Bab 3 Bab 3
by Lapelion
16:40,Mar 03,2024
Akhirnya Clara dan sang Mama pun ikut beranjak dan menuju kamar mereka masing-masing. Clara segera merebahkan dirinya di kasur sambil memandangi langit-langit kamarnya. banyak yang berubah, hanya beberapa barang miliknya yang sedikit berkurang karena di letakkan di gudang.
la memejamkan matanya berharap terlelap sembari menunggu jam makan malam tiba. la tak sabar mengutarakan apa yang ia inginkan kepada sang kakak, sakit hatinya telah merubah rasa cinta kepada sang suami menjadi rasa benci yang terkira. la ingin membuat sang suami dan sahabat tak tahu dirinya itu merasakan hidup susah, dan itu akan di mulai dari sang suami. Tak lama kemudian, Clara pun mulai tertidur.
Sedangkan di tempat Danu, ia terlihat mengacak-acak rambutnya kesal. la tak menyangka jika sang istri akan pulang lebih cepat dari biasanya.
"Arghhh! Sial*n! Awas saja kalau dia berani mengadu ke orang tuanya itu, akan ku beri pelajaran dia kalau pulang nanti," sungut Danu. Tak ada penyesalan atau rasa takut sama sekali dalam dirinya setelah dipergoki sang istri sedang berselingkuh dengan Shela.
"Udahlah Mas, biarin aja dia pulang dan mengadu. Kalau dia macam- macam kamu ceraiin aja dia, biar tahu rasa. Lagian kan kamu dah punya aku juga sekarang, jadi mending kamu cerein aja istrimu yang gak guna itu," ucap Shela dengan tak tahu malunya.
"Pasti! Liat aja dia kalo berani ngadu, bakal ku cerain. Dasar gak tahu di untung, dah bagus ku kasih hidup enak malah mau ngadu ke orang tuanya," jawab Danu.
"Yaudah Mas gak usah marah-marah lagi, mending kita lanjutin yang tadi," rayu Shela sambil mengerlingkan matanya.
Akhirnya mereka pun kembali melakukan hal yang memalukan itu lagi dan lagi hingga kelelahan dan terlelap. Mereka tidak akan menyangka jika hari itu adalah awal mula kehancuran hidup mereka akan mulai datang menyapa.
Keluarga Clara sedang berkumpul, Mereka menikmati makan malam dengan tenang karena Papa Gerald tak menyukai jika ada yang bersuara saat makan.
Kali ini Clara kembali menceritakan masalahnya dan mengutarakan pendapatnya untuk menggugat cerai sang suami kepada kedua abang nya yakni James dan Aska. Selama ini mereka berdua jarang berada di rumah karena sibuk mengelola perusahaan masing-masing.
James yang memiliki sifat mudah marah pun, sontak mengepalkan tangannya menahan emosi yang siap di ledakkan kapan saja. la mendukung perpisahan sang adik dengan suami tak tahu dirinya itu.
Sedangkan Aska, ia menentang perceraian sang adik. Baginya itu tak sepadan dengan luka yang telah di toreh kan Danu pada Clara.
"Jangan buru-buru, Ra. Kamu harus buat dia dan gundiknya menyesal dulu baru berpisah. Pelan-pelan aja, abang bantu kamu buat ngasih pelajaran ke Danu," saran Aksa.
"Jangan buru-buru, Ra. Kamu harus buat dia dan gundiknya menyesal dulu baru berpisah. Pelan-pelan aja, abang bantu kamu buat ngasih pelajaran ke Danu," saran Aksa.
James pun terlihat setuju dengan usul sang adik. "Kalau gitu, biar kakak cabut jabatan dia di kantor. Biar posisi manajer di tempati orang kepercayaan kakak aja, kita lihat apa yang bakal lakuin setelah gak punya kerjaan lagi," tandas James.
Selama ini Danu tidak tahu kalau kantor tempatnya bekerja adalah milik kakak iparnya. Ia pikir ia bisa bekerja dan menjabat sebagai manajer disana karena rekomendasi istrinya sebelum resign.
la memejamkan matanya berharap terlelap sembari menunggu jam makan malam tiba. la tak sabar mengutarakan apa yang ia inginkan kepada sang kakak, sakit hatinya telah merubah rasa cinta kepada sang suami menjadi rasa benci yang terkira. la ingin membuat sang suami dan sahabat tak tahu dirinya itu merasakan hidup susah, dan itu akan di mulai dari sang suami. Tak lama kemudian, Clara pun mulai tertidur.
Sedangkan di tempat Danu, ia terlihat mengacak-acak rambutnya kesal. la tak menyangka jika sang istri akan pulang lebih cepat dari biasanya.
"Arghhh! Sial*n! Awas saja kalau dia berani mengadu ke orang tuanya itu, akan ku beri pelajaran dia kalau pulang nanti," sungut Danu. Tak ada penyesalan atau rasa takut sama sekali dalam dirinya setelah dipergoki sang istri sedang berselingkuh dengan Shela.
"Udahlah Mas, biarin aja dia pulang dan mengadu. Kalau dia macam- macam kamu ceraiin aja dia, biar tahu rasa. Lagian kan kamu dah punya aku juga sekarang, jadi mending kamu cerein aja istrimu yang gak guna itu," ucap Shela dengan tak tahu malunya.
"Pasti! Liat aja dia kalo berani ngadu, bakal ku cerain. Dasar gak tahu di untung, dah bagus ku kasih hidup enak malah mau ngadu ke orang tuanya," jawab Danu.
"Yaudah Mas gak usah marah-marah lagi, mending kita lanjutin yang tadi," rayu Shela sambil mengerlingkan matanya.
Akhirnya mereka pun kembali melakukan hal yang memalukan itu lagi dan lagi hingga kelelahan dan terlelap. Mereka tidak akan menyangka jika hari itu adalah awal mula kehancuran hidup mereka akan mulai datang menyapa.
Keluarga Clara sedang berkumpul, Mereka menikmati makan malam dengan tenang karena Papa Gerald tak menyukai jika ada yang bersuara saat makan.
Kali ini Clara kembali menceritakan masalahnya dan mengutarakan pendapatnya untuk menggugat cerai sang suami kepada kedua abang nya yakni James dan Aska. Selama ini mereka berdua jarang berada di rumah karena sibuk mengelola perusahaan masing-masing.
James yang memiliki sifat mudah marah pun, sontak mengepalkan tangannya menahan emosi yang siap di ledakkan kapan saja. la mendukung perpisahan sang adik dengan suami tak tahu dirinya itu.
Sedangkan Aska, ia menentang perceraian sang adik. Baginya itu tak sepadan dengan luka yang telah di toreh kan Danu pada Clara.
"Jangan buru-buru, Ra. Kamu harus buat dia dan gundiknya menyesal dulu baru berpisah. Pelan-pelan aja, abang bantu kamu buat ngasih pelajaran ke Danu," saran Aksa.
"Jangan buru-buru, Ra. Kamu harus buat dia dan gundiknya menyesal dulu baru berpisah. Pelan-pelan aja, abang bantu kamu buat ngasih pelajaran ke Danu," saran Aksa.
James pun terlihat setuju dengan usul sang adik. "Kalau gitu, biar kakak cabut jabatan dia di kantor. Biar posisi manajer di tempati orang kepercayaan kakak aja, kita lihat apa yang bakal lakuin setelah gak punya kerjaan lagi," tandas James.
Selama ini Danu tidak tahu kalau kantor tempatnya bekerja adalah milik kakak iparnya. Ia pikir ia bisa bekerja dan menjabat sebagai manajer disana karena rekomendasi istrinya sebelum resign.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved