Bab 6 Keuntungan Besar

by Zhao Kang 13:05,Dec 01,2023
"Kepala desa kalian mencari kami?"

Ck, benar-benar sudah bosan hidup!

Vella yang sudah mengikuti Layra Xiao begitu lama, dia sudah merasakan aura kemarahan yang terpendam di dalam hati kaisar wanita ini.

Prajurit itu menganggukkan kepala dan berkata, "Iya, pak kades suka bertemanan dengan pengusaha dari berbagai tempat. Hari ini dia sudah menyiapkan perjamuan untuk kalian bertiga."

"Wah, baik sekali!"

Layra Xiao menggertakkan giginya.

Domino Zhao?

Di Restoran Yuefeng.

Domino Zhao menguap kantuk, pemilik restoran tersenyum dengan rendah hati dan berkata, "Pak Domino, apakah makanan sudah boleh dihidangkan?"

"Jangan terburu-buru. Nanti kamu ingat, ya. Kalau aku tidak memintamu orang mengganti teh, kamu hidangkan saja makanan biasa. Tapi, jika aku meminta orang mengganti teh, maka hidangkan makanan spesial kalian, apa kamu mengerti?"

"Ha? Kenapa seperti itu?" Awalnya pemilik restoran mengira Domino Zhao akan baik-baik memalak pengusaha hari ini.

Domino Zhao memelototinya dan malas memberikan penjelasan. Karena dia tidak mungkin akan sembarangan membuang-buang waktu dan tenaga?

Prajurit yang diutus sudah kembali, "Pak, orangnya sudah datang."

Domino Zhao melihat tiga orang yang berdiri di belakang prajurit itu, dia tersenyum menyambut mereka.

"Baik, kamu boleh pergi patroli sana. Pak Liu juga boleh keluar. Kalian bertiga jauh-jauh ke sini, cepat duduk. Apakah sudah terbiasa di Desa Jiangyuan?"

Saat melayani mereka bertiga, Domino Zhao juga memerhatikan gerakan kecil dari Vella dan Senior Lin.

Tatapan mata gadis kecil itu terus menoleh ke arah wanita yang berdiri di tengah, sedangkan pak tua itu juga berdiri sedikit di belakang wanita itu. Bisa ditebak, wanita di tengah ini adalah tuan mereka.

Dua orang di sampingnya seharusnya adalah bawahan.

Meskipun Layra Xiao merasa benci dengan Domino Zhao dan ingin langsung menghukumnya, tetapi saat melihat kehidupan Desa Jiangyuan begitu maju dan sejahtera, dia pun sedikit penasaran.

Kades muda ini sebenarnya menggunakan cara apa membawa Desa Jiangyuan menjadi seperti ini?

Hmm, setelah mengetahui caranya, barulah menghukum juga tidak akan telat.

Lalu, sebelumnya dia masih ingin mengangkat posisi Domino Zhao?

Sekarang sudah tidak ada niat ini lagi.

Apakah harus membiarkan si berengsek ini membuka rumah bordil di ibu kota?

Setelah menenangkan hati, Layra Xiao tersenyum sedikit terpaksa, lalu membawa Vella dan Senior Lin duduk dan berkata dengan sopan, "Terima kasih Pak Kades. Desa Jiangyuan benar-benar berbeda dengan yang lain, sepanjang perjalanan ini kami juga mendapatkan pengalaman yang baru."

Domino Zhao merasa bahagia. Tentu saja, kalau tidak ada berbeda dengan yang lain, bagaimana bisa membohongi orang lain!

Domino Zhao tidak banyak basa-basi langsung menuangkan teh kepada mereka tiga dan berkata, "Kalian orang mana, ya? Biasanya melakukan usaha apa? Mungkin saja kita bisa bekerja sama."

Layra Xiao mengerutkan keningnya dan berkata, "Pak Kades, aku orang dari Kabupaten Mingda, melakukan bisnis porselen dan kebun daun teh."

"Kabupaten Mingda?"

Domino Zhao sedikit kaget, lalu tatapan menjadi lebih waspada dan berkata, "Kabupaten Mingda lumayan jauh dari Kabupaten Lingjiang. Kenapa Nona bisa datang sampai Desa Jiangyuan?"

Saat melihat Domino Zhao sedikit kaget, Layra Xiao tersenyum tenang dan berkata, "Pak Kades, sebagai seorang pengusaha tentu saja harus berkelana ke semua tempat. Awalnya aku berencana mencari relasi di Kabupaten Lingjiang, barulah tidak sengaja sampai di Desa Jiangyuan."

"Oh, ternyata seperti ini." Domino Zhao barulah merasa tenang, asalkan jangan sampai berjumpa dengan menteri yang diam-diam datang melihat kondisi saja.

Sekarang tidak ada kabar dari atasan, sampai sekarang dirinya masih aman-aman saja.

Tatapan mata Layra Xiao terhadap Domino Zhao pun mulai berubah, bisni porselen dan kebun teh?

Lalu, mencari relasi di Kabupaten Lingjiang, benar-benar target yang menguntungkan.

Jelas-jelas masih musim panas, tetapi Layra Xiao malah merasa merinding kedinginan, seolah-olah ada orang yang sedang mengawasinya.

"Pelayan, teh sudah habis, cepat ganti teh. Lalu, suruh bos kalian untuk segera menyajikan hidangan. Aku sudah lapar sekali!" Domino Zhao langsung mengucapkan bahasa isyarat yang sudah ditetapkan tadi.

Tidak lama kemudian, teh yang baru sudah disajikan. Vella mencicipinya dan langsung membelalakkan matanya, "Nona, rasa teh ini berbeda, lalu enak sekali."

"Oh, ya?"

Layra Xiao menatap ke arah Senior Lin. Senior Lin menganggukkan kepala dan menatap ke arah Domino Zhao, "Pak Domino, ini aneh sekali. Aku sudah meminum teh selama seumur hidup, kenapa tidak pernah mencicipi teh ini? Lalu, teh bukannya panas, kenapa teh ini dingin?"

Domino Zhao duduk dengan tegak, lalu berlagak seperti akan mengatakan sebuah rahasia yang besar kepada mereka.

"Kalian mungkin tidak tahu, teknik pembuatan teh di Desa Jiangyuan adalah hasil bimbingan dari Master Yoman, sang Dewa Teh. Lalu, teknik ini tidak pernah diwariskan ke orang luar, maka itu orang luar tentu saja tidak pernah mencicipinya."

Layra Xiao sedikit kebingungan dan menatap Domino Zhao sambil berkata, "Master Yoman Sang Dewa Teh?"

Layra Xiao mengatakan dirinya adalah pengusaha teh, semua ini adalah palsu, tetapi sebagai kaisar dinasti, dia tentu saja sangat familier dengan daun teh.

Namun, dari kecil sampai dewasa dia tidak pernah mendengar siapa itu Master Yoman Sang Dewa Teh!

Layra Xiao tentu saja tidak pernah mendengarkannya, karena Domino Zhao juga sembarangan berbicara.

"Iya, Master Yoman Sang Dewa Teh! Beliau pernah melewati Desa Jiangyuan, saat melihat kehidupan desa kami sangat melarat, dia pun mengajari kami cara pembuatan teh. Kalian bertiga mungkin tidak tahu, Master Dewa Teh ini sangat suci dan berwibawa."

"Seperti Teh Peiyuan ini, kalau wanita yang minum, akan menjaga kecantikan. Kalau pria yang minum, akan lebih bertenaga. Pemetikan daun teh ini juga melalui proses yang sangat ketat. Harus gadis berusia lima belas tahun menggunakan ujung lidah memetiknya, usia 14 atau 16 juga tidak boleh. Jadi, Sang Dewa Teh memberikan nama cantik pada teh ini, yaitu Teh Que She!"

"Dari pemetikan sampai penggilingan tidak ada boleh yang salah."

Vella langsung membelalakkan mata ketika mendengar penjelasan dari Domino Zhao.

Layra Xiao masih curiga dan berkata, "Begitu berharga?"

Domino Zhao mengiyakan dan lanjut berkata, "Aku juga tidak berani meminun teh ini di hari biasa, hanya digunakan untuk melayani tamu. Selain kalian bertiga, semua orang yang ada di restoran ini minum teh dingin, semua itu juga bimbingan dari Master Teh kepada kami."

Senior Lin sedikit penasaran dan berkata, "Aneh sekali! Kenapa kami tidak pernah mendengar kisah Dewa Teh ini?"

Domino Zhao menggenggam cangkir teh dan berkata, "Dewa Teh tidak mengejar reputasi dan hanya menyukai teh. Tapi, dia berharap semua orang bisa meminum teh."

Saat mendengar penjelasan ini, mereka bertiga langsung duduk tegak. Senior Lin menganggukkan kepala dan berkata, "Maaf, ternyata wawasanku masih terlalu sempit."

Semua orang bisa meminum teh, sebuah impian yang sangat mulia.

Pantas saja disebut Dewa Teh.

Vella bertanya, "Pak Domino, apakah teh ini ada dijual?"

"Dua puluh sen per lima puluh gram," ujar Domino Zhao.

Senior Lin yang memegang cangkir hampir saja jatuh, sedangkan Layra Xiao langsung membelalakkan mata dan berkata, "Apa? Dua puluh sen per lima puluh gram? Kalau begitu setengah kilogram harus dua ratus sen?"

"Iya, aku juga tahu harga ini sudah terlalu murah, tapi demi menwujudkan impian dari Dewa Teh, aku rugi juga tidak apa-apa."

Domino Zhao lanjut berkata, "Semuanya demi umat manusia!"

Topik pembicaraan langsung berubah, Vella semakin hormat kepada Domino Zhao, benar-benar menteri yang berpikir untuk rakyat dan negara.

Di istana, dia saja bisa mendapatkan hadiah seratus sen ke atas, sekarang hanya mengeluarkan dua puluh sen, baginya tidak termasuk berat.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

40