Bab 4 Harus Menemukannya!
by Danielle
10:41,Jun 01,2021
Colden Ye tidak melanjutkan kata-katanya lagi, tapi Claire Shen tahu bahwa ucapannya itu penuh maksud mengancam. Ia merasa sedikit kesal, dirinya bahkan rela mengundurkan diri deminya dan setiap hari harus mengikutinya dari belakang.
Awalnya mereka sudah sepakat untuk tidak mengganggu satu sama lain, tapi mereka sekarang malah dipaksa untuk bersama. Claire Shen juga tidak rela.
Tapi ia tidak mengatakan apapun. Situasinya sekarang ini terlalu canggung.
Mereka pun berjalan hingga gerbang pintu dan Colden Ye yang duduk di atas kursi roda dibawa naik ke dalam mobil. Claire Shen juga ikut membungkuk mau masuk ke dalam, tapi siapa sangka Arthur Xiao malah langsung mengulur tangan menahannya.
“Nona Shen, ini adalah mobil khusus Tuan Muda Ye.”
Claire Shen seketika berhenti. “Apa maksudmu?”
Colden Ye menoleh kepala memandangnya. Sepasang mata yang tenang itu seperti sedang menertawainya. “Mau menjadi asistenku, kamu masih kurang pantas.”
Mendengar ini, raut wajah Claire Shen langsung berubah. “Apa maksudmu? Lalu mengapa kamu mau menerima permintaan Kakek tadi?”
Colden Ye tidak peduli lagi kepadanya dan menarik kembali tatapan angkuhnya. Arthur Xiao yang tidak berekspresi pun bersiap untuk menutup pintu mobil. Claire Shen langsung mengulur tangan menahan dan bertanya kepada Colden Ye. “Kalau kamu pergi, maka bagaimana denganku? Kakek sana…..”
Mengungkit Tuan Besar Keluarga Ye, tatapan Colden Ye pun menjadi tajam. Ia menyipitkan matanya dan menatapnya garang.
“Arthur, beritahu jalan kepadanya dan biarkan ia jalan kaki ke sana.”
Claire Shen, “………….”
Mengapa ada orang yang begitu kejam?
Arthur Xiao pun memberitahu jalan kepadanya tanpa berekspresi, lalu menutup pintu mobil dengan tidak acuh.
“Nona Shen, semoga Anda beruntung.”
Setelah meninggalkan ucapan itu, mobil pun berlaju cepat meninggalkan tempat.
Claire Shen berdiri sendiri di depan gerbang dengan angin yang menerpanya. Melihat adegan ini, penjaga pintu masuk pun merasa kasihan kepada dirinya.
Berhadapan dengan tatapan yang kasihan itu, hati Claire Shen seketika menjadi tidak enak.
Ia mengepalkan tangannya erat.
Pergi sendiri ya pergi sendiri.
Dalam mobil.
“Tuan Muda Ye, apakah tidak keterlaluan bersikap seperti itu kepada dirinya?”
Colden Ye berkerut alis, aura yang terpancar pun menjadi suram. “Kalau begitu, kamu turun dan menemaninya?”
Raut wajah Arthur Xiao seketika berubah. “Anggap saja aku tidak pernah mengatakannya.”
Colden Ye mendecih pelan, lalu tatapannya yang garang itu mendarat pada bayangan tubuh kecil yang berdiri di depan gerbang melalui kaca spion tengah. Ia hanya melirik sekilas, lalu menarik kembali tatapannya lagi. Kemudian ia seperti teringat akan sesuatu dan bibir tipisnya pun bergerak.
“Wanita yang aku suruh kamu cari, apakah sudah ada kabarnya?” Mengungkit masalah tersebut, Arthur Xiao pun mengepalkan tangannya, menaruhnya di depan bibir dan berbatuk ringan. “Tuan Muda Ye, jalan itu tidak ada kamera pengawas, kebetulan juga ada hujan deras pada hari itu dan malam hari terlalu gelap, aku tidak dapat melihat pejalan kaki dengan jelas. Tapi tolong beri waktu untukku lagi, aku yakin aku bisa menemukannya.”
Benar-benar sangat memusingkan. Biasanya perintah yang diberikan Tuan Muda Ye, Arthur Xiao pasti bisa menjalankannya dengan baik.
Hanya satu urusan ini, ia bisa-bisanya tidak dapat menemukannya.
Nyatanya benar, aura Colden Ye menjadi semakin suram, alisnya pun berkerut. “Jika benar-benar dilakukan secara sengaja, seharusnya wanita itu sudah hamil dalam sebulan ini.”
Arthur Xiao terkejut, seorang wanita yang tidak diketahui nama dan wajahnya mengandung anak Tuan Muda Ye? Hal itu bukanlah lelucon, ekspresi Arthur Xiao pun menjadi serius.
“Aku mengerti, aku akan menyuruh orang untuk memperhatikan gerak-gerik di rumah sakit sana.”
Colden Ye mengerutkan dahinya dalam.
Ia tidak pernah menyentuh wanita satu pun. Wanita pada malam itu adalah wanita pertamanya!
Jadi ia harus menemukannya!
Claire Shen menghabiskan waktu setengah jam untuk tiba di Ye’s Corp.
Sayangnya setelah tiba di Ye’s Corp, Claire Shen malah terhalang di luar, karena ia belum membuat janji, jadi ia tidak diperbolehkan masuk.
Di Kota Utara, keberadaan Ye’s Corp sama dengan menunjangkan satu Kota Utara.
Ye’s Corp sangatlah besar, oleh karena itu, ekonomi Kota Utara juga langsung berkembang pesat. Lima belas tahun yang lalu, Kota Utara hanyalah kota kecil yang tidak dikenal orang-orang dan sekarang malah menjadi kota yang memimpin.
Sebuah perusahaan yang menjadi besar, juga tidak begitu mudah untuk keluar masuk.
“Permisi, bolehkan Anda membantuku untuk memberitahu Colden Ye? Aku itu benar-benar asistennya.”
Resepsionis di meja depan pun menatapnya jijik.
“Asal berbicara saja kamu. CEO Ye tidak pernah membutuhkan asisten, semua karyawan di perusahaan mengetahui akan hal tersebut, bahkan kamu tidak mencari tahu dengan baik sebelum menggoda pria.”
Mendengar ini, Claire Shen pun termenung sesaat. Seharusnya Colden Ye ini sudah memikirkan semuanya, kalaupun ia benar-benar datang ke sini, ia juga belum tentu bisa masuk ke dalam kantor.
“Kamu cepat pergi sana. Bahkan orang sepertimu belum tentu berhak menjadi karyawan biasa di perusahaan kita, apalagi menjadi asisten CEO.”
Tatapan resepsionis itu menjadi semakin jijik, bahkan beberapa resepsionis lain di sampingnya juga ikut menertawainya.
“Oh Tuhan, lihat saja pakaian apa yang ia pakai itu, berani sekali menyebut dirinya sebagai asisten, bahkan setelan kerja saja tidak punya dan langsung datang kemari dengan pakaian murahannya.”
“Di dunia ini benar-benar ada banyak macam orang ya.”
“Jika kamu sekarang tidak mau pergi, kita akan memanggil petugas keamanan kemari.”
Wajah Claire Shen memerah karena sindiran mereka. Ia pun mengigit bibir bagian bawahnya, sambil merunduk menatap gaun yang ia pakai sekarang.
Apa yang mereka katakan itu benar. Gaun ini memang dibelinya dari pedagang jalanan saat ia berkeliling di pasar malam. Saat itu, gaji per bulannya tidak cukup dipakai untuknya, Claire Shen pun sangat hemat dalam menggunakan uang.
Tapi selama bertahun-tahun ini, ia selalu mengira dirinya menjalani hidupnya dengan gembira.
Setelah hari ini ditegur banyak orang di depan mukanya, Claire Shen seketika merasa malu.
“Pergilah kamu, pulang ganti pakaianmu, dandanlah dirimu dan baru datang lagi~” Semua orang menggunakan tatapan mengejek memandangnya. Claire Shen pun menjadi semakin malu. Saat ia mengigit bibir bagian bawah dan merasa kebingungan, sebuah suara yang ramah pun terdengar dari belakangnya.
“Ada apa yang terjadi?”
Claire Shen menoleh ke belakang dan matanya bertemu dengan sepasang mata yang hangat.
“Vice President datang.”
“Vice President Ye!”
Orang itu adalah Davin Ye, Kakak laki-laki dari Colden Ye.
Claire Shen sedikit terkejut bertemu dengannya.
Davin Ye pun berjalan lurus ke hadapannya dan berkata dengan suara yang lembut. “Datang mencari Colden?”
Claire Shen mengangguk kaku. Melihat penampilannya yang memalukan ini, orang-orang pasti akan memandang rendah kepadanya, bukan? Mengingat ini, jari-jari kaki Claire Shen pun hampir berkumpul bersama.
“Maaf, aku…..” Ia merunduk dan langsung meminta maaf. “Sepertinya aku membawakan kekacauan untuk kantor kalian….”
“Tidak apa-apa.” Davin Ye menggandeng tangannya. “Aku bawa kamu naik.”
“Ah!”
Davin Ye menggandengnya, para karyawan yang menyaksikan ini pun tidak tahan untuk berseru kejut dan memandang adegan ini dengan tidak percaya.
Senyuman beberapa resepsionis di meja depan pun meluntur. Awalnya mereka mengira ia adalah seorang wanita biasa, jadi terus menertawainya. Tapi siapa sangka ia bisa-bisanya kenal dengan Davin Ye.
Jangan-jangan ia itu….benar-benar asisten baru dari CEO?
Setelah menaiki lift, Claire Shen masih saja merasa gugup dan tidak tenang. Ia merunduk melihat tangannya yang digandeng Davin Ye, detak jantungnya seketika menjadi tidak teratur. Ia pun segera menarik kembali tangannya sendiri, lalu berjalan dua langkah ke samping untuk menjaga jarak dengan Davin Ye.
Davin Ye tidak tersinggung akan hal itu, wajahnya yang tampan pun terukir dengan senyuman tipis.
Claire Shen diam-diam melihatnya.
Kulitnya sangat putih dengan kelima indera yang terukir pada wajah lembutnya, ketebalan bibirnya juga cukup seimbang. Wajahnya terus terukir senyuman yang ramah, kemeja putihnya pun sangat rapi, tanpa lipatan sama sekali.
Mau dilihat darimana pun, benar-benar sangat nyaman….
Saat ia bengong menatapnya, pintu lift kebetulan terbuka.
Dan mereka sudah tiba.
“Kamu keluar belok kanan dan jalan terus hingga ujung, di sana adalah kantor Colden Ye. Aku masih ada urusan lain, jadi tidak menemani kamu pergi ke sana ya. Apakah kamu bisa menemukannya?”
Mendengar ini, Claire Shen langsung mengangguk. “Hmm, terima kasih, Kak.”
“Sama-sama.”
Pintu lift pun tertutup di hadapannya dan sekitarnya kembali menjadi tenang.
Claire Shen menarik nafas dalam, berjalan menelusuri jalan hingga ujung sana.
Akhirnya ia pun menemukan pintu kantor. Claire Shen mengulur tangan dan baru saja mau mengetuk pintu, tapi siapa sangka pintu bisa-bisanya terbuka yang didorong oleh makhluk tidak jelas.
Claire Shen tidak dapat menghindarinya dan langsung tertabrak begitu saja, kemudian terjatuh di lantai.
Makhluk tidak jelas itu juga terjatuh bersama dengannya.
“Ah! Colden Ye, mengapa kamu bersikap seperti itu kepadaku!”
Claire Shen baru menyadari bahwa makhluk yang menabraknya tadi adalah seorang wanita dengan riasan tebal dan pakaian tidak rapi. Setelah jatuh ke lantai, wanita itu pun bangkit dari tempat dengan cepat dan menunjuk orang di dalam sana, mengumpat kesal.
Tubuh kekar milik Colden Ye terduduk di atas kursi roda. Mata kelamnya tampak sangat mengerikan dan tubuhnya pun memancarkan aura yang kuat, bibirnya pun terbuka pelan. “Pergi.”
Awalnya mereka sudah sepakat untuk tidak mengganggu satu sama lain, tapi mereka sekarang malah dipaksa untuk bersama. Claire Shen juga tidak rela.
Tapi ia tidak mengatakan apapun. Situasinya sekarang ini terlalu canggung.
Mereka pun berjalan hingga gerbang pintu dan Colden Ye yang duduk di atas kursi roda dibawa naik ke dalam mobil. Claire Shen juga ikut membungkuk mau masuk ke dalam, tapi siapa sangka Arthur Xiao malah langsung mengulur tangan menahannya.
“Nona Shen, ini adalah mobil khusus Tuan Muda Ye.”
Claire Shen seketika berhenti. “Apa maksudmu?”
Colden Ye menoleh kepala memandangnya. Sepasang mata yang tenang itu seperti sedang menertawainya. “Mau menjadi asistenku, kamu masih kurang pantas.”
Mendengar ini, raut wajah Claire Shen langsung berubah. “Apa maksudmu? Lalu mengapa kamu mau menerima permintaan Kakek tadi?”
Colden Ye tidak peduli lagi kepadanya dan menarik kembali tatapan angkuhnya. Arthur Xiao yang tidak berekspresi pun bersiap untuk menutup pintu mobil. Claire Shen langsung mengulur tangan menahan dan bertanya kepada Colden Ye. “Kalau kamu pergi, maka bagaimana denganku? Kakek sana…..”
Mengungkit Tuan Besar Keluarga Ye, tatapan Colden Ye pun menjadi tajam. Ia menyipitkan matanya dan menatapnya garang.
“Arthur, beritahu jalan kepadanya dan biarkan ia jalan kaki ke sana.”
Claire Shen, “………….”
Mengapa ada orang yang begitu kejam?
Arthur Xiao pun memberitahu jalan kepadanya tanpa berekspresi, lalu menutup pintu mobil dengan tidak acuh.
“Nona Shen, semoga Anda beruntung.”
Setelah meninggalkan ucapan itu, mobil pun berlaju cepat meninggalkan tempat.
Claire Shen berdiri sendiri di depan gerbang dengan angin yang menerpanya. Melihat adegan ini, penjaga pintu masuk pun merasa kasihan kepada dirinya.
Berhadapan dengan tatapan yang kasihan itu, hati Claire Shen seketika menjadi tidak enak.
Ia mengepalkan tangannya erat.
Pergi sendiri ya pergi sendiri.
Dalam mobil.
“Tuan Muda Ye, apakah tidak keterlaluan bersikap seperti itu kepada dirinya?”
Colden Ye berkerut alis, aura yang terpancar pun menjadi suram. “Kalau begitu, kamu turun dan menemaninya?”
Raut wajah Arthur Xiao seketika berubah. “Anggap saja aku tidak pernah mengatakannya.”
Colden Ye mendecih pelan, lalu tatapannya yang garang itu mendarat pada bayangan tubuh kecil yang berdiri di depan gerbang melalui kaca spion tengah. Ia hanya melirik sekilas, lalu menarik kembali tatapannya lagi. Kemudian ia seperti teringat akan sesuatu dan bibir tipisnya pun bergerak.
“Wanita yang aku suruh kamu cari, apakah sudah ada kabarnya?” Mengungkit masalah tersebut, Arthur Xiao pun mengepalkan tangannya, menaruhnya di depan bibir dan berbatuk ringan. “Tuan Muda Ye, jalan itu tidak ada kamera pengawas, kebetulan juga ada hujan deras pada hari itu dan malam hari terlalu gelap, aku tidak dapat melihat pejalan kaki dengan jelas. Tapi tolong beri waktu untukku lagi, aku yakin aku bisa menemukannya.”
Benar-benar sangat memusingkan. Biasanya perintah yang diberikan Tuan Muda Ye, Arthur Xiao pasti bisa menjalankannya dengan baik.
Hanya satu urusan ini, ia bisa-bisanya tidak dapat menemukannya.
Nyatanya benar, aura Colden Ye menjadi semakin suram, alisnya pun berkerut. “Jika benar-benar dilakukan secara sengaja, seharusnya wanita itu sudah hamil dalam sebulan ini.”
Arthur Xiao terkejut, seorang wanita yang tidak diketahui nama dan wajahnya mengandung anak Tuan Muda Ye? Hal itu bukanlah lelucon, ekspresi Arthur Xiao pun menjadi serius.
“Aku mengerti, aku akan menyuruh orang untuk memperhatikan gerak-gerik di rumah sakit sana.”
Colden Ye mengerutkan dahinya dalam.
Ia tidak pernah menyentuh wanita satu pun. Wanita pada malam itu adalah wanita pertamanya!
Jadi ia harus menemukannya!
Claire Shen menghabiskan waktu setengah jam untuk tiba di Ye’s Corp.
Sayangnya setelah tiba di Ye’s Corp, Claire Shen malah terhalang di luar, karena ia belum membuat janji, jadi ia tidak diperbolehkan masuk.
Di Kota Utara, keberadaan Ye’s Corp sama dengan menunjangkan satu Kota Utara.
Ye’s Corp sangatlah besar, oleh karena itu, ekonomi Kota Utara juga langsung berkembang pesat. Lima belas tahun yang lalu, Kota Utara hanyalah kota kecil yang tidak dikenal orang-orang dan sekarang malah menjadi kota yang memimpin.
Sebuah perusahaan yang menjadi besar, juga tidak begitu mudah untuk keluar masuk.
“Permisi, bolehkan Anda membantuku untuk memberitahu Colden Ye? Aku itu benar-benar asistennya.”
Resepsionis di meja depan pun menatapnya jijik.
“Asal berbicara saja kamu. CEO Ye tidak pernah membutuhkan asisten, semua karyawan di perusahaan mengetahui akan hal tersebut, bahkan kamu tidak mencari tahu dengan baik sebelum menggoda pria.”
Mendengar ini, Claire Shen pun termenung sesaat. Seharusnya Colden Ye ini sudah memikirkan semuanya, kalaupun ia benar-benar datang ke sini, ia juga belum tentu bisa masuk ke dalam kantor.
“Kamu cepat pergi sana. Bahkan orang sepertimu belum tentu berhak menjadi karyawan biasa di perusahaan kita, apalagi menjadi asisten CEO.”
Tatapan resepsionis itu menjadi semakin jijik, bahkan beberapa resepsionis lain di sampingnya juga ikut menertawainya.
“Oh Tuhan, lihat saja pakaian apa yang ia pakai itu, berani sekali menyebut dirinya sebagai asisten, bahkan setelan kerja saja tidak punya dan langsung datang kemari dengan pakaian murahannya.”
“Di dunia ini benar-benar ada banyak macam orang ya.”
“Jika kamu sekarang tidak mau pergi, kita akan memanggil petugas keamanan kemari.”
Wajah Claire Shen memerah karena sindiran mereka. Ia pun mengigit bibir bagian bawahnya, sambil merunduk menatap gaun yang ia pakai sekarang.
Apa yang mereka katakan itu benar. Gaun ini memang dibelinya dari pedagang jalanan saat ia berkeliling di pasar malam. Saat itu, gaji per bulannya tidak cukup dipakai untuknya, Claire Shen pun sangat hemat dalam menggunakan uang.
Tapi selama bertahun-tahun ini, ia selalu mengira dirinya menjalani hidupnya dengan gembira.
Setelah hari ini ditegur banyak orang di depan mukanya, Claire Shen seketika merasa malu.
“Pergilah kamu, pulang ganti pakaianmu, dandanlah dirimu dan baru datang lagi~” Semua orang menggunakan tatapan mengejek memandangnya. Claire Shen pun menjadi semakin malu. Saat ia mengigit bibir bagian bawah dan merasa kebingungan, sebuah suara yang ramah pun terdengar dari belakangnya.
“Ada apa yang terjadi?”
Claire Shen menoleh ke belakang dan matanya bertemu dengan sepasang mata yang hangat.
“Vice President datang.”
“Vice President Ye!”
Orang itu adalah Davin Ye, Kakak laki-laki dari Colden Ye.
Claire Shen sedikit terkejut bertemu dengannya.
Davin Ye pun berjalan lurus ke hadapannya dan berkata dengan suara yang lembut. “Datang mencari Colden?”
Claire Shen mengangguk kaku. Melihat penampilannya yang memalukan ini, orang-orang pasti akan memandang rendah kepadanya, bukan? Mengingat ini, jari-jari kaki Claire Shen pun hampir berkumpul bersama.
“Maaf, aku…..” Ia merunduk dan langsung meminta maaf. “Sepertinya aku membawakan kekacauan untuk kantor kalian….”
“Tidak apa-apa.” Davin Ye menggandeng tangannya. “Aku bawa kamu naik.”
“Ah!”
Davin Ye menggandengnya, para karyawan yang menyaksikan ini pun tidak tahan untuk berseru kejut dan memandang adegan ini dengan tidak percaya.
Senyuman beberapa resepsionis di meja depan pun meluntur. Awalnya mereka mengira ia adalah seorang wanita biasa, jadi terus menertawainya. Tapi siapa sangka ia bisa-bisanya kenal dengan Davin Ye.
Jangan-jangan ia itu….benar-benar asisten baru dari CEO?
Setelah menaiki lift, Claire Shen masih saja merasa gugup dan tidak tenang. Ia merunduk melihat tangannya yang digandeng Davin Ye, detak jantungnya seketika menjadi tidak teratur. Ia pun segera menarik kembali tangannya sendiri, lalu berjalan dua langkah ke samping untuk menjaga jarak dengan Davin Ye.
Davin Ye tidak tersinggung akan hal itu, wajahnya yang tampan pun terukir dengan senyuman tipis.
Claire Shen diam-diam melihatnya.
Kulitnya sangat putih dengan kelima indera yang terukir pada wajah lembutnya, ketebalan bibirnya juga cukup seimbang. Wajahnya terus terukir senyuman yang ramah, kemeja putihnya pun sangat rapi, tanpa lipatan sama sekali.
Mau dilihat darimana pun, benar-benar sangat nyaman….
Saat ia bengong menatapnya, pintu lift kebetulan terbuka.
Dan mereka sudah tiba.
“Kamu keluar belok kanan dan jalan terus hingga ujung, di sana adalah kantor Colden Ye. Aku masih ada urusan lain, jadi tidak menemani kamu pergi ke sana ya. Apakah kamu bisa menemukannya?”
Mendengar ini, Claire Shen langsung mengangguk. “Hmm, terima kasih, Kak.”
“Sama-sama.”
Pintu lift pun tertutup di hadapannya dan sekitarnya kembali menjadi tenang.
Claire Shen menarik nafas dalam, berjalan menelusuri jalan hingga ujung sana.
Akhirnya ia pun menemukan pintu kantor. Claire Shen mengulur tangan dan baru saja mau mengetuk pintu, tapi siapa sangka pintu bisa-bisanya terbuka yang didorong oleh makhluk tidak jelas.
Claire Shen tidak dapat menghindarinya dan langsung tertabrak begitu saja, kemudian terjatuh di lantai.
Makhluk tidak jelas itu juga terjatuh bersama dengannya.
“Ah! Colden Ye, mengapa kamu bersikap seperti itu kepadaku!”
Claire Shen baru menyadari bahwa makhluk yang menabraknya tadi adalah seorang wanita dengan riasan tebal dan pakaian tidak rapi. Setelah jatuh ke lantai, wanita itu pun bangkit dari tempat dengan cepat dan menunjuk orang di dalam sana, mengumpat kesal.
Tubuh kekar milik Colden Ye terduduk di atas kursi roda. Mata kelamnya tampak sangat mengerikan dan tubuhnya pun memancarkan aura yang kuat, bibirnya pun terbuka pelan. “Pergi.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved