Bab 17 Club Black Dancer
by Remisakho N.R
09:26,May 23,2023
“Ka...kamu tidak salah dengar bukan? A...Avatar Taurus?” Reyhan berkata dengan terbata-bata.
“Ya betul. Aku tidak mungkin salah dengar. Dia mengatakan dia adalah murid Avatar Iblis Taurus.” Raiden berkata dengan santai.
“Habis, kali ini kita akan habis. Masalah ini tidak boleh sampai tersebar. Jika Avatar Taurus ada kaitannya dengan masalah ini, kita semua akan mati.” Reyhan berkata dengan panik.
Raiden melihat Reyhan panik, dia mengernyit, kemudian berkata, ”hei, hei, jangan panik dulu. Ceritakan dengan jelas apa yang kamu tahu.”
Reyhan menelan ludah. Kemudian dia berkata, “Kamu tahu kenapa The Judge membiarkan Clark bertindak seenaknya. Sebenarnya selain alasan Clark memiliki performa baik dan cukup berguna, alasan utama adalah semua orang tahu, di belakang Clark adalah Avatar Taurus. Avatar Taurus adalah salah satu Avatar Iblis dengan Tubuh Ironmetal. Dia adalah salah satu Avatar Iblis yang paling sering muncul belakangan. Tidak seperti 10 Avatar Iblis lainnya, dia ikut terlibat dalam sistem sosial di negara ini.”
Reyhan melanjutkan, “Media dari Avatar Taurus bernama Raygor Stonehof. Namun tentu saja, yang tahu bahwa dia adalah Avatar Taurus tidak banyak. Mungkin tidak semua orang tahu, hanya informan dan para pejabat tinggi organisasi terlarang seperti The Judge, yang mengetahui hal ini.”
“Mengenai tingkat kekuatannya, aku tidak jelas. Orang dengan level seperti dia jarang bergerak sendiri. Atau lebih tepatnya, tidak perlu bergerak sendiri. Jika benar kita bermasalah dengan Raygor si Taurus, lebih baik kita segera kabur ke luar negeri. Dengan begini paling tidak kita masih ada kesempatan kecil untuk bisa hidup beberapa lama lagi.” Reyhan berkata dengan gemetar.
“Ayah, apakah masalah ini begitu serius?” Amera bertanya dengan panik.
Melihat ayah dan anak perempuan di depannya begitu panik, Raiden merasa masalah ini makin kusut.
Kemudian dia sedikit memantapkan hatinya.
“Bagaimana informasi ini diluaran sana?” Raiden kembali bertanya pada Reyhan.
“Informasi yang didapat The Judge dan yang beredar adalah kamu punya dendam pribadi dengan Clark Si Crocodile.” Reyhan menjawab.
“Bagus kalau begitu. Selama aku tutup mulut, kalian tidak akan terlibat. Bukan begitu? Lagipula banyak yang menaruh dendam pada Clark. Selama aku tidak membocorkannya, kalian akan aman.” Raiden berkata dengan nada berat.
“Memang begitu. Tapi yang aku khawatirkan, kamu juga akan diincar oleh Avatar Taurus. Cepat atau lambat, dia akan datang kepadamu.” Amera di sebelah Reyhan juga berkata dengan wajah panik.
“Tidak masalah. Aku masih punya tugas dari The Judge yang belum diselesaikan. Aku punya ide, aku akan menemui The Judge, selain diadili, aku juga akan menceritakan masalah ini pada The Judge. Meminta bantuan The Judge untuk menahan dulu Avatar Taurus. Dengan kekuatan The Judge, Avatar Taurus juga tidak akan berani bertindak sembarangan.” Raiden mengatakan idenya.
Did did did
Setelah selesai bicara, beberapa saat kemudian HP Raiden sudah berbunyi.
Melihat nomor penelepon tidak dikenal, dia mengangkat telepon ini.
“Raiden Roschak, Hunter, betul?” suara di pihak lain sangat datar dan dingin.
“Betul. Siapa?” Raiden juga berkata dengan tegas.
“Besok datanglah ke Jalan SCBD, Gedung Ashta, jam 7 malam, untuk penjelasan.”
Mendengar ini, Raiden sudah tahu. Ini adalah alamat dari salah satu kantor cabang administrasi The Judge. Berbeda dari markas The Judge, gedung ini disewa oleh The Judge dengan kamuflase perusahaan cangkang. Jadi tidak akan terlalu mencolok seperti markas pusat di Kota Terbuang.
“Baik, aku akan tiba disana besok.” Raiden menjawab dengan datar lagi.
Pip pip pip
Setelah menjawab, telepon disana dimatikan. Raiden tidak repot-repot menelepon balik, karena dia sudah tahu, The Judge tidak mudah untuk dihubungi via telepon. Nomer yang mereka pakai, tidak akan pernah bisa dihubungi kembali.
“Ini telepon dari The Judge.” Tidak menunggu Reyhan dan Amera bertanya, Raiden sudah menjelaskan duluan.
“Aku tidak tahu bagaimana nantinya. Tapi jika kamu butuh bantuan, segera kabari aku. Semoga saja idemu meminta perlindungan sementara dari The Judge berhasil.” Reyhan berkata sambil melambaikan tangannya, lalu dia bergegas pergi ke dalam kamar.
Saat tangannya sedang memegang kenop pintu kamar, Reyhan terhenti sejenak, menoleh kebelakang, lalu berkata, “Oh ya, terimakasih, kamu sudah membalaskan dendamku pada Crocodile. Tidak kusangka kamu akan berhasil. Kali ini, aku berhutang budi banyak padamu. Jika urusanmu sudah selesai, pulanglah.”
Kemudian Reyhan masuk ke dalam kamar.
Tersisa Amera dan Raiden di ruang tamu.
Amera menatap Raiden dengan rasa khawatir, lalu berkata, “Semoga baik-baik saja. Jika ada masalah hubungilah kami segera. Kami akan membantu sebisa kami.”
Raiden mengangguk pada Amera, kemudian dia melihat jam, sudah jam 10.20 malam.
Dia berdiri, lalu keluar diantar oleh Amera.
Kali ini, dia tidak menggoda Amera. Pikirannya sedang penuh saat ini. Setelah ini, dia masih ada tugas yang harus diselesaikan.
Ya, membalaskan dendam Gisel, yang dibunuh oleh Onigumo dari Black Killer.
Dia menyetir mobil, menuju ke Club Black Dancer, markas dari Organisasi Black Killer.
Setelah menyetir selama 30 menit, dia akhirnya sampai ke depan Club Black Dancer.
Di papan atas depan club, terlihat papan besar “Black Show Star Today : Jubohka, The Zeus”.
Club Black Dancer, adalah club besar dengan arena ring MMA di tengahnya.
Seperti kata Onigumo, malam ini ada kompetisi MMA, petarung dengan kualifikasi tertentu bisa mendaftar, yang menjadi nomer satu akan mendapat hadiah uang besar dan tentu saja tawaran kerjaan bagus dari Black Killer.
Raiden sampai ke depan Club Black Dancer, dia parkir, lalu turun dari mobil.
Dia melihat beberapa penjaga berbadan besar dan berwajah seram di depan pintu gerbang.
Di parkiran, selain Avanza murahnya, ada banyak sekali mobil-mobil mewah seperti Rolls Royce, Ferari, Lamborghini, bahkan ada sebuah Limosin yang terparkir di sudut valet VIP.
Tentu saja, tempat ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang kaya. Mereka akan berjudi, memesan wanita, kemudian juga melihat kompetisi MMA ini.
Tidak jarang juga para peserta MMA yang cukup lihai, akan dipanggil untuk dijadikan bodyguard atau bawahan mereka.
Raiden berjalan ke pintu masuk, dengan tampilannya yang cukup sederhana. Sebelum sampai di Club Black Dancer, dia menuju ke toko fashion 24 jam di pinggir jalan, lalu membeli baju sederhana sebentar.
Tentu saja karena bajunya sudah robek dan hancur saat menerobos dan melawan Clark.
Sesampainya di pintu Club Black Dancer, penjaga menatap Raiden dengan galak, lalu berkata, “Maaf, undangannya Tuan?”
Raiden menjawab, “undangan? Bukankah biasanya ini Club bebas?”
Penjaga, “Hari ini ada acara khusus, hanya mereka yang menerima undangan yang boleh masuk.”
Raiden melihat orang dibelakangnya sedikit jijik dengannya. Seakan melihat orang kampung yang ingin ikut bersenang-senang di kalangan orang kaya.
“Kamu ingin masuk?” Sebuah suara feminin tiba-tiba datang.
“Ya betul. Aku tidak mungkin salah dengar. Dia mengatakan dia adalah murid Avatar Iblis Taurus.” Raiden berkata dengan santai.
“Habis, kali ini kita akan habis. Masalah ini tidak boleh sampai tersebar. Jika Avatar Taurus ada kaitannya dengan masalah ini, kita semua akan mati.” Reyhan berkata dengan panik.
Raiden melihat Reyhan panik, dia mengernyit, kemudian berkata, ”hei, hei, jangan panik dulu. Ceritakan dengan jelas apa yang kamu tahu.”
Reyhan menelan ludah. Kemudian dia berkata, “Kamu tahu kenapa The Judge membiarkan Clark bertindak seenaknya. Sebenarnya selain alasan Clark memiliki performa baik dan cukup berguna, alasan utama adalah semua orang tahu, di belakang Clark adalah Avatar Taurus. Avatar Taurus adalah salah satu Avatar Iblis dengan Tubuh Ironmetal. Dia adalah salah satu Avatar Iblis yang paling sering muncul belakangan. Tidak seperti 10 Avatar Iblis lainnya, dia ikut terlibat dalam sistem sosial di negara ini.”
Reyhan melanjutkan, “Media dari Avatar Taurus bernama Raygor Stonehof. Namun tentu saja, yang tahu bahwa dia adalah Avatar Taurus tidak banyak. Mungkin tidak semua orang tahu, hanya informan dan para pejabat tinggi organisasi terlarang seperti The Judge, yang mengetahui hal ini.”
“Mengenai tingkat kekuatannya, aku tidak jelas. Orang dengan level seperti dia jarang bergerak sendiri. Atau lebih tepatnya, tidak perlu bergerak sendiri. Jika benar kita bermasalah dengan Raygor si Taurus, lebih baik kita segera kabur ke luar negeri. Dengan begini paling tidak kita masih ada kesempatan kecil untuk bisa hidup beberapa lama lagi.” Reyhan berkata dengan gemetar.
“Ayah, apakah masalah ini begitu serius?” Amera bertanya dengan panik.
Melihat ayah dan anak perempuan di depannya begitu panik, Raiden merasa masalah ini makin kusut.
Kemudian dia sedikit memantapkan hatinya.
“Bagaimana informasi ini diluaran sana?” Raiden kembali bertanya pada Reyhan.
“Informasi yang didapat The Judge dan yang beredar adalah kamu punya dendam pribadi dengan Clark Si Crocodile.” Reyhan menjawab.
“Bagus kalau begitu. Selama aku tutup mulut, kalian tidak akan terlibat. Bukan begitu? Lagipula banyak yang menaruh dendam pada Clark. Selama aku tidak membocorkannya, kalian akan aman.” Raiden berkata dengan nada berat.
“Memang begitu. Tapi yang aku khawatirkan, kamu juga akan diincar oleh Avatar Taurus. Cepat atau lambat, dia akan datang kepadamu.” Amera di sebelah Reyhan juga berkata dengan wajah panik.
“Tidak masalah. Aku masih punya tugas dari The Judge yang belum diselesaikan. Aku punya ide, aku akan menemui The Judge, selain diadili, aku juga akan menceritakan masalah ini pada The Judge. Meminta bantuan The Judge untuk menahan dulu Avatar Taurus. Dengan kekuatan The Judge, Avatar Taurus juga tidak akan berani bertindak sembarangan.” Raiden mengatakan idenya.
Did did did
Setelah selesai bicara, beberapa saat kemudian HP Raiden sudah berbunyi.
Melihat nomor penelepon tidak dikenal, dia mengangkat telepon ini.
“Raiden Roschak, Hunter, betul?” suara di pihak lain sangat datar dan dingin.
“Betul. Siapa?” Raiden juga berkata dengan tegas.
“Besok datanglah ke Jalan SCBD, Gedung Ashta, jam 7 malam, untuk penjelasan.”
Mendengar ini, Raiden sudah tahu. Ini adalah alamat dari salah satu kantor cabang administrasi The Judge. Berbeda dari markas The Judge, gedung ini disewa oleh The Judge dengan kamuflase perusahaan cangkang. Jadi tidak akan terlalu mencolok seperti markas pusat di Kota Terbuang.
“Baik, aku akan tiba disana besok.” Raiden menjawab dengan datar lagi.
Pip pip pip
Setelah menjawab, telepon disana dimatikan. Raiden tidak repot-repot menelepon balik, karena dia sudah tahu, The Judge tidak mudah untuk dihubungi via telepon. Nomer yang mereka pakai, tidak akan pernah bisa dihubungi kembali.
“Ini telepon dari The Judge.” Tidak menunggu Reyhan dan Amera bertanya, Raiden sudah menjelaskan duluan.
“Aku tidak tahu bagaimana nantinya. Tapi jika kamu butuh bantuan, segera kabari aku. Semoga saja idemu meminta perlindungan sementara dari The Judge berhasil.” Reyhan berkata sambil melambaikan tangannya, lalu dia bergegas pergi ke dalam kamar.
Saat tangannya sedang memegang kenop pintu kamar, Reyhan terhenti sejenak, menoleh kebelakang, lalu berkata, “Oh ya, terimakasih, kamu sudah membalaskan dendamku pada Crocodile. Tidak kusangka kamu akan berhasil. Kali ini, aku berhutang budi banyak padamu. Jika urusanmu sudah selesai, pulanglah.”
Kemudian Reyhan masuk ke dalam kamar.
Tersisa Amera dan Raiden di ruang tamu.
Amera menatap Raiden dengan rasa khawatir, lalu berkata, “Semoga baik-baik saja. Jika ada masalah hubungilah kami segera. Kami akan membantu sebisa kami.”
Raiden mengangguk pada Amera, kemudian dia melihat jam, sudah jam 10.20 malam.
Dia berdiri, lalu keluar diantar oleh Amera.
Kali ini, dia tidak menggoda Amera. Pikirannya sedang penuh saat ini. Setelah ini, dia masih ada tugas yang harus diselesaikan.
Ya, membalaskan dendam Gisel, yang dibunuh oleh Onigumo dari Black Killer.
Dia menyetir mobil, menuju ke Club Black Dancer, markas dari Organisasi Black Killer.
Setelah menyetir selama 30 menit, dia akhirnya sampai ke depan Club Black Dancer.
Di papan atas depan club, terlihat papan besar “Black Show Star Today : Jubohka, The Zeus”.
Club Black Dancer, adalah club besar dengan arena ring MMA di tengahnya.
Seperti kata Onigumo, malam ini ada kompetisi MMA, petarung dengan kualifikasi tertentu bisa mendaftar, yang menjadi nomer satu akan mendapat hadiah uang besar dan tentu saja tawaran kerjaan bagus dari Black Killer.
Raiden sampai ke depan Club Black Dancer, dia parkir, lalu turun dari mobil.
Dia melihat beberapa penjaga berbadan besar dan berwajah seram di depan pintu gerbang.
Di parkiran, selain Avanza murahnya, ada banyak sekali mobil-mobil mewah seperti Rolls Royce, Ferari, Lamborghini, bahkan ada sebuah Limosin yang terparkir di sudut valet VIP.
Tentu saja, tempat ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang kaya. Mereka akan berjudi, memesan wanita, kemudian juga melihat kompetisi MMA ini.
Tidak jarang juga para peserta MMA yang cukup lihai, akan dipanggil untuk dijadikan bodyguard atau bawahan mereka.
Raiden berjalan ke pintu masuk, dengan tampilannya yang cukup sederhana. Sebelum sampai di Club Black Dancer, dia menuju ke toko fashion 24 jam di pinggir jalan, lalu membeli baju sederhana sebentar.
Tentu saja karena bajunya sudah robek dan hancur saat menerobos dan melawan Clark.
Sesampainya di pintu Club Black Dancer, penjaga menatap Raiden dengan galak, lalu berkata, “Maaf, undangannya Tuan?”
Raiden menjawab, “undangan? Bukankah biasanya ini Club bebas?”
Penjaga, “Hari ini ada acara khusus, hanya mereka yang menerima undangan yang boleh masuk.”
Raiden melihat orang dibelakangnya sedikit jijik dengannya. Seakan melihat orang kampung yang ingin ikut bersenang-senang di kalangan orang kaya.
“Kamu ingin masuk?” Sebuah suara feminin tiba-tiba datang.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved