Bab 5 Penghinaan
by Danielle
10:41,Jun 01,2021
“Kamu!” Tubuh wanita itu pun ikut gemetar karena sangat kesal. “Colden Ye, memangnya kamu kira siapa dirimu itu? Kalau bukan karena kamu adalah Tuan Muda Kedua Keluarga Ye, kamu kira aku bisa menyukaimu? Kamu hanyalah seseorang yang cacat, kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai orang penting? Bisa-bisanya menolak aku begitu banyak kali!”
Tatapan Colden Ye yang dikatai cacat itu menjadi suram dan memancarkan aura kesal yang sangat dalam. Saat wanita itu ingin mengumpat lagi, ia malah dibuat takut akan auranya yang suram itu. Memandang mata kelamnya itu, ia hanya bisa merapikan pakaiannya dengan kesal, karena merasa tidak puas dengan pergi begitu saja, ia pun berkata. “Kamu tunggu saja, aku akan membuatmu yang datang bermohon kepadaku.”
Mendengar semua ini, Claire Shen yang berada di samping merasa dirinya seperti tidak sengaja mendengar informasi penting….
Wanita itu sibuk merapikan pakaiannya dan sama sekali tidak menaruh perhatian Claire Shen di sebelah. Sebelum pergi, ia berkata lagi kepada Colden Ye. “Colden Ye, kamu tunggu saja, aku akan membiarkanmu datang berlutut dan bermohon kepadaku.”
Selesai berkata, wanita itu langsung meninggalkan tempat dengan cepat.
Tempat itu pun hanya tertinggal Claire Shen dan Colden Ye berdua.
Claire Shen bahkan masih terduduk di lantai yang dingin, ia pun bingung harus mengalihkan pandangannya kemana.
“Sepertinya aku yang terlalu meremehkanmu.”
Tatapan yang dingin dan tajam mendarat di atas kepala Claire Shen.
Claire Shen mengangkat kepala dan langsung membuka mulut berkata, “Tadi aku…..tidak mendengar apapun…..”
“Pergi bersama dengannya!” Colden Ye langsung mengusirnya.
Claire Shen mengerutkan dahinya dan berkata dengan serius. “Sejak hari ini, aku adalah asistenmu, lagi pula bukankah kamu yang menyuruhku untuk datang ke kantor?”
Selesai berkata, Claire Shen langsung bangkit dari tempat, pelan-pelan berjalan ke belakang Colden Ye dan memegang kursi rodanya.
“Aku sudah datang sendiri ke sini, bukankah kamu juga harus menepati janjimu?”
Tanpa menunggu ia membalas, Claire Shen pun mendorongnya ke dalam ruangan, sambil berkata, “Apakah kamu butuh aku melakukan sesuatu?”
Colden Ye tidak membalas, tapi aura di sekitar tubuhnya malah menjadi semakin menekan. Ia pun tertawa sinis. “Sepertinya kamu benar-benar tidak mengerti cara untuk menulis kata ‘mati’.”
Claire Shen menutup bibirnya. “Aku juga tidak ingin menjadi asistenmu, tapi semua ini adalah maksud Kakek.”
“Kamu memakainya untuk menekanku?”
“Untuk apa aku melakukan itu? Aku juga seorang korban di sini.”
Claire Shen menyadari kantor ini sangat berantakan, bahkan ada beberapa dokumen yang jatuh ke lantai, seharusnya disebabkan oleh wanita yang baru saja pergi itu.
Mengingat semua itu, ia pun membungkuk dan memungut semua dokumen yang jatuh, lalu menaruhnya di atas meja setelah selesai merapikannya.
Melihat semua gerak-geriknya, tatapan Colden Ye pun menjadi suram.
Dan kebetulan Arthur Xiao masuk ke dalam. “Tuan Muda Ye, rapat akan dimulai lima menit lagi.”
Melihat Claire Shen di sini, Arthur Xiao pun termenung sesaat, ia sungguh tidak menyangka Claire Shen benar-benar berjalan kaki datang kemari.
Colden Ye awalnya ingin membiarkan Arthur Xiao langsung mendorongnya pergi, tapi ia malah mendadak teringat akan sesuatu. Mata kelamnya itu pun terlintas sebuah pikiran. “Mau menjadi asistenku? Kalau begitu, aku akan memberi sebuah kesempatan untukmu.”
Dalam ruang rapat.
Claire Shen pun mengikuti Colden Ye belakang, berjalan masuk ke dalam. Kemunculannya membuat wajah orang-orang memasang raut terkejut.
Siapapun tahu bahwa sebelah Colden Ye hanya terdapat Arthur Xiao seorang. Sekarang malah tiba-tiba muncul seorang wanita di sebelahnya, jadi mereka semua pun menebak apa hubungannya dengan wanita ini.
Claire Shen pernah menjadi asisten, tapi ia tidak pernah melihat acara dengan skala yang begitu besar. Ruang rapat Ye’s Corp sangatlah besar, lagi pula mereka adalah perusahaan yang memimpin di Kota Utara.
Sekali masuk ke dalam, Claire Shen pun langsung merasa suasana ruangan ini penuh dengan tekanan. Pundak Claire Shen pun menurun secara tidak sadar, sambil menerima berbagai pandangan orang-orang, berjalan ke dalam ruangan, mengikuti Arthur Xiao dan Colden Ye dari belakang.
Hingga mereka tiba di tempat, pandangan semua orang malah mendarat pada Claire Shen.
“CEO Ye, siapakah ia?”
Davin Ye menempati posisi Vice President dalam Ye’s Corp. Ia juga ikut serta dalam rapat kali ini. Melihat kedatangan Claire Shen, ia pun merasa sedikit terkejut.
Claire Shen menarik erat ujung pakaiannya dan berusaha memberitahu dirinya untuk tidak gugup. Ia pelan-pelan mengangkat kepala dan memandang mata semua orang yang penasaran itu, hingga menemukan sebuah tatapan yang hangat.
Tatapan hangat itu berasal dari Davin Ye.
Kedua orang itu terjadi kontak mata, wajah Davin Ye pun terukir dengan senyuman yang ramah, sambil mengangguk ke arah Claire Shen.
Seketika Claire Shen merasa dirinya tidak begitu gugup lagi, lalu ia pun menutup bibirnya dan tersenyum kembali ke Davin Ye.
Claire Shen merasa Davin Ye benar-benar adalah seseorang yang sangat lembut.
Semua gerak-gerik kecil ini pun diterima dalam mata Colden Ye.
Tatapannya pun menjadi dingin, lalu ia menyipitkan mata tajamnya itu. “Perawat.”
“Hah?”
Semua orang tidak mengerti maksud perawat apa yang dikatakan Colden Ye.
Bahkan Claire Shen sendiri juga bingung.
“CEO Ye, Anda bilang ia siapa tadi?”
Mata kelam Colden Ye bagai air jernih pada malam hari. Ia pun mengangkat alisnya dan memandang mata orang yang mempertanyakan itu. “Ia itu perawat yang dicari Kakek untukku, ia bertugas untuk merawat kebutuhan sehari-hariku.”
Ucapan yang kasar itu membuat wajah Claire Shen memucat. Ia pun merunduk memandangnya.
Padahal ia datang kemari untuk menjadi asistennya, mengapa sekarang berubah menjadi perawat?
“Kopi.” Tengah berpikir, Colden Ye pun langsung membuka mulutnya.
Claire Shen berdiri diam tidak bergerak. Arthur Xiao yang mengerti maksud Colden Ye pun langsung memberi kode kepada Claire Shen melalui tatapan dan Claire Shen baru mengerti maksudnya.
Baiklah, paling tidak hanya menyeduh kopi, ini juga merupakan pekerjaan seorang asisten.
Claire Shen langsung keluar dari ruang rapat, menyeduh kopi.
Menunggu ia selesai menyeduh kopi, rapat pun sudah dimulai. Claire Shen menaruh kopi di hadapan Colden Shen.
Colden Shen minum seteguk dan langsung berkerut alis. “Kamu ingin membunuhku dengan kopi manis ini?”
Raut wajah Arthur Xiao langsung berubah, “Kopi Tuan Muda Ye tidak boleh tambah gula.”
“Ganti!”
Claire Shen yang tak berdaya hanya bisa menyeduh kopi baru utnuk Colden Ye.
“Rasanya terlalu tawar.”
Ganti lagi!
“Huh, airnya kedikitan.”
Ruang rapat yang baik seketika menjadi tempat dimana Colden Ye menghina orang di hadapan umum. Pandangan yang muncul dari berbagai arah membuat Claire Shen merasa malu.
Ia ingin marah besar, ingin mengguyur kopi itu dari atas kepala Colden Ye dan bilang ia tidak mau bekerja lagi.
Tapi mengingat kedua orang tuanya, Claire Shen pun menahannya dan pergi mengganti kopi baru.
Bang!
Cangkir itu tergelatak kasar di atas meja, orang-orang pun merasa terkejut.
“Dengan kemampuan yang seperti ini, kamu juga berharap untuk menjadi perawatku?”
Claire Shen berdiri tegak di tempat dengan wajahnya yang pucat.
Memandang semua kejadian ini, Davin Ye yang duduk di dekat sana pun tidak tahan untuk membuka mulut. “Colden, sudah keterlaluan.”
Oh? Sedang membantunya berbicara?
Sepertinya wanita itu cukup hebat.
Senyuman yang terbentuk dari bibir Colden Ye pun menjadi semakin licik. “Kakak merasa kasihan kepada perawatku ini? Bagaimana kalau aku memberinya kepadamu?”
Davin Ye, “…………….”
Claire Shen mengigit bibir bagian bawahnya dan menahan amarahnya.
Sungguh keterlaluan!
Akhirnya ia mengerti mengapa Colden Ye tiba-tiba setuju untuk membiarkannya menetap di sini. Ternyata demi menghinanya!
Bagi Colden Ye, mungkin dirinya adalah seorang wanita yang berusaha mungkin memperoleh kekayaan dengan menikah ke keluarga kaya, jadi ia bisa begitu sebal kepada dirinya.
“Colden, mengapa kamu harus bertingkah seperti itu? Lagi pula ia adalah…..”
Ia bahkan belum selesai mengatakan ‘istrimu’, lalu langsung dipotong dengan suara datar milik Arthur Xiao. “Ia hanya pergi menyeduh kopi saja, bukankah Vice President Ye terlalu banyak ikut campur?”
Davin Ye seperti ingin membantu Claire Shen mengatakan sesuatu, akan tetapi Claire Shen membuka mulut lebih cepat darinya. “Aku seduh ulang untuk Tuan Muda Ye.”
Selesai berkata, ia pun membawa cangkir ke luar.
Secangkir, dua cangkir, tiga cangkir…..
Berapa lama rapat itu berlangsung, berapa lama Claire Shen bolak balik seduh kopi. Colden Ye selalu tidak merasa puas akan kopinya, ia pun tidak mengeluh sama sekali.
Hingga rapat berakhir, ia pun masih menyeduh kopi.
Bahkan Arthur Xiao yang di sebelah juga merasa kasihan. Melihat semua orang pergi, ia baru pelan-pelan berbisik di samping telinga Colden Ye. “Tuan Muda Ye, bagaimana jika berakhir sampai di sini saja? Cukup untuk memberi pelajaran kepadanya saja.”
Colden Ye menyeringai. “Jika aku tidak bersikap seperti ini kepada wanita yang mengagumi kekayaan sepertinya, ia tidak akan mengerti apa itu menyerah.” Ia sendiri ingin melihat Claire Shen bisa bertahan berapa lama.
Tatapan Colden Ye yang dikatai cacat itu menjadi suram dan memancarkan aura kesal yang sangat dalam. Saat wanita itu ingin mengumpat lagi, ia malah dibuat takut akan auranya yang suram itu. Memandang mata kelamnya itu, ia hanya bisa merapikan pakaiannya dengan kesal, karena merasa tidak puas dengan pergi begitu saja, ia pun berkata. “Kamu tunggu saja, aku akan membuatmu yang datang bermohon kepadaku.”
Mendengar semua ini, Claire Shen yang berada di samping merasa dirinya seperti tidak sengaja mendengar informasi penting….
Wanita itu sibuk merapikan pakaiannya dan sama sekali tidak menaruh perhatian Claire Shen di sebelah. Sebelum pergi, ia berkata lagi kepada Colden Ye. “Colden Ye, kamu tunggu saja, aku akan membiarkanmu datang berlutut dan bermohon kepadaku.”
Selesai berkata, wanita itu langsung meninggalkan tempat dengan cepat.
Tempat itu pun hanya tertinggal Claire Shen dan Colden Ye berdua.
Claire Shen bahkan masih terduduk di lantai yang dingin, ia pun bingung harus mengalihkan pandangannya kemana.
“Sepertinya aku yang terlalu meremehkanmu.”
Tatapan yang dingin dan tajam mendarat di atas kepala Claire Shen.
Claire Shen mengangkat kepala dan langsung membuka mulut berkata, “Tadi aku…..tidak mendengar apapun…..”
“Pergi bersama dengannya!” Colden Ye langsung mengusirnya.
Claire Shen mengerutkan dahinya dan berkata dengan serius. “Sejak hari ini, aku adalah asistenmu, lagi pula bukankah kamu yang menyuruhku untuk datang ke kantor?”
Selesai berkata, Claire Shen langsung bangkit dari tempat, pelan-pelan berjalan ke belakang Colden Ye dan memegang kursi rodanya.
“Aku sudah datang sendiri ke sini, bukankah kamu juga harus menepati janjimu?”
Tanpa menunggu ia membalas, Claire Shen pun mendorongnya ke dalam ruangan, sambil berkata, “Apakah kamu butuh aku melakukan sesuatu?”
Colden Ye tidak membalas, tapi aura di sekitar tubuhnya malah menjadi semakin menekan. Ia pun tertawa sinis. “Sepertinya kamu benar-benar tidak mengerti cara untuk menulis kata ‘mati’.”
Claire Shen menutup bibirnya. “Aku juga tidak ingin menjadi asistenmu, tapi semua ini adalah maksud Kakek.”
“Kamu memakainya untuk menekanku?”
“Untuk apa aku melakukan itu? Aku juga seorang korban di sini.”
Claire Shen menyadari kantor ini sangat berantakan, bahkan ada beberapa dokumen yang jatuh ke lantai, seharusnya disebabkan oleh wanita yang baru saja pergi itu.
Mengingat semua itu, ia pun membungkuk dan memungut semua dokumen yang jatuh, lalu menaruhnya di atas meja setelah selesai merapikannya.
Melihat semua gerak-geriknya, tatapan Colden Ye pun menjadi suram.
Dan kebetulan Arthur Xiao masuk ke dalam. “Tuan Muda Ye, rapat akan dimulai lima menit lagi.”
Melihat Claire Shen di sini, Arthur Xiao pun termenung sesaat, ia sungguh tidak menyangka Claire Shen benar-benar berjalan kaki datang kemari.
Colden Ye awalnya ingin membiarkan Arthur Xiao langsung mendorongnya pergi, tapi ia malah mendadak teringat akan sesuatu. Mata kelamnya itu pun terlintas sebuah pikiran. “Mau menjadi asistenku? Kalau begitu, aku akan memberi sebuah kesempatan untukmu.”
Dalam ruang rapat.
Claire Shen pun mengikuti Colden Ye belakang, berjalan masuk ke dalam. Kemunculannya membuat wajah orang-orang memasang raut terkejut.
Siapapun tahu bahwa sebelah Colden Ye hanya terdapat Arthur Xiao seorang. Sekarang malah tiba-tiba muncul seorang wanita di sebelahnya, jadi mereka semua pun menebak apa hubungannya dengan wanita ini.
Claire Shen pernah menjadi asisten, tapi ia tidak pernah melihat acara dengan skala yang begitu besar. Ruang rapat Ye’s Corp sangatlah besar, lagi pula mereka adalah perusahaan yang memimpin di Kota Utara.
Sekali masuk ke dalam, Claire Shen pun langsung merasa suasana ruangan ini penuh dengan tekanan. Pundak Claire Shen pun menurun secara tidak sadar, sambil menerima berbagai pandangan orang-orang, berjalan ke dalam ruangan, mengikuti Arthur Xiao dan Colden Ye dari belakang.
Hingga mereka tiba di tempat, pandangan semua orang malah mendarat pada Claire Shen.
“CEO Ye, siapakah ia?”
Davin Ye menempati posisi Vice President dalam Ye’s Corp. Ia juga ikut serta dalam rapat kali ini. Melihat kedatangan Claire Shen, ia pun merasa sedikit terkejut.
Claire Shen menarik erat ujung pakaiannya dan berusaha memberitahu dirinya untuk tidak gugup. Ia pelan-pelan mengangkat kepala dan memandang mata semua orang yang penasaran itu, hingga menemukan sebuah tatapan yang hangat.
Tatapan hangat itu berasal dari Davin Ye.
Kedua orang itu terjadi kontak mata, wajah Davin Ye pun terukir dengan senyuman yang ramah, sambil mengangguk ke arah Claire Shen.
Seketika Claire Shen merasa dirinya tidak begitu gugup lagi, lalu ia pun menutup bibirnya dan tersenyum kembali ke Davin Ye.
Claire Shen merasa Davin Ye benar-benar adalah seseorang yang sangat lembut.
Semua gerak-gerik kecil ini pun diterima dalam mata Colden Ye.
Tatapannya pun menjadi dingin, lalu ia menyipitkan mata tajamnya itu. “Perawat.”
“Hah?”
Semua orang tidak mengerti maksud perawat apa yang dikatakan Colden Ye.
Bahkan Claire Shen sendiri juga bingung.
“CEO Ye, Anda bilang ia siapa tadi?”
Mata kelam Colden Ye bagai air jernih pada malam hari. Ia pun mengangkat alisnya dan memandang mata orang yang mempertanyakan itu. “Ia itu perawat yang dicari Kakek untukku, ia bertugas untuk merawat kebutuhan sehari-hariku.”
Ucapan yang kasar itu membuat wajah Claire Shen memucat. Ia pun merunduk memandangnya.
Padahal ia datang kemari untuk menjadi asistennya, mengapa sekarang berubah menjadi perawat?
“Kopi.” Tengah berpikir, Colden Ye pun langsung membuka mulutnya.
Claire Shen berdiri diam tidak bergerak. Arthur Xiao yang mengerti maksud Colden Ye pun langsung memberi kode kepada Claire Shen melalui tatapan dan Claire Shen baru mengerti maksudnya.
Baiklah, paling tidak hanya menyeduh kopi, ini juga merupakan pekerjaan seorang asisten.
Claire Shen langsung keluar dari ruang rapat, menyeduh kopi.
Menunggu ia selesai menyeduh kopi, rapat pun sudah dimulai. Claire Shen menaruh kopi di hadapan Colden Shen.
Colden Shen minum seteguk dan langsung berkerut alis. “Kamu ingin membunuhku dengan kopi manis ini?”
Raut wajah Arthur Xiao langsung berubah, “Kopi Tuan Muda Ye tidak boleh tambah gula.”
“Ganti!”
Claire Shen yang tak berdaya hanya bisa menyeduh kopi baru utnuk Colden Ye.
“Rasanya terlalu tawar.”
Ganti lagi!
“Huh, airnya kedikitan.”
Ruang rapat yang baik seketika menjadi tempat dimana Colden Ye menghina orang di hadapan umum. Pandangan yang muncul dari berbagai arah membuat Claire Shen merasa malu.
Ia ingin marah besar, ingin mengguyur kopi itu dari atas kepala Colden Ye dan bilang ia tidak mau bekerja lagi.
Tapi mengingat kedua orang tuanya, Claire Shen pun menahannya dan pergi mengganti kopi baru.
Bang!
Cangkir itu tergelatak kasar di atas meja, orang-orang pun merasa terkejut.
“Dengan kemampuan yang seperti ini, kamu juga berharap untuk menjadi perawatku?”
Claire Shen berdiri tegak di tempat dengan wajahnya yang pucat.
Memandang semua kejadian ini, Davin Ye yang duduk di dekat sana pun tidak tahan untuk membuka mulut. “Colden, sudah keterlaluan.”
Oh? Sedang membantunya berbicara?
Sepertinya wanita itu cukup hebat.
Senyuman yang terbentuk dari bibir Colden Ye pun menjadi semakin licik. “Kakak merasa kasihan kepada perawatku ini? Bagaimana kalau aku memberinya kepadamu?”
Davin Ye, “…………….”
Claire Shen mengigit bibir bagian bawahnya dan menahan amarahnya.
Sungguh keterlaluan!
Akhirnya ia mengerti mengapa Colden Ye tiba-tiba setuju untuk membiarkannya menetap di sini. Ternyata demi menghinanya!
Bagi Colden Ye, mungkin dirinya adalah seorang wanita yang berusaha mungkin memperoleh kekayaan dengan menikah ke keluarga kaya, jadi ia bisa begitu sebal kepada dirinya.
“Colden, mengapa kamu harus bertingkah seperti itu? Lagi pula ia adalah…..”
Ia bahkan belum selesai mengatakan ‘istrimu’, lalu langsung dipotong dengan suara datar milik Arthur Xiao. “Ia hanya pergi menyeduh kopi saja, bukankah Vice President Ye terlalu banyak ikut campur?”
Davin Ye seperti ingin membantu Claire Shen mengatakan sesuatu, akan tetapi Claire Shen membuka mulut lebih cepat darinya. “Aku seduh ulang untuk Tuan Muda Ye.”
Selesai berkata, ia pun membawa cangkir ke luar.
Secangkir, dua cangkir, tiga cangkir…..
Berapa lama rapat itu berlangsung, berapa lama Claire Shen bolak balik seduh kopi. Colden Ye selalu tidak merasa puas akan kopinya, ia pun tidak mengeluh sama sekali.
Hingga rapat berakhir, ia pun masih menyeduh kopi.
Bahkan Arthur Xiao yang di sebelah juga merasa kasihan. Melihat semua orang pergi, ia baru pelan-pelan berbisik di samping telinga Colden Ye. “Tuan Muda Ye, bagaimana jika berakhir sampai di sini saja? Cukup untuk memberi pelajaran kepadanya saja.”
Colden Ye menyeringai. “Jika aku tidak bersikap seperti ini kepada wanita yang mengagumi kekayaan sepertinya, ia tidak akan mengerti apa itu menyerah.” Ia sendiri ingin melihat Claire Shen bisa bertahan berapa lama.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved