Bab 16 Cinta Pada Pandangan Pertama

by Elina 10:01,Jun 22,2021
Jawaban Annie Shi sangat menohoknya, “Tak bisa, suamiku berpesan, orang asing tak boleh masuk ke dalam kamar.”

Ia sengaja memberi penekanan pada kata “orang asing”.

Awalnya Violeta Shi berencana masuk ke kamar adiknya dan merayunya untuk memberinya beberapa barang bermerek, tapi tentu saja, bukan ini tujuan utamanya.

Daftar pemegang saham itulah yang terpenting, ia masih belum menyerah, ia ingin membujuknya agar memberikannya padanya.

Tapi hasilnya tak seperti yang dibayangkan, gadis bodoh yang biasanya selalu patuh itu, hari ini tak mematuhinya. Karena ada kepala pelayan dan bodyguard, ia tak berani bersikap macam-macam. Karena ia telah melihat pelajaran yang diterima Shenny Jiang.

Violeta Shi tetap berusaha tersenyum dan dengan sabar berkata pada Annie Shi, bahwa ada sesuatu yang harus dibicarakan empat mata dengannya.

Tapi ia tak mengusir para pelayan dan bodyguard itu, mereka semua mengawasinya bagaikan kamera CCTV.

Karena tak ada cara lain, ia hanya bisa berusaha mengusirnya sendiri, “Harap kalian pergi dulu, ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan adikku.”

Kepala pelayan tetap tak bergeming, tanpa ragu ia segera menolak, “Maaf, Nona Shi, Tuan Muda berpesan padaku untuk menjaga Nyonya Muda dan tak membiarkan orang lain mengusiknya.”

Dalam hati, Annie Shi berpikir, “Ia bahkan tak pulang ke rumah, kapan ia memberikan perintah ini?”

Tapi ia tak mengatakan apapun. Violeta Shi dan Shenny Jiang merasa sangat jengkel.

Shenny Jiang hendak melontarkan amarahnya lagi, Violeta Shi segera menariknya dan dengan sabar menjelaskan pada para pelayan, “Aku dan Annie adalah saudara, bukan orang asing.”

“Tetap tidak bisa.”

Kepala pelayan tak menyerah, jika ada yang harus dibicarakan, bicarakan saja di hadapannya, atau tak perlu membicarakannya!

Tak peduli sesabar apapun seseorang, ia pasti merasa jengkel berulang kali ditolak oleh kepala pelayan ini, apalagi Violeta Shi bukanlah orang yang sabar.

Berulang kali ditolak membuat amarahnya memuncak.

Ia memutar bola matanya, lalu berkata, “Annie, bagaimana kalau kita main game? Game kesukaanmu.”

Violeta Shi ingin Annie Shi mempermalukan dirinya sendiri di hadapan para pelayan suaminya. Setelah melihatnya, mereka takkan menghormatinya lagi.

Meskipun ia sendiri takkan mendapatkan apapun, tapi ia tak ingin membiarkan gadis bodoh itu bahagia.

“Baiklah.”

Annie Shi tersenyum tipis, samar, tampak ekspresi sarkastik dalam senyumannya.

Violeta Shi merasa ada sesuatu yang janggal, tapi ia tak punya waktu untuk memikirkannya. Ia ingin secepat mungkin mempermalukan Annie Shi.

Violeta Shi pun melemparkan uang kertas dengan berbagai nominal ke lantai. Annie Shi menunjuk lembaran-lembaran uang itu dan berkata pada Violeta Shi, “Pungutlah, bagaimana cara ibumu mengajarimu? Kenapa kau melemparkan barang sembarangan? Sangat mempermalukan Keluarga Shi.”

...

Violeta Shi sangat familiar dengan kalimat ini.

Sejak kecil hingga dewasa, tak terhitung berapa kali ia mempermalukan Annie Shi di hadapan orang-orang dengan kalimat ini. Ia tak menyangka, suatu hari ia akan balik melontarkan kalimat ini padanya, dan tak hanya di hadapan orang asing, melainkan di hadapan pelayan-pelayannya!

Wajah Violeta Shi memerah, ia menggigit bibirnya, tapi tak menemukan kalimat yang tepat untuk membantah.

Tapi ia belum menyerah, setelah memunguti lembaran-lembaran uang itu dari lantai, ia meletakkan masing-masing selembar di kedua tangannya, “Dik, kau mau yang mana?”

Ia mengedipkan mata pada Shenny Jiang, dan mereka berdua tersenyum penuh kemenangan, menunggu Annie Shi mempermalukan dirinya sendiri. Tapi, Annie Shi meraih lembaran dengan nilai tertinggi.

...

Hah?

Violeta Shi terbelalak tak percaya.

Sejak kecil, sudah tak terhitung berapa kali ia memainkan permainan ini. Biasanya Annie Shi selalu mengambil jumlah yang kecil, dan ia akan menertawainya, tapi kali ini, ia mengambil jumlah yang besar!

Violeta Shi tak percaya, gadis bodoh itu tiba-tiba menjadi cerdas. Maka sekali lagi ia menyuruhnya memilih, tapi setiap kali, Annie Shi memilih jumlah yang besar.

“Kurang ajar,” Violeta Shi menjadi murka dan mengangkat tangannya, hendak menampar Annie Shi.

Sejak tadi ia telah berusaha menahan amarahnya, tapi kini ia tak tahan lagi.

Ia sudah biasa menang dan tak mau kalah, ia tak mempedulikan uang itu, melainkan kesenangannya saat melihat Annie Shi terperdaya. Tapi akhirnya, malah ia yang diperdaya, ia pun merasa jengkel.

Tapi kali ini, sebelum bodyguard sempat menghentikannya, dari belakang terdengar suara parau, “Hentikan.”

“Jika kau berani bergerak barang sedikit saja, aku akan membunuhmu!”

Russell Sheng yang mengenakan jas dan kacamata hitam berjalan masuk diiringi 8 bodyguard.

Wajah Violeta Shi memucat, ia segera menjelaskan, “Tuan Muda Sheng, anda salah paham, aku sedang bermain dengan adikku.”

Lalu ia menepuk punggung tangan Shenny Jiang, memberinya isyarat untuk menimpali sandiwaranya.

“Tampan sekali!” Shenny Jiang menatap Russell Sheng seperti orang bodoh. Ia sama sekali tak berkedip, dan bibirnya hampir saja meneteskan air liur.

Ia sama sekali tak mempedulikan perkataan Violeta Shi.

Saat Russell Sheng berjalan melewatinya, Shenny Jiang juga berusaha mengikutinya, “Kakak tampan...”

Tapi sebelum ia sempat menyentuh ujung bajunya, bodyguard Russell Sheng telah mendorongnya menjauh.

Russell Sheng menghampiri Annie Shi, “Kau baik-baik saja?”

Semua mengerti, maksud pertanyaannya adalah: apakah tadi Violeta Shi melukainya? Ia siap membalaskan dendamnya!

Tapi Annie Shi hanya tersenyum polos dan menggeleng, “Aku tak apa, aku tak membutuhkanmu.”

...

Mereka seolah membicarakan hal yang berbeda.

Russell Sheng tak bertanya lebih lanjut, tanpa menoleh, ia berkata pada orang di sekitarnya dengan dingin, “Lain kali, jangan biarkan orang asing memasuki rumah ini.” Tubuhnya mengeluarkan aura yang dingin dan mengintimidasi, membuat mereka semua bergidik.

Saat Violeta Shi dan Shenny Jiang diusir dari villa itu, ekspresi mereka berdua sangat berbeda.

“Ia tampan sekali, sepertinya tingginya 180 cm...” Shenny Jiang masih seperti orang linglung.

Dengan geram Violeta Shi memotong gumaman sepupunya, “Ia hanyalah pria buta. Tak peduli setampan apapun, takkan ada gunanya.”

Ia mengatakan hal ini bukan untuk menyadarkan Shenny Jiang, melainkan untuk menghibur dirinya sendiri.

Ia sangat geram, tadi Russell Sheng bersikap sangat lembut pada Annie Shi, kenapa ia bersikap begitu baik pada gadis bodoh itu?

Ia hanyalah seorang gadis bodoh!

Seharusnya, semua ini adalah miliknya. Meskipun ia tak menginginkannya, tapi ia tak tahan melihat Russell Sheng memperlakukan Annie Shi dengan begitu baik.

Annie Shi hidup bahagia dan menggunakan barang-barang bermerek, membuat Violeta Shi sangat iri.

Semua itu adalah barang favoritnya. Dan setiap kali ia ingin mendapatkannya, kepala pelayan selalu menatapnya dengan ekspresi waspada, seolah menghadapi seorang pencuri.

Dan yang terpenting, ia telah jauh-jauh datang kemari untuk mendapatkan daftar pemegang saham itu, tapi ia bahkan tak mendapatkan kesempatan untuk mencapai tujuannya. Sungguh mengesalkan.

Violeta Shi tak ingin kembali dengan tangan kosong seperti ini, tapi ia juga tak bisa berlama-lama di sini.

Saat tiba di sisi mobilnya, sebelum ia sempat masuk ke mobil, seorang pria menghampirinya, ekspresinya tampak terkejut dan gembira, “Nona Shi? Kebetulan sekali, tak kusangka akan bertemu denganmu di sini.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

345