Bab 10 Bab 10

by Lapelion 16:44,Mar 03,2024
"Ohh, saya baru tahu kalau menyapa orang sekarang harus menggunakan kata-kata menghina seperti tadi ya?" sarkas James.


"E-enggak gitu Pak! Bapak salah paham, pak sering cerita ke saya kalau sering merasa malu sama istrinya yang kumel pak. Jadi, saya sebagai sahabatnya berusaha mengingatkan supaya
Clara gak malu-maluin pak Danu lagi," sanggah Shela tak mau di pandang buruk oleh bos nya.

Clara yang malas melihat alibi tak

masuk akal dari Shela pun langsung beranjak pergi meninggalkan James dan Shela yang terus berdebat. la muak melihat topeng tebal di wajah Shela. Apakah Shela itu sudah tak mempunyai urat malu? Video syur nya dengan Danu telah viral, namun ia masih punya muka untuk datang ke kantor dan membuat rusuh dengannya pagi ini.

"Sungguh pagi yang sangat buruk bertemu ular betina kayak dia," gumam Clara sambil menghempaskan badannya di sofa sang Kakak.

Tak lama kemudian, James menyusulnya sambil membawa 2 cup kopi di tangannya.


"Udah, gak usah cemberut lagi Dek. Nih minum dulu, nanti kita bales penghinaan Shela ke kamu selama ini," ujar James sambil mengulurkan kopi yang ia bawa.

Clara dengan senang hati. la suka jika Kakaknya selalu memperhatikan setiap hal kecil untuknya. "Kak jam berapa Kakak mau manggil mas Danu sama Shela ke sini?"


"Habis ini kakak langsung hubungi sekretaris kakak buat manggil mereka kesini, kamu santai aja dulu. Kalo mau makan bilang aja ke Kakak, nanti biar kakak pesenin," jawab James sambil mengelus sayang kepala adiknya.



Sembari menunggu panggilan untuk mas Danu dan Shela, Clara memilih untuk memantau perkembangan restorannya. Sudah dua hari ia tak mengunjungi restorannya itu karena masalahnya Danu.

Clara tersenyum puas, melihat perkembangan restorannya yang semakin lama semakin banyak pengunjungnya. Itu semua tak luput dari kerja kerasnya yang terus menerus mengevaluasi dan mengikuti perkembangan zaman. Clara tak berhenti berenovasi mengembangkan ide baru dan membuat desain yang di sukai berbagai kalangan, baik dari kalangan para anak muda sampai orang tua. Di pojok ruangan pun ia sediakan rak berisikan berbagai buku untuk para pelanggan nya yang menyukai kegiatan membaca.

Clara menatap laporan keuangan yang dikirim oleh kepala restoran, ia memperhatikan dengan seksama deretan angka yang tertera di layarnya. Setelah memastikan semuanya sesuai, Clara merenggangkan tubuhnya dan menghampiri sang Kakak yang sedang fokus dengan berbagai berkas penting di hadapannya.

"Kak, kapan mereka di panggil? Ini dah mau siang loh."

James mengalihkan pandangannya dan melepas kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. "Oke-oke bentar, kakak hubungi sekarang sekretaris kakak biar Danu sama Shela di panggil kesini sekarang."

Clara pun mengangguk dan kembali menjatuhkan bobotnya di sofa sembari menikmati cemilan yang tadi dibelikan sang kakak.

*****


Tok! Tok! Tok!

"Permisi, Pak. Pak Danu dan Bu Shela sudah di di depan," ucap Rea, sekretaris James.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

26