Bab 20 Timbul Perselisihan
by Elina
10:01,Jun 22,2021
Carl Sheng diseret pulang, begitu memasuki ruang tamu, ia langsung berseru, “Kakek, tidakkah sikap anda terlalu tak beralasan? Apa salahnya aku mengajak seorang gadis makan bersama? Kenapa repot-repot menyuruh bawahan anda mencariku?”
“Anak tak berguna, tak sadarkah kau apa kesalahanmu?”
Sejak awal Tuan Besar sudah sangat geram, tapi melihat Carl Sheng tak hanya tak merasa bersalah, tapi juga tampak kesal, ia menjadi semakin murka.
“Berlutut.”
Carl Sheng tak mau berlutut, malah membantah Tuan Besar, “Aku tak salah, aku tak perlu berlutut.”
“Beri aku penjelasan untuk kejadian ini, jika tidak aku takkan terima.”
Tuan Besar tertawa dengan geram, “Baiklah, kau menginginkan penjelasan? Baiklah, akan kujelaskan padamu.”
“Saham perusahaan terus menurun selama 3 hari berturut-turut. Seluruh pemegang saham sangat panik, kau tak memikirkan cara menanganinya, juga tak melaporkannya padaku. Ini alasan pertama.”
“Di saat seperti ini, kau malah pergi berkencan dengan seorang gadis? Sangat banyak gadis di Jiangzhou, kau bisa berkencan dengan siapapun, tapi kau malah mengencani Violeta Shi. Ini alasan kedua.”
“Sekarang, apa yang akan kau katakan?”
Tuan Besar telah sangat menunjukkan belas kasihan, ia mengira, setelah menjelaskannya pada cucunya, Carl Sheng akan menyadarinya, tapi rupanya tidak!
Carl Sheng malah semakin kesal, “Aku hanyalah penguasa boneka di perusahaan. Bahkan sepeser sahampun aku tak punya, seharusnya anda mengerti kenapa aku tak peduli pada perusahaan.”
“Kami sama-sama cucu Keluarga Sheng, tapi anda sangat pilih kasih, memberikan Russell Sheng semua yang terbaik dan memberikan sisa-sisa yang tak diinginkan orang lain padaku. Lalu kenapa jika aku berkencan dengan Violeta Shi? Aku pria single, ia wanita single, sah-sah saja kami berkencan...”
Mendengar Carl Sheng semakin lama semakin terdengar jengkel, Linda Bai bangkit berdiri untuk membantu putranya, menyudutkan Tuan Besar karena telah pilih kasih pada Russell Sheng.
Jack Sheng dan istrinya hanya duduk di sofa dan tak berani mengatakan apapun. Jack Sheng dengan waswas menatap ayahnya, Tuan Besar hanya menatap sepasang ibu dan anak itu.
Ia bahkan sama sekali tak menatapnya. Jantungnya yang sejak tadi berdegup kencang perlahan mulai kembali tenang.
Florence Wang juga memikirkan hal yang sama seperti suaminya, mereka merasa perkataan adik ipar dan keponakan mereka ada benarnya.
Russell Sheng tak melakukan apapun, tapi mendapatkan setengah saham perusahaan. Setiap saat, Eriksen Sheng dan Linda Bai mengatakan hal ini, sehingga mereka seolah telah dicuci otak dan jadi merasa sangat bersalah.
“Kak, katakan sesuatu.”
Tuan Besar tak memperhatikan mereka, tapi Eriksen Sheng memperhatikan sikap Jack Sheng dan istrinya.
Ia sudah dewasa, tak pantas jika ia dan anak istrinya terus berdebat dengan Tuan Besar, maka ia melontarkan rencana lain.
“Hah, apa yang harus kukatakan? Aku, aku sependapat dengan ayah,” meskipun Jack Sheng sangat pengecut, ia tidak bodoh. Ia tahu ini di luar kendalinya, sebaiknya ia tak ikut campur.
Tuan Besar terlalu enggan menanggapi kedua putranya itu.
Ia berkata pada Carl Sheng, “Baiklah, jika kau merasa aku pilih kasih, kembalikan perusahaan padaku, mulai besok, aku akan mengganti GM nya. Kau akan menerima uang saku 50.000 RMB tiap bulan, kau tak perlu lagi ikut campur dalam urusan perusahaan...”
“Siapa yang akan menggantikanku?”
Tantang Carl Sheng, Sheng’s Group adalah perusahaan keluarga, Tuan Besar tak pernah mempercayai orang luar, maka ia tak pernah merasa takut.
“Aku, apakah kau keberatan?” tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu, tanpa perlu menoleh, Carl Sheng sudah tahu siapakah pemilik suara itu.
“Huh...”
Ia langsung berlutut pada Tuan Besar dan meminta maaf, “Kakek, aku salah, maafkan aku. Tolong beri aku satu kesempatan lagi, aku akan segera ke kantor dan mengurus masalah ini...”
Tuan Besar tak mempedulikannya, tapi berkata pada orang yang berada di pintu itu, “Russell, kau bersedia?”
Selama 2 tahun ini, Tuan Besar sudah sering meminta Russell Sheng kembali memimpin perusahaan, tapi ia selalu menolak.
Tuan Besar memberi syarat, setelah mengembalikan perusahaan itu pada Russell Sheng, mereka berdua harus melupakan masa lalu dan kembali berdamai.
Tanpa berpikir panjang, Russell Sheng langsung menolaknya. Tujuan utamanya membangun Sheng’s Corp adalah untuk membuktikan bahwa ia sanggup mengalahkan Carl Sheng tanpa bantuan Keluarga Sheng.
Selama 5 tahun terakhir, ini adalah pertama kalinya Russell Sheng menginjakkan kaki di kediaman Keluarga Sheng. Eriksen Sheng dan istrinya menjadi geram, tapi karena ada Tuan Besar, mereka tak berani mengatakan apapun.
“Kakek, mari kita bicarakan di ruang baca.”
“Baiklah, ayo.”
Tuan Besar sendirilah yang membantu cucunya, ia tak mengijinkan siapapun mengikuti mereka ke ruang baca.
Begitu pintu ruang baca ditutup, Linda Bai langsung menghampiri Jack Sheng dan istrinya dan membentak, “Lihatlah putra kalian, selama ini hidup bergantung pada kita, kita selalu membantunya, tapi ia menganggap kita sebagai musuh?”
“Saudaranya mengalami masalah, tak apa jika ia tak ingin membantu, tapi ia malah menusuknya dari belakang? Selama 5 tahun ia tak pernah kembali ke rumah ini, kini ia kembali hanya untuk merebut kekuasaan?”
Semakin lama, Linda Bai merasa semakin geram, ia membentak mereka berdua dengan nyaring. Jack Sheng dan istrinya tak berani mengatakan apapun, seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan, mereka bahkan tak berani menatap adik ipar mereka.
Eriksen Sheng hanya menonton sambil menatap mereka dengan dingin, tak menghentikan istrinya.
Linda Bai menyeret Florence Wang turun dari sofa bagaikan menyeret seekor anjing, lalu memerintahnya, “Pergilah ke ruang baca sekarang juga, dan tampar putramu yang tak punya hati nurani itu. Bukannya membantu saudara, ia malah memecah belah keluarga?”
“Adik ipar, tenangkan dirimu...”
Florence Wang bersembunyi di balik suaminya, ia bahkan tak berani membantah Linda Bai, apalagi pergi ke ruang baca.
Biasanya, Carl Sheng sudah terbiasa melihat ibunya menindas bibinya, tapi kali ini, ia menghentikannya, “Sudahlah, jangan bertengkar lagi.”
Barulah akhirnya Linda Bai melepaskan Florence Wang.
Dengan cemas Carl Sheng menatap ke arah ruang baca.
Jika saja Russell Sheng tak datang ke kediaman Keluarga Sheng hari ini, takkan ada yang perlu ditakutkannya!
Tapi ia tak hanya datang, ia juga setuju untuk mengambil alih perusahaan, ini membuat Carl Sheng merasa takut.
Jika pria buta itu setuju untuk mengambil alih perusahaan, ia takkan mendapatkan apapun. Meskipun ia buta, bukan berarti otaknya juga cacat... kini Carl Sheng merasa menyesal.
Ia menyesal, kenapa sejak awal ia tak membunuhnya, agar tak terjadi masalah besar seperti hari ini.
Pintu ruang baca akhirnya dibuka. Russell Sheng berjalan keluar sambil dibantu para bodyguardnya. Ia melintasi ruang tamu itu seolah tak ada orang lain di sana, bahkan saat ibunya menghampirinya dan mengatakan sesuatu padanya, ia berpura-pura tak mendengarnya.
“Ia pergi begitu saja?”
Linda Bai kembali merasa geram, tapi kali ini karena melihat Florence Wang diperlakukan seperti itu. “Kakak ipar, kau juga masih bersikap terlalu baik. Ia bukan lagi putramu, ia tak pernah meneleponmu balik, dan kini saat datang pun, ia bahkan tak menyapa ataupun berbicara denganmu.”
“Tak masalah jika ia tak mempedulikan kami, kami hanyalah paman dan bibinya. Tapi kau dan kakak adalah orangtua kandungnya. Bahkan orangtua kandung saja tak dihormatinya, babi dan anjing saja lebih baik...”
“Uhuk!”
Terdengar suara dehaman Tuan Besar di tangga. Linda Bai segera menghentikan perkataannya dan mengubah topik pembicaraan, “Aku ke dapur dulu untuk memeriksa apakah masakan untuk ayah sudah siap.” Lalu ia berbalik dan pergi.
Tuan Besar berkata pada Carl Sheng, “Pergilah ke kantor untuk mengemasi barang-barangmu, besok jam 10 pagi, datanglah ke kantor untuk prosesi serah terima jabatan dengan kakakmu.”
“Anak tak berguna, tak sadarkah kau apa kesalahanmu?”
Sejak awal Tuan Besar sudah sangat geram, tapi melihat Carl Sheng tak hanya tak merasa bersalah, tapi juga tampak kesal, ia menjadi semakin murka.
“Berlutut.”
Carl Sheng tak mau berlutut, malah membantah Tuan Besar, “Aku tak salah, aku tak perlu berlutut.”
“Beri aku penjelasan untuk kejadian ini, jika tidak aku takkan terima.”
Tuan Besar tertawa dengan geram, “Baiklah, kau menginginkan penjelasan? Baiklah, akan kujelaskan padamu.”
“Saham perusahaan terus menurun selama 3 hari berturut-turut. Seluruh pemegang saham sangat panik, kau tak memikirkan cara menanganinya, juga tak melaporkannya padaku. Ini alasan pertama.”
“Di saat seperti ini, kau malah pergi berkencan dengan seorang gadis? Sangat banyak gadis di Jiangzhou, kau bisa berkencan dengan siapapun, tapi kau malah mengencani Violeta Shi. Ini alasan kedua.”
“Sekarang, apa yang akan kau katakan?”
Tuan Besar telah sangat menunjukkan belas kasihan, ia mengira, setelah menjelaskannya pada cucunya, Carl Sheng akan menyadarinya, tapi rupanya tidak!
Carl Sheng malah semakin kesal, “Aku hanyalah penguasa boneka di perusahaan. Bahkan sepeser sahampun aku tak punya, seharusnya anda mengerti kenapa aku tak peduli pada perusahaan.”
“Kami sama-sama cucu Keluarga Sheng, tapi anda sangat pilih kasih, memberikan Russell Sheng semua yang terbaik dan memberikan sisa-sisa yang tak diinginkan orang lain padaku. Lalu kenapa jika aku berkencan dengan Violeta Shi? Aku pria single, ia wanita single, sah-sah saja kami berkencan...”
Mendengar Carl Sheng semakin lama semakin terdengar jengkel, Linda Bai bangkit berdiri untuk membantu putranya, menyudutkan Tuan Besar karena telah pilih kasih pada Russell Sheng.
Jack Sheng dan istrinya hanya duduk di sofa dan tak berani mengatakan apapun. Jack Sheng dengan waswas menatap ayahnya, Tuan Besar hanya menatap sepasang ibu dan anak itu.
Ia bahkan sama sekali tak menatapnya. Jantungnya yang sejak tadi berdegup kencang perlahan mulai kembali tenang.
Florence Wang juga memikirkan hal yang sama seperti suaminya, mereka merasa perkataan adik ipar dan keponakan mereka ada benarnya.
Russell Sheng tak melakukan apapun, tapi mendapatkan setengah saham perusahaan. Setiap saat, Eriksen Sheng dan Linda Bai mengatakan hal ini, sehingga mereka seolah telah dicuci otak dan jadi merasa sangat bersalah.
“Kak, katakan sesuatu.”
Tuan Besar tak memperhatikan mereka, tapi Eriksen Sheng memperhatikan sikap Jack Sheng dan istrinya.
Ia sudah dewasa, tak pantas jika ia dan anak istrinya terus berdebat dengan Tuan Besar, maka ia melontarkan rencana lain.
“Hah, apa yang harus kukatakan? Aku, aku sependapat dengan ayah,” meskipun Jack Sheng sangat pengecut, ia tidak bodoh. Ia tahu ini di luar kendalinya, sebaiknya ia tak ikut campur.
Tuan Besar terlalu enggan menanggapi kedua putranya itu.
Ia berkata pada Carl Sheng, “Baiklah, jika kau merasa aku pilih kasih, kembalikan perusahaan padaku, mulai besok, aku akan mengganti GM nya. Kau akan menerima uang saku 50.000 RMB tiap bulan, kau tak perlu lagi ikut campur dalam urusan perusahaan...”
“Siapa yang akan menggantikanku?”
Tantang Carl Sheng, Sheng’s Group adalah perusahaan keluarga, Tuan Besar tak pernah mempercayai orang luar, maka ia tak pernah merasa takut.
“Aku, apakah kau keberatan?” tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu, tanpa perlu menoleh, Carl Sheng sudah tahu siapakah pemilik suara itu.
“Huh...”
Ia langsung berlutut pada Tuan Besar dan meminta maaf, “Kakek, aku salah, maafkan aku. Tolong beri aku satu kesempatan lagi, aku akan segera ke kantor dan mengurus masalah ini...”
Tuan Besar tak mempedulikannya, tapi berkata pada orang yang berada di pintu itu, “Russell, kau bersedia?”
Selama 2 tahun ini, Tuan Besar sudah sering meminta Russell Sheng kembali memimpin perusahaan, tapi ia selalu menolak.
Tuan Besar memberi syarat, setelah mengembalikan perusahaan itu pada Russell Sheng, mereka berdua harus melupakan masa lalu dan kembali berdamai.
Tanpa berpikir panjang, Russell Sheng langsung menolaknya. Tujuan utamanya membangun Sheng’s Corp adalah untuk membuktikan bahwa ia sanggup mengalahkan Carl Sheng tanpa bantuan Keluarga Sheng.
Selama 5 tahun terakhir, ini adalah pertama kalinya Russell Sheng menginjakkan kaki di kediaman Keluarga Sheng. Eriksen Sheng dan istrinya menjadi geram, tapi karena ada Tuan Besar, mereka tak berani mengatakan apapun.
“Kakek, mari kita bicarakan di ruang baca.”
“Baiklah, ayo.”
Tuan Besar sendirilah yang membantu cucunya, ia tak mengijinkan siapapun mengikuti mereka ke ruang baca.
Begitu pintu ruang baca ditutup, Linda Bai langsung menghampiri Jack Sheng dan istrinya dan membentak, “Lihatlah putra kalian, selama ini hidup bergantung pada kita, kita selalu membantunya, tapi ia menganggap kita sebagai musuh?”
“Saudaranya mengalami masalah, tak apa jika ia tak ingin membantu, tapi ia malah menusuknya dari belakang? Selama 5 tahun ia tak pernah kembali ke rumah ini, kini ia kembali hanya untuk merebut kekuasaan?”
Semakin lama, Linda Bai merasa semakin geram, ia membentak mereka berdua dengan nyaring. Jack Sheng dan istrinya tak berani mengatakan apapun, seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan, mereka bahkan tak berani menatap adik ipar mereka.
Eriksen Sheng hanya menonton sambil menatap mereka dengan dingin, tak menghentikan istrinya.
Linda Bai menyeret Florence Wang turun dari sofa bagaikan menyeret seekor anjing, lalu memerintahnya, “Pergilah ke ruang baca sekarang juga, dan tampar putramu yang tak punya hati nurani itu. Bukannya membantu saudara, ia malah memecah belah keluarga?”
“Adik ipar, tenangkan dirimu...”
Florence Wang bersembunyi di balik suaminya, ia bahkan tak berani membantah Linda Bai, apalagi pergi ke ruang baca.
Biasanya, Carl Sheng sudah terbiasa melihat ibunya menindas bibinya, tapi kali ini, ia menghentikannya, “Sudahlah, jangan bertengkar lagi.”
Barulah akhirnya Linda Bai melepaskan Florence Wang.
Dengan cemas Carl Sheng menatap ke arah ruang baca.
Jika saja Russell Sheng tak datang ke kediaman Keluarga Sheng hari ini, takkan ada yang perlu ditakutkannya!
Tapi ia tak hanya datang, ia juga setuju untuk mengambil alih perusahaan, ini membuat Carl Sheng merasa takut.
Jika pria buta itu setuju untuk mengambil alih perusahaan, ia takkan mendapatkan apapun. Meskipun ia buta, bukan berarti otaknya juga cacat... kini Carl Sheng merasa menyesal.
Ia menyesal, kenapa sejak awal ia tak membunuhnya, agar tak terjadi masalah besar seperti hari ini.
Pintu ruang baca akhirnya dibuka. Russell Sheng berjalan keluar sambil dibantu para bodyguardnya. Ia melintasi ruang tamu itu seolah tak ada orang lain di sana, bahkan saat ibunya menghampirinya dan mengatakan sesuatu padanya, ia berpura-pura tak mendengarnya.
“Ia pergi begitu saja?”
Linda Bai kembali merasa geram, tapi kali ini karena melihat Florence Wang diperlakukan seperti itu. “Kakak ipar, kau juga masih bersikap terlalu baik. Ia bukan lagi putramu, ia tak pernah meneleponmu balik, dan kini saat datang pun, ia bahkan tak menyapa ataupun berbicara denganmu.”
“Tak masalah jika ia tak mempedulikan kami, kami hanyalah paman dan bibinya. Tapi kau dan kakak adalah orangtua kandungnya. Bahkan orangtua kandung saja tak dihormatinya, babi dan anjing saja lebih baik...”
“Uhuk!”
Terdengar suara dehaman Tuan Besar di tangga. Linda Bai segera menghentikan perkataannya dan mengubah topik pembicaraan, “Aku ke dapur dulu untuk memeriksa apakah masakan untuk ayah sudah siap.” Lalu ia berbalik dan pergi.
Tuan Besar berkata pada Carl Sheng, “Pergilah ke kantor untuk mengemasi barang-barangmu, besok jam 10 pagi, datanglah ke kantor untuk prosesi serah terima jabatan dengan kakakmu.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved