Bab 8 Bab 8

by Lapelion 16:43,Mar 03,2024
"Assalamualaikum, dek kakak bawain red velvet kesukaan kamu nih!" teriak James dari ruang depan.

"Tuh! Liat sendiri kan? Kak James juga sama aja kali sama abang," ejek Aska. "Mangkanya kamu tuh jangan suka unggulin salah satu kakak kamu sendiri, dek. Namanya sodara ya sama aja. Hahaha!" Aska langsung beranjak meninggalkan Clara yang cemberut.



"Kakak kok udah pulang?" tanya Clara sambil menerima kotak kue berlogo cafe langganannya. Seulas senyum terbit di bibir mungilnya. karena selama ia menikah, Danu tak pernah sekalipun memberinya kado ataupun makanan kesukaan Clara.

"Kakak tadi rapat sama clien di Cafe X. Karena keinget kamu suka red velvetnya jadi kakak bawain sekalian. Ini dah mau balik lagi ke kantor kok," jawab James sambil mencubit kecil pipi adiknya yang menirus sejak menikah.


"Nah tuh dengerin, Bang! Orang Kak James pulang cuman buat bawain adek Cake kok. Huuuu," ucap Clara puas bisa kembali mengejek sang Abang yang kebetulan lewat di dekat mereka.

"Udah-udah. Kalian ini dari dulu kok ya gak bisa akur, kamu juga, Sa. Udah gede kan? Jadi ngalah sama adek. Jangan malah makin di ledekin ntar kalo ngambek siapa yang bujuk? Kakak juga kan?" lerai James.



Akhirnya mereka bertiga kembali ke kegiatan masing-masing. James kembali ke kantor, Aska yang terlelap di kamarnya, dan Clara yang menikmati potong demi potong kue red velvet di pangkuannya.

*****


Hari yang Clara tunggu telah tiba. Ia sangat bersemangat menunggu momen untuk mempermalukan Danu dan Shela.

"Kita lihat saja nanti, Mas. Apa kamu masih berani menghinaku seperti kemarin? Atau malah mengemis meminta maaf padaku? Dan teruntuk mu, Shela, ku pastikan hidupmu akan kembali susah setelah apa yang telah lakukan padaku!" gumam Clara menahan semua emosi di dalam dirinya.


Clara bergegas untuk membersihkan dan sedikit merias wajahnya. Ia hanya menggunakan bedak tipis dan sedikit lipstik di bibirnya agar tidak terlihat pucat. Ia mematut diri di cermin sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang dari dirinya.

"Perfect! Waktunya berangkat ke kantor."


Clara dengan cepat menyambar tas slempangnya dan berjalan menuju ruang makan. Tentu saja untuk bertarung memerlukan amunisi bukan? Oleh karena itu, Clara memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu sembari menunggu kakaknya selesai bersiap-siap.

"Pagi Ma, pagi Pa."

"Ma, Clara mau roti selai kacang sama susu aja ya buat sarapan. Nanti di kantor Clara makan lagi kalo laper," pintanya manja.


"Oke sayang, nanti gak usah beli makanan di luar, Mama bawain bekal aja buat kamu. Tadi pagi Mama masakin telur balado kesukaan kamu, bekalnya juga udah Mama taroh di depan kok," jawab Mama Auryn sambil menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Walaupun mereka memiliki pembantu, untuk urusan masak memasak tetap Mama Auryn yang mengurus. Karena Gerald selalu merasa tidak cocok dengan masakan pembantunya.

"Dek selesai makannya? Kalo udah berangkat sekarang aja deh biar gak macet," tanya sang kakak sambil melirik arlojinya yang masih pukul 6 lebih 25. Sedangkan jarak rumah ke kantornya memakan waktu kurang lebih 1 jam.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

26