Bab 6 #Apa aku gak normal ya?

by Hyoki 10:46,Feb 18,2021



“Linda, ini dari Mas Rafa”
Kataku, memberikan sebuah bingkisan yang Mas Rafa titipkan padaku tadi pagi. Aku hari ini menemui Linda di rumahnya.
“dasar, tetanggamu itu, aku bingung sama dia. Di awal dia yang dukung aku buat join management ini, tapi sekarang dia bilang aku berubah gak punya waktu buat dia”
Linda ngedumel jadinya, aku tahu kegiatannya membuat Linda kelelahan harus selalu di lokasi pemotretan jarang memiliki waktu santai apalagi waktu untuk pacaran. Tapi itu semua dilakukannya untuk karirnya sebagai model.
“namanya juga laki-laki Lin”
“tadi pagi dia sarapankan?”
Tanya Linda masih saja dia mimikirkan Mas Rafa meski lagi marahan seperti itu.
“iya dia sarapan roti sama yogurt, terus Mas Rafa juga makan sup buatan ibu kemarin yang Adek gak tau kapan ada di dapur, tapi Mas Rafa main abisin aja”
“oh, iya Dek, karena Mas Rafa cuma bisa deket sama kamu, dan kamu juga udah kayak adeknya sendiri. Aku titip Mas Rafa ya”
“lah, kenapa aku?? lagian kan aku udah punya Mas Galih”
Linda jadi ternyum penuh arti mendengar jawabanku.
“ehem, yang udah punya pacar, cieee”
“Dek, di cium sampe bengkak gitu gimana rasanya?”
Godanya padaku
“ah, Linda jangan bahas itu”
Aku melemparnya dengan bantal yang sedari tadi ku peluk.
“ah! jangan lempar-lempar! Serius, jawab gimana rasanya?”
Aku mengingat-ngingat gimana rasanya,
“ehm, gitu aja sih. Ternyata rasanya ngemutin bibir itu kaya gitu, kenyal tapi-“
“Aaaaaa geliiii!!!!”
Kataku tak melanjutkan ceritaku, Linda yang mendengarku hanya tertawa sampai terpingkal-pingkal
“aku punya temen kaya masih ABG Ya Tuhaaan!!”
Linda menggoyang-goyangkan tubuhku dengan gemas,
“Adek, udah gede yaa”
Kata Cici yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu.
“iya Ci, nah loe kapan?? Gak bosen jadi korban php mulu?”
Tanya Linda
“yah, tau lah sial banget emang, pengen banget ngerasain ciuman kaya Adek”
“ntar aku bikin pengumuman buat cowok-cowok yang bersedia di cium Amoy sipit bernama Cika, anak perempuan Koh Setiadjo pemiliki toko sembako KOKO”
Kataku, Cici melemparku dengan cemilan yang sedang di makannya.
“Dek, di cium gitu rasanya horni gak si?”
“hah??”
Kataku kaget dengan pertanyaan Cici yang seperti itu.
“serius ciumankan permulaan dari itutuh, yang gituan?”
“oh, rasanya gimana ya, aku cuma ikutin Mas Galih aja, dia kulum bibir aku, aku kulum balik bibirnya gitu aja, gak gimana-gimana rasanya kaya makan permen kok”
Jawabku santai
“masa??”
Tak percaya Cici pada jawabanku.
“sumpah ya, kalian ini kaya bocah SMA yang penasaran sama hal-hal gituan”
Kata Linda tak percaya dengan topik pembahasan aku dengan Cici di rumahnya itu. aku pikir itu hal yang wajar, karena akupun dan terutama perempuan-perempuan di luar sana harus mendapat pendidikan sexual yang benar. Meski itu hal yang sulit untuk di bicarakan tapi pendidikan sexual itu harus di ajarkan.
“Lin, kamukan lebih berpengalaman, bedanya skinship karena cinta sama skinship dilecehkan itu gimana?”
Tanyaku, sejujurnya sejak kemarin Mas Rafa marah padaku takut aku terluka katanya, pasti karena Mas Rafa pikir Mas Galih mendekatiku hanya untuk melukaiku saja. aku banyak memikirkannya. Aku bahkan sampai mencari di google, dan membaca banyak artikel salah satunya skinship yang di lakukan orang berpacaran hanya di jadikan kesempatan laki-laki untuk melecehkan perempuannya.
“menurutku pelecehan sexual itu bukan pelecehan sexual jika di lakukan oleh orang yang kita sayang, karena ketika orang yang kita sayang menyentuh kita bukannya itu ekpresi cintanya, bahkan bukannya kita juga selalu ingin disentuh, dibelai, dimanja, di perhatiin sama orang yang kita sayang? Berbeda jika seseorang yang asing menurut kita, reflex tubuh kitapun akan merespon dengan melakukan tindakan defensive untuk menjaga diri kita buat gak di sentuh”
Jelasnya,
“wah, beda ya orang yang udah berpengalaman, aku gak ngerti sumpah, di cium aja paling sama ibu bapak doang Lin”
Kata Cici meratap.
“kok aku jadi bingung ya”
Jujurku, karena selama bersama Mas Galih…ehm, aku hanya membiarkannya saja, aku juga merasa tak ingin mendapat perhatian apapun darinya apalagi sampai di sentuh. Tapi saat di sentuh akupun tak menjauh atau apapun. Aku hanya merasa aku ini pacarnya dan ketika Mas Galih ingin memeluk atau menciumku itu hanya hal yang wajar di lakukan orang yang berpacaran. aku tampil cantik untuk Mas Galih bukannya itu juga yang harus dilakukan agar pacarku tak melirik perempuan lain, benar bukan??
“kenapa lagi Dek??”
Tanya Linda dengan nada malasnya,
“aku kayaknya masih belum yakin soal perasaanku buat Mas Galih, aku gak ngerasain apapun waktu Mas Galih peluk atau cium aku, aku cuma biarin aja dia lakuin kaya orang pacaran lakuin”
“di peluk Mas Galih jantungmu dag dig dug gitu gak?”
Tanya Cici
“kaya di peluk bapak”
Jawabku, jujur. Linda dan Cici menatapku tak percaya.
“uhuukk”
Cici yang jadi tersedak sedang meminum colanya mendengar jawabanku.
“Dek, Loe GAK NORMAL!!!”
Kata Cici padaku.
“Dek, jangan-jangan Adek... frigid lagi”
Kata Linda
“apa itu?”
“Frigid itu perempuan yang gak bisa rasain rangasangan sexual”
Aku mendengarnya langsung khawatir.
“ih masa lagiii, jahat banget si Lindaaa !!!”
“ya abis kok kamu kayak es gitu, masa di cium sama pacar sendiri gak turn on, di peluk pacar malah disamain kayak peluk bapakmu, ada-ada aja deh punya temen”
“ke dokter Dek, ntar aku anter”
Kata Cici semakin membuatku takut saja, tapi masa iya aku gak bisa ngerasain rangsangan sexual sih?? Aku langsung membuka handphoneku mencari frigid yang tadi di katakan Linda.

Kenali Penyebab Frigid dan Bagaimana menyembuhkannya
DokterSehat.com

Frigid merupakan salah satu gangguan seksual yang di tandai dengan menurunnya gairah seksual atau libido pada wanita sehingga tak bisa menikmati hubungan sex dengan pasangan.
Gangguan sexual ini termasuk masalah seksual yang sulit untuk di sembuhkan karena keinginan untuk sembuh dari si penderita yang kurang. Wanita yang mengalami frigid tidak akan bisa menikmati hubungan seks dengan pasangan, justru mereka akan merasa tersiksa. Sebab saat melakukan sex akan terasa perih pada vagina karena tidak dapat menghasilkan cairan pelumas.

lemas aku membaca artikel itu.

“hahhhh gimana iniiii??!!!”
Kataku takut, hampir aku menagis,
“apa? apa? kenapa dek??”
“kenapa si Dek?”
Linda dan Cici mendekat dan sedikit kaget melihat kearahku.
“liat iniii, masa aku bakal sakit kalo nanti sex katanya”
Kataku sambil memperlihatkan halaman situs yang tadi ku buka.
“ih Adek mah, kan belum tentu juga frigid, aku cuma asal tadi”
Kata Linda sambil membaca artikel di layar handphoneku.
“tapi kalo iya gimana?
“denger ya kelanjutannya, Frigid pada wanita bisa di bedakan menjadi tiga tipe berdasarkan hasrat sexual yang di rasakan, yang pertama wanita yang memiliki hasrat sexual, bisa terangsang tapi sulit orgasme. Dek, nonton film 365 yang scene di kapal pesiar itu kamu terangsang gak si? Ada basah-basah gak di bawah?”
Aku mengingat-ingat adegan panas pasangan pemain yang melakukan adegan panas di kapal pesiar di film itu.
“gak tau, gak inget aku basah atau engga”
Aku jadi semakin khawatir,
“yang kedua adalah wanita tidak memiliki hasrat sexual, sulit terangsang dan sulit orgasme. Dek seingatku kamu masih bisa terangsang deh, inget waktu kita liburan di Bali dulu gak sih? Kamu bilang “panas” kan waktu liat cowok bule yang Cuma pake celana renang ketat doang?”
Tanya Linda sekali lagi.
“eh iya, Adek juga bilang hot banget waktu liat Jung kook BTS bajunya kerobek sama member yang lain. Aman dek, tenang kamu masih bisa terangsang”
“tapi tetep aja gimana kalo aku bener-bener gak normal”
Takutku.
“factor penyebabnya, ada psikis dan fisik, dan beberapa penyebab lainnya seperti adanya penyakit lemah jantung dan diabetes, Adek nggak kan? Terus wanita yang tidak menyukai pasangan, rasa stress, merasa cemas, adanya trauma, dan kelelahan fisik. Ini sih Fix Adek kaya gitu pasti gara-gara kelamaan jomblo”
Jelas Linda lebih jauh, aku mengangguk-ngakguk.
“mungkin iya ya, mungkin karena kemaren-kemaren aku lama sendiri. Jadi malah dingin kaya es gini”
Jawabku,

Atau mungkin aku tak menyukai pasangan kaya factor penyebab tadi, makanya aku cuma ikutin apa yang Mas Galih lakuin tanpa merasakan rangsangan atau perasaan lainnya. Tapi akukan juga gak diem, aku berusaha membalas apa yang Mas Galih lakuin. Tapi kok ada yang salah ya rasanya?
Aku terus berkutat dengan pikiranku, kenapa Linda bahas Frigid si, jadi takut gini kan.
“tenang Dek, aduh punya temen yang baru dewasa gini nih, Baru perhatiin soal masalah hubungan sexual”
Kata Linda.
“tapi emang harus jadi masalah yang cukup concern, karena kalo sampe nyadar ada maslah yang amit-amit nanti pas udah dalem banget sama pasangan pasti jauh lebih berat. Jadi Cici dan Adek kalian jangan diem aja kalo ada masalah yang menyangkut sexual kaya gini”
Kata Linda menggurui.
“iya Buk, tapi sama Mas Rafa? Berati udah itu?”
Tanya Cici pada Linda, membuatku membulatkan mata. Hatiku jadi berdegup kencang menunggu jawaban Linda. Apa dia sudah sedalam itu sama Mas Rafa yang juga sahabatku dan tetanggaku.
“ehmm, kepo deh ”
“gimana sama Mas Rafaa?”
Tanyaku polos,
“ih kepo deh kalian, urusin pacarmu sendiri Dek, dan Loe Ci, cepet cari pacar sana”
Kata Linda berdiri dan pergi kedapurnya.
“ih dulu Adek yang sering di dorong punya pacar, sekarang aku yang jadi target mereka”
Cici merasa dirinya yang kini menggantikan posisiku dulu, meski berbeda. Cici mengatakan selalu mendapat gebetan baru yang selalu tak berakhir menjadi pacarnya, sementara aku dulu memang menolak dengan keras untuk berpacaran. Makanya dulu sebelum aku bersama Mas Galih, mereka selalu menggodaku, meledekku, dan mendorongku untuk pacaran.
*
Jam 5 sore aku sudah di rumahku lagi.
Mas Galih tadi telpon aku, katanya lagi banyak jadwal jadinya hari ini gak bisa ketemu. Aku hanya merebahkan diriku di sofa. Melihat data peonton channelku dan membalas beberapa komentar di youtube. Aku sedang tidak ada pekerjaan, manuscript bukuku juga sudah masuk meja editor jadi jadwalku lebih kosong hari ini.
“kenapa kemarin di saat aku banyak jadwal Mas Galih ngajakku keluar, dan di saat aku senggang gini dia gak muncul ya?”
Gumamku.
Masih terpikir oleh bahasan tadi di rumah Linda. Aku membuka lagi situs tadi. Orgasme. Kata itu, terdengar jorok, aku seperti orang mesum saja.
Ada artikel dari Pobela.com 10 area titik rangsangan perempuan, aku membacanya mungkin ini bisa membantuku.
“ah, seharusnya aku tak membacanya di sini kalau ada yang liat dari jendela gimana?”
Aku memang duduk di sofa dan di balakang ada jendela besar, meski aku tahu itu sudah masuk area rumahku dan tak mungkin ada yang masuk. Tapi merasa sangat waswas, aku bahkan seperti akan melakukan hal gila, mataku tak berhenti melihat sekeliling.
Akhirnya aku pindah ke kamarku, merebahkan diri di kasurku.
“Tenguk dan leher, Pakar sex menyebutkan bahwa tenguk dan leher menjadi salah satu titik rangsang istri yang wajib di sentuh saat melakukan hubungan intim”
“OMG, pates aja Mas Galih ngira aku goda dia waktu pegang leher aku, mungkin Mas Galih pikir aku lagi godain buat di sentuh!!”
Aku membungkam mulutku tak percaya,
“ih kok aku oon banget si, kayak gini aja aku gak tau”
Aku kemudian melanjutkan membaca artikel itu,
“Klitoris, mulailah merangsang area klitoris dengan menggunkan jari. Di waktu ini, lakukan gerakan ringan dengan lambat dan tekan dnegan ringan. Gimana ini, gini?”
Tanganku mencoba mempraktikannya, ku gunakan jari-jariku untuk melakukan itu, pertama sekali aku mengusapnya, anehnya aku kegelian. Pahaku jadi merapat karena gerakan itu.
“setelah itu, variasi gerakan dan tempo bisa di sesuaikan dengan yang di sukai masing-masing pasutri. Apa ini pasutri, akukan sendiri. Akhh kenapa rasanya aneh si”
Aku mengelus dengan sedikit lebih kasar bagian sensitiveku yang masih terbungkus dress yang ku kenakan.
“iih, udah ah kenapa jadi aneh gini si”
Aku menepuk-nepuk miss V ku itu, berharap jadi normal dan tak berkedut lagi. lanjut aku membaca artikel itu.
“payudara, sudah bukan rahasia lagi bahwa payudara, termasuk puting juga menjadi salah satu titik rangsang istri yang perlu mendapat perhatian para suami. Sebaiknya dilakukan perlahan dan nggak terlalu terburu-buru. HIndari melakukan pergerakan kasar dan memberikan tekanan terlalu besar karena justru bisa membuat istri nggak nyaman”
Aku menurunkan tali dress dan tali braku, membuat payudaraku terlihat. Sambil berkaca di depan cermin aku mempraktikkan apa yang dikatakan artikel itu.
“gini?”
Aku memijatnya perlahan, namun putingku malah jadi mengeras dan berwarna merah.
“hah kenapa jadi gini? Pipiku juga jadi merah hahhh”
Aku berkaca dan melihat wajahku yang berubah.
“dek, kamu-“
Mas Rafa tiba-tiba muncul dan melihat penampilanku yang seperti itu. mata Mas Rafa turun melihat satu payudaraku yang tak tetutupi bajuku, dan tengah ku pegang.
“Mas Rafa ngapain disini?”
Kataku, kaget dan hanya diam.
Mas Rafa yang melihatku berjalan kearahku dengan langkahnya yang cepat.
“akhnn Mas Rafa”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

55