Bab 12 Bomb Atom

by Remisakho N.R 16:08,May 19,2023
Bab 12

Raiden juga berteriak, maju menerobos dengan pisau cakra di satu tangan dan tinju cakra di tangan lainnya.

“Serang !”

Para bodyguard juga maju, mereka segera menyerang Raiden bersamaan.

Namun setiap serangan yang mereka pukulkan, tidak bisa melukai Raiden. Paling hanya bisa membuatnya mundur.

Setelah bertarung beberapa ronde, kedua pihak juga sepertinya mengalami jalan buntu.

Namun serangan Raiden yang lebih kuat, lebih menguras tenaga para bodyguard. Tubuh mereka penuh luka sayatan dan lebam akibat jurus pisau dan tinju Raiden.

6 Bodyguard tersebut melihat hal ini, jika terus dilanjutkan tidak akan ada gunanya bagi mereka.

Karena serangan mereka sama sekali tidak bisa menembus armor cakra Raiden.

“Keluarkan Segel Satu Raga !”

Saat ini Clark berteriak.

“Apa? Apakah benar mau mengeluarkan jurus itu?”

Para bodyguard lain bingung.

“Ya, tunggu apa lagi. Apa kalian tidak lihat jurus kalian seperti pukulan bayi di depan orang itu. Masih mau berapa lama lagi kalian bermain-main sebelum mati?”

Segel Satu Raga, adalah jurus kombinasi mereka berenam. Mereka menanamkan satu seluruh kekuatan mereka kepada satu orang, dengan resiko, 5 lainnya akan kehilangan basis pelatihan cakra mereka, dan yang 1 lainnya, kekuatannya akan berlipat ganda, namun setelah itu akan beresiko terhadap nyawanya.

Jika keadaaan tidak benar-benar mendesak, mereka tidak mau melakukan hal ini.

Namun terjepit di antara Clark dan Raiden, mereka lebih memilih melawan Raiden.

Tidak ada yang meragukan metode kejam Clark, dengan cakar bajanya, sebuah pintu besi bisa berlubang !

“One, kamu jadi media !”

One, adalah salah satu bodyguard dengan kekuatan armor cakra. Kondisi tubuhnya adalah yang paling kuat di antara yang lain.

Mereka berlima segera menusukkan pisau tangan mereka ke tubuh One, One meraung sejenak, kemudian tubuhnya mulai bergejolak.

Otot One makin membesar, uratnya terlihat, bajunya hampir robek karena ototnya yang membesar, kemudian di sekitarnya terlihat cahaya yang meluap-luap.

Ya, gabungan mereka sudah mencapai ke level Master Solid Puncak.

Namun periode ini tidak akan lama, karena tubuh One sendiri memang tidak mampu menahan kekuatan dari Master Solid Puncak.

Ini mirip seperti Onigumo yang mengorbankan nyawanya demi memperkuat diri selama beberapa saat.

Bedanya kali ini pada bodyguard tidak mengorbankan nyawa mereka, 5 orang lainnya hanya kehilangan seluruh ilmu pengendalian cakranya. Sedangkan One, yang menjadi media, kemungkinan terbaik akan duduk di kursi roda seumur hidup, kemungkinan agak jelek adalah berbaring koma di ranjang rumah sakit seumur hidup, dan kemungkinan terjelek tentu saja mati.

“UOHHHH! “

“UAHHHH! “

“ARRGGGHHHH!”

Yang ditarik cakranya merasa kesakitan, yang menerima cakra juga kesakitan. Rasa sakit ini luar biasa, karena ini adalah metode paksaan untuk membuat tubuh menjadi lebih kuat.

Setelah beberapa detik, tubuh kelima orang tersebut layu dan lemas. Seakan mereka menjadi lebih tua jauh.

Sedangan untuk One, dia menjadi seperti Bane dalam Film Batman. Berotot, kuat, dan mengerikan.

“Bocah, kamu sudah menekan kita untuk sampai disini, jadi jangan salahkan kita karena kita akan siksa kamu perlahan. Hahahaa.”

One saat ini yang sudah menjadi jauh lebih kuat, tertawa senang. Dia belum pernah merasakan kekuatan seperti ini. Merasakan menjadi Master Solid puncak, dengan kekuatan cakra yang berbeda-beda. Meskipun dia tahu ini hanya sejenak, paling tidak dia sudah merasakan apa itu arti kekuatan sejati.

“Ayo, kita mulai ronde ke 2”

One berteriak, menatap pada Raiden. Dia sama sekali tidak takut dengan Raiden saat ini.

Dia melayangkan tinjunya yang jauh lebih besar ukurannya dari kepalan tangan Raiden.

“Bomb Atom !“

Raiden tidak menahan serangan ini, juga tidak membalasnya.

Dia hanya menghindari serangan ini.

Blarrrrrr !

Serangan keras dari One dilayangkan, tembok di depannya seperti tahu, langsung jadi abu.

“Hihihihi, bagaimana kekuatanku sekarang?”

One cekikikan dan senang, melihat Raiden yang baru saja menghindar.

“Lumayan, untuk Master Internal rendahan yang memaksakan diri. Tapi yang namanya memaksakan diri memang tidak akan menyerupai aslinya.”

Raiden berkata dengan tersenyum.

One sekali lagi emosi, mengejar Raiden, lalu melayangkan tinjunya lagi.

“Bomb Atom !”

Blarrrrrrr.

Sekali lagi Raiden menghindar, kali ini lantai beton di bawah langsung berlubang seakan ditabrak meteor.

“Jangan lari kamu pengecut. Ayo hadapi seranganku !”

“Bomb Atom !”

Blarrrrr.

Lagi-lagi tembok hancur lagi, menjadi abu.

Kekuatan ini luar biasa.

Seakan semua yang ada dihadapannya akan menjadi abu.

“Hah, hah, hah. Anjing, lari terus kau. Cowok apa bukan kau !”

One berteriak marah dan emosi. Kali ini dia sudah tidak tahan lagi.

Serangan Bomb Atom nya memang luar biasa, namun itu hanya jika terkena tepat kepada musuh.

“Baiklah, ayo. Aku ladeni, aku akan ajari kamu apa yang namanya Bomb Atom.”

Raiden berkata dengan santai, menatap ke arah One.

One mendengar ini, ini bagaikan angin surga baginya.

“Bagus, itu baru namanya master. Tidak berlari dan bersembunyi!”

“Bomb Atom!”

Kedua orang meneriakkan kata yang sama, kemudian melayangkan tinjunya masing-masing.

“BAMMMMM”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

30