Bab 1 Desa Yuanjiang
by Zhao Kang
13:04,Dec 01,2023
Desa Jiangyuan, Kabupaten Lingjiang.
Dinasti Dajiang.
Domino Zhao sebagai kepala desa duduk santai di atas kursi bambu sambil mendengar Finnec Zhang yang sedang memberikan laporan.
"Tuan, seribu kilogram daun teh yang kita beli tahun ini sudah tiba di gudang dan akan memulai proses pembuatan. Lalu, beberapa pengusaha terkenal ingin membeli gula pasir dengan kita, harga sudah naik sampai setengah kilogram seharga sepuluh sen, lalu mereka juga memberikan penawaran harga sabun sebesar satu buah lima sen dan akan membeli semua stok yang kita miliki."
"Orang di desa juga sudah tidak sabar dan menanyakan pada Anda apakah ingin dijual. Lalu ubi jalar yang Anda katakan, kami tidak bisa menemukannya, kemudian Kabupaten Yangchuan ingin memesan semen dengan kita ..."
Dari laporan Finnec Zhang, kepala Desa Jiangyuan pasti berasal dari planet lain datang ke sini.
"Baik, aku sudah tahu. Kamu boleh pergi. Suruh mereka tenang saja, bagi siapa yang berani menjual diam-diam, aku pasti tidak akan mengampuninya."
Setelah mendengar laporan dari Finnec Zhang, Domino Zhao sama sekali tidak membuka matanya, ingin membeli gula pasir dengan harga satu kilogram sepuluh sen, jangan mimpi!
Finnec Zhang menghela napas dan keluar dari ruangan.
Domino Zhao duduk tenang di atas kursi bambu.
Sudah lima tahun!
Saat membaca novel dengan alur cerita time traveling, biasanya akan menjadi pangeran atau murid genius sekte, dirinya malah menjadi kepala desa miskin. Selain itu, masih bertemu dengan pertempuran perang dunia, lalu Dinasti Dajiang juga datangnya dengan bencana kekurangan bahan pangan.
Karena Desa Jiangyuan di kelilingi pegunungan, oleh karena itu bisa terhindar dari kekacauan peperangan.
Namun, Domino Zhao juga sangat panik. Karena Desa Jiangyuan benar-benar sangat miskin dan bahan makanan hampir habis. Rakyat desa pun mulai keluar mencari tempat lain untuk tinggal, saat ini hanya tersisa seribu orang tua dan orang cacat.
Dalam sejarah Xiahua, awalnya desa ini memiliki penduduk sekitar dua sampai tiga puluh ribu orang, sekarang Desa Jiangyuan malah hanya tersisa tidak sampai seribu orang, benar-benar sangat mengenaskan.
Untung saja atas upaya keras dari Domino Zhao yang terus mengembangkan kesejahtaraan rakyat, dia mulai mencari investor dari luar untuk melakukan revolusi.
Asalkan bisa menghasilkan uang, maka pasti akan diterima. Sehingga dalam lima tahun ini, Desa Jiangyuan kembali ke kehidupan normal, tetapi proses sangatlah menderita.
Saat Domino Zhao sedang mengenang semua ini, seorang prajurit yang memiliki tahi lalat di wajah langsung lari masuk dan berteriak, "Tuan, Tuan!"
"Ada urusan apa?" Domino Zhao bangkit berdiri. Prajurit bertahi lalat ini selalu bertindak dengan ceroboh.
Prajurit bertahi lalat ini berjalan ke depan dan berbisik, "Tuan, laporan dari orang di garis depan, mereka mengatakan ada kereta kayu sonokeling yang berjarak sepuluh mil dari desa kita, itu pasti kereta orang kaya, apakah kita mau merampasnya?"
Domino Zhao langsung memelototinya dan berkata, "Sialan! Aku sudah memberitahumu berkali-kali, kita adalah pihak pemerintah, bukan bandit! Kenapa setiap hari hanya berpikir menyandera atau merampas! Jaga baik-baik perkataanmu."
Prajurit itu menggaruk kepala dan meminta maaf, "Maaf, sebelumnya sudah terbiasa melakukan semua ini, masih belum bisa mengubah kebiasaan ini."
"Diam! Sekarang kita sudah menuju ke jalan yang baik dan benar! Cuih! Kita sudah memiliki prosedur yang bagus! Semua tamu yang datang harus dilayani dengan ramah, apa kamu mengerti!" Domino Zhao langsung memberi bimbingan.
Prajurit itu hanya bisa menggaruk kepala dan berkata, "Baik, baik. Jadi, kita keluar menangkap mereka?"
Mampuslah, sudah tak tertolong lagi.
Domino Zhao menghela napas lalu memelototi prajurit itu dan berkata, "Kayu sonokeling? Kamu sudah lihat dengan jelas?"
"Tidak akan salah! Lalu, kuda yang menarik kereta juga berbeda dengan kuda pada umumnya, kuda itu jauh lebih tinggi!" Prajurit itu mulai mendeskripsikan dengan tangan.
"Segera beritahu pada orang di garis depan. Awasi terus, jika mereka masuk ke desa, aku ingin tahu mereka pergi ke mana saja. Jangan-jangan menteri yang datang dinas secara diam-diam," gumam Domino Zhao.
Sekarang Domino Zhao tidak takut dengan apapun, hanya takut ada atasan yang datang. Peperangan barulah berakhir, setiap daerah sedang berkembang, jika ada atasan yang mengetahui kondisi desa ini, pasti akan langsung melapor ke kaisar.
Dia masih belum puas dengan kehidupan seperti ini, siapa bilang orang yang time traveling harus hidup dalam peperangan?
Alangkah indahnya bisa menikmati hidup di desa kecil.
Namun, memang harus mencari beberapa orang untuk memalak sedikit uang.
Di waktu bersamaan.
Kereta kuda menempuh perjalanan di jalan yang berlubang. Orang yang mengendarai kereta adalah seorang senior berbaju abu-abu. Di dalam kereta ada dua wanita, salah satunya sedang memberikan tanda di Desa Ling’an yang ada di peta.
Pelayan wanita yang di samping melihat ini pun tahu menteri Desa Ling'an akan dalam bencana.
"Bag ...." Pelayan wanita baru ingin berbicara.
Wanita yang sedang melihat peta langsung meliriknya, seketika pelayan wanita itu langsung merinding dan mengoreksi, "No, Nona."
"Ada apa?" Hanya dua kata yang tegas ini ditambah dengan kecantikan wajah wanita itu, membuat orang langsung tidak percaya diri.
Semua pria di dunia ini memang tidak berani mengangkatkan kepala di depannya.
Karena dia adalah pemimpim Dinasti Dajiang, merupakan satu-satunya Kaisar Wanita dalam sejarah.
Layra Xiao!
Pelayan wanita itu langsung berkata, "Nona, apakah sudah waktunya kita pulang? Kita sudah pergi ke lima provinsi dan enam kabupaten, waktu sudah berlalu tiga bulan."
"Tidak perlu terburu-buru, masih ada Desa Jiangyuan yang tidak jauh dari sini, kita sekalian ke sana saja." Tatapan mata Layra Xiao tertuju ke arah peta yang tertulis Desa Jiangyuan.
Pelayan wanita melihat peta sekilas dan berkata, "Desa Jiangyuan dikelilingi tiga pegunungan, pasti merupakan desa kecil yang sangat pelosok ..."
Layra Xiao tersenyum dan berkata, "Vella, kamu sudah mengikutiku berkeliling begitu lama, apa kamu tidak tahu tujuanku? Apa kamu mengira aku hanya datang bertamasya?"
Pelayan wanita itu tidak berani berbicara, wanita itu langsung menyimpan peta dan berkata, "Dinasti Dajiang memiliki lima provinsi, enam kabupaten dan ratusan desa, masih ada banyak hal yang tidak aku ketahui. Kamu mengira para menteri akan melaporkan segala hal dengan jujur padaku?"
"Hah ..." Pelayan wanita itu langsung mengerti.
Layra Xiao berkata dengan tenang, "Aku harus melihat sendiri, barulah tahu bagaimana yang sesungguhnya!"
Usai berkata, Layra Xiao meletakkan kuas dan mengelus kepalanya yang sedikit pusing.
Peperangan ini sudah berlangsung sangat lama, meskipun Dinasti Dajiang menang, namun hanyalah menang tipis.
Rakyat masih dalam kekurangan bahan pangan, keuangan dinasti juga terbatas. Jika tidak melihat sendiri, dia akan mengira dunia sudah tenteram dan sejahtera.
Saat berpikir demikian, kereta kuda mendadak berhenti, kereta pun bergoyang kuat.
Pelayan wanita langsung turun dan bertanya pada kusir, "Senior Lin, apa yang terjadi? Kenapa mendadak berhenti?"
"Hmm, Nona, kalian keluar sendiri melihatnya." Kusir itu sangat ketakutan, seolah-olah berjumpa dengan setan.
Dua wanita membuka penutup jendela dan mengulurkan kepala melihat keluar.
Mereka melihat ada sebuah jalan datar yang memiliki lebar tujuh sampai delapan meter.
Mereka bertiga langsung terdiam.
"Jalan ini!" Pelayan wanita membelalakkan matanya.
Layra Xiao tidak percaya dengan apa yang dilihat dan berkata, "Ini bukan jalan yang dibangun dari batu datar, tapi kenapa bisa begitu rapi?"
Bahkan sebagian besar jalan di luar ibu kota juga jalan tanah kuning, saat hujan, jalan akan sangat becek, tetapi jalan gunung ini malah begitu rapi dan datar.
Siapa yang bisa membangun jalan seperti ini? Lalu sudah menguras berapa banyak tenaga dan materi?
"Nona, lihat!" Vella mengulurkan jari menunjuk ke arah gerbang masuk.
Ada sebuah papan yang tertulis satu kalimat panjang.
Ingin kaya, maka harus membangun jalan terlebih dahulu.
Ada sebuah kalimat kecil yang sangat familier di bawah kalimat besar ini.
Selamat datang di Desa Jiangyuan.
"Nona, ini seharusnya papan nama Desa Jiangyuan?" ujar Vella dengan nada tidak yakin.
"Menarik sekali, ayo kita turun."
Mereka bertiga turun dari kereta kuda. Layra Xiao berjalan ke depan papan nama. Di belakang papan nama ini adalah jalan raya yang dibangun Domino Zhao bersama rakyatnya dengan susah payah selama setengah tahun.
Sebelum papan nama ini adalah jalan gunung yang berlubang.
Kusir membungkukkan badan memegang jalan, dia pun sangat terkejut dan berkata, "Ini bukan batu datar."
Layra Xiao menganggukkan kepalanya, jika semuanya adalah batu datar, akan menghabiskan berapa banyak uang? Saat melihat kalimat ingin kaya, maka harus membangun jalan terlebih dahulu, Layra Xiao sedikit bingung.
Apakah ini adalah jalan yang dibangun oleh Desa Jiangyuan?
Berdasarkan aturan hukum Dinasti Dajiang, menteri bawahan ingin melakukan sesuatu pasti harus membuat proposal pengajuan kepada atasan.
Seperti membangun jalan, pertama harus melapor ke pemerintahan setempat, kemudian meminta izin dengan Departemen Pembangunan, barulah akan mendapatkan dana dari Departemen Keuangan.
Lalu, jalan yang panjang ini pasti bukan dibangun dalam waktu singkat, hal ini membuat Layra Xiao semakin bingung.
Sepertinya dia tidak sia-sia datang ke Desa Jiangyuan ini.
Mereka bertiga kembali naik ke kereta kuda. Semakin ke depan semakin membuat Layra Xiao dan Vella merasa kaget, karena jalan ini ternyata begitu panjang.
Mereka menempuh perjalanan selama satu jam barulah tiba di benteng pertahanan yang tinggi. Bahkan Kaisar Wanita seperti Layra Xiao juga terkejut dengan semua ini, melihat desa yang ada di depan matanya.
Dinding benteng pertahanan dibangun dengan sebuah batu berwarna hijau yang tidak pernah dia jumpai, setinggi lima puluh meter, lebih tinggi dari benteng pertahanan Kabupaten Lingjiang. Dari celah antar batu, bisa diketahui setelah membangun barulah disiram dengan sebuah cairan agar dinding benteng pertahanan bisa lebih kokoh.
Apakah ini masih termasuk sebuah desa?
Mulut Vella menganga lebar, bahkan Senior Lin juga sama, "Apakah ... apakah mereka ingin memberontak?"
Dinasti Dajiang.
Domino Zhao sebagai kepala desa duduk santai di atas kursi bambu sambil mendengar Finnec Zhang yang sedang memberikan laporan.
"Tuan, seribu kilogram daun teh yang kita beli tahun ini sudah tiba di gudang dan akan memulai proses pembuatan. Lalu, beberapa pengusaha terkenal ingin membeli gula pasir dengan kita, harga sudah naik sampai setengah kilogram seharga sepuluh sen, lalu mereka juga memberikan penawaran harga sabun sebesar satu buah lima sen dan akan membeli semua stok yang kita miliki."
"Orang di desa juga sudah tidak sabar dan menanyakan pada Anda apakah ingin dijual. Lalu ubi jalar yang Anda katakan, kami tidak bisa menemukannya, kemudian Kabupaten Yangchuan ingin memesan semen dengan kita ..."
Dari laporan Finnec Zhang, kepala Desa Jiangyuan pasti berasal dari planet lain datang ke sini.
"Baik, aku sudah tahu. Kamu boleh pergi. Suruh mereka tenang saja, bagi siapa yang berani menjual diam-diam, aku pasti tidak akan mengampuninya."
Setelah mendengar laporan dari Finnec Zhang, Domino Zhao sama sekali tidak membuka matanya, ingin membeli gula pasir dengan harga satu kilogram sepuluh sen, jangan mimpi!
Finnec Zhang menghela napas dan keluar dari ruangan.
Domino Zhao duduk tenang di atas kursi bambu.
Sudah lima tahun!
Saat membaca novel dengan alur cerita time traveling, biasanya akan menjadi pangeran atau murid genius sekte, dirinya malah menjadi kepala desa miskin. Selain itu, masih bertemu dengan pertempuran perang dunia, lalu Dinasti Dajiang juga datangnya dengan bencana kekurangan bahan pangan.
Karena Desa Jiangyuan di kelilingi pegunungan, oleh karena itu bisa terhindar dari kekacauan peperangan.
Namun, Domino Zhao juga sangat panik. Karena Desa Jiangyuan benar-benar sangat miskin dan bahan makanan hampir habis. Rakyat desa pun mulai keluar mencari tempat lain untuk tinggal, saat ini hanya tersisa seribu orang tua dan orang cacat.
Dalam sejarah Xiahua, awalnya desa ini memiliki penduduk sekitar dua sampai tiga puluh ribu orang, sekarang Desa Jiangyuan malah hanya tersisa tidak sampai seribu orang, benar-benar sangat mengenaskan.
Untung saja atas upaya keras dari Domino Zhao yang terus mengembangkan kesejahtaraan rakyat, dia mulai mencari investor dari luar untuk melakukan revolusi.
Asalkan bisa menghasilkan uang, maka pasti akan diterima. Sehingga dalam lima tahun ini, Desa Jiangyuan kembali ke kehidupan normal, tetapi proses sangatlah menderita.
Saat Domino Zhao sedang mengenang semua ini, seorang prajurit yang memiliki tahi lalat di wajah langsung lari masuk dan berteriak, "Tuan, Tuan!"
"Ada urusan apa?" Domino Zhao bangkit berdiri. Prajurit bertahi lalat ini selalu bertindak dengan ceroboh.
Prajurit bertahi lalat ini berjalan ke depan dan berbisik, "Tuan, laporan dari orang di garis depan, mereka mengatakan ada kereta kayu sonokeling yang berjarak sepuluh mil dari desa kita, itu pasti kereta orang kaya, apakah kita mau merampasnya?"
Domino Zhao langsung memelototinya dan berkata, "Sialan! Aku sudah memberitahumu berkali-kali