Bab 7 Bab 7

by Lapelion 16:42,Mar 03,2024
"Apa maksud kamu ngeposting video ku sama Shela, Hah?! Mau jadi istri kurang ajar kamu?" sentak Danu sambil menarik kasar tangan Clara. "Gara-gara ulah kekanakan mu itu, sekarang aku sama Shela di hujat habis-habisan oleh banyak orang!"

Clara mendongakkan kepalanya sambil tersenyum remeh. Apa tadi? Gara-gara dia mereka di hujat? Jelas- jelas itu karena ulah mereka sendiri, bermain api di belakang Clara. Sekarang rasakan saja pembalasan yang akan Clara berikan.


"Aku kekanak-kanakan, Mas? Gak salah tuh?" tanya Clara sinis. "Lagian kalo kalian gak main gila di belakang ku, aku gak mungkin mempermalukan kalian di sosmed ku," jawab Clara enteng.

Plak!

Clara memegangi pipinya yang terasa panas. la tak menyangka jika Danu berani menamparnya hanya karena selingkuhannya itu.

"Kurang ajar kamu! Dasar istri gak punya ot*k, harusnya kamu bersyukur kalau gak sama aku gak ada yang mau sama perempuan dekil kumel gak bisa ngapa-ngapain kayak kamu!" bentak Danu emosi.


"Diam kamu, Mas! Kamu jangan lupa, sebelum menikah sama kamu, aku juga wanita karir! Aku gak sempet ngerawat diri juga karena kamu yang pelit gak mau nyewa pembantu walaupun cuma satu buat bantu aku beresin rumah!" teriak Clara tak terima di rendahkan.

"Halah! Gak usah banyak alesan kamu, Ra. Emang dasarnya kamu aja yang gak becus jadi istri! Aku gak mau tau, sekarang hapus postingan kamu atau-


"Atau apa, Mas? Atau kamu bakal tampar aku lagi? lya?! Tampar aja, Mas. Biar sekalian ku laporin kamu ngelakuin kekerasan ke aku!" tantang Clara.


Danu dan Clara terus berdebat hingga akhirnya Danu memilih untuk pergi dari sana. la akan memberikan pelajaran untuk Clara karena berani mempermalukannya di depan umum.

Sepeninggalan Danu, Mama Auryn segera menghampiri Clara. la mengusap sayang bahu anak perempuan satu-satunya itu. Sebagai ibu, tentu ia ikut merasakan sakit saat anaknya terus menerus di rendahkan dan di sakiti.


"Nak, kamu serius mau ikut kakak mu ke kantor besok?" tanya Mama Auryn khawatir. la tak ingin hal buruk terjadi kepada putrinya.

Clara tersenyum menanggapi kekhawatiran Mamanya. "Clara gpp kok, Ma. Mama doain aja ya biar besok semuanya berjalan sesuai yang Clara mau," ucapnya sembari menggenggam tangan sang ibu.

"Ekhem! Melow amat suasana nya? Gak sekalian berpelukan biar kayak kartun di TV?" Aska tiba-tiba datang dan menghampiri kedua wanita berbeda generasi tersebut.


"Loh? Kok jam segini dah pulang, Bang? Biasanya jam 5 baru sampe rumah, itu juga kalo gak kena macet," tanya Clara heran.

"Kerjaan abang udah clear semua, jadi mending pulang deh. Lagian abang belum makan siang juga, daripada beli mending makan di rumah aja kan?"

"Mentang-mentang bos jadi pulang pergi seenaknya. Liat tuh kak James, disiplin kalo pulang sesuai jam nya, apalah abang ini, jadi atasan kok gak ngasih contoh yang baik buat karyawan nya," cibir Clara.



Aska hanya terkekeh menanggapi cibiran adik kecilnya itu. la sudah terbiasa di omeli oleh sang Mama, jadi omelan adiknya bukanlah apa- apa untuknya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

26