Bab 18 Bab 18

by Lapelion 16:49,Mar 03,2024
Clara pun melangkahkan kakinya memasuki perkarangan rumah yang terlihat cukup asri itu. Di dekat pagar kayu milik orang tua Shela terlihat beberapa bunga yang nampaknya di urus dengan baik oleh sang pemilik.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum!" teriak Clara takut suaranya tak terdengar jika mengucapkan salam dengan pelan.


Tak lama kemudian pintu kayu yang telah lapuk di makan rayap itu pun terbuka hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring dari engselnya.

Terlihar seorang wanita paruh baya berkulit kuning langsat berdiri di depan Clara sembari menatap Clara bingung.

"Neng siapa ya? Ada butuh apa kesini?" tanya ibu Shela.

"Saya Clara, Bu. Temen kuliahnya Shela dulu. Boleh saya masuk?" ucap Clara sembari tersenyum maklum jika wanita di depannya tak mengenalinya.


Karena Clara sendiri tak pernah bertegur sapa dengan ibunya Shela. Selama ini ia hanya mengantar Shela pulang kampung saat libur semester dan tak pernah mampir karena harus langsung pulang ke rumah.

"Oh temennya Shela. Masuk aja nak, maaf rumah ibu sempit," ucap Ibu Shela mempersilahkan Clara masuk.

Mereka berdua pun masuk dan pemandangan pertama yang Clara tangkap adalah ruang tamu yang hanya di alasi dengan tikar rotan tanpa ada perabotan lainnya.

"Duduk dulu, Nak. Ibu buatin minum dulu."


Clara langsung mencekal tangan yang mulai kriput itu agar tak kemana-mana. Tujuannya kesini hanya ingin memberi tahu kelakuan anaknya, ia tak punya waktu lama untuk berada disini.

"Tak usah, Bu. Saya kesini karena ada perlu penting."

Akhirnya ibunya Shela pun menjatuhkan bobotnya di depan Clara. la pun penasaran ada apa gerangan kenalan anaknya datang kemari?



"Jadi begini, Bu. Saya ingin memberi tahu kelakuan anak ibu selama di kota. Saya harap ibu bisa menasehatinya agar tak melakukan hal yang lebih jauh lagi," ucap Clara menjelaskan tujuannya datang. Sebenarnya ia tak tega, namun ia harus melakukannya demi membalas sakit hatinya pada Shela.

"Apa Shela melakukan sesuatu yang buruk di kota sana, Nak?" tanya Ibu Shela lirih yang di balas dengan anggukan pelan oleh Clara

Clara menarik napas sejenak untuk mencoba tenang dan menyampaikan semuanya dengan hati-hati. Hingga kemudian mengalirlah semua cerita dari bibir Clara, tak ada satupun yang ia tutupi.

Ibu Shela menutup mulutnya tak percaya dengan penuturan dari Clara, la yakin jika putrinya adalah gadis baik-baik, tak mungkin ia merebut suami orang apalagi suami sahabatnya sendiri.



"Ini semua bohong kan, Nak? Katakan pada ibu jika ini semua tidak benar," pinta ibu Shela sambil menahan tangisnya.

Hati Clara ikut sakit melihat lelehan air mata dari sosok paruh baya di depannya. la segera merengkuh tubuh ringkih tersebut dan menenangkannya. Walau bagaimanapun, ibu Shela harus tahu kenyataannya bukan?

"Maaf, Bu. Tapi memang itu yang sebenarnya terjadi. Saya datang kemari ingin meminta tolong pada ibu untuk membujuk putri ibu pulang agar tak kembali mengusik rumah tangga saya."

Dengan tangis yang masih tersisa, ibu Shela melepaskan pelukan dari Clara. la menatap sedih pada gadis di depannya, walaupun anaknya telah menyakiti hatinya ia masih bersikap sopan padanya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

26