Bab 2 Kenapa Tegang
by Remisakho N.R
16:33,May 15,2023
Bab 2
Manager berjalan kedepan, mengambil gulungan kertas berwarna putih kekuningan. Kelihatannya kertasnya bukan kertas biasa. Mirip seperti kertas dari kulit hewan.
Manager sampai di depan Raiden, dia berkata “Tugas terakhir dari The Judge”
Raiden masih belum sadar. Dia masih memandangi pemandangan indah di depannya. Setelah bekerja dari jam 08.00 sampai 16.00, ditambah dengan permintaan klien toko dan atasan dari perusahaan IT onlinenya, setiap hari otak dan hatinya seakan terasa sesak.
Melihat pemandangan seperti Cleova si manager di depannya, dia membayangkan begitu banyak hal. Raiden Roschak, pria berumur 30 tahun yang belum pernah pacaran dan berhubungan dengan wanita, melihat wanita seksi menggoda di depannya tentu saja tidak bisa menahan gairahnya.
Tentu saja, alasan mengapa dia tidak pernah berpacaran atau mendekati wanita adalah aturan dari The Judge. The Judge memiliki aturan yang harus dipatuhi, Sweeper tidak boleh berhubungan percintaan apapun dengan lawan / sesama jenis, karena resiko terbongkarnya keberadaan organisasi The Judge. Para anggota pun dilarang memiliki perasaan satu sama lain, karena akan berisiko pada profesionalitas dalam melakukan tugas.
Contohnya jika Cleova memiliki hubungan spesial dengan Raiden, dia bisa saja memberikan tugas-tugas yang lebih ringan atau mudah untuk Raiden. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada sistem yang telah dibangun.
Setelah memandangi Cleova dari atas sampai bawah selama beberapa menit, Raiden menelan ludah, kemudian tersenyum, berkata dengan terkejut pada Cleova。
”Tugas Terakhir ?”
Cleova yang sedari tadi pipinya memerah karena dipandangi dengan tidak sopan oleh Raiden, saat ini berkata dengan acuh tak acuh.
“Tugas Terakhir.”
Raiden berkata, “Apa maksudnya tugas terakhir?”
Cleova, “Sesuai namanya. Tugas terakhir, setelah ini, tugasmu sebagai Sweeper akan selesai. Kamu akan menerima uang pensiun dan uang tugas terakhir ini, total sekitar Rp 75.450.000.000. Uang akan ditransfer setelah kamu menyelesaikan tugas terakhir ini, di transfer ke 15 akun bank berbeda, semua uang ini sudah dicuci bersih. Kamu juga tidak akan pernah diganggu oleh orang pajak.”
Raiden terdiam. Lalu berkata “lalu bagaimana selanjutnya?”
Cleova berkata, “Selanjutnya? Apa selanjutnya? Bukankah kamu kadang bilang pekerjaan utamamu begitu membosankan dan hanya mendapatkan hasil yang sedikit? Dengan uang ini, kamu sudah bisa pensiun dini. Tidak perlu bekerja dengan atasan yang menjengkelkan, dan melayani klien tidak masuk akal lagi bukan?”
Raiden terdiam lagi. Dia berpikir sejenak lalu berkata “Apakah ini artinya aku diusir atau dipecat ? apakah aku melakukan kesalahan? Setahuku semua pekerjaanku sebagai Sweeper kuselesaikan dengan baik. Tidak pernah ada misi yang gagal kulakukan. “
Cleova “Aku tidak tahu. Ini adalah perintah dari atasan. Aku hanya bertugas sebagai pengantar pesan dan pengatur tugas. Namun kali ini sedikit spesial karena kamu diberikan tugas terakhir dalam usia yang masih muda. Biasanya mereka yang diberi tugas terakhir rata-rata berumur 45 tahun ke atas. Kamu baru bergabung dalam The Judge 3 tahun, tapi sudah menyelesaikan misi tingkat C 25 misi, tingkat B 20 misi, tingkat A 17 misi, tingkat S 12 misi. Setauku ini adalah sejarah sejak berdirinya The Judge.”
Raiden terdiam sejenak. Memikirkan 3 tahun ini, dia memang sudah berbuat begitu banyak untuk The Judge. Misi dibagi kedalam kelas S, A, B, C berdasar tingkat resikonya. Resiko disini adalah kematian. Tingkat resiko kematian misi kelas C adalah 10 persen, B 30 persen, A 65 persen, dan C 95 persen. Contoh misi kelas C adalah mencuri uang dari seorang koruptor, sedangkan misi A adalah berurusan dengan kartel narkoba, dan misi S biasanya berkaitan dengan para pejabat tinggi militer, penegak hukum, ataupun pejabat negara. Bahkan tidak jarang Raiden mendapat tugas untuk membunuh Sweeper lainnya.
Adapun motif misi, selama ini Raiden tidak pernah mempertanyakannya. Selama tidak melanggar prinsip moralnya, dia tidak akan keberatan. Karena selama ini yang dia ‘habisi’ adalah para manusia-manusia kotor ataupun kriminal yang tidak bisa disentuh oleh penegak hukum sekalipun.
Raiden memikirkan ini, kalau misi terakhir ini selesai dilakukan, dia akan mendapat banyak uang, lalu dia bisa menjual seluruh toko sparepartnya, resign dari perusahaan IT tempat dia bekerja WFH. Selama ini dia sudah terbiasa ‘bekerja keras’, jadi dia merasa sayang untuk melepaskan pekerjaannya di siang hari. Namun memang jika dilihat dari pekerjaan sebagai sweeper, pekerjaan toko dan IT nya tidak ada apa-apanya dari segi penghasilan.
Setelah menyerahkan gulungan tugas, Cleova berjalan ke sofa dan duduk, lalu menuangkan teh di meja klasik untuk dia dan Raiden. Dia melihat Raiden sejenak, lalu berkata, “Minum dulu?”
Gaya Cleova meminum teh memang luar biasa. Jarinya yang ramping dan kakinya yang dilipat, sampai bisa terlihat warna pakaian dalam biru muda didalam rok kantor itu membuat Raiden tidak bisa berhenti menatap fokus ke area itu.
Raiden berkata, “Ya, terimakasih.”
Raiden duduk, menaruh gulungan tugas disampingnya, lalu berkata pada Cleova, “Apa yang dilakukan para Sweeper biasanya setelah mereka pensiun?”
Cleova terdiam sejenak, lalu berkata “Tidak tahu, kalau bukan urusanku tidak pernah kucari tahu. Lagipula biasanya nomer para Sweeper tidak akan bisa dihubungi setelah mereka menyelesaikan tugas terkahir. Mungkin mereka menikmati sisa hidup, siapa yang tahu.”
Raiden memikirkan ini sejenak. Betul juga, setelah bertahun-tahun melakukan pekerjaan yang begitu berisiko dan hanya orang gila yang mau melakukannya ini, mereka pasti ingin mencari ketenangan setelah pensiun menjadi Sweeper.
Dia sendiri juga termasuk orang gila, yang sudah tidak peduli lagi dengan nyawanya, tanpa tujuan hidup, namun kebetulan 3 tahun lalu ada seorang misterius yang datang ke tokonya dan memberikan kartu nama yang hanya berisi nomer. Setelah dia menelepon, dia disuruh datang ke Markas The Judge di ini. Dia sendiri memberanikan dirinya, karena toh dia tidak punya siapa-siapa lagi, dia tidak takut. Sesampainya disini, kemudian matanya ditutup oleh beberapa pria kekar, mengalami penyiksaan di ruang es, ditenggelamkan, dan penyiksaan tidak manusiawi lainnya. Selama 3 bulan penuh dia mengalami penyiksaan, saat penyiksaan selesai, dia bertemu dengan orang misterius tersebut. Orang misterius tersebut mengatakan bahwa dia sudah lulus ujian.
Belakangan dia mengetahui bahwa penyiksaan tidak manusiawi tersebut bertujuan untuk melepaskan hambatan cakra dalam tubuh seseorang. Tentu saja seseorang dengan tubuh spesial seperti dirinya. Karena kemungkinan untuk bisa lolos dari ujian The Judge untuk menjadi Sweeper kemungkinannya 1:200. 1 orang lolos, 200 lainnya mati di tengah proses.
Setelah penyiksaan, pada Sweeper akan kehilangan sebagian besar ingatannya. Digantikan dengan ingatan rasa sakit luar biasa akibat penyiksaan. Mungkin ini yang membuat mereka sangat ahli di pekerjaan yang harus dilakukan tanpa banyak berpikir ini.
Memikirkan hal ini, Raiden terlihat cukup puas. Uang segitu untuk pensiun dini, jika dimasukkan ke deposito atau reksadana, atau instrumen keuangan lainnya, sudah bisa memberinya kebahagiaan hidup.
Dia meletakkan gelas di tangan, melihat gulungan tugas di sebelahnya, membuka stempel segel yang bertuliskan huruf S emas, lalu melihatnya.
Saat dia melihatnya, matanya terbelalak, kemudian wajah Raiden terlihat tegang.
Cleova yang melihat ini, mengernyitkan alis, kemudian berkata pada Raiden,”Ada apa? Kenapa begitu tegang?”
Manager berjalan kedepan, mengambil gulungan kertas berwarna putih kekuningan. Kelihatannya kertasnya bukan kertas biasa. Mirip seperti kertas dari kulit hewan.
Manager sampai di depan Raiden, dia berkata “Tugas terakhir dari The Judge”
Raiden masih belum sadar. Dia masih memandangi pemandangan indah di depannya. Setelah bekerja dari jam 08.00 sampai 16.00, ditambah dengan permintaan klien toko dan atasan dari perusahaan IT onlinenya, setiap hari otak dan hatinya seakan terasa sesak.
Melihat pemandangan seperti Cleova si manager di depannya, dia membayangkan begitu banyak hal. Raiden Roschak, pria berumur 30 tahun yang belum pernah pacaran dan berhubungan dengan wanita, melihat wanita seksi menggoda di depannya tentu saja tidak bisa menahan gairahnya.
Tentu saja, alasan mengapa dia tidak pernah berpacaran atau mendekati wanita adalah aturan dari The Judge. The Judge memiliki aturan yang harus dipatuhi, Sweeper tidak boleh berhubungan percintaan apapun dengan lawan / sesama jenis, karena resiko terbongkarnya keberadaan organisasi The Judge. Para anggota pun dilarang memiliki perasaan satu sama lain, karena akan berisiko pada profesionalitas dalam melakukan tugas.
Contohnya jika Cleova memiliki hubungan spesial dengan Raiden, dia bisa saja memberikan tugas-tugas yang lebih ringan atau mudah untuk Raiden. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada sistem yang telah dibangun.
Setelah memandangi Cleova dari atas sampai bawah selama beberapa menit, Raiden menelan ludah, kemudian tersenyum, berkata dengan terkejut pada Cleova。
”Tugas Terakhir ?”
Cleova yang sedari tadi pipinya memerah karena dipandangi dengan tidak sopan oleh Raiden, saat ini berkata dengan acuh tak acuh.
“Tugas Terakhir.”
Raiden berkata, “Apa maksudnya tugas terakhir?”
Cleova, “Sesuai namanya. Tugas terakhir, setelah ini, tugasmu sebagai Sweeper akan selesai. Kamu akan menerima uang pensiun dan uang tugas terakhir ini, total sekitar Rp 75.450.000.000. Uang akan ditransfer setelah kamu menyelesaikan tugas terakhir ini, di transfer ke 15 akun bank berbeda, semua uang ini sudah dicuci bersih. Kamu juga tidak akan pernah diganggu oleh orang pajak.”
Raiden terdiam. Lalu berkata “lalu bagaimana selanjutnya?”
Cleova berkata, “Selanjutnya? Apa selanjutnya? Bukankah kamu kadang bilang pekerjaan utamamu begitu membosankan dan hanya mendapatkan hasil yang sedikit? Dengan uang ini, kamu sudah bisa pensiun dini. Tidak perlu bekerja dengan atasan yang menjengkelkan, dan melayani klien tidak masuk akal lagi bukan?”
Raiden terdiam lagi. Dia berpikir sejenak lalu berkata “Apakah ini artinya aku diusir atau dipecat ? apakah aku melakukan kesalahan? Setahuku semua pekerjaanku sebagai Sweeper kuselesaikan dengan baik. Tidak pernah ada misi yang gagal kulakukan. “
Cleova “Aku tidak tahu. Ini adalah perintah dari atasan. Aku hanya bertugas sebagai pengantar pesan dan pengatur tugas. Namun kali ini sedikit spesial karena kamu diberikan tugas terakhir dalam usia yang masih muda. Biasanya mereka yang diberi tugas terakhir rata-rata berumur 45 tahun ke atas. Kamu baru bergabung dalam The Judge 3 tahun, tapi sudah menyelesaikan misi tingkat C 25 misi, tingkat B 20 misi, tingkat A 17 misi, tingkat S 12 misi. Setauku ini adalah sejarah sejak berdirinya The Judge.”
Raiden terdiam sejenak. Memikirkan 3 tahun ini, dia memang sudah berbuat begitu banyak untuk The Judge. Misi dibagi kedalam kelas S, A, B, C berdasar tingkat resikonya. Resiko disini adalah kematian. Tingkat resiko kematian misi kelas C adalah 10 persen, B 30 persen, A 65 persen, dan C 95 persen. Contoh misi kelas C adalah mencuri uang dari seorang koruptor, sedangkan misi A adalah berurusan dengan kartel narkoba, dan misi S biasanya berkaitan dengan para pejabat tinggi militer, penegak hukum, ataupun pejabat negara. Bahkan tidak jarang Raiden mendapat tugas untuk membunuh Sweeper lainnya.
Adapun motif misi, selama ini Raiden tidak pernah mempertanyakannya. Selama tidak melanggar prinsip moralnya, dia tidak akan keberatan. Karena selama ini yang dia ‘habisi’ adalah para manusia-manusia kotor ataupun kriminal yang tidak bisa disentuh oleh penegak hukum sekalipun.
Raiden memikirkan ini, kalau misi terakhir ini selesai dilakukan, dia akan mendapat banyak uang, lalu dia bisa menjual seluruh toko sparepartnya, resign dari perusahaan IT tempat dia bekerja WFH. Selama ini dia sudah terbiasa ‘bekerja keras’, jadi dia merasa sayang untuk melepaskan pekerjaannya di siang hari. Namun memang jika dilihat dari pekerjaan sebagai sweeper, pekerjaan toko dan IT nya tidak ada apa-apanya dari segi penghasilan.
Setelah menyerahkan gulungan tugas, Cleova berjalan ke sofa dan duduk, lalu menuangkan teh di meja klasik untuk dia dan Raiden. Dia melihat Raiden sejenak, lalu berkata, “Minum dulu?”
Gaya Cleova meminum teh memang luar biasa. Jarinya yang ramping dan kakinya yang dilipat, sampai bisa terlihat warna pakaian dalam biru muda didalam rok kantor itu membuat Raiden tidak bisa berhenti menatap fokus ke area itu.
Raiden berkata, “Ya, terimakasih.”
Raiden duduk, menaruh gulungan tugas disampingnya, lalu berkata pada Cleova, “Apa yang dilakukan para Sweeper biasanya setelah mereka pensiun?”
Cleova terdiam sejenak, lalu berkata “Tidak tahu, kalau bukan urusanku tidak pernah kucari tahu. Lagipula biasanya nomer para Sweeper tidak akan bisa dihubungi setelah mereka menyelesaikan tugas terkahir. Mungkin mereka menikmati sisa hidup, siapa yang tahu.”
Raiden memikirkan ini sejenak. Betul juga, setelah bertahun-tahun melakukan pekerjaan yang begitu berisiko dan hanya orang gila yang mau melakukannya ini, mereka pasti ingin mencari ketenangan setelah pensiun menjadi Sweeper.
Dia sendiri juga termasuk orang gila, yang sudah tidak peduli lagi dengan nyawanya, tanpa tujuan hidup, namun kebetulan 3 tahun lalu ada seorang misterius yang datang ke tokonya dan memberikan kartu nama yang hanya berisi nomer. Setelah dia menelepon, dia disuruh datang ke Markas The Judge di ini. Dia sendiri memberanikan dirinya, karena toh dia tidak punya siapa-siapa lagi, dia tidak takut. Sesampainya disini, kemudian matanya ditutup oleh beberapa pria kekar, mengalami penyiksaan di ruang es, ditenggelamkan, dan penyiksaan tidak manusiawi lainnya. Selama 3 bulan penuh dia mengalami penyiksaan, saat penyiksaan selesai, dia bertemu dengan orang misterius tersebut. Orang misterius tersebut mengatakan bahwa dia sudah lulus ujian.
Belakangan dia mengetahui bahwa penyiksaan tidak manusiawi tersebut bertujuan untuk melepaskan hambatan cakra dalam tubuh seseorang. Tentu saja seseorang dengan tubuh spesial seperti dirinya. Karena kemungkinan untuk bisa lolos dari ujian The Judge untuk menjadi Sweeper kemungkinannya 1:200. 1 orang lolos, 200 lainnya mati di tengah proses.
Setelah penyiksaan, pada Sweeper akan kehilangan sebagian besar ingatannya. Digantikan dengan ingatan rasa sakit luar biasa akibat penyiksaan. Mungkin ini yang membuat mereka sangat ahli di pekerjaan yang harus dilakukan tanpa banyak berpikir ini.
Memikirkan hal ini, Raiden terlihat cukup puas. Uang segitu untuk pensiun dini, jika dimasukkan ke deposito atau reksadana, atau instrumen keuangan lainnya, sudah bisa memberinya kebahagiaan hidup.
Dia meletakkan gelas di tangan, melihat gulungan tugas di sebelahnya, membuka stempel segel yang bertuliskan huruf S emas, lalu melihatnya.
Saat dia melihatnya, matanya terbelalak, kemudian wajah Raiden terlihat tegang.
Cleova yang melihat ini, mengernyitkan alis, kemudian berkata pada Raiden,”Ada apa? Kenapa begitu tegang?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved