Bab 6 Kamu Memancing Api

by Elina 10:01,Jun 22,2021
"Aku adalah suamimu, panggil suami." Russell Sheng sendiri langsung kaget saat ucapannya terlontarkan. Entah kenapa kalimat ini bisa keluar begitu saja.
Annie Shi dengan manisnya memanggil: "Suamiku."
Dia sangat cepat mengubah panggilan, senyumannya sangat ceria.
Suasana hati Russell Sheng tiba-tiba jadi membaik, tapi suasana hati seperti ini malah tidak bertahan begitu lama.
Hawa dingin dari kamar mandi dan aroma manis yang sangat menyengat menyerbak dari bathtube membuat Russell Sheng segera menghalangi Annie Shi membantunya membuka kancing baju: "Yang kamu isi itu air dingin?"
"Iya."
Nada bicara sang gadis sangat riang dan lugu: "Saat memandikan Baby pun seperti ini, mandiin sampai bersih dan wangi."
"Baby siapa?" Kerutan di kening sang pria semakin mendalam.
Annie Shi tertawa lepas: "Hahahahaha......"
"Semua orang mengatai aku idiot, tapi aku rasa kamulah yang idiot, bahkan tidak tahu siapa Baby. Baby adalah boneka beruang yang aku bawa."
Russell Sheng: "......"
Lalu keinginan Annie Shi akhirnya terwujudkan, dia berhasil diusir oleh Russell Sheng dari kamar mandi.
Setelah sang pria selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, Annie Shi sudah berbaring sambil memeluk boneka beruang dan tertidur lelap.
Sang pria memakai baju tidur dan menyelinap ke dalam selimut. Aroma harum dari sang gadis memasuki lubang hidung. Indikator fisiologis pria sangat normal, ditambah lagi hari ini adalah malam pertama.
Russell Sheng mengulurkan tangannya, memasukkan tubuh yang wangi ke dalam pelukannya...... terasa lembut dan berbulu!
Baby?
Boneka berbulu dibuang dan tergeletak di lantai.
Kemudian, sang gadis bergerak mendekat dan menempel bagaikan gurita. Lengan diletakkan di dada, kaki diletakkan di atas kakinya, kepala bersandar di lengannya, terus menempel dalam pelukannya.
Alis sang gadis yang indah sedikit berkerut, bibir mungil yang merah melekuk.
Bergumam: "Baby jangan kabur, kamu mau ke mana? Jangan menelantarkanku, hanya kamu satu-satunya temanku......"
......
Semalaman penuh.
Russell Sheng tidak tidur hingga pagi menjelang dengan posisi tubuh yang tak berubah.
Di pagi hari, Annie Shi membuka mata, yang muncul di depan matanya bukanlah wajah boneka besar yang dia kenal, malahan digantikan oleh wajah seorang pria yang sangat tampan.
"Ah——"
Sang gadis berteriak dan segera bangun: "Kenapa kamu ada di ranjangku? Mana Baby-ku?"
Suara Annie Shi yang baru bangun sangat serak. Baru bangun langsung dikejutkan, ini membuat suasana hatinya sangat buruk!
Russell Sheng berekspresi datar: "Bantu aku pakai baju."
"Atas dasar apa?" Pertanyaan balik terlontarkan.
Sedetik kemudian, Annie Shi langsung sadar sikapnya ini sedikit "tidak normal".
Dia itu kan "idiot", tidak normal barulah terkesan normal, kalau terlalu normal, dia akan ketahuan tidak lama kemudian. Annie Shi sekarang tidak ingin membuat orang lain tahu dia itu pura-pura jadi idiot.
Makanya......
Dia "Wekk——" Menangis keras: "Mana Baby? Aku mau Baby, tidak mau kamu, kamu itu orang jahat......"
Dia semalam menggunakan taktik ini, tapi hari ini sepertinya tidak begitu mempan.
Russell Sheng tidak langsung keluar dari kamar seperti kemarin, malahan menunggu dia berhenti menangis dengan sabar!
Annie Shi "menangis" cukup lama, tapi sang pria tetap tidak bereaksi, makanya Annie Shi mulai berhenti, melompat dari ranjang pergi mengambil boneka beruang dan memeluknya.
"Baby anak baik, Annie juga anak baik. Kita adalah orang baik, jangan pedulikan orang jahat."
"Orang jahat duduk di pinggir ranjang dan berkata dengan nada yang datar: "Kalau tidak melayaniku dengan baik, kamu tidak akan dapat makan hari ini."
......
Mengambil kesempatan dalam kesempitan?
Tapi karena tinggal di rumahnya, dia terpaksa harus tunduk. Annie Shi terpaksa meletakkan Baby dan pergi membantunya memakai baju.
Duluan memakaian kemeja, lalu celana. Untung saja Russell Sheng tidak banyak rewel, proses memakai baju pun tidak terbilang sulit.
Hanya saja ini adalah pertama kalinya dia bersentuhan dengan pria dari jarak sedekat ini, Annie Shi jadi tersipu malu.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

345