Bab 10 Kaisar Wanita Meminta Bimbingan

by Zhao Kang 13:05,Dec 01,2023

"Aku merasa sedih, tak kusangka Bos Layra begitu mengkhawatirkan negara dan rakyat!" ujar Domino Zhao.

Usai itu, dia lanjut menyantap makanan yang ada di meja.

Layra Xiao melihat kondisi ini, dia langsung kesal dan ingin langsung membuka identitasnya lalu menghukum mati Domino Zhao!

"Makan! Makan! Makan! Hanya tahu makan! Kayak hantu kelaparan saja!" ujar Layra Xiao dalam hatinya.

Layra Xiao tentu saja tidak tahu bahwa sebenarnya Domino Zhao benar-benar sangat kelaparan. Saat hidup di abad 21, dia seumur hidup tidak pernah merasakan apa itu kelaparan!

Namun, saat muncul ke sini, dia hampir saja mati kelaparan.

Benar-benar tidak bisa diandalkan!

Layra Xiao berkata, "Pak Domino, Anda tidak perlu merasa bersalah. Sekarang rakyat Desa Jiangyuan hidup tenteram, lebih baik dari kabupaten lainnya. Di daerah lain masih banyak rakyat yang kelaparan, bisa mengorbankan segalanya untuk sesuap nasi, benar-benar sangat mengenaskan."

"Sayangnya, aku hanya seorang wanita yang tidak berhak menjadi menteri, lalu lahir di latar belakang keluarga pengusaha. Aku memiliki ambisi besar, juga tidak bisa berbuat apapun! Hmm!"

Domino Zhao meletakkan sumpitnya, lalu mengelus matanya seolah-olah sangat terharu.

Layra Xiao melihat kondisi ini pun menganggukkan kepalanya, mengira Domino Zhao meneteskan air mata demi rakyat dan tidak sejahat yang dipikirkan.

Domino Zhao melambaikan tangan dan berteriak, "Pelayan, ambil air bersih! Mataku masuk cabai!"

Dasar berengsek!

Kaisar Wanita ini kesal setengah mati.

Setelah membersihkan mata, Domino Zhao barulah menoleh sambil mengelus matanya yang memerah, lalu berkata pada Layra Xiao, "Bos Layra, kamu jangan merendahkan diri sendiri? Memang kenapa kalau seorang wanita? Kaisar kita juga seorang wanita! Dia juga berhasil mengalahkan pasukan musuh yang menyerang, juga berhasil menyelamatkan seluruh rakyat Dinasti Dajiang dari bencana! Dia sangat berdedikasi pada negara, dan tidak kalah hebatnya kaisar pertama! Seorang wanita juga bisa menjadi pahlawan bagi Dinasti Dajiang!"

"Sayangnya aku hanyalah kepala desa kecil, tidak memiliki prestasi besar! Tidak bisa berjumpa dengan Baginda! Ini adalah penyesalan dalam hidupku, mati pun tidak akan tenang."

Layra Xiao langsung terdiam dan membelalakkan mata mendengar perkataan Domino Zhao ini.

Kenapa mendadak malah menyanjung dirinya?

Meskipun terdengar sangat puas, tetapi ada sedikit berlebihan!

Dia sangat berdedikasi pada negara, dan tidak kalah hebatnya kaisar pertama, apakah perkataan seperti ini boleh diucapkan dengan sembarangan?

Domino Zhao meliriknya sekilas.

Mau adu siapa yang lebih cinta negara?Tidak ada orang yang bisa mengalahkannya!

Layra Xiao tidak tahu sama sekali, tetapi Domino Zhao juga tidak berani banyak berkata. Demi menjaga-jaga dia harus menjaga citra cinta negara ini.

Suatu hari atasan mengetahui hal-hal yang dia lakukan, pasti akan menerima hukuman mati.

Intinya!

Aku bermarga Zhao, hidup sebagai orang Dinasti Dajiang, mati juga akan menjadi roh orang Dinasti Dajiang! Asalkan Baginda membutuhkannya, dia akan berkorban.

Layra Xiao terdiam cukup lama, kemudian berpura-pura mencicipi sup merpati agar tidak merasa canggung. Beberapa saat kemudian, dia barulah berkata, "Tak kusangka Pak Domino begitu mengagumi baginda."

Domino Zhao menganggukkan kepala dengan serius dan berkata, "Tentu saja! Baginda adalah reinkarnasi dari naga sejati yang datang untuk menyelamatkan umat manusia ...."

Layra Xiao merasa canggung setengah mati, dia langsung memotong pembicaraan Domino Zhao dan merasa sedikit takut.

Padahal Layra Xiao juga sering mendengar orang lain menyanjungnya, tetapi saat Domino Zhao yang menyanjung, dia merasa sangat aneh dan tidak nyata.

Lalu, Domino Zhao juga terlihat masih belum puas.

