Bab 351 Part 351

Arga bisa merasakan detak jantungnya sendiri yang berpacu cepat. Napasnya berat, otaknya berkabut oleh aroma Liana yang begitu dekat.

Arga masih berdiri kaku di tempatnya, matanya menatap dalam ke wajah Liana yang semakin dekat. Aroma tubuhnya yang lembut, kehangatan napasnya, dan bisikan-bisikan godaannya sudah cukup untuk membuat pertahanannya goyah.

Liana tersenyum penuh arti, lalu dengan gerakan perlahan, jemarinya kembali menyentuh dada Arga, menelusuri garis kemejanya yang...