Bab 17 Terpesona Pada Pandangan Pertama

by Elina 10:01,Jun 22,2021
Violeta Shi merasa pria itu tampak familiar, tapi sejenak ia tak mengenalinya.

“Benar, aku Violeta Shi, anda...”

Meskipun ia tak mengenali pria itu, ia tetap tersenyum dan mengulurkan tangannya menjabat tangan pria itu.

Dengan sopan dan anggun.

Pria itu mengenakan jas dan arloji mahal, dan di belakangnya tampak Maybach keluaran terbaru, menunjukkan bahwa ia sangat kaya.

Pria itu menawarkan, “Apakah Nona Shi hendak pulang? Bolehkah aku mengantar anda pulang?” ia membuka pintu Maybach nya.

Violeta Shi tersenyum dan menolak, “Tak perlu, aku membawa mobil sendiri, sampai jumpa,” ia membuka pintu mobilnya dan masuk, lalu memperingatkan sepupunya yang masih melamun, “Shenny, masuk, kita pulang.”

“Oh, baik,” Shenny Jiang merasa tak rela, ia berjalan memutari mobil pelan-pelan, tak menyadari bahwa sepupunya dan pria asing itu terus menatapnya.

“Nona Shi, bolehkah aku meminjam ponsel anda? Aku tak bisa menemukan ponselku, aku hendak meneleponnya,” kata pria itu.

Sejak pertama kali melihat Violeta Shi, ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Violeta Shi langsung memahami tujuannya, meskipun ia menarget Ivan Jian, sepertinya bagus juga jika ia memiliki 1 pilihan lagi.

Ia menyerahkan ponselnya, “Tentu saja, silahkan.”

Pria itu menerima ponsel itu dan menghubungi nomornya sendiri. Terdengar dering ponsel dari sakunya, ia segera mengembalikannya, “Terima kasih, Nona Shi, aku sungguh pelupa, rupanya di sakuku.”

“Sama-sama.”

Violeta Shi tersenyum, membuat pria itu terpesona.

Setelah mobil Violeta Shi lenyap dari pandangan, barulah Carl Sheng mengalihkan pandangannya dan masuk ke villa.

...

“Kau tak disambut di sini, pergi,” kata Russell Sheng dengan dingin dan langsung memerintahkan bodyguard mengusir tamunya ini.

Carl Sheng tak pergi, malah duduk di sofa dengan angkuh, “Tenanglah, aku tak datang untuk merebut gadis bodoh itu darimu, tak perlu khawatir.”

Ia memang tak tertarik pada Annie Shi, saat bertemu dengannya di kediaman Keluarga Shi saat itu, wajahnya sangat kotor seperti monyet, ia juga sangat bodoh, Carl Sheng tak tertarik padanya.

Tujuan kedatangannya kali ini adalah untuk mencemooh Russell Sheng dan membuatnya jengkel.

“Kak, kau benar-benar luar biasa.”

Carl Sheng pura-pura memuji, “Meskipun kau sangat buta, kau adalah Tuan Muda Keluarga Sheng, kau menanggung nama besar Keluarga Sheng, kenapa kau jatuh cinta pada seorang gadis bodoh dan menikahinya...”

“Ini bukan urusanmu, pergi!”

Russell Sheng kembali mengusirnya.

“Kenapa kau mengusirku?”

Setelah diusir dengan kasar 2 kali berturut-turut, Carl Sheng telah melupakan tujuan utamanya datang kemari dan berkata dengan jengkel, “Selama bertahun-tahun ini, aku bekerja keras untuk Keluarga Sheng, menghasilkan banyak uang agar kau bisa hidup nyaman, kini kau mengusirku?”

“Percaya tidak, jika aku mengusirmu, kau akan menjadi pengemis jalanan, hah?”

Ia membelalakkan mata dan menggertakkan giginya untuk menakutinya.

Pembuat keputusan di Keluarga Sheng masih Tuan Besar, jika Carl Sheng bisa melakukan hal ini, ia pasti telah melakukannya sejak dulu.

Mereka pun terjebak dalam perang dingin, Russell Sheng merasa enggan berdebat dengannya, saat ia hendak memerintahkan bodyguard mengusirnya, Annie Shi berjalan menuruni tangga sambil memeluk boneka beruangnya.

Ia mengelus perutnya, “Lapar sekali, sudah lewat jam makan kenapa belum juga mulai makan?”

Mendengarnya, Carl Sheng mendongak menatap arah suara itu, begitu melihat Annie Shi, ia menatapnya tanpa berkedip dan air liurnya hampir saja menetes.

Awalnya ia mengira Violeta Shi lah gadis tercantik di Jiangzhou, tapi kini, pendapatnya telah berubah. Gadis yang sedang menuruni tangga ini jauh lebih cantik daripada Violeta Shi.

Saat ini sangat banyak gadis cantik, tapi karena semuanya menjalani operasi plastik, wajah mereka semua hampir mirip, membuat yang melihatnya merasa muak.

Kulit gadis itu sangat putih dan mulus, dan wajahnya sangat cantik, terutama matanya, tampak sangat lugu dan mempesona.

Annie Shi bahkan tak berdandan, tapi ia telah berhasil membuat Carl Sheng terpesona.

Ia terus menatap Annie Shi, tak menyadari Russell Sheng sedang menatapnya dengan gusar.

Melihat Annie Shi menuruni tangga, Carl Sheng hendak naik, “Kau adalah...”

Tapi Russell Sheng lebih cepat darinya, ia segera merangkul gadis itu dengan erat, “Ayo, kutemani kau makan.”

“Bagaimana dengan tamu ini? Tidakkah kita seharusnya mengajaknya ikut makan?” Annie Shi mengerjapkan mata.

“Tak perlu mempedulikannya.”

“Oh, kalau begitu ayo kita segera makan, perutku sangat lapar.”

Mereka berdua berjalan berangkulan, bagaikan pasangan yang sangat mesra.

Tanpa malu, Carl Sheng menghadang mereka, “Kak, iakah istrimu? Aku datang jauh-jauh, kau tentu takkan sepelit itu kan, tak mengajakku makan bersama?”

“Pergi!”

...

Meskipun ditolak mentah-mentah, Carl Sheng tak merasa jengkel.

Dengan keras kepala, ia menghampiri Annie Shi, “Nona cantik, kita pernah bertemu, apakah kau masih ingat...” begitu ia mendekat, tiba-tiba batang hidungnya ditonjok, “Aw!”

Ia merasa sangat kesakitan, Carl Sheng segera memegangi hidungnya, dan jarinya pun berlumuran darah.

“Kau memukulku?” ia menjadi geram dan mengangkat tinjunya, hendak membalas...

“Sakit, ahhh, lepaskan!”

Sebelum ia sempat melayangkan tinjunya, bodyguard di belakangnya telah mencengkeram pergelangan tangannya.

“Usir dia, dan ke depannya, jangan ijinkan ia masuk,” perintah Russell Sheng.

Carl Sheng diusir keluar oleh para bodyguard. Ia menatap villa itu selama beberapa lama, baru kemudian pergi.

Setelah makan malam, di ruang baca.

Russell Sheng berdiri di depan jendela, menatap Maybach Carl Sheng melaju pergi. Ia mengerutkan kening.

Kepala pelayan berkata, “Tuan Muda, tidakkah sebaiknya memberitahu Tuan Besar tentang hal ini...”

“Tak perlu.”

Ia memotong perkataan kepala pelayan. Ini adalah urusannya dengan Carl Sheng, ia akan menyelesaikannya sendiri.

“Baik.”

Begitu kepala pelayan pergi, bolpen di tangannya patah menjadi 2.

Russell Sheng mengeluarkan ponselnya dan menelepon Howard Yun, “Howard, segera hubungi Ivan Jian, jika ia bisa menurunkan harga saham Sheng’s Corp dalam 3 hari, kita akan setuju untuk bekerjasama dengannya.”

...

Howard Yun terdiam sejenak, baru kemudian bertanya, “Tuan Muda Sheng, apakah anda yakin atas keputusan ini? Bagaimana jika kita tunggu dulu, pikirkan dulu matang-matang baru memutuskan...”

Russell Sheng mendirikan Sheng’s Corp untuk menyeimbangkan Sheng’s Group. Dari luar, tampaknya ia memiliki setengah sahamnya, tapi saat ini, sebenarnya Carl Sheng lah yang memilikinya.

Meskipun sebenarnya ia yang mengatur Sheng’s Corp, dan Tuan Besar juga masih mengawasi, Carl Sheng berani mencuri darinya dan melakukan penggelapan saham.

Maka dengan melakukan hal ini, meskipun ia bisa menyerang Carl Sheng, Russell Sheng sendiri juga akan mengalami kerugian yang bahkan lebih besar.

Singkatnya, seperti membuat musuh rugi 1000, tapi ia sendiri rugi 3000.

Mereka adalah pebisnis, dan pebisnis takkan mungkin ingin rugi.

“Jangan banyak omong, lakukan apa yang kuperintahkan,” Russell Sheng tampak tegas, berapapun harga yang harus dibayarnya, ia bersedia.

Howard Yun tak langsung menyetujuinya, ia bertanya, “Apakah Zander mengetahui hal ini?”

“Aku akan memberitahunya.”

“Baik.”

Russell Sheng menelepon Zander Sheng bukan untuk berdiskusi, melainkan hanya memberitahunya, “Aku hendak menyerang Carl Sheng.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

345