Bab 13 Bab 13

by Lapelion 16:46,Mar 03,2024
Lagipula apa bagusnya si Clara? Sejak zaman kuliah, semua orang seolah menaruh perhatian padanya. Sedangkan aku hanya bayangan baginya, tak ada seorang pun yang meliriku. Awalnya aku bisa menerima itu semua mengingat jasa Clara padaku yang tak sedikit. Namun, semenjak mengetahui jika orang yang ku sukai malah menaruh hati pada Clara, membuat ku sakit hati dan mulai menumbuhkan keinginan untuk membuatnya menderita.

Setelah lulus kuliah aku dan Clara sempat berpisah karena ia langsung menikah tak lama setelah bekerja dengan pria yang berada di satu perusahaan dengannya.

Hingga akhirnya aku kembali menghubunginya untuk memintanya mencarikan pekerjaan untukku. Bukan karena tak bisa mencari sendiri, aku bahkan telah memiliki pekerjaan yang bagus sebelum mengetahui jika di tempat suaminya bekerja sedang membutuhkan karyawan.

Setelah menunggu begitu lama akhirnya aku memiliki kesempatan untuk membalas sakit hati ku pada Clara. Dan kini aku telah berhasil merebut hati suami mu, Clara. Bagaimana perasaan mu sekarang? Apakah kau sudah mulai merasakan apa yang ku rasakan dulu? Melihat orang yang dicintai memberi perhatian lebih kepada gadis lain? Ku rasa kau belum sepenuhnya merasakan apa yang ku rasa sebelum aku benar-benar menjadi madu mu.

Aku tersenyum puas, tak apa di pecat. Aku bisa dengan mudah melamar ke perusahaan lain, karena tentu saja aku merasa aku mampu melakukan nya.


*****


Setelah pemecatan Danu dan Shela, Clara mulai mengambil alih posisi manajer keuangan yang sebelumnya di tempati Danu. Setelah ini ia akan mencari orang yang kompeten untuk mengisi posisi Shela.



Hari-hari yang Clara jalani terasa sedikit menyedihkan untuknya. Semenjak di pecat, Danu tak pernah pulang sekedar untuk membujuknya. Bahkan ia mendapat informasi jika sang suami kini tinggal bersama selingkuhannya. Padahal mereka belum bercerai, tapi Danu tak ada niatan sedikitpun untuk memperbaikinya.


Biarlah dikata bod*h, tapi Clara memang masih memiliki sedikit perasaan untuk Danu. 3 Tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mereka saling membagi rasa. Namun dengan mudahnya Danu merusak itu semua.

"Dek, kapan kamu mau ngajuin gugatan cerai ke pengadilan?" tanya James yang sedari tadi tengah memperhatikan wajah sang adik yang terlihat murung.

"Nanti aja lah, Kak," jawab Clara sekenanya.

James sedikit gregetan dengan tingkah Clara. Padahal ia melihat sendiri perselingkuhan suaminya, namun tetap ragu untuk melepaskan.

"Dek, kamu jangan kayak gini dong. Kalo kamu sedih terus-terusan, yang ada mereka makin seneng. Kamu harus tunjukin ke mereka kalo kamu bisa lebih bahagia tanpa si Danu!"

"Tapi, Kak...," cicit Clara.

James menggelengkan kepalanya, "Gak ada tapi-tapian Clara! Kakak gak mau tahu, pokoknya kamu harus mengurus surat cerai secepatnya," tandas James lalu beranjak pergi meninggalkan Clara.

Sedikit kejam memang, namun James hanya ingin Clara segera terbebas dari para penghianat dan memulai kehidupan yang baru. la tak ingin melihat adiknya terlihat lemah dan terus menerus meratapi nasib rumah tangganya yang harus berakhir karena orang ketiga. James melirik sekilas ke arah Clara, 'Kakak şelalu ada buat kamu, dek,' batinnya sambil melanjutkan langkah nya keluar dari ruangan sang adik.

Disisi lain, Clara kembali termenung memikirkan ucapan kakaknya. Apakah jika ia masih memiliki harapan pada Danu? Apakah salah jika ia masih menyimpan rasa cinta pada suaminya itu?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

26