Bab 9 Spy
by Remisakho N.R
16:06,May 19,2023
Bab 9
Raiden berkata, “Spy, lama tidak ketemu, bisa bicara?”
Reyhan mendengar ini, berkata, “Namaku Reyhan Azegaf. Siapa Spy.”
Raiden tersenyum sejenak, kemudian berkata, “Baiklah, Reyhan, bisa kita bicara?”
Reyhan melihat Raiden dengan tatapan datar. Tidak tahu apa yang dipikirkannya, kemudian dia berkata, “Tuan Raiden, ayo masuk ke belakang.”
“Amera, tolong siapkan teh untuk tamu kita.”
Amera, si gadis Arab cantik itu kemudian juga ikut berjalan ke ruang belakang, menyiapkan teh. Tidak lupa dia menyuruh staf toko untuk menggantikan dia menjaga toko sebentar.
Raiden masuk ke ruang belakang, kemudian berjalan ke lorong berbentuk persegi dengan taman di tengahnya. Mereka menyusuri lorong, berjalan ke sebuah ruangan, kemudian Reyhan mempersilakan Raiden untuk duduk.
Reyhan duduk di depannya, mengambil sebatang rokok, kemudian menawarkannya ke Raiden.
Raiden melambaikan tangan, menandakan bahwa dia tidak ingin merokok saat ini.
Melihat ini, Reyhan sedikit mendengus “Huh”, kemudian dia melipat tangannya, sambil menghisap dan menghembuskan asap rokoknya.
“Jangan sebut Spy di depan anakku.”
Raiden terkejut sesaat saat mendengar hal ini, lalu dia berkata “Maaf aku tidak tahu, ternyata dia Amera Azegaf. Sekarang aku hampir tidak mengenalinya.”
Reyhan, “Dan jangan berpikir untuk mendekatinya. Aku tidak akan memberikan dia pada mayat hidup sepertimu.”
Raiden, ”Mayat hidup?”
Reyhan, ”Mendapatkan tugas membunuh Goran Zrec, membunuh Master Solid Black Killer, apakah ini tidak berbeda dengan mayat hidup? Tinggal menunggu waktu kamu akan mati.”
Raiden, “Mungkin. Kematian adalah misteri. Tapi yang terpenting sekarang adalah, aku ingin mengerjakan tugas terakhirku dengan baik.”
Reyhan, ”Tugas terakhir ? Hunter, kamu sungguh mendapat tugas terakhir dari The Judge? Kamu yang baru 3 tahun di The Judge? Dan masih berumur dibawah 50 tahun?
Raiden, “itu yang terjadi. Aku bukan di posisi mempertanyakan pekerjaanku. Aku di posisi menyelesaikan pekerjaanku.”
Reyhan, “Kamu belum tentu hidup untuk melakukan tugas terakhirmu. Black Killer adalah geng paling mengerikan di kelasnya. Kamu sudah membunuh salah satu orang mereka. ”
Raiden, “Mungkin saja. Tapi mereka dulu yang mau membunuhku. Mereka juga membunuh temanku. Walaupun baru bertemu beberapa saat, tapi itu teman yang sangat berharga bagiku.”
Reyhan, “Black Killer mau membunuhmu? Aneh, padahal berita kamu akan mati di tangan Goran sudah tersebar di kalangan para master. Kenapa masih ada yang mau susah-susah membunuh kamu.”
Raiden, “Aku akan cari tahu hal ini sendiri nanti. Sekarang yang terpenting adalah info tentang Goran. Lokasi, kemampuan, kekuatan, kebiasaan.”
Reyhan, “Barang ini sangat beresiko. 500 juta. Tidak kurang, cash, agar tidak kena pajak.”
Raiden, “tidak masalah. Uang tidak masalah.”
Kemudian, Amera datang, membawakan teh untuk mereka berdua.
Dia menaruh teh di depan Raiden, memandangnya sekilas, wajahnya tersipu, kemudian pergi.
Raiden, “Dia mirip dengan ibunya. Memang gen yang bagus. Kenapa kamu bisa begitu beruntung, tidak seperti aku dalam hal percintaan. Baru saja mendapatkan wanita cantik dan mau enak-enak, malah mendapatkan dendam di hati.”
Reyhan, “Huh, seperti itu kamu sebut percintaan. Yang kamu lakukan sama dengan yang dilakukan para anjing di jalanan. Jantan melihat betina, tanpa aturan. Itu cuma perasaan dangkal, tapi aku tidak menyalahkanmu. Sebagai seorang sweeper, apalagi menjadi master, hal seperti itu memang tidak cocok untuk orang-orang kalian. Kalian semua memang adalah orang-orang yang terkutuk, namun berlindung di balik slogan menjaga keseimbangan dan keadilan, tapi kenyataannya, kalian semua adalah para hewan bengis yang hanya mementingkan misi tanpa nurani.”
Reyhan berkata begitu panjang, tubuhnya bergetar, seakan ada amarah yang sangat dalam yang dia simpan selama ini.
Raiden terkejut sesaat, dia memandang Reyhan, dia memiliki sedikit pemikiran di dalamnya.
Raiden berkata, “Nyonya Azegaf, apakah meninggal karena Sweeper?”
Reyhan tidak berkata. Dia mengambil dokumen di lemari, kemudian memberikannya kepada Raiden.
“Ini adalah informasi tentang Goran Zrec. Banyak yang datang untuk mencarinya, tapi kebanyakan dari mereka tidak pernah terdengar lagi nasibnya.”
Raiden melihat map dokumen di depannya, tidak mengambilnya. Dia kembali melihat Reyhan, lalu berkata, “Siapa?”
Reyhan, “Huh?”
Raiden berkata lagi, “Siapa yang membunuh Nyonya Azegaf?”
Reyhan, “kenapa kamu begitu tertarik? Dia mati karena dibunuh oleh Sweeper yang terluka. Sweeper itu diburu oleh orang lain, aku memberikan informasi Sweeper tersebut pada orang lain.”
Reyhan berkata, “Kamu tau apa yang membuatku kesal? Sweeper itu berkata, ini bukan masalah personal. Memang ini bukan masalah personal, dia sudah berbaik hati hanya membunuh istriku. Jadi kalau aku memberikan infonya lagi pada orang lain, aku bodoh.”
Raiden berkata, “Kamu tahu rekorku di The Judge. Nyonya Azegaf adalah wanita baik yang tidak bersalah. Memang aku tidak terlalu mengenal dia. Hanya saja, saat orang baik harus mati karena alasan yang tidak masuk akal, atau karena pertikaian orang jahat, aku tidak bisa diam saja.”
Reyhan, “hahaha. Kamu mau menjadi pahlawan ya? Kamu adalah seorang master. Pahlawan mati di medan perang, dikenal banyak orang, nisannya akan ditempatkan di tempat terhormat. Tapi mati sebagai master dan pahlawan, tidak ada yang akan tahu kamu dan mengingatmu. Jadilah master sejati, menjadi mesin pembunuh. Kaum kalian tidak akan pernah bisa menjadi pahlawan.”
Raiden berkata, “Aku melakukan apa yang aku rasa benar. Prinsipku adalah, jika aku mengenal orang tersebut dan orang tersebut tidak bersalah, tidak boleh ada yang melakukan hal jahat padanya. Orang boleh melakukan hal jahat padaku, aku tidak akan peduli. Toh seperti katamu, urusan master bukan urusan personal. Tapi urusan dengan orang baik yang aku kenal, bagiku ini adalah dendam. Tidak semua orang baik bisa membalas kelakuan orang jahat. Orang jahat seperti mereka harus dibalas oleh orang jahat sepertiku.”
Reyhan terdiam sejenak.
Dia cukup memahami Raiden.
Karena Raiden dulunya cukup sering datang ke tokonya untuk meminta informasi, sambil mengintip anak gadisnya. Nyonya Azegaf yang awalnya juga curiga pada Raiden, lambat laun juga cukup menyukai Raiden. Dia selalu berkata bahwa Raiden memiliki hati yang baik, namun dunianya saja yang berbeda.
“Crocodile, Clark”
Raiden sedikit terpana, “Clark si Crocodile? Aku dengar dia juga punya rekor luar biasa di The Judge. Metode melakukan tugasnya selalu kejam. Ada desas-desus dia juga pernah memperkosa beberapa gadis di bawah umur, tapi karena dia bisa menyelesaikan tugas, The Judge juga tidak bisa berbuat banyak.”
Reyhan berkata, “Karena itu kubilang, kalian semua tidak bermoral. Kalian semua palsu. Hehehe. Kamu mungkin masih terlalu polos.”
Reyhan lanjut berkata, “Baiklah. Aku akan memberikan informasi ini gratis, juga kesempatan untuk mendekati anakku, jika kamu berhasil membunuh Clark si Crocodile. Hati-hati. Kabarnya dia sudah masuk di level Master Solid puncak.”
Raiden berkata, “Tidak perlu, ambil saja uang ini. Aku tetap akan membunuh si Clark Crocodile. Tapi...”
Raiden berkata, “Spy, lama tidak ketemu, bisa bicara?”
Reyhan mendengar ini, berkata, “Namaku Reyhan Azegaf. Siapa Spy.”
Raiden tersenyum sejenak, kemudian berkata, “Baiklah, Reyhan, bisa kita bicara?”
Reyhan melihat Raiden dengan tatapan datar. Tidak tahu apa yang dipikirkannya, kemudian dia berkata, “Tuan Raiden, ayo masuk ke belakang.”
“Amera, tolong siapkan teh untuk tamu kita.”
Amera, si gadis Arab cantik itu kemudian juga ikut berjalan ke ruang belakang, menyiapkan teh. Tidak lupa dia menyuruh staf toko untuk menggantikan dia menjaga toko sebentar.
Raiden masuk ke ruang belakang, kemudian berjalan ke lorong berbentuk persegi dengan taman di tengahnya. Mereka menyusuri lorong, berjalan ke sebuah ruangan, kemudian Reyhan mempersilakan Raiden untuk duduk.
Reyhan duduk di depannya, mengambil sebatang rokok, kemudian menawarkannya ke Raiden.
Raiden melambaikan tangan, menandakan bahwa dia tidak ingin merokok saat ini.
Melihat ini, Reyhan sedikit mendengus “Huh”, kemudian dia melipat tangannya, sambil menghisap dan menghembuskan asap rokoknya.
“Jangan sebut Spy di depan anakku.”
Raiden terkejut sesaat saat mendengar hal ini, lalu dia berkata “Maaf aku tidak tahu, ternyata dia Amera Azegaf. Sekarang aku hampir tidak mengenalinya.”
Reyhan, “Dan jangan berpikir untuk mendekatinya. Aku tidak akan memberikan dia pada mayat hidup sepertimu.”
Raiden, ”Mayat hidup?”
Reyhan, ”Mendapatkan tugas membunuh Goran Zrec, membunuh Master Solid Black Killer, apakah ini tidak berbeda dengan mayat hidup? Tinggal menunggu waktu kamu akan mati.”
Raiden, “Mungkin. Kematian adalah misteri. Tapi yang terpenting sekarang adalah, aku ingin mengerjakan tugas terakhirku dengan baik.”
Reyhan, ”Tugas terakhir ? Hunter, kamu sungguh mendapat tugas terakhir dari The Judge? Kamu yang baru 3 tahun di The Judge? Dan masih berumur dibawah 50 tahun?
Raiden, “itu yang terjadi. Aku bukan di posisi mempertanyakan pekerjaanku. Aku di posisi menyelesaikan pekerjaanku.”
Reyhan, “Kamu belum tentu hidup untuk melakukan tugas terakhirmu. Black Killer adalah geng paling mengerikan di kelasnya. Kamu sudah membunuh salah satu orang mereka. ”
Raiden, “Mungkin saja. Tapi mereka dulu yang mau membunuhku. Mereka juga membunuh temanku. Walaupun baru bertemu beberapa saat, tapi itu teman yang sangat berharga bagiku.”
Reyhan, “Black Killer mau membunuhmu? Aneh, padahal berita kamu akan mati di tangan Goran sudah tersebar di kalangan para master. Kenapa masih ada yang mau susah-susah membunuh kamu.”
Raiden, “Aku akan cari tahu hal ini sendiri nanti. Sekarang yang terpenting adalah info tentang Goran. Lokasi, kemampuan, kekuatan, kebiasaan.”
Reyhan, “Barang ini sangat beresiko. 500 juta. Tidak kurang, cash, agar tidak kena pajak.”
Raiden, “tidak masalah. Uang tidak masalah.”
Kemudian, Amera datang, membawakan teh untuk mereka berdua.
Dia menaruh teh di depan Raiden, memandangnya sekilas, wajahnya tersipu, kemudian pergi.
Raiden, “Dia mirip dengan ibunya. Memang gen yang bagus. Kenapa kamu bisa begitu beruntung, tidak seperti aku dalam hal percintaan. Baru saja mendapatkan wanita cantik dan mau enak-enak, malah mendapatkan dendam di hati.”
Reyhan, “Huh, seperti itu kamu sebut percintaan. Yang kamu lakukan sama dengan yang dilakukan para anjing di jalanan. Jantan melihat betina, tanpa aturan. Itu cuma perasaan dangkal, tapi aku tidak menyalahkanmu. Sebagai seorang sweeper, apalagi menjadi master, hal seperti itu memang tidak cocok untuk orang-orang kalian. Kalian semua memang adalah orang-orang yang terkutuk, namun berlindung di balik slogan menjaga keseimbangan dan keadilan, tapi kenyataannya, kalian semua adalah para hewan bengis yang hanya mementingkan misi tanpa nurani.”
Reyhan berkata begitu panjang, tubuhnya bergetar, seakan ada amarah yang sangat dalam yang dia simpan selama ini.
Raiden terkejut sesaat, dia memandang Reyhan, dia memiliki sedikit pemikiran di dalamnya.
Raiden berkata, “Nyonya Azegaf, apakah meninggal karena Sweeper?”
Reyhan tidak berkata. Dia mengambil dokumen di lemari, kemudian memberikannya kepada Raiden.
“Ini adalah informasi tentang Goran Zrec. Banyak yang datang untuk mencarinya, tapi kebanyakan dari mereka tidak pernah terdengar lagi nasibnya.”
Raiden melihat map dokumen di depannya, tidak mengambilnya. Dia kembali melihat Reyhan, lalu berkata, “Siapa?”
Reyhan, “Huh?”
Raiden berkata lagi, “Siapa yang membunuh Nyonya Azegaf?”
Reyhan, “kenapa kamu begitu tertarik? Dia mati karena dibunuh oleh Sweeper yang terluka. Sweeper itu diburu oleh orang lain, aku memberikan informasi Sweeper tersebut pada orang lain.”
Reyhan berkata, “Kamu tau apa yang membuatku kesal? Sweeper itu berkata, ini bukan masalah personal. Memang ini bukan masalah personal, dia sudah berbaik hati hanya membunuh istriku. Jadi kalau aku memberikan infonya lagi pada orang lain, aku bodoh.”
Raiden berkata, “Kamu tahu rekorku di The Judge. Nyonya Azegaf adalah wanita baik yang tidak bersalah. Memang aku tidak terlalu mengenal dia. Hanya saja, saat orang baik harus mati karena alasan yang tidak masuk akal, atau karena pertikaian orang jahat, aku tidak bisa diam saja.”
Reyhan, “hahaha. Kamu mau menjadi pahlawan ya? Kamu adalah seorang master. Pahlawan mati di medan perang, dikenal banyak orang, nisannya akan ditempatkan di tempat terhormat. Tapi mati sebagai master dan pahlawan, tidak ada yang akan tahu kamu dan mengingatmu. Jadilah master sejati, menjadi mesin pembunuh. Kaum kalian tidak akan pernah bisa menjadi pahlawan.”
Raiden berkata, “Aku melakukan apa yang aku rasa benar. Prinsipku adalah, jika aku mengenal orang tersebut dan orang tersebut tidak bersalah, tidak boleh ada yang melakukan hal jahat padanya. Orang boleh melakukan hal jahat padaku, aku tidak akan peduli. Toh seperti katamu, urusan master bukan urusan personal. Tapi urusan dengan orang baik yang aku kenal, bagiku ini adalah dendam. Tidak semua orang baik bisa membalas kelakuan orang jahat. Orang jahat seperti mereka harus dibalas oleh orang jahat sepertiku.”
Reyhan terdiam sejenak.
Dia cukup memahami Raiden.
Karena Raiden dulunya cukup sering datang ke tokonya untuk meminta informasi, sambil mengintip anak gadisnya. Nyonya Azegaf yang awalnya juga curiga pada Raiden, lambat laun juga cukup menyukai Raiden. Dia selalu berkata bahwa Raiden memiliki hati yang baik, namun dunianya saja yang berbeda.
“Crocodile, Clark”
Raiden sedikit terpana, “Clark si Crocodile? Aku dengar dia juga punya rekor luar biasa di The Judge. Metode melakukan tugasnya selalu kejam. Ada desas-desus dia juga pernah memperkosa beberapa gadis di bawah umur, tapi karena dia bisa menyelesaikan tugas, The Judge juga tidak bisa berbuat banyak.”
Reyhan berkata, “Karena itu kubilang, kalian semua tidak bermoral. Kalian semua palsu. Hehehe. Kamu mungkin masih terlalu polos.”
Reyhan lanjut berkata, “Baiklah. Aku akan memberikan informasi ini gratis, juga kesempatan untuk mendekati anakku, jika kamu berhasil membunuh Clark si Crocodile. Hati-hati. Kabarnya dia sudah masuk di level Master Solid puncak.”
Raiden berkata, “Tidak perlu, ambil saja uang ini. Aku tetap akan membunuh si Clark Crocodile. Tapi...”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved