Bab 6 Pergulatan

by Remisakho N.R 16:05,May 19,2023
Bab 6

Raiden melihat ini, beda level, beda tingkat kekuatan, apakah dia akan mati disini hari ini?

Tidak !

Meskipun dia selalu merasa hidup ini tak ada artinya.

Hanya ada kesengsaraan dalam hidupnya selama 30 tahun ini. Seluruh keluarganya hilang, hidupnya tidak bisa seenak orang lain seusianya.

Waktu keemasan hidup seseorang di antara 20-30 tahun yang orang lain gunakan untuk traveling, bersenang-senang, dia gunakan untuk bekerja keras, dan baru 3 tahun belakangan ini menjadi anggota The Judge atas undangan seorang misterius.

Meski sudah masuk The Judge, tiap tugas dari The Judge adalah resiko nyawa, uang sebanyak apapun yang dia dapat pada akhirnya di harapan nyawa yang ada hanya satu, menjadi tidak begitu berharga.

Itulah sebabnya dia tidak pernah tertarik dengan kemewahan, bukan karena dia tidak mampu, tapi karena dia sudah tidak tertarik.

Tapi yang masih membuatnya tertarik adalah wanita cantik dan seksi, mungkin karena insting ini adalah insting alami manusia yang sudah ada dari dulu.

Dia memusatkan seluruh perhatiannya pada krisis yang akan datang, dia mengumpulkan seluruh cakranya ke kedua tangannya untuk menahan pisau cakra dari orang hitam.

Orang hitam melihat hal ini, dia tersenyum menghina.

“Sudah kubilang, orang mati tidak perlu tahu informasi apapun. Level Master Internal mau menahan pisau cakraku seorang Master Solid, bercanda.”

BRAKKK

Suara keras terdengar.

Terlihat pisau cakra orang hitam bertubrukan dengan kedua tangan Raiden.

Terlihat pisau cakra itu menembus sedikit tangan Raiden, darah mengalir dari tangannya ke lantai.
“UWOOOHHH” Raiden terus berteriak, menahan kekuatan pisau cakra orang hitam.

“Sudah kubilang, mati ya mati. Lumayan kamu bisa bertahan. Master Internal biasa sudah akan terpotong potong dibawah jurus Head Slasher Onigumo !“

Setelah berkata, Onigumo menekan kekuatannya lagi, pisau cakranya terus maju dan mengarah sedikit demi sedikit ke leher Raiden.

Raiden merasakan keputusasaan. Saat ini, dia merasa cukup sial. Hari ini, dia harus bekerja keras seperti biasanya, kemudian kebetulan ada tugas dari The Judge. Saat dia berpikir akan mendapatkan uang dari tugas ini, tugas terkahir dari The Judge ini adalah tugas bunuh diri, dengan target si pembunuh Sweeper, Goran Zrec.

Baru saja akan menikmati kesenangan dengan wanita cantik sebelum tugas yang mungkin akan merenggut nyawanya, si hitam botak ini datang.

Dia marah, dia terus mengumpulkan cakra di tubuhnya, perlahan ototnya yang keras mengeluarkan gas. Setelah mengeluarkan gas, cahaya samar muncul di sekitar tubuhnya. Cahaya samar ini mirip pisau cakra dari Si Botak Hitam.

Si Botak Hitam melihat hal ini, matanya melotot, apakah karena hampir mati, anak ini menerobos ke Master Solid tahap awal?

Dia tahu jika dia menahan lebih lama lagi, situasi tidak akan menguntungkan. Belum lagi polisi yang akan datang.

“KHHHAAA”

Botak Hitam segera berteriak, mengerahkan seluruh tenaganya. Ingin segera membunuh Raiden, menghilangkan saksi, lalu segera kabur.

Awalnya dia mengira dia akan bisa menyelesaikan urusan kali ini begitu cepat, karena melihat profil Raiden yang biasa saja.

Namun atasannya mengatakan untuk tidak menahan kekuatannya dari awal.

Tahu begitu, dia dari awal menyiapkan strategi lebih baik.

Pergulatan Raiden dan Botak Hitam makin sengit, kali ini meski tangan Raiden sudah sulit untuk ditembus, tapi pisau cakra terus mendekat ke leher Raiden.

Jika dibiarkan begini terus, Raiden pasti akan mati,

“Prakk”

Pecahan botol soju terjauh di lantai, kemudian wajah si botak dilumuri oleh Soju.

Si botak terkejut sesaat, dia melihat ke samping, ternyata Gisel yang daritadi meringkuk di sudut saat ini bangkit dan memukul kepala si botak hitam dengan botol soju sampai pecah.

Si botak melihat ini, dia langsung menendang pinggang Raiden dengan keras, brak, Raiden terlempar di kursi dan terbalik, jatuh ke tanah.

Kemudian si botak hitam langsung mencengkramkan tangannya ke leher Gisel, mengangkatnya tinggi.

“Dasar wanita goblok. Setelah membereskan bocah ingusan ini, aku akan buat kamu rasakan apa itu namanya BBC. Ditambah dengan kemampuan Master Solid sepertiku ini, aku bisa bikin kamu keenakan sampai mati. Benar-benar sampai mati. Hahahaha”

Gisel menendang-nendangkan kakinya. Dia terlihat sangat kesakitan. Mungkin beberapa detik lagi dia sudah akan kehabisan napas dan mati.

Raiden yang terjatuh, merasakan ada perubahan dalam tubuhnya. Saat dia hampir mati tadi, ada gejolak di tubuhnya yang membuatnya serasa ingin menerobos. Semangat untuk hidup memaksa otaknya untuk berpikir, dia harus jadi lebih kuat.

Dia segera bangkit sejenak, melihat Gisel yang hampir mati, amarah di hatinya makin memuncak lagi. Hari ini dia sama sekali tidak mendapatkan kesenangan, rambutnya yang hitam berubah menjadi putih, matanya yang tadinya coklat, sekarang berubah menjadi merah. Di dahinya juga muncul pola seperti gambar kalajengking.

Entah apa yang terjadi, setelah kondisinya berubah seperti ini, dia seakan melupakan segala di sekitarnya, segera bergegas menuju Botak Hitam.

Botak hitam merasakan aura aneh dibelakangnya, melemparkan Gisel sampai menabrak tembok dan pingsan, muncul darah di kepalanya. Tidak tahu apa masih hidup atau sudah mati.

Dia melihat Raiden yang melaju, tatapan matanya terkejut, sekali lagi dia memusatkan seluruh cakranya ke satu tangan, pisau cakra yang tadinya seperti cahaya samar kali ini terasa lebih setabil dan lebih padat. Tidak ada riak cakra yang terbuang, bentuk pisaunya jadi lebih halus dan terlihat jelas.

Ya, ini adalah kekuatan seluruh Botak Hitam yang dituangkan ke dalam satu serangan ini. Setelah serangan ini, jelas akan berakibat kerusakan pada tubuhnya. Karena serangan ini memaksa tubuhnya untuk menerobos ke level Master Super dalam periode singkat.

“Slash Big Bang !”

Botak hitam berteriak, menembakkan serangannya ke Raiden.

“Tinju Bone Crusher !”

Raiden juga memusatkan seluruh kekuatannya di tinjunya, menembak ke arah pisau tangan si botak hitam.

BRUAKK

Kedua orang terpental ke belakang dan masing-masing menabrak tembok. Tangan Raiden terdapat goresan yang dalam. Tentu saja ini karena Slash Big Bang dari si botak hitam.

Namun di sisi botak, tangannya yang bertabrakan dengan Raiden hancur. Darah terciprat ke mana-mana, daging dan tulang juga. Singkatnya botak kehilangan salah satu lengannya.

“hah, hah, hah, sial, keliatannya memang kamu yang menang...hehe”

Si botak hitam yang terduduk lemas menatap Raiden, yang berusaha bangkit berdiri.

Raiden kali ini sudah kembali ke kondisi semula, lambang kalajengking di dahinya menghilang, rambutnya kembali menjadi hitam, dan matanya kembali ke warna semulanya.

Luka pada tangannya cukup dalam, namun tidak serius. Dengan perawatan standar, dia sudah akan bisa sembuh.

“Sekarang, apa aku sudah layak untuk dapat informasi?”

Raiden dengan terengah-engah bertanya pada si Botak hitam.

“Hehe. Sebagai seorang master, adalah suatu kehormatan bisa mati dalam pertempuran. Tentu saja aku akan memberimu infomasi, hah, hah.”

Botak hitam berkata sambil terengah-engah.

“Sebenarnya....”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

30