasi dengan Sheng’s Corp.
Secara bercanda, ia juga menanyakan tempat tinggalnya, mereka telah bekerjasama selama beberapa tahun, bukankah tak berlebihan jika ia ingin bertemu dengannya dan makan bersama?
Tentu saja tidak.
Selama ini, Annie Shi mengetahui identitas Ivan Jian, tapi Ivan Jian tak mengetahui identitasnya, ini tidak adil.
Boleh.
Annie Shi mengetik kata itu dan mengirimnya. Ia juga mengirimkan lokasinya.
Ivan Jian tertegun dan tak bisa berkata-kata.
??????
Annie Shi mengirim rentetan tanda tanya.
Tapi setelah menunggu beberapa saat, tetap tak ada balasan.
“Apa-apaan? Saat aku tak mau memberitahumu, kau terus menerus menanyakan, kini aku telah memberitahumu, dan seperti ini responmu?” gumam Annie Shi pada dirinya sendiri, merasa heran.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved