Bab 19 Hati Manusia Memang Mengerikan

by Danielle 10:44,Jun 01,2021
Colden Ye kesakitan.

"Sepertinya, Nyonya Ye tidak hanya suka menjerit sembarangan, ia juga suka menggigit sembarangan," kata Colden Ye tertawa dingin. Ia emang terlahir tampan, wajahnya yang biasanya dingin itu terlihat sangat tampan ketika tersenyum. Tetapi, saat ini senyumannya terlihat keji, bagaikan singa yang dipancing amarahnya, ditambah dengan warna merah cerah di bibirnya, Colden Ye terlihat semakin tampan.

Daya tarik yang mengerikan.

Claire Shen akhirnya menemukan celah untuk mendorongnya, lalu tubuh kecilnya meringkuk di sebuah sudut ruangan.

"Colden Ye, sebenarnya apa maumu? Jangan lupa kalau kita sudah membuat perjanjian. Bukankah kamu tidak memperbolehkanku menyentuhmu? Tapi apa yang kau lakukan barusan?"

Colden Ye tidak menjawab, ia hanya menatapnya dengan sorot mata dingin.

Claire Shen membenarkan kerah bajunya, ia memandangnya geram.

Semakin ia begini, Colden Ye semakin ingin menyerangnya. Toh ia hanya seorang wanita yang menikah untuk kedua kalinya, ia juga mengandung seorang anak asing, kenapa Colden Ye harus memikirkan perasaan wanita semacam itu?

Setelah mendengar bahwa nyawa wanita itu dalam bahaya, Colden Ye membatalkan operasi aborsi dan membawanya pulang.

Colden Ye, kamu pasti sudah gila!

Setelah menatapnya sebentar, Colden Ye berkata, "Hah, meski untuk main-main pun, aku hanya tertarik pada wanita yang masih perawan."

Setelah berkata demikian, Colden Ye memutar kursi rodanya sendiri dan keluar dari kamar.

Keadaan kamar kembali tenang, urat Claire Shen yang menegang kembali rileks, tubuhnya merosot di dinding yang dingin, lalu duduk memeluk lututnya dan menangis.

Mendengar suara isak tangis itu, Colden Ye yang berada di luar pintu pun tersentak, kemudian dengan remeh, ia tersenyum dingin.

...

Dua hari kemudian, Claire Shen tetap menganggap Colden Ye sebagai orang yang kejam, dingin, dan tak berperasaan.

Meskipun hari itu mereka bertengkar hebat, namun tidak terdengar omongan mengenai ia akan diusir keluar dari keluarga Ye.

Namun Claire Shen tetap melalui hari-harinya dengan gemetaran, karena ia masih harus menjadi asistennya di perusahaan.

Sedangkan, Colden Ye tetap sengaja menyulitkannya.

Setiap kali, Claire Shen hanya bisa memikirkan cara untuk melepaskan diri. Meskipun ia tidak begitu pintar, namun ia gigih dan bertekad kuat, sehingga entah bagaimanapun Colden Ye mempermalukannya, ia bisa menggertakkan gigi dan menahannya.

Hari ini, Tuan Besar Keluarga Ye memanggilnya ke ruang baca. Saat berdiri di hadapan Tuan Besar Ye, dalam hati Claire Shen merasa takut.

"Bagaimana perasaanmu setelah menjadi asisten Colden akhir-akhir ini?"

Mendengar itu, Claire Shen berpikir sejenak, kemudian menjawab dengan patuh, "Cukup baik."

Tuan Besar Ye mengangkat alisnya, ia memicingkan mata suramnya, "Apanya yang cukup baik? Apakah kamu sudah mendapatkan kepercayaannya?"

Claire Shen tidak mengerti, "Eh?"

"Apakah kau kira semua orang bisa menduduki posisi sebagai asisten begitu saja? Caroline Shen, aku sudah mengenal ayah dan ibumu lama sekali, kudengar kamu pintar dan cekatan, harusnya kamu bisa mengerti maksud kakek."

Hati Claire Shen berdebar, dengan tidak yakin, ia bertanya.

"Tu... Tuan Besar, maksud Anda..."

"Kaki Colden yang cacat membuat suasana hatinya berubah, sehingga ia berperilaku kejam dan tidak bertindak sesuai aturan. Ye's Corp adalah perusahaan besar, jangan sampai Ye's Corp hancur di tangannya. Yang harus kau lakukan adalah mencegahnya melakukan hal-hal yang merugikan Ye's Corp. Tetapi kamu adalah seorang wanita, seharusnya banyak yang tidak kau mengerti, jadi ke depannya, laporkanlah semua jadwalnya padaku setiap hari."

Meskipun Claire Shen tidak pintar, namun ia juga tidak bodoh.

Ia mengerti maksud perkataan Tuan Besar Ye, sehingga secara refleks bertanya, "Tuan Besar, Anda memintaku... mengawasinya?"

"Sembarangan!"

Kata 'mengawasi' itu memancing amarah Tuan Besar Ye, ia begitu murka hingga menyambar asbak rokok di atas meja dan melemparkannya pada Claire Shen.

Claire Shen terkejut hingga membelalakkan matanya, ia hanya bisa menatap begitu saja asbak yang melayang ke arahnya.

Di antara abu dan percikan api itu, dilihatnya sebuah sosok memasuki ruang baca dan menarik Claire Shen dari tempatnya berdiri.

Bruk!

Asbak itu menghantam tempat Claire Shen berdiri barusan dan pecah.

Suaranya begitu keras hingga menyentak hati Claire Shen.

Claire Shen membelalakkan mata, menatap Tuan Besar Ye dengan tidak percaya.

Bertindak kejam dan tidak tahu aturan.

Bukankah kalimat ini berbicara tentang Tuan Besar sendiri?

"Kakek, adik ipar memang suka berbicara terus terang, lagi pula ia hanya salah memahami perkataan Kakek."

Claire Shen baru sadar, orang yang menariknya barusan adalah Davin Ye. "Dik, aku dan Kakek hanya mengkhawatirkan kondisi Colden, bagaimanapun, sulit sekali mengatur perusahaan sebesar ini seorang diri, apalagi kamu juga tahu bagaimana wataknya, perilakunya juga agak tidak masuk akal. Hari ini kakek bilang begini padamu bukan untuk mengawasi Colden, karena entah bagaimanapun, ke depannya, Ye's Corp akan menjadi miliknya, yang dapat kita lakukan adalah membantunya."

Claire Shen hanya menggigit bibir bawahnya tanpa mengatakan apa pun.

Tuan Besar Ye berdehem beberapa kali dan berkata murka, "Kukira putri Keluarga Shen pintar, tak kusangka ia bahkan mengucapkan kata-kata seperti 'mengawasi'. Kalau sampai kata-kata itu tersebar, bagaimana nama baikku sebagai Thomas Ye? Bisa-bisanya cucuku menikahi wanita semacam ini?"

"Kakek, jangan marah-marah, aku akan menjelaskan baik-baik padanya."

Setelah mengatakannya, Davin Ye menarik Claire Shen keluar dari ruang baca.

Claire Shen tampaknya terkejut karena kejadian itu, sampai sekarang ia belum kembali tersadar. Ia hanya mengikuti Davin Ye tanpa mengatakan apa pun.

Hingga sampai di tempat yang sepi, langkah Davin Ye baru berhenti, ia berbalik dan menatap Claire Shen dengan lembut.

"Dik, kamu terkejut ya? Apakah kamu terluka?"

Sambil mengatakannya, Davin Ye melangkah maju dan hendak meraih bahunya.

Namun dengan refleks, Claire Shen mundur selangkah.

Tangan Davin Ye mengambang di udara, mulut Claire Shen menganga, ia menundukkan kepala dan berkata, "Maaf..."

Davin Ye tersenyum dan menarik kembali tangannya, "Tidak apa-apa, jangan memasukkan kejadian hari ini ke dalam hati, kakek tidak ada maksud lain. Ada jarak di antara dia dan Colden, sehingga banyak hal yang tidak bisa ia tanyakan langsung pada Colden, karena itulah ia memberimu tugas untuk menyampaikannya. Apakah kamu mengerti?"

Claire Shen mengangguk.

"Tampaknya kamu tidak mendengarkan apa yang kukatakan. Mungkin sekarang pikiranmu sedang kacau, kembalilah dulu, nanti jika kau sudah mengerti, kau akan tahu jika kakek hanya begitu demi kebaikan Colden."

"Kalau begitu aku pergi dulu," kata Claire Shen lalu berbalik pergi.

Setelah berjalan cukup lama, Claire Shen masih dapat merasakan pandangan Davin Ye melekat pada punggungnya.

Hingga ia berbelok, barulah perasaan menusuk di punggungnya itu akhirnya lenyap.

Langkah Claire Shen terhenti, ia menghadap ke bawah dan merenung.

Tak disangka hubungan di Keluarga Shen begitu rumit. Ia tidak sebodoh itu, tentu saja ia tahu maksud perkataan Tuan Besar Ye.

Dari depan, ia tampak bagaikan peduli pada Colden Ye, namun sebenarnya ia ingin mengawasinya.

Sedangkan Davin Ye selalu tersenyum lembut, seperti seorang pria sejati yang lembut dan rendah hati. Tiba-tiba ia tahu bahwa Davin Ye sama saja dengan Tuan Besar, tapi masih saja sok mengatakan hal-hal yang berbudi begitu kepadanya.

Claire Shen tiba-tiba merasa sekujur tubuhnya dingin.

Memang, apakah... kita tidak boleh melihat orang hanya dari penampilan?

Seperti James Lin dulu.

James Lin selalu bilang dirinya berwatak dingin dan meminta Claire Shen memaafkannya, namun suatu hari, ia malah membawa seorang selingkuhan dan mengusir Claire Shen dari rumah...

Dua tahun, ia sudah menyembunyikannya selama dua tahun penuh.

Hati manusia memang benar-benar hal yang paling menakutkan di dunia.

Tiba-tiba, Claire Shen tidak begitu membenci Colden Ye. Karena, Colden Ye sama dengannya, ia diasingkan oleh keluarganya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1203