Bab 18 Sudah Delapan Hari

by Zhao Kang 13:06,Dec 01,2023
Setelah memastikan target adalah Desa Chuanlin, Domino Zhao akhirnya merasa lega, dia langsung pergi ke Gedung Hongyi untuk mengajari mereka menari Pole Dance.

Hanya saja, Domino Zhao sudah kehilangan semangat, karena meskipun berhasil membuka Gedung Hongyi, kualitas wanita tidak terlalu baik.

Dia mencicipi arak sambil melihat gadis yang sedang menari di panggung. Tetapi, dia malah merenung dan menebak berapa lama lagi gadis itu akan datang membeli teh?

Di ibu kota.

Sebuah toko bernama Toko Teh Dewa diresmikan.

Seketika langsung menarik perhatian semua orang.

"Toko Teh Dewa? Apakah Master Yoman Sang Dewa Teh yang tersebar luas di ibu kota beberapa hari itu?"

"Seharusnya iya! Dengar-dengar sangat luar biasa. Kalau kita meminum dauh teh ini maka bisa panjang usia. lalu pria bisa kuat selama satu malam."

"Apa? Jangan-jangan teh ini adalah obat kuat?"

Beberapa remaja yang memakai pakaian mewah langsung membawa uang mereka dan berteriak, "Minggir, minggir! Jangan menghalangi jalan! Apa kalian sanggup membelinya?"

"Hei, masih belum jual, kenapa kamu begitu terburu-buru?" teriak seseorang yang didorong.

Remaja itu langsung berteriak, "Cepat minggir! Neneknya berkata ingin meminum teh dari Toko Teh Dewa. Apa kamu tidak lihat, nenekku sudah menunggu dari pagi."

Orang di samping langsung mengerutkan kening dan berkata, "Apakah teh yang dijual di Toko Teh Dewa bisa membuat orang awet muda?"

"Dasar manusia tidak berpendidikan! Aku beritahu pada kalian, teh yang dijual di Toko Teh Dewa sangatlah luar biasa."

Ekspresi wajah remaja itu sedikit sombong dan berkata, "Teh ini berasal dari pohon teh yang ditanam oleh Master Yoman Sang Dewa Teh. Dari cara pemetikannya sangatlah luar biasa. Nenekku berkata, orang yang memetik daun teh adalah gadis yang berusia 14 sampai 17 tahun, baru haruslah cantik!"

"Selama proses tidak boleh ada yang ikut campur, kalau tidak aura dewa akan hilang! Jadi Teh Peiyuan juga memiliki nama Teh Queshe!"

"Masa sih?" Orang-orang di sekeliling langsung mulai bersemangat.

"Meskipun demikian, kamu juga jangan terburu-buru dong. Dengan uang yang kamu miliki ini, memang bisa membeli berapa banyak teh? Mungkin tidak kebagian juga."

Tatapan mata remaja itu sangat meremehkan orang-orang di sekitarnya, "Dasar kampungan! Kalian kira berapa harga 100 gram Teh Peiyuan ini? Seratus sen baru bisa membeli 100 gram!"

"Apa! Teh yang mahal sekali! Seratus sen 100 gram? Kenapa tidak pergi merampol bank saja!"

Orang-orang di sekeliling langsung terkejut setengah mati dan remaja itu mendengus lalu berkata, "Jadi, sekarang kalian sudah tahu kenapa disebut teh dewa? Karena bukan bisa dicicipi oleh orang biasa? Kalau kalian tidak sanggup beli, jangan menghalangi jalan!"

"Siapa bilang kami tidak sanggup membelinya!"

Semua orang yang bisa tinggal di ibu kota tentu memiliki kemampuan! Saat mendengar cemooh dari remaja itu, seseorang langsung berkata, "Aku punya banyak uang, tapi tidak akan membeli teh 100 gram dengan harga seratus sen! Apakah sekali minum teh ini bisa langsung menjadi dewa?"

Remaja itu mendengus dan berkata, "Kamu tidak pernah mencicipi teh dewa ini, mana mungkin mengetahui rasanya! Tiga tahun yang lalu, nenek moyangku berhasil mendapatkan secuil Teh Peiyuan dari Dewa Teh, kemudian diseduh untuk kakek moyangku! Hei, kamu tebak apa yang terjadi?"

"Apa yang terjadi?"

Remaja itu sangat semangat dan berkata, "Lahirlah kakekku!"

Semua orang langsung membelalakkan mata dan mendengar cerita dari remaja ini yang tidak masuk akal.

"Kalau bukan terjadi di rumah sendiri, aku juga tidak percaya! Kamu tahu seberapa berat kakekku saat lahir? Hampir 2,9 kilogram. Saat berusia dua tahun sudah bisa memanggil kakek!"

Saat cerita masih belum selesai, si gemuk dari kejauhan langsung membawa setumpuk uang menyerbu masuk, kemudian berteriak, "Sudah jual belum? Sudah jual belum? Apakah Teh Peiyuan sudah dijual?"

Sialan, lagi-lagi muncul satu orang!

Semua orang langsung menoleh dan ada yang bertanya, "Apa kamu juga datang membeli teh?"

Pria paruh baya gemuk ini meremas uang di tangannya lalu berkata, "Tentu dong! Apa Teh Peiyuan sudah dijual? Hari ini aku akan membeli semuanya! Tak kusangka bisa berjumpa dengan Teh Peiyuan di ibu kota!"

Seseorang langsung bertanya, "Apakah kamu pernah minum?"

"Iya, aku pernah minum!"

Pria gemuk itu langsung mulai bercerita.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya ada seseorang yang berjalan keluar dari Toko Teh Dewa dan berkata, "Teh Peiyuan mulai dijual, hari ini hanya ada satu kilogram, satu orang hanya boleh membeli 200 gram!"

"Aku! Aku! Aku! Aku yang duluan! Kalian jangan menghalangiku! Nenek moyangku masih ingin melahirkan cucu!"

"Sialan! Suruh nenekmu tunggu dulu, bibiku sedang menunggu!"

Seketika muncul orang-orang bayaran di dalam kerumunan orang. Mereka sangat bersemangat dalam bersaing untuk membelinya, tetapi tidak ada yang melangkah maju.

Di bawah persaingan mereka, para pelanggan langsung mulai berubah.

Apakah mau mencobanya?

Tatapan mata bibi di rumah sangatlah menakutkan.

Hanya dalam waktu lima belas menit, satu kilogram teh sudah terjual habis.

Di istana.

Kaisar wanita sedang membaca laporan di dalam ruang baca, Vella langsung lari masuk dengan semangat, "Baginda! Baginda!"

"Kenapa?" Layra Xiao menengadahkan kepalanya.

Vella berkata dengan semangat, "Sudah terjual habis! Hanya dalam waktu lima belas menit, satu kilogram teh sudah terjual habis!"

"Cepat sekali!" Layra Xiao merasa kaget dan bahagia.

Luyan menganggukkan kepala dengan kuat dan berkata, "Iya, cepat sekali! Sampai dengan sekarang masih ada banyak orang yang antre di depan Toko Teh Dewa!"

"Mantap!"

Layra Xiao meletakkan kuasnya, seolah-olah melihat uang mulai terbang ke arahnya. Satu kilogram sama dengan dua ribu sen, 250 kilogram sama dengan 500 ribu sen.

"Beritahu kepada Senior Lin, ikuti saja cara pemasaran Domino Zhao!" perintah Layra Xiao.

Vella langsung menganggukkan kepalanya.

Layra Xiao langsung menghela napas dan berkata, "Tak kusangka seorang kepala desa kecil, begitu mahir dalam pemasaran. Alangkah indahnya kalau dia adalah adikku, aku tidak perlu cemas karena masalah uang."

Usai berkata, Layra Xiao sedikit kaget dan memandang ke arah Vella, "Vella, apakah aku melupakan sesuatu?"

"Oh ya?"

Vella tercengang sejenak, lalu tatapan matanya menjadi bimbang dan berkata, "Sepertinya ada sesuatu yang terlupakan."

"Iya, sepertinya berhubungan dengan adikku, belakangan ini dia tidak ada membuat masalah." Layra Xiao juga sedikit heran.

Kasim yang di samping menelan air liur barulah berani berkata, "Baginda."

"Apa?" tanya Layra Xiao.

"Pangeran Xiao sudah digantung di pohon selama delapan hari, apakah sudah boleh menurunkannya?"

"Apa? Masih di pohon? Apakah masih hidup?" Layra Xiao langsung terkejut.

Kasim memberanikan diri berkata, "Anda mengatakan tanpa perintah dari Anda, dilarang melepaskannya. Beberapa hari ini, Anda tidak pernah memerintah kami, kami juga tidak berani mengambil keputusan sendiri. Pangeran masih hidup kok."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

40