Bab 15 Bab 15
by Lapelion
16:47,Mar 03,2024
Shela mengerucutkan bibirnya kesal. "Ih, aku mau ikut, Mas. Nanti kalo di sana Clara godain kamu gimana?" rajuknya.
"Mas gak bakal kegoda sama dia kok, bagi Mas kamu lebih segalanya dari dia," bujuk Danu. Sesungguhnya ia malas membawa Shela, ia yakin rencananya akan gagal jika wanita itu kekeh meminta ikut dengannya.
Akhirnya, Shela pun menurut untuk tetap di rumah setelah di iming-imingi akan di ajak keliling mall sepulangnya Danu dari rumah.
Sepanjang perjalanan, Danu telah merancang segala rayuan yang akan ia gunakan untuk meluluhkan Clara. Bila perlu ia akan berbohong untuk meninggalkan Shela agar Clara percaya padanya.
Senyum Danu terus tersungging sepanjang perjalanannya. la yakin Clara akan memaafkannya hanya dengan sedikit rayuan nya.
"Ku pastikan kau kembali bertekuk lutut padaku, Clara. Dan setelah semua harta mu jatuh ke tangan ku, akan ku campakan kau dan keluarga mu yang sombong itu!"
Sedangkan di tempat lain, Clara sedang mengunjungi Restorannya yang perkembangannya membuat Clara tersenyum sangat puas.
"Mahen! Tolong ke ruangan saya setelah ini ya," titahnya pada manajer sekaligus tangan kanannya di restorannya.
Mahen yang sedang meninjau dapur pun menoleh dan menganggukkan kepalanya sopan pada Clara. "Baik, Bu. Mau di bawakan dessert atau minuman sekalian gak, Bu?"
Clara kecil, "Boleh, deh. Nanti bawain ice blend cookies & cream sama pie lemon ya," jawabnya sambil tersenyum dan beranjak menuju ruangan khusus dirinya.
Clara memutuskan untuk melihat-lihat beranda medsosnya. Tak lama kemudian ia tercengang melihat salah satu status yang di posting oleh Shela.
"Orang yang suka memutus jalan rezeki orang lain hidupnya tidak akan pernah berkah. Jadi jangan senang dulu, karma akan segera menghampiri orang yang dzalim sepertimu!",
"Padahal kita bersahabat, tapi kau tega mengambil semuanya dariku! Aku telah ikhlas kau merebut kekasihku, tapi mengapa kau masih tega membuatku kehilangan pekerjaan?"
Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan setelah membaca postingan milik Shela. la yakin kata-kata itu di tujukan padanya. Bahkan ada beberapa komentar yang ikut prihatin dan mencela perbuatan orang yang Shela maksud.
'Orang kayak gitu harusnya segera di basmi!'
'Astagfirullah, ada ya orang yang tega kayak gitu,'
'Spill orangnya kak!'
'Duh, moga aja gue gak ketemu sahabat modelan kayak gitu. Amit-amit dah,'
Dan banyak lagi hujatan untuk dirinya di postingan milik Shela.
"Sungguh rubah betina, sangat pintar membalikkan fakta dan menggiring opini publik," lirih Clara.
"Baiklah, Shel. Kamu yang mulai peperangan ini bukan? Jadi tunggu giliran mu yang akan jadi amukan publik. Lagi pula siapa yang akan mendukung pelak'r seperti mu? Ckckck, dasar wanita b'doh!" desis Clara.
"Mas gak bakal kegoda sama dia kok, bagi Mas kamu lebih segalanya dari dia," bujuk Danu. Sesungguhnya ia malas membawa Shela, ia yakin rencananya akan gagal jika wanita itu kekeh meminta ikut dengannya.
Akhirnya, Shela pun menurut untuk tetap di rumah setelah di iming-imingi akan di ajak keliling mall sepulangnya Danu dari rumah.
Sepanjang perjalanan, Danu telah merancang segala rayuan yang akan ia gunakan untuk meluluhkan Clara. Bila perlu ia akan berbohong untuk meninggalkan Shela agar Clara percaya padanya.
Senyum Danu terus tersungging sepanjang perjalanannya. la yakin Clara akan memaafkannya hanya dengan sedikit rayuan nya.
"Ku pastikan kau kembali bertekuk lutut padaku, Clara. Dan setelah semua harta mu jatuh ke tangan ku, akan ku campakan kau dan keluarga mu yang sombong itu!"
Sedangkan di tempat lain, Clara sedang mengunjungi Restorannya yang perkembangannya membuat Clara tersenyum sangat puas.
"Mahen! Tolong ke ruangan saya setelah ini ya," titahnya pada manajer sekaligus tangan kanannya di restorannya.
Mahen yang sedang meninjau dapur pun menoleh dan menganggukkan kepalanya sopan pada Clara. "Baik, Bu. Mau di bawakan dessert atau minuman sekalian gak, Bu?"
Clara kecil, "Boleh, deh. Nanti bawain ice blend cookies & cream sama pie lemon ya," jawabnya sambil tersenyum dan beranjak menuju ruangan khusus dirinya.
Clara memutuskan untuk melihat-lihat beranda medsosnya. Tak lama kemudian ia tercengang melihat salah satu status yang di posting oleh Shela.
"Orang yang suka memutus jalan rezeki orang lain hidupnya tidak akan pernah berkah. Jadi jangan senang dulu, karma akan segera menghampiri orang yang dzalim sepertimu!",
"Padahal kita bersahabat, tapi kau tega mengambil semuanya dariku! Aku telah ikhlas kau merebut kekasihku, tapi mengapa kau masih tega membuatku kehilangan pekerjaan?"
Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan setelah membaca postingan milik Shela. la yakin kata-kata itu di tujukan padanya. Bahkan ada beberapa komentar yang ikut prihatin dan mencela perbuatan orang yang Shela maksud.
'Orang kayak gitu harusnya segera di basmi!'
'Astagfirullah, ada ya orang yang tega kayak gitu,'
'Spill orangnya kak!'
'Duh, moga aja gue gak ketemu sahabat modelan kayak gitu. Amit-amit dah,'
Dan banyak lagi hujatan untuk dirinya di postingan milik Shela.
"Sungguh rubah betina, sangat pintar membalikkan fakta dan menggiring opini publik," lirih Clara.
"Baiklah, Shel. Kamu yang mulai peperangan ini bukan? Jadi tunggu giliran mu yang akan jadi amukan publik. Lagi pula siapa yang akan mendukung pelak'r seperti mu? Ckckck, dasar wanita b'doh!" desis Clara.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved