Bab 7 Sepertinya Tertipu
by Zhao Kang
13:05,Dec 01,2023
"Hm, sepertinya .... sedikit mahal?"
Layra Xiao dan Senior Lin tidak langsung terdiam, melainkan masih dalam kondisi sadar, berbeda dengan Vella yang tidak tahu kerasnya dunia ini.
Domino Zhao tersenyum dan berkata, "Mahal, ya? Aku tidak merasa mahal kok. Coba Nona pikirkan baik-baik, ini adalah teh yang merupakan warisan dari Dewa Teh kepadaku."
"Hasil produksi setiap tahun hanya sedikit, Nona membeli setengah kilogram dengan harga dua ratus sen, kemudian bisa menjual setengah kilogram dengan harga empat ratus sen, betul?"
Layra Xiao langsung tidak senang dan berkata, "Pak Domino, aku sudah menjual daun teh seumur hidup, tetapi aku tidak pernah mendengar harga setengah kilogram daun teh bisa mencapai empat ratus sen. Mana mungkin laku!"
Ekspresi wajah Domino Zhao tetap sangat tenang dan berkata, "Nona sudah berpikiran sempit. Ini adalah daun teh yang diciptakan oleh Dewa Teh, apakah orang biasa bisa mencicipi teh dari Dewa Teh?"
"Hanya bangsawan dan menteri dinasti yang bisa mencicipinya! Boleh juga sampai kaisar dinasti! Coba kamu pikirkan, bahkan kaisar saja tidak pernah mencicipi teh ini, maka termasuk benda langka di dalam istana! Sekarang setengah kilogram berharga empat ratus sen, apakah masih mahal?"
"Sama sekali tidak mahal! Teh ini memang dibuat untuk para kaum bangsawan! Bagi kaum bangsawan, mereka tidak suka dengan benda murahan!"
"Mencicipi teh Dewa Teh! Menjadi kaum bangsawan! Nona, bukan aku membual, ya! Hanya daun teh sudah bisa menunjukkan identitas seseorang! Bukannya nona sedang mencari relasi, bagaimana dengan Teh Peiyuan? Aku yakin kamu pasti akan untung besar."
Layra Xiao merasa pusing sekali, Senior Lin dan Vella yang di samping juga tercengang.
Saat mendengar perkataan Domino Zhao, Layra Xiao pun berkata, "Pak, kamu begitu percaya dengan daun teh ini?"
Domino Zhao sedikit kesal! Jika aku tidak menjadi kepala desa, aku akan menjual daun teh ini sendiri!
Tidak perlu sampai membohongimu lagi di sini!
"Kita semua adalah pengusaha. Perkataan Nona sudah termasuk tidak profesional. Daun teh berkualitas terbaik, pasti akan laku keras. Setelah Nona membeli teh ini, pertama suruh orang melakukan promosi, kemudian menjual porsi kecil per hari ..."
Saat mendengar perkataan Domino Zhao, Layra Xiao langsung membelalakkan mata dan lupa dengan tujuannya datang ke sini.
"Dengan demikian, teh ini pasti akan laku keras!" ujar Domino Zhao sambil mengipasi kipasnya.
Layra Xiao menganggukkan kepala dan berkata, "Cara promosi pak kades memang bagus, tapi tempat pemasaran sepertinya tidak cocok di Kabupaten Mingda, bagaimana kalau langsung di ibu kota saja? Ada banyak kaum bangsawan di ibu kota."
Wah! Wanita ini pemberani sekali! Sekali bertindak ingin langsung untung besar!
Domino Zhao sedikit kaget dan berkata, "Pemikiran Nona sangat bagus. Ada banyak orang kaya di ibu kota, orang yang sanggup beli pasti lebih banyak. Tapi, apakah tidak berlebihan?"
Ibu kota adalah tempat yang berbahaya, jangan sampai melibatkan dirinya saja.
Layra Xiao mendengus dan berkata, "Tidak kok. Pak Domino juga mengatakan, ini adalah Teh dari Dewa Teh, bahkan kaisar saja tidak pernah mencicipinya. Perkataan ini sedikit aneh, ya? Aku yakin pasti akan ada banyak orang-orang yang suka menyanjung akan membeli teh ini."
Senior Lin yang di samping sedikit tidak tahan lagi, dia pun tersenyum tipis sambil menatap ke arah Domino Zhao.
Kenapa orang ini malah menganggap baginda sebagai gadis penjual teh?
Saat segalanya sudah selesai, Domino Zhao mengulurkan tangan sambil mengedipkan mata berkata, "Nona, ayo kita tanda tangan surat perjanjian."
"Baik," ujar Layra Xiao.
Senior Lin yang masih sadar juga terdiam seribu kata.
Dia merasa bimbang, "Baginda, Anda bukan datang membeli teh di sini."
Sedangkan Vella sudah berhalusinasi bagaimana cara menjual teh ini bersama dengan Layra Xiao.
Senior Lin langsung memanggil, "Nona."
"Senior Lin, ada apa?" ujar Layra Xiao sambil mengerutkan keningnya.
Senior Lin berdeham dan berkata, "Nona, coba dipertimbangkan lagi."
"Produk yang berkualitas tinggi, apa lagi yang perlu dipertimbangkan lagi?" Layra Xiao tersenyum, lalu mengecap sidik jarinya di kertas perjanjian yang sudah disiapkan oleh Domino Zhao.
"Pak Domino, daun teh yang tertera di surat perjanjian adalah 250 kilogram, kapan bisa selesai?"
Domino Zhao menyimpan surat perjanjian dan tersenyum berkata, "Lima hari kemudian, Nona juga jangan lupa menyiapkan uangnya."
Pada saat ini, pemilik restoran sudah mulai menyajikan hidangan. Sama seperti yang dikatakan Domino Zhao sebelumnya, 16 macam masakan, ditambah dengan sop kura-kura.
Setelah bernegosiasi cukup lama, mereka bertiga pasti merasa lapar. Saat mereka akan mulai menyantap hidangan ini, malah muncul beberapa orang yang membawakan sebuah ember yang berisi air berhenti di depan mereka, lalu meletakan sebuah kotak kayu kecil.
"Apa ini?"
Mereka bertiga serentak menoleh ke arah Domino Zhao dengan muka kebingungan.
Domino Zhao membuka kotak kayu kecil itu, lalu mengeluarkan sebuah benda dan mencuci tangan! Tak disangka dia sedang cuci tangan.
Hidup yang bersih!
Layra Xiao sangat kaget, pada saat ini dia mendengar suara Vella yang terkejut, "Apa ini? Kok harum sekali?"
Dia langsung menoleh ke arah Vella yang sedang menatap benda padat berwarna kuning, tetapi berukuran kecil saja.
Domino Zhao melihat semuanya berjalan dengan rencana, dia pun mengelap tangannyan berkata, "Itu adalah sabun produksi lokal dari desa kami, memiliki khasiat yang baik."
"Sabun?" Layra Xiao membuka kotak yang ada di depannya, kemudian muncul sabun berwarna merah, lalu memancarkan aroma yang harum.
"Cepat cuci tangan, kalau tidak masakan akan dingin," ujar Domino Zhao.
Layra Xiao mengelap tangannya, aroma harum yang masih menempel di tangannya, membuatnya sadar bahwa sabun ini pasti bukan hanya untuk cuci tangan.
Kenapa Desa Yuanjiang bisa menciptakan benda-benda ini ...
Mata Domino Zhao langsung membelalak saat melihat Layra Xiao yang duduk berhadapan dengannya.
Wajahnya ... cantik sekali!
Alis yang tebal, sebelumnya memakai penutup wajah membuat orang merasa sangat berwibawa.
Saat membuka penutup wajah, bibir yang mungil, membuatnya terlihat sangat anggun.
Domino Zhao merasa memiliki aura seorang kaisar wanita.
Pasti bisa memalak lebih banyak!
Dirinya tidak akan membiarkan Layra Xiao pergi begitu saja.
Domino Zhao merasa ada setumpuk uang yang sedang melambaikan tangan padanya.
Perjamuan ini juga berlangsung dengan lancar. Setelah perjamuan selesai, Layra Xiao memandang ke arah Domino Zhao.
"Pak Domino."
"Nona Xiao, ada urusan apa?" Saat pembicaraan, Domino Zhao juga mengetahui namanya Layra Xiao.
Ada begitu banyak orang bermarga Xiao di dunia ini, mana mungkin orang dari keluarga kekaisaran?
Domino Zhao tidak akan sesial itu.
Layra Xiao bertanya, "Apakah sabun ada jual? Aku mau beli satu ..."
Domino Zhao tersenyum, akhirnya gadis ini tertarik. Dia tidak banyak basa-basi dan berkata, "Aku akan memberikan satu buah untuk Nona."
Domino Zhao memerintah prajurit untuk mengambil sebuah sabun di gudang.
Domino Zhao yang kemarin malam bergadang melihat tarian wanita seksi sudah sangat kantuk, dia pun mencari alasan untuk pergi.
Vella melihat Domino Zhao yang pergi langsung berkata, "Ada banyak benda aneh dan kreatif di Desa Yuanjiang."
"Iya, membuat orang merasa bingung!" ujar Layra Xiao sambil menganggukkan kepala.
Pada saat ini, Senior Lin berkata dengan tak berdaya, "Nona, apakah Anda melupakan satu hal?"
"Hal apa?"
"Pak Domino mengatakan 250 kilogram daun teh akan selesai lima hari kemudian. Setengah kilogram dua ratus sen, sampai saat itu kita harus membayar seratus ribu sen. Nona, apakah kamu ada membawa uang sebanyak itu?"
Layra Xiao langsung terdiam. Senior Lin juga sedikit tak berdaya dan berkata, "Lalu, Nona, kalau tidak salah, Anda bukan datang membeli daun teh loh."
Pada detik ini, Layra Xiao merasa dirinya sudah tertipu.
Layra Xiao dan Senior Lin tidak langsung terdiam, melainkan masih dalam kondisi sadar, berbeda dengan Vella yang tidak tahu kerasnya dunia ini.
Domino Zhao tersenyum dan berkata, "Mahal, ya? Aku tidak merasa mahal kok. Coba Nona pikirkan baik-baik, ini adalah teh yang merupakan warisan dari Dewa Teh kepadaku."
"Hasil produksi setiap tahun hanya sedikit, Nona membeli setengah kilogram dengan harga dua ratus sen, kemudian bisa menjual setengah kilogram dengan harga empat ratus sen, betul?"
Layra Xiao langsung tidak senang dan berkata, "Pak Domino, aku sudah menjual daun teh seumur hidup, tetapi aku tidak pernah mendengar harga setengah kilogram daun teh bisa mencapai empat ratus sen. Mana mungkin laku!"
Ekspresi wajah Domino Zhao tetap sangat tenang dan berkata, "Nona sudah berpikiran sempit. Ini adalah daun teh yang diciptakan oleh Dewa Teh, apakah orang biasa bisa mencicipi teh dari Dewa Teh?"
"Hanya bangsawan dan menteri dinasti yang bisa mencicipinya! Boleh juga sampai kaisar dinasti! Coba kamu pikirkan, bahkan kaisar saja tidak pernah mencicipi teh ini, maka termasuk benda langka di dalam istana! Sekarang setengah kilogram berharga empat ratus sen, apakah masih mahal?"
"Sama sekali tidak mahal! Teh ini memang dibuat untuk para kaum bangsawan! Bagi kaum bangsawan, mereka tidak suka dengan benda murahan!"
"Mencicipi teh Dewa Teh! Menjadi kaum bangsawan! Nona, bukan aku membual, ya! Hanya daun teh sudah bisa menunjukkan identitas seseorang! Bukannya nona sedang mencari relasi, bagaimana dengan Teh Peiyuan? Aku yakin kamu pasti akan untung besar."
Layra Xiao merasa pusing sekali, Senior Lin dan Vella yang di samping juga tercengang.
Saat mendengar perkataan Domino Zhao, Layra Xiao pun berkata, "Pak, kamu begitu percaya dengan daun teh ini?"
Domino Zhao sedikit kesal! Jika aku tidak menjadi kepala desa, aku akan menjual daun teh ini sendiri!
Tidak perlu sampai membohongimu lagi di sini!
"Kita semua adalah pengusaha. Perkataan Nona sudah termasuk tidak profesional. Daun teh berkualitas terbaik, pasti akan laku keras. Setelah Nona membeli teh ini, pertama suruh orang melakukan promosi, kemudian menjual porsi kecil per hari ..."
Saat mendengar perkataan Domino Zhao, Layra Xiao langsung membelalakkan mata dan lupa dengan tujuannya datang ke sini.
"Dengan demikian, teh ini pasti akan laku keras!" ujar Domino Zhao sambil mengipasi kipasnya.
Layra Xiao menganggukkan kepala dan berkata, "Cara promosi pak kades memang bagus, tapi tempat pemasaran sepertinya tidak cocok di Kabupaten Mingda, bagaimana kalau langsung di ibu kota saja? Ada banyak kaum bangsawan di ibu kota."
Wah! Wanita ini pemberani sekali! Sekali bertindak ingin langsung untung besar!
Domino Zhao sedikit kaget dan berkata, "Pemikiran Nona sangat bagus. Ada banyak orang kaya di ibu kota, orang yang sanggup beli pasti lebih banyak. Tapi, apakah tidak berlebihan?"
Ibu kota adalah tempat yang berbahaya, jangan sampai melibatkan dirinya saja.
Layra Xiao mendengus dan berkata, "Tidak kok. Pak Domino juga mengatakan, ini adalah Teh dari Dewa Teh, bahkan kaisar saja tidak pernah mencicipinya. Perkataan ini sedikit aneh, ya? Aku yakin pasti akan ada banyak orang-orang yang suka menyanjung akan membeli teh ini."
Senior Lin yang di samping sedikit tidak tahan lagi, dia pun tersenyum tipis sambil menatap ke arah Domino Zhao.
Kenapa orang ini malah menganggap baginda sebagai gadis penjual teh?
Saat segalanya sudah selesai, Domino Zhao mengulurkan tangan sambil mengedipkan mata berkata, "Nona, ayo kita tanda tangan surat perjanjian."
"Baik," ujar Layra Xiao.
Senior Lin yang masih sadar juga terdiam seribu kata.
Dia merasa bimbang, "Baginda, Anda bukan datang membeli teh di sini."
Sedangkan Vella sudah berhalusinasi bagaimana cara menjual teh ini bersama dengan Layra Xiao.
Senior Lin langsung memanggil, "Nona."
"Senior Lin, ada apa?" ujar Layra Xiao sambil mengerutkan keningnya.
Senior Lin berdeham dan berkata, "Nona, coba dipertimbangkan lagi."
"Produk yang berkualitas tinggi, apa lagi yang perlu dipertimbangkan lagi?" Layra Xiao tersenyum, lalu mengecap sidik jarinya di kertas perjanjian yang sudah disiapkan oleh Domino Zhao.
"Pak Domino, daun teh yang tertera di surat perjanjian adalah 250 kilogram, kapan bisa selesai?"
Domino Zhao menyimpan surat perjanjian dan tersenyum berkata, "Lima hari kemudian, Nona juga jangan lupa menyiapkan uangnya."
Pada saat ini, pemilik restoran sudah mulai menyajikan hidangan. Sama seperti yang dikatakan Domino Zhao sebelumnya, 16 macam masakan, ditambah dengan sop kura-kura.
Setelah bernegosiasi cukup lama, mereka bertiga pasti merasa lapar. Saat mereka akan mulai menyantap hidangan ini, malah muncul beberapa orang yang membawakan sebuah ember yang berisi air berhenti di depan mereka, lalu meletakan sebuah kotak kayu kecil.
"Apa ini?"
Mereka bertiga serentak menoleh ke arah Domino Zhao dengan muka kebingungan.
Domino Zhao membuka kotak kayu kecil itu, lalu mengeluarkan sebuah benda dan mencuci tangan! Tak disangka dia sedang cuci tangan.
Hidup yang bersih!
Layra Xiao sangat kaget, pada saat ini dia mendengar suara Vella yang terkejut, "Apa ini? Kok harum sekali?"
Dia langsung menoleh ke arah Vella yang sedang menatap benda padat berwarna kuning, tetapi berukuran kecil saja.
Domino Zhao melihat semuanya berjalan dengan rencana, dia pun mengelap tangannyan berkata, "Itu adalah sabun produksi lokal dari desa kami, memiliki khasiat yang baik."
"Sabun?" Layra Xiao membuka kotak yang ada di depannya, kemudian muncul sabun berwarna merah, lalu memancarkan aroma yang harum.
"Cepat cuci tangan, kalau tidak masakan akan dingin," ujar Domino Zhao.
Layra Xiao mengelap tangannya, aroma harum yang masih menempel di tangannya, membuatnya sadar bahwa sabun ini pasti bukan hanya untuk cuci tangan.
Kenapa Desa Yuanjiang bisa menciptakan benda-benda ini ...
Mata Domino Zhao langsung membelalak saat melihat Layra Xiao yang duduk berhadapan dengannya.
Wajahnya ... cantik sekali!
Alis yang tebal, sebelumnya memakai penutup wajah membuat orang merasa sangat berwibawa.
Saat membuka penutup wajah, bibir yang mungil, membuatnya terlihat sangat anggun.
Domino Zhao merasa memiliki aura seorang kaisar wanita.
Pasti bisa memalak lebih banyak!
Dirinya tidak akan membiarkan Layra Xiao pergi begitu saja.
Domino Zhao merasa ada setumpuk uang yang sedang melambaikan tangan padanya.
Perjamuan ini juga berlangsung dengan lancar. Setelah perjamuan selesai, Layra Xiao memandang ke arah Domino Zhao.
"Pak Domino."
"Nona Xiao, ada urusan apa?" Saat pembicaraan, Domino Zhao juga mengetahui namanya Layra Xiao.
Ada begitu banyak orang bermarga Xiao di dunia ini, mana mungkin orang dari keluarga kekaisaran?
Domino Zhao tidak akan sesial itu.
Layra Xiao bertanya, "Apakah sabun ada jual? Aku mau beli satu ..."
Domino Zhao tersenyum, akhirnya gadis ini tertarik. Dia tidak banyak basa-basi dan berkata, "Aku akan memberikan satu buah untuk Nona."
Domino Zhao memerintah prajurit untuk mengambil sebuah sabun di gudang.
Domino Zhao yang kemarin malam bergadang melihat tarian wanita seksi sudah sangat kantuk, dia pun mencari alasan untuk pergi.
Vella melihat Domino Zhao yang pergi langsung berkata, "Ada banyak benda aneh dan kreatif di Desa Yuanjiang."
"Iya, membuat orang merasa bingung!" ujar Layra Xiao sambil menganggukkan kepala.
Pada saat ini, Senior Lin berkata dengan tak berdaya, "Nona, apakah Anda melupakan satu hal?"
"Hal apa?"
"Pak Domino mengatakan 250 kilogram daun teh akan selesai lima hari kemudian. Setengah kilogram dua ratus sen, sampai saat itu kita harus membayar seratus ribu sen. Nona, apakah kamu ada membawa uang sebanyak itu?"
Layra Xiao langsung terdiam. Senior Lin juga sedikit tak berdaya dan berkata, "Lalu, Nona, kalau tidak salah, Anda bukan datang membeli daun teh loh."
Pada detik ini, Layra Xiao merasa dirinya sudah tertipu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved