Bab 14 Siapa Yang Dicarinya?

by Danielle 10:43,Jun 01,2021
“Tak perlu, Tuan Besar, aku hanya flu biasa. Nanti aku ke apotek saja untuk membeli obat,” Claire Shen menghentikannya.

Tuan Besar Ye menatapnya dengan curiga, melihatnya menatapnya, Claire Shen dengan spontan menggigit bibirnya.

“Suara nafasmu sangat berat, mana mungkin bisa sembuh hanya dengan minum obat?” desah Tuan Besar Ye, lalu melambaikan tangan, mengisyaratkannya untuk mendekat.

Claire Shen maju beberapa langkah, lalu berhenti.

“Pergilah membeli obat, jika setelah minum obat kondisimu membaik, pergilah ke kantor.”

Claire Shen mengangguk, “Baik, Tuan Besar.”

Tuan Besar mengangguk, “Pergilah.”

Begitu keluar dari rumah Keluarga Ye, Claire Shen langsung menelepon Shelly Han. Tak sampai 20 menit, Shelly Han telah tiba.

Saat ia masuk ke mobil, Shelly Han bertanya, “Sudah kau pikirkan? Hendak mengaborsinya?”

Claire Shen tak menjawab, hanya memasang sabuk pengamannya.

“Kenapa tak menjawab?”

Shelly Han menoleh menatap Claire Shen, saat melihatnya hanya duduk dengan ekspresi kosong, ia mengerutkan kening, “Ada apa denganmu? Bukankah kau sudah memikirkannya kemarin malam? Kau tak akan mempertahankan anak ini, kan?”

Claire Shen menunduk dan mengelus perutnya, “Tapi ia telah bernyawa, tidakkah terlalu kejam jika langsung membunuhnya?”

“Hah, Claire Shen, apakah kau bercanda? Orang tuamu memintamu menggantikan posisi Caroline Shen saat tahu ia akan menikah dengan seorang pria lumpuh, tidakkah mereka terlalu kejam? Mantan suamimu menyelingkuhimu dan mengusirmu dari rumah, tidakkah ia terlalu kejam? Jika kau ingin mempertahankan anak ini, Keluarga Ye takkan sudi menerimamu. Menurutmu, jika kau pulang ke rumah orang tuamu, akankah mereka menerimamu?”

Perkataan Shelly Han sangat tepat mengenai sasaran. Claire Shen mendongak dan menatap ke depan.

“Dengarkan aku, aborsi anak ini, saat ini hanya Keluarga Ye lah satu-satunya tempat bersandarmu. Lagipula, asal-usul anak ini tidak jelas. Siapa yang bisa menebak akan seperti apa ia kelak?”

Sambil berkata, Shelly Han memaksa Claire Shen membuat keputusan.

“Sebagai teman baikmu, aku hanya akan berkata sampai di sini, sisanya, kau putuskan sendiri.”

Claire Shen teringat perkataan Colden Ye kemarin. Ia memberinya 3 hari, tapi sepertinya ia tak sabar menunggu selama itu.

Jadi... apakah ia akan benar-benar mengaborsi anak itu?

Jika ingin tinggal di rumah Keluarga Ye.

Jika ia meninggalkan rumah Keluarga Ye, ia juga takkan bisa kembali ke rumah Keluarga Shen.

Claire Shen memejamkan matanya, “Ayo.”

“Sudah kau putuskan? Kalau begitu akan kuantar ke rumah sakit,” kata Shelly Han, “Jika anak ini adalah anak kekasihmu, aku takkan menentang jika kau ingin mempertahankannya. Tapi ia hanyalah anak orang asing, mempertahankannya pun belum tentu akan berakhir baik, maka sebaiknya mengaborsinya.”

Mereka berdua hanya diam sepanjang perjalanan ke rumah sakit.

Saat mengambil nomor dan mengantre, Claire Shen tampak sangat muram. Shelly Han terus mendampingi di sisinya dan menghiburnya.

Saat akhirnya tiba gilirannya, setelah memeriksanya, dokter mengerutkan kening.

“Nona Shen, dari hasil pemeriksaan, dinding rahim anda sangat tipis. Aborsi bisa menyebabkan pendarahan hebat, kami tak menyarankan anda melakukan aborsi.”

Claire Shen mengerutkan kening, Shelly Han juga merasa terkejut, “Tak boleh aborsi?”

“Benar, tidak disarankan,” desah dokter itu, “Pikirkanlah baik-baik, pendarahan hebat bukanlah masalah kecil. Pulang dan pikirkanlah dulu.”

Saat keluar dari rumah sakit, Shelly Han melontarkan kejengkelannya, “Tak bisa aborsi, lalu harus bagaimana? Oh Tuhan, menyebalkan sekali.”

“Aku juga tak tahu.”

“Kuantar kau pulang dulu.”

Claire Shen mengangguk, tapi kemudian menggeleng.

“Tidak, aku harus ke kantor, tolong antarkan aku ke kantor,” Shelly Han tak membantah dan mengantarkannya ke kantor. Saat melihat gedung Ye’s Corp, Shelly Han mendesah, “Kukira keluargaku sudah sangat kaya, tak disangka, Ye’s Corp bahkan jauh lebih kaya.”

“Shelly, terima kasih, aku pergi dulu.”

Shelly Han melambaikan tangan, “Iya, nanti akan kubantu kau menghubungi dokter.”

Karena Claire Shen sudah pernah datang kemari, beberapa anggota resepsionis masih mengenalinya. Dan saat itu wakil CEO sendiri yang membawanya, maka saat melihat kedatangan Claire Shen kali ini, mereka menyambutnya dengan ramah.

Claire Shen masuk ke lift dan menuju kantor CEO di lantai teratas.

Ia berjalan menghampiri kantornya, dan mendapati pintunya tak tertutup rapat. Saat Claire Shen akan masuk, ia mendengar suara.

“Dulu saat aku menyuruhmu mencarinya, kau membawa wanita itu. Kali ini, kau malah membawa wanita yang sudah hamil. Arthur Xiao, apakah aku telah terlalu memanjakanmu, atau sekarang kau memang mengerjakan segala sesuatu tanpa berpikir?”

Colden Ye sedang duduk sambil mengetik di komputernya. Matanya berkilat dan tubuhnya memancarkan aura yang mengintimidasi.

Sementara Arthur Xiao berdiri di sebelahnya dengan kepala terkulai, merasa sangat bersalah.

Melihat kejadian ini, Claire Shen bersembunyi di balik pintu.

Colden Ye sedang marah, jika sekarang ia masuk, hanya akan semakin memperkeruh keadaan, “Tuan Muda Ye, aku benar-benar tak sengaja. Informasi anda terlalu sedikit, maka aku merasa lebih baik salah menangkap daripada tak berhasil menangkap satupun,” Arthur Xiao juga merasa kecewa, ia telah sangat lama melayani Colden Ye, dan biasanya ia hanya mengurus masalah perusahaan. Setiap kali muncul masalah, ia bisa menyelesaikannya dengan cepat.

Tapi tugasnya kali ini adalah menemukan seorang wanita, dan wanita yang tak diketahui identitasnya pula.

Mana mungkin semudah itu menemukan seorang wanita hamil di rumah sakit?

“Aku memberimu terlalu sedikit informasi? Tak bisakah kau mengumpulkan informasi sendiri?” dengus Colden Ye. Ia menatapnya dengan tajam dan berhenti mengetik, “Atau kau sedang menyalahkanku?”

Suaranya yang dingin membuat bulu kuduk Arthur Xiao berdiri. Ia segera menggeleng.

“Tidak! Tuan Muda, aku akan menyelidiki lebih dalam, nanti aku sendiri yang akan menginterogasinya dan membawanya menemui anda.”

“Interogasi?”

“Tenanglah, jika ia memang orangnya, aku takkan melukainya.”

“Pergilah,” setelah mendapat jawaban yang memuaskan, Colden Ye membetulkan dasinya dan menyuruh Arthur Xiao keluar.

Arthur Xiao sangat senang ia mengusirnya keluar, ia tak ingin berlama-lama berada di kantor yang suasananya mengerikan ini.

“Baik!”

Setelah keluar, Arthur Xiao menutup pintu kantor. Saat menoleh, ia melihat Claire Shen sedang berdiri bersandar di dinding.

Mereka berdua saling bertatapan, saat Claire Shen hendak mengatakan sesuatu, Arthur Xiao segera menyeretnya pergi.

“Kau sudah bosan hidup? Bisa-bisanya kau menguping pembicaraanku dengan Tuan Muda Ye?”

Claire Shen menggeleng, “Aku hanya kebetulan mendengarnya, siapakah orang yang dicarinya?”

Ia merasa penasaran.

Apalagi ia adalah istrinya, ia tentu ingin mengetahuinya. Arthur Xiao memicingkan mata, “Nona Shen, sebaiknya jangan menanyakan hal yang tak seharusnya kau tanyakan. Kau hanyalah istri pengganti bagi Tuan Muda Ye, bukan istri sahnya. Tak pantas untuk banyak ikut campur.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1203