Layra Xiao tidak lagi banyak basa-basi, dia langsung memandang Domino Zhao dan bertanya, "Pak Domino, Baginda tentu saja berbeda. Sedangkan aku hanyalah pengusaha wanita biasa yang berkelana ke semua tempat, aku memiliki ambisi, tapi wawasan masih berkurang."

Domino Zhao tentu saja mengerti maksud perkataan Layra Xiao ini, maksudnya adalah mereka sama-sama orang cinta negara.

Dia pun menghela napas dan berkata, "Aku mengerti maksud Bos Layra. Tapi, hal seperti ini bukan bisa dilakukan Bos Layra seorang diri, jangankan kamu memiliki kekayaan melimpah, bahkan melimpah sepuluh kali lipat juga belum tentu bisa menwujudkannya."

Layra Xiao langsung duduk tegak dan berkata, "Apa yang kamu katakan benar. Tapi, aku masih kurang mengerti, bolehkah memberikan penjelasan yang lebih jelas?"

Domino Zhao meletakkan sumpitnya dan berkata, "Tadi Bos Layra juga mengatakan, kalian hanyalah pengusaha kelas bawah. Sekarang dunia lebih mementingkan pangan daripada pengusaha, jika ekonomi tidak berkembang, rakyat mana mungkin bisa hidup sejahtera!"

"Intinya, seumur hidup ini kita pasti harus makan, pakaian, tempat tinggal dan jalan-kalan, semua ini berhubungan dengan pengusaha."

Layra Xiao mengerutkan kening dan berkata, "Pangan adalah akar, sedangkan pengusaha adalah rantingnya. Mementingkan pangan daripada pengusaha adalah sistem warisan dari leluhur, ratusan tahun selalu seperti ini, apakah salah?"

Domino Zhao membelalakkan matanya dan berkata, "Tidak ada kata salah atau benar. Ratusan tahun yang lalu memang harus mementingkan pangan, tetapi sampai suatu tahap, pasti akan muncul masalah."

"Seiring zaman terus berkembang, pasti akan muncul banyak maslaah. Menteri akan terus memakan tanah milik petani. Petani tidak memiliki lahan untuk bertani, maka akan menghambat perkembangan pangan. Selama satu tahun, pangan yang dihasilkan tidak bisa membayar uang sewa lahan, siapa yang mau pergi bertani lagi?"

Layra Xiao mulai merenung. Beberapa saat kemudian, dia barulah bertanya, "Kalau begitu, menurut Pak Domino, apa yang harus dilakukan?"

Sekarang Layra Xiao sudah mengakui pemikiran Domino Zhao.

Domino Zhao sedikit bimbang lalu berbisik pada Layra Xiao, "Aku boleh memberitahumu, tapi kamu jangan sembarangan menyebarluaskannya?"

Jarak mereka berdua sangat dekat, membuat Layra Xiao merasa tidak nyawam, telinganya pun mulai memerah.

Domino Zhao meneguk segelas arak lalu berkata, "Tentu saja membiarkan petani memiliki tanah sendiri, lalu menyita semua tanah dan melarang jual-beli tanah lagi."

Layra Xiao langsung terkejut sambil memandang Domino Zhao. Pantas saja dia bilang jangan menyebarluaskan, jika kedengaran oleh menteri lain, pasti akan membencinya!

"Rakyat memiliki tanah sendiri, maka tidak perlu menyewa tanah lagi, hanya perlu membayar pajak kepada negara. Seiring waktu berjalan, mereka akan memiliki stok pangan. Sedangkan sistem revolusi tanah lainnya, terlalu rumit, aku takut kamu tidak mengerti."

Domino Zhao tersenyum dan berkata, "Hal ini hanya bisa dilakukan oleh Baginda, tapi, aku merasa juga akan sangat susah."

"Kenapa?" tanya Layra Xiao.

Tatapan mata Domino Zhao langsung berubah lalu berkata, "Kaum bangsawan Dinasti Dajiang hanyanya sepuluh persen dari total seluruh penduduk, tapi malah memiliki lahan sebesar 70%."

"Baginda ingin menyita semua tanah ini lalu dibagi pada rakyat, hal ini sama seperti membunuh mereka. Aku yakin mereka pasti akan memberontak."

Akhirnya Layra Xiao paham, juga tahu apa yang dikatakan Domino Zhao benar. Setelah itu, dia merasakan rasa ketakutan dalam hatinya.

Bahkan Domino Zhao hanya kepala desa mengetahui akar permasalahan berada di mana, maka para penasehat negara masa tidak tahu sama sekali?

Lalu, sama sekali tidak ada orang yang pernah mengungkit hal ini padanya.

Cahaya rembulan menyinari Restoran Yuefeng. Layra Xiao terdiam sejenak, kemudian barulah melihat Domino Zhao yang sedang menyantap makanan.

Sepertinya sebagai kaisar, dia harus baik-baik meminta bimbingan dari kepala desa ini.

"Pak Domino, kenapa Desa Jiangyuan bisa berkembang hingga seperti ini? Waktu Anda menyita tanah, apakah mereka tidak memberontak?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

40