Bab 20 Permainan Sebenarnya

by Remisakho N.R 11:14,May 23,2023
Bab 20


“MULAI !”

Setelah suara wasit terdengar, Ramzan segera bergegas.

“Haaaaa.”

Dia bergegas menuju Raiden, kemudian segera melompat dan menendang ke arah kepala Raiden.

Tidak disangka, dengan tubuhnya yang besar, dan tinggi, perut dan ototnya juga sangat besar, tapi gerakannya sangat cepat.

Tentu saja hal ini disebabkan oleh cakra yang disimpan di dalam kakinya.

“Wushhhh !”

Tendangan horizontal dengan kekuatan yang mampu menekan udara di sekitar ini sudah akan mengenai kepala Raiden.

“HEAD BLOW !”

Sraakkkkk !

Terdengar suara gesekkan keras di udara, saat ini, normalnya akan ada kepala yang hancur karena tendangan Razman ini.

Namun tidak ada ceceran darah seperti yang diharapkan dari adegan ini, beberapa penonton wanita juga sudah bersiap menutupi mata mereka.

Tap.

Saat Razman mendarat dari tendangan terbangnya, Raiden sudah tidak ada di depannya.

Saat dia melihat ke sekitar, Raiden ternyata sudah berdiri 2 meter darinya.

Dia cukup terkejut melihat hal ini, dengan kecepatan cakra di kakinya dan kekuatan barusan, harusnya master cakra biasa pun tidak akan sempat menghindar.

Tapi kali ini, orang di depannya bahkan sudah tidak berada di dekatnya.

Dia ingat bahwa saat tendangannya dilayangkan, dia masih melihat kepala orang itu di dekat kakinya.

Namun saat tendangan dilayangkan, orang itu hilang begitu saja.

Raiden tersenyum melihat Razman yang masih melongo, kemudian berkata, “Itu bayanganku.”

Razman mendengar ini, dia tidak bisa paham, berteriak, “APA ??!!”

WUOOOHHHHH
Keriuhan penonton terjadi lagi.

“Aku kira pemuda itu akan mati.”

“Aku sudah menunggu adegan gore dan otak berceceran !”

“Gila, kapan dia berpindah !”

”Aku sudah dengan jelas melihat dia terkena tendangan itu, namun seakan dirinya hilang dan berpindah tempat !”

…..

“Raiden !”

“Raiden, Raiden, Raiden !”

Semua penonton yang mencoba keberuntungan memasang taruhan pada Raiden berteriak.

Meskipun mereka tidak yakin pertarungan ini bakal dimenangkan Raiden, namun harapan untuk menang taruhan kali ini membuat mereka makin bersemangat.

Tentu saja, karena Raiden adalah petarung tanpa reputasi, hadiah dari kemenangan taruhan akan lebih besar daripada Ramzan.

Di sudut ruangan club, terlihat seorang wanita cantik sedang duduk dan minum segelas di bar.

Dengan slitdress hitam yang terbuka, pahanya yang mulus putih terekspos jelas.

Dia tersenyum melihat ke ring, lalu berdiri, dan berjalan lagi menghilang ke dalam gemerlap club ini.

Ya, itu adalah Cleova, tidak tahu apa tujuannya datang ke club Black Dancer kali ini.

….

Di atas ring.

Razman yang emosi, menggertakkan giginya, menatap ke arah Raiden.

“Sialan bocah, kamu menghindari 1 seranganku dan merasa sudah menang ya?!”

Raiden hanya tersenyum melihat ke arah Razman, tidak berbicara.

Dia kemudian melambaikan tangannya ke arah Razman, memberikan sebuah jempol ke atas.

Namun sesaat kemudian, jempol itu dibalik ke bawah, seakan mengatakan bahwa dia meremehkan Razman.

Razman yang emosi, segera maju kembali.

Kali ini, dia memakai kedua kakinya untuk menerjang langsung ke Raiden, kemudian berputar di udara.

“Tendangan Bor Crusher.”

Dia seperti sebuah bor, dengan cepat menuju ke arah Raiden.

Tendangan ini terlihat tidak sekuat tendangan lecut Head Blow.

Tapi tendangan ini, menggunakkan dua kaki yang sudah dilapisi cakra.

Bahkan baja pun bisa bolong jika terkena langsung tendangan Bor Crusher Razman.

DUAAARRRRRR

Terdengar suara keras, tendangan Razman ini terkena dinding ring octagon.

Dinding ring octagon bergetar keras, seakan ada gempa bumi.

Tentu saja, ring octagon ini masih tidak rusak atau lecet sedikitpun.

Karena ring ini sudah dibuat dengan formulasi tertinggi dan dikhususkan untuk pemakaian para master cakra.

Black Killer sendiri tidak sedikit master cakra yang berasal dari ring octagon ini.

Wooooohhhhh

Keriuhan sekali lagi terdengar.

Karena hal yang pertama kali terjadi.

Mereka jelas melihat dada Raiden ditembus oleh tendangan Bor Crusher.

Tapi lagi-lagi, Raiden menghilang dan muncul di sisi lain ring.

Meninggalkan Razman yang melotot melihat ke arah Raiden.

“Tidak mungkin ! Kamu memakai cara curang !”

“Tidak mungkin kamu bisa bergerak begitu cepat !”

“Tendangan Bor Crusher !”

Razman yang kalap, tidak berpikir panjang.

Dia segera mengeluarkan jurus yang sama lagi.

Raiden melihat ini, hanya bisa menggelengkan kepala.

Seorang petarung akan kalah pada saat dia sudah dimakan emosi.

Karena saat seseorang emosi, dia tidak akan bisa menganalisa pergerakan musuhnya dengan baik.

Tentu saja, serangan berikutnya adalah serangan sia-sia dan buang-buang tenaga.

“DUUARRRRR”

Kali ini, ring octagon bergetar lagi dengan tendangan Razman.

Seakan reka ulang adegan, adegan sebelumnya diputar kembali.

Hasilnya juga kembali sama.

Sesaat muncul keheningan.


Kali ini tidak ada keriuhan di antara penonton.

Mereka semua hanya melongo melihat kemampuan Raiden, si petarung amatir ini.

Beberapa detik kemudian !

OHhhhhhh

Keriuhan terjadi lagi.

Namun kali ini, semua penonton meneriakkan satu nama.

“Raiden !”

“Raiden !”

“Raiden, Raiden, Raiden !”

Tidak peduli untuk siapa mereka bertaruh, kali ini seorang petarung veteran dipermalukan di atas ring oleh seorang petarung amatir.

Razman melihat ke sekeliling, ini pertama kalinya terjadi di hidupnya.

Biasanya, semua orang akan meneriakkan namanya, dan dia akan mengitari ring untuk melakukan gaya sebelum melakukan gerakan pembunuh pada musuhnya.

Tapi kali ini, dia seakan mati gaya, seakan kali ini dia bukanlah tokoh utama seperti 18 pertarungan lainnya.

Dia hanya terpana dan melihat ke sekeliling, lalu tatapannya kembali lagi ke Raiden.

Dahinya berkerut, kali ini, mata biru mudanya menjadi biru tua, kemudian di seluruh tubuhnya muncul urat-urat.

“HAHHHHHHH” Ramzan berteriak.

Rambut merah di seluruh tubuhnya menjadi merah maroon saat ini, seakan kekuatannya makin padat.

Di sekitar tubuhnya juga udara mengalir, menandakan aliran cakra sudah mulai meluap di seluruh tubuhnya.

“Kamu bocah amatir, berani mengambil panggungku. Kali ini, aku tidak akan biarkan mayatmu utuh !”

Ramzan mengambil kuda-kuda seperti sumo, seakan sedang memusatkan cakranya.

Raiden melihat ini, seakan dia melihat adegan lalu yang diputar.

Beberapa master yang sudah dia bunuh sebelumnya, karena emosi sesaat, menyerap cakra dari vital hidup, untuk memperkuat tubuh selama beberapa saat.

Memang akan terjadi perubahan besar di dalam tubuh, tapi ini juga membawa efek buruk.

Seperti Ramzan yang sudah kalap di depannya.

Raiden bisa melihat, dari dadanya, cakra mengalir ke seluruh tubuh Ramzan.

Kali ini bukan hanya terpusat di kakinya.

Untuk seorang master dengan level Master Internal seperti Ramzan, memusatkan seluruh cakra ke seluruh tubuh bisa memperpendek umurnya.

“Kali ini, permainan yang sebenarnya !” Ramzan berteriak dan bergegas.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

30