Bab 4 Bab 4

Ya, Danu dulu bertemu dengan Clara karena bekerja di 1 perusahaan yang sama. Danu saat itu hanyalah staff biasa, sedangkan Clara seorang manajer keuangan. Namun setelah menikah, Clara memilih resign dan merekomendasikan Danu sebagai penggantinya.

Seiring berjalan nya waktu, Danu pun lupa diri dan main serong dengan sahabat istrinya sendiri. la sengaja mengangkat Shela menjadi sekretaris pribadinya, tentu saja Shela bekerja disana karena belas kasih Clara melihat sahabatnya kesusahan ekonomi membuat nya tak tega.

Kebaikan hati Clara malah membuat dua manusia itu lupa diri, mereka terlalu jumawa dan lupa bahwa apa yang mereka dapat saat ini adalah hasil dari belas kasihan Clara.

"Tapi, kak. Clara gak mau ketemu sama mas Danu lagi," ucap Clara tertunduk lesu.

"Kamu harus kembali kerumah mu, Ra. Kamu ratu di rumah itu, jangan biarin para benalu itu menguasai apa yang menjadi milikmu," Aska menjeda ucapannya dan menghela nafas berat. "Kamu harus buktikan ke gundiknya Danu, kalau sampai kapanpun mereka tak akan bahagia selama kamu masih ada. Kakak dan abang akan membantu mu, percayalah pada kami."

Ucapan Aska pun akhirnya di setujui oleh James dan Clara. Karena Clara lah yang harusnya berkuasa disana, dan menendang keluar para benalu itu dari hidupnya setelah puas membuat mereka menderita.

Setelah perbincangan yang panjang pun, akhirnya Clara memilih untuk pulang ke rumahnya sendiri malam ini juga. Ia harus segera mengamankan surat-surat penting terlebih dahulu.

la segera berpamitan dengan keluarga nya dan bergegas pulang. Sepanjang perjalanan Clara hanya melamun. la masih tak percaya, sang suami dan sahabat yang sangat ia sayangi tega menghianatinya seperti ini.

"Padahal kalau kamu ngerasa kurang dengan pelayanan ku selama ini, kamu bisa bilang, Mas. Aku bakal berusaha berubah menjadi lebih baik demi rumah tangga kita, namun kamu malah milih main gila dengan sahabatku sendiri," lirih Clara.


Setibanya dirumah, Clara di kejutkan lagi dengan kelakuan suaminya itu. Bukannya berusaha meminta maaf padanya, ia malah sibuk bermesraan dengan gundiknya.



"Bagus ya, Mas. Bukannya cari pembelaan pas aku dateng malah asik pelukan sama pelac*r mu itu!" sentak Clara geram.

Danu yang terkejut dengan kedatangan istrinya pun reflek mendorong tubuh Shela hingga terjatuh ke lantai.

"Mas, Kamu apa-apaan sih!" pekik Shela tak terima di dorong begitu saja oleh Danu.

Danu hanya menoleh sekilas dan tak menanggapi Shela, la segera mendekati Clara dan berusaha menggenggam tangannya.

"Sayang, kok kamu pulang gak ngabarin Mas dulu? Kan bisa minta Mas buat jemput," ucap Danu lembut. Sedangkan Shela mengetatkan rahangnya melihat Danu bersikap baik pada Clara.


Clara langsung melepaskan genggaman Danu. "Ngabarin dulu biar di jemput, apa biar gak ketauan kalo lagi mesra-mesraan sama pelac*r, Mas?" ranya Clara sambil memandang rendah Shela.

"Siapa yang lo bilang pelac*r hah!" sentak Shela tak terima.

"Perlu gue ambilin kaca? Kasian ya, sangking miskinnya kaca pun gak mampu beli? Ups...," ledek Clara.

"Heh! Lo yang harusnya ngaca, lo tuh dah jelek, gak pinter ngerias diri, mandul lagi. Jadi gak salah dong, kalo mas Danu lebih milih gue ketimbang elo," hina Shela.