Bab 13 Kaisar Wanita Serakah
by Zhao Kang
13:05,Dec 01,2023
Layra Xiao membuka matanya, lalu melihat sekelompok menteri yang sedang berlutut di depannya. Saat melihat dia sadar, semuanya sangat bahagia, lebih bahagia dari tahun baru.
"Baginda, Anda harus baik-baik menjaga kondisi kesehatan. Rakyat Dinasti Dajiang tidak boleh kehilangan baginda!" Salah satu dari tiga penasehat negara mengusap air matanya.
Layra Xiao langsung bangkit berdiri dan berkata, "Di mana manusia durhaka itu?"
Louis Zhao sebagai pengurus utama langsung menjawab, "Baginda, sekarang seharusnya berada di kamarnya."
Kaisar wanita bangkit berdiri, saat melihat sekelompok menteri yang sedang berlutut, dia merasa sedih dan berkata, "Semuanya, sebelum aku pergi, bukannya akus udah menitipkan pesan kepada kalian, baik-baik mengawasi Rendy Xiao. Apa saja yang sudah kalian lakukan?"
Seorang menteri langsung mengeluh, "Baginda, bukan kami tidak mau mengawasinya, tapi tidak berani mengawasinya. Anda pergi, Pangeran Xiao langsung mulai, kami mengatakan sepatah dua kata, dia langsung mengancam kami dengan keluar dari istana. Baginda, Anda juga tahu, tahun itu dia ...."
Menteri itu tidak melanjutkan perkataannya, Layra Xiao sangat emosi dan berkata, "Baik! Kalian tidak bisa mengawasinya, aku yang akan mengawasinya! Vella, bawa Pedang Putra Surgawi kemari!"
"Baginda ... jangan ..."
Vella langsung terkejut, berbicara pun terbata-bata. Layra Xiao langsung berkata dengan tegas, "Aku harus memberikan pelajaran yang mendalam baginya, kalau tidak Dinasti Dajiang akan mampus di tangan si berengsek ini!"
....
Di istana pangeran.
Fenomena yang sangat aneh. Para pelayan dan kasim tidak memakai seragam, melainkan berpenampilan seperti orang biasa. Ada yang sedang nyanyi, ada yang sedang mengemis, juga ada pencuri, juga ada peramal, semuanya lengkap. Benar-benar sebuah jalan yang sangat ramai.
Di sisi lain, ada seorang kasim kurus sedang mengayunkan pedang kayu menyerang, hal yang paling aneh adalah juga ada pasukan wanita.
Seorang remaja yang memakai seragam kuning duduk santai di kursi bambu, kasim di sampingnya mengipasinya, lalu pelayan menuangkan arak di gelas, benar-benar kehidupan yang sangat bebas leluasa.
Kasim yang di sampingnya sangat cemberut. Dirinya sebagai kasim pribadi pangeran, jika sampai baginda melihat fenomena ini, dia pasti akan mampus.
Dia memang sial bisa berjumpa Tuan seperti ini.
Orang yang duduk di kursi bambu tentu saja si anak durhaka yang dikatakan Layra Xiao itu. Anak tunggal dari kaisar sebelumnya, adik kandungnya baginda.
Orang ini adalah orang yang misterius. Padahal menjadi penerus kaisar, tetapi karena terlalu nakal, juga tidak tertarik dengan masalah dunia.
Hanya suka bermain-main saja.
Lalu sering mengatakan, "Dunia tidak akan membiarkan Dinasti Dajiang hidup makmur. Jika aku lahir tiga puluh tahun lebih cepat, maka masih ada teman lainnya!"
Selain itu, dia juga suka keluar, ingin mencoba kehidupan di luar. Saat kaisar sebelumnya meninggal, merupakan masa Dinasti Dajiang yang paling kacau.
Saat itu, Rendy Xiao masih berusia 12 tahun, dia pun diam-diam keluar dari istana saat Layra Xiao sedang berperang melawan musuh. Semua menteri, pelayan dan kasim langsung panik setengah mati.
Mereka mencarinya hampir dua bulan barulah menemukannya di luar kota.
Pengalaman selama dua bulan ini adalah paling menarik. Karena terlalu ganteng, dia dijual ke dalam rumah bordil, perjaka hampir hilang!
Setelah bersusah payah keluar, malah dibawa pergi ke Kabupaten Jiangling oleh kelompok sulap. Saat peperangan sangat sengit, dia berhasil masuk ke dalam pengungsi dan mengemis sampai ke ibu kota.
Setelah pulang, dia sangatlah semangat. Orang lain bertanya kenapa tidak membuka identitasnya, dia malah menjawab, "Kalau aku membocorkan identitasku, mana mungkin bisa merasakan kehidupan rakyat!"
Jawaban ini membuat semua menteri terdiam.
Andai saja orang seperti ini menjadi kaisar, mungkin karena dinasti ini terlalu kokoh, juga karena hal ini, maka itu ada kaisar wanita pertama dalam sejarah.
Saat melihat kasim yang memeram menjadi pengemis kurang profesional, Rendy Xiao yang pernah menjadi pengemis selama satu bulang langsung marah.
"Aku sudah memberitahumu berkali-kali! Pengemis bukan seperti ini, menjadi pengemis juga ada caranya."
"Ikuti aku! Cepat lihat, ada pengemis di sini! Ibu, mohon berikan aku sedikit, aku tidak punya apa-apa. Aku mendoakanmu panjang usia ... Nada bicara harus tulus!"
"Tatapan mata juga harus tulus dan membuat orang merasa kamu sangat lapar."
"Apa? Kamu sudah makan kenyang baru datang? Kemari, kurung dia dan jangan kasih makan selama tiga hari!"
Rendy Xiao langsung menghela napas bangga dan berkata, "Ternyata bukan semua orang bisa sama sepertiku. Dean, betul tidak?"
Rendy Xiao bertanya tanpa memerhatikan sudah ada orang yang berdiri di belakangnya sambil membawa pedang pusaka.
Dean ketakutan sampai hampir kencing celana. Tadi saat Pangeran Xiao mempraktekkan, Layra Xiao sudah melihat di belakang.
Mampuslah, nyawaku akan melayang!
"Dean, kamu tuli, ya? Kenapa tidak menjawab?"
Saat tidak mendengar jawaban dari Dean, Rendy Xiao langsung menoleh ke belakang dengan tidak senang dan berkata, "Kamu beritahu kepada semua menteri untuk siap-siap, malam ini kita akan berperan wanita jahaman meracuni suaminya, agar mereka ...."
Seketika Rendy Xiao langsung terdiam, dia melihat sebuah wajah yang sangat garang. Dia pun langsung berkata dengan terbata-bata, "Ba, ba, ba, baginda?"
"Dasar anak durhaka! Aku akan membunuhmu hari ini!"
Kaisar wanita mengamuk, maka konsenkuensinya akan sangat besar.
Dia bukanlah wanita lemah, bahkan bisa membawa pasukan pergi berperang.
Pedang Putra Surgawi langsung keluar dari sarungnya, seketika terdengar suara jeritan di istana pangeran.
Hanya dalam lima belas menit, Pangeran Xiao sudah berlutut sambil menangis, tidak ada gaya sombong seperti sebelumnya.
"Kak, aku adalah adik kandungmu. Kenapa kamu begitu kejam? Apakah kamu ingin memukulku sampai mati. Hiks, hiks! Ayah, kamu lihat sendiri ..."
Kaisar wanita sudah mengamuk, bahkan sampai sarung pedang hancur. Pelayan dan kasim di samping langsung berlutut dengan muka pucat.
Saat mendengar perkataan Rendy Xiao, Layra Xiao langsung mengamuk, "Kamu masih berani mengungkit ayah, aku akan menggantungmu lalu baik-baik introspeksi diri!"
Pangeran Xiao langsung diam, kalau masih berani melawan, nyawa mungkin akan melayang.
Jangan melawan dulu, aku masih belum masuk ke medan perang, masa mati di sini.
Satu hari ini, Layra Xiao sangat emosi sampai tidak makan malam.
Vella merasa khawatir, dia membawa makanan sambil menghibur, "Baginda, jangan terlalu khawatir. Pangeran hanyalah anak kecil, wajar saja kalau dia suka main."
Saat melihat Layra Xiao meminum bubur kacang hijau, Vella merasa tenang dan berkata, "Baginda, Senior Lin mengutus orang datang bertanya bagaimana dengan daun teh ini?"
Saat membahas hal ini, Layra Xiao langsung bersemangat. Karena bagaimanapun juga, dia menghabiskan uang seratus ribu sen untuk membelinya, kalau sampai tidak laku, dia akan rugi besar.
Akan menjadi bencana besar bagi keuangannya.
Sekarang Dinasti Dajiang sangat miskin!
Layra Xiao meletakkan mangkuk dan merenung sejenak barulah berkata, "Ikuti saja arahan dari Domino Zhao. Minta Senior Lin mencari toko, lalu menyebarluaskan kisah Master Yoman Sang Dewa Teh."
Vella menggaruk kepalanya dan berkata, "Baginda, apakah harus sama seperti yang dikatakan kepala desa itu, pria minum akan kuat selalu? Ini sangat berlebihan!"
Layra Xiao memelototi Vella dan berkata, "Domino Zhao yang bilang, promosi harus berlebihan dan bisa mencuci otak, barulah bisa membuat semua orang penasaran. Kalau tidak, mana ada orang yang mau beli."
"Ikuti saja arahan dari Domino Zhao, saat toko teh buka, cari beberapa pelanggan bayaran untuk meramaikan."
Vella menganggukkan kepala sambil membersihkan meja, dia pun teringat sesuatu dan bertanya, "Baginda, kita menjual bagaimana tehnya? Lalu harganya bagaimana?"
Layra Xiao yang sedang membaca surat, tanpa mengangkat kepalanya berkata, "100 gram seratus sen."
Vella sampai kaget mendengar perkataan ini. Ekspresi wajahnya juga sangat menarik.
Baginda memang beda. Domino Zhao yang menjual 100 gram dua puluh sen saja merasa mahal.
Sampai di tangan Anda, langsung naik lima kali lipat! Benar-benar serakah!
"Baginda, Anda harus baik-baik menjaga kondisi kesehatan. Rakyat Dinasti Dajiang tidak boleh kehilangan baginda!" Salah satu dari tiga penasehat negara mengusap air matanya.
Layra Xiao langsung bangkit berdiri dan berkata, "Di mana manusia durhaka itu?"
Louis Zhao sebagai pengurus utama langsung menjawab, "Baginda, sekarang seharusnya berada di kamarnya."
Kaisar wanita bangkit berdiri, saat melihat sekelompok menteri yang sedang berlutut, dia merasa sedih dan berkata, "Semuanya, sebelum aku pergi, bukannya akus udah menitipkan pesan kepada kalian, baik-baik mengawasi Rendy Xiao. Apa saja yang sudah kalian lakukan?"
Seorang menteri langsung mengeluh, "Baginda, bukan kami tidak mau mengawasinya, tapi tidak berani mengawasinya. Anda pergi, Pangeran Xiao langsung mulai, kami mengatakan sepatah dua kata, dia langsung mengancam kami dengan keluar dari istana. Baginda, Anda juga tahu, tahun itu dia ...."
Menteri itu tidak melanjutkan perkataannya, Layra Xiao sangat emosi dan berkata, "Baik! Kalian tidak bisa mengawasinya, aku yang akan mengawasinya! Vella, bawa Pedang Putra Surgawi kemari!"
"Baginda ... jangan ..."
Vella langsung terkejut, berbicara pun terbata-bata. Layra Xiao langsung berkata dengan tegas, "Aku harus memberikan pelajaran yang mendalam baginya, kalau tidak Dinasti Dajiang akan mampus di tangan si berengsek ini!"
....
Di istana pangeran.
Fenomena yang sangat aneh. Para pelayan dan kasim tidak memakai seragam, melainkan berpenampilan seperti orang biasa. Ada yang sedang nyanyi, ada yang sedang mengemis, juga ada pencuri, juga ada peramal, semuanya lengkap. Benar-benar sebuah jalan yang sangat ramai.
Di sisi lain, ada seorang kasim kurus sedang mengayunkan pedang kayu menyerang, hal yang paling aneh adalah juga ada pasukan wanita.
Seorang remaja yang memakai seragam kuning duduk santai di kursi bambu, kasim di sampingnya mengipasinya, lalu pelayan menuangkan arak di gelas, benar-benar kehidupan yang sangat bebas leluasa.
Kasim yang di sampingnya sangat cemberut. Dirinya sebagai kasim pribadi pangeran, jika sampai baginda melihat fenomena ini, dia pasti akan mampus.
Dia memang sial bisa berjumpa Tuan seperti ini.
Orang yang duduk di kursi bambu tentu saja si anak durhaka yang dikatakan Layra Xiao itu. Anak tunggal dari kaisar sebelumnya, adik kandungnya baginda.
Orang ini adalah orang yang misterius. Padahal menjadi penerus kaisar, tetapi karena terlalu nakal, juga tidak tertarik dengan masalah dunia.
Hanya suka bermain-main saja.
Lalu sering mengatakan, "Dunia tidak akan membiarkan Dinasti Dajiang hidup makmur. Jika aku lahir tiga puluh tahun lebih cepat, maka masih ada teman lainnya!"
Selain itu, dia juga suka keluar, ingin mencoba kehidupan di luar. Saat kaisar sebelumnya meninggal, merupakan masa Dinasti Dajiang yang paling kacau.
Saat itu, Rendy Xiao masih berusia 12 tahun, dia pun diam-diam keluar dari istana saat Layra Xiao sedang berperang melawan musuh. Semua menteri, pelayan dan kasim langsung panik setengah mati.
Mereka mencarinya hampir dua bulan barulah menemukannya di luar kota.
Pengalaman selama dua bulan ini adalah paling menarik. Karena terlalu ganteng, dia dijual ke dalam rumah bordil, perjaka hampir hilang!
Setelah bersusah payah keluar, malah dibawa pergi ke Kabupaten Jiangling oleh kelompok sulap. Saat peperangan sangat sengit, dia berhasil masuk ke dalam pengungsi dan mengemis sampai ke ibu kota.
Setelah pulang, dia sangatlah semangat. Orang lain bertanya kenapa tidak membuka identitasnya, dia malah menjawab, "Kalau aku membocorkan identitasku, mana mungkin bisa merasakan kehidupan rakyat!"
Jawaban ini membuat semua menteri terdiam.
Andai saja orang seperti ini menjadi kaisar, mungkin karena dinasti ini terlalu kokoh, juga karena hal ini, maka itu ada kaisar wanita pertama dalam sejarah.
Saat melihat kasim yang memeram menjadi pengemis kurang profesional, Rendy Xiao yang pernah menjadi pengemis selama satu bulang langsung marah.
"Aku sudah memberitahumu berkali-kali! Pengemis bukan seperti ini, menjadi pengemis juga ada caranya."
"Ikuti aku! Cepat lihat, ada pengemis di sini! Ibu, mohon berikan aku sedikit, aku tidak punya apa-apa. Aku mendoakanmu panjang usia ... Nada bicara harus tulus!"
"Tatapan mata juga harus tulus dan membuat orang merasa kamu sangat lapar."
"Apa? Kamu sudah makan kenyang baru datang? Kemari, kurung dia dan jangan kasih makan selama tiga hari!"
Rendy Xiao langsung menghela napas bangga dan berkata, "Ternyata bukan semua orang bisa sama sepertiku. Dean, betul tidak?"
Rendy Xiao bertanya tanpa memerhatikan sudah ada orang yang berdiri di belakangnya sambil membawa pedang pusaka.
Dean ketakutan sampai hampir kencing celana. Tadi saat Pangeran Xiao mempraktekkan, Layra Xiao sudah melihat di belakang.
Mampuslah, nyawaku akan melayang!
"Dean, kamu tuli, ya? Kenapa tidak menjawab?"
Saat tidak mendengar jawaban dari Dean, Rendy Xiao langsung menoleh ke belakang dengan tidak senang dan berkata, "Kamu beritahu kepada semua menteri untuk siap-siap, malam ini kita akan berperan wanita jahaman meracuni suaminya, agar mereka ...."
Seketika Rendy Xiao langsung terdiam, dia melihat sebuah wajah yang sangat garang. Dia pun langsung berkata dengan terbata-bata, "Ba, ba, ba, baginda?"
"Dasar anak durhaka! Aku akan membunuhmu hari ini!"
Kaisar wanita mengamuk, maka konsenkuensinya akan sangat besar.
Dia bukanlah wanita lemah, bahkan bisa membawa pasukan pergi berperang.
Pedang Putra Surgawi langsung keluar dari sarungnya, seketika terdengar suara jeritan di istana pangeran.
Hanya dalam lima belas menit, Pangeran Xiao sudah berlutut sambil menangis, tidak ada gaya sombong seperti sebelumnya.
"Kak, aku adalah adik kandungmu. Kenapa kamu begitu kejam? Apakah kamu ingin memukulku sampai mati. Hiks, hiks! Ayah, kamu lihat sendiri ..."
Kaisar wanita sudah mengamuk, bahkan sampai sarung pedang hancur. Pelayan dan kasim di samping langsung berlutut dengan muka pucat.
Saat mendengar perkataan Rendy Xiao, Layra Xiao langsung mengamuk, "Kamu masih berani mengungkit ayah, aku akan menggantungmu lalu baik-baik introspeksi diri!"
Pangeran Xiao langsung diam, kalau masih berani melawan, nyawa mungkin akan melayang.
Jangan melawan dulu, aku masih belum masuk ke medan perang, masa mati di sini.
Satu hari ini, Layra Xiao sangat emosi sampai tidak makan malam.
Vella merasa khawatir, dia membawa makanan sambil menghibur, "Baginda, jangan terlalu khawatir. Pangeran hanyalah anak kecil, wajar saja kalau dia suka main."
Saat melihat Layra Xiao meminum bubur kacang hijau, Vella merasa tenang dan berkata, "Baginda, Senior Lin mengutus orang datang bertanya bagaimana dengan daun teh ini?"
Saat membahas hal ini, Layra Xiao langsung bersemangat. Karena bagaimanapun juga, dia menghabiskan uang seratus ribu sen untuk membelinya, kalau sampai tidak laku, dia akan rugi besar.
Akan menjadi bencana besar bagi keuangannya.
Sekarang Dinasti Dajiang sangat miskin!
Layra Xiao meletakkan mangkuk dan merenung sejenak barulah berkata, "Ikuti saja arahan dari Domino Zhao. Minta Senior Lin mencari toko, lalu menyebarluaskan kisah Master Yoman Sang Dewa Teh."
Vella menggaruk kepalanya dan berkata, "Baginda, apakah harus sama seperti yang dikatakan kepala desa itu, pria minum akan kuat selalu? Ini sangat berlebihan!"
Layra Xiao memelototi Vella dan berkata, "Domino Zhao yang bilang, promosi harus berlebihan dan bisa mencuci otak, barulah bisa membuat semua orang penasaran. Kalau tidak, mana ada orang yang mau beli."
"Ikuti saja arahan dari Domino Zhao, saat toko teh buka, cari beberapa pelanggan bayaran untuk meramaikan."
Vella menganggukkan kepala sambil membersihkan meja, dia pun teringat sesuatu dan bertanya, "Baginda, kita menjual bagaimana tehnya? Lalu harganya bagaimana?"
Layra Xiao yang sedang membaca surat, tanpa mengangkat kepalanya berkata, "100 gram seratus sen."
Vella sampai kaget mendengar perkataan ini. Ekspresi wajahnya juga sangat menarik.
Baginda memang beda. Domino Zhao yang menjual 100 gram dua puluh sen saja merasa mahal.
Sampai di tangan Anda, langsung naik lima kali lipat! Benar-benar serakah!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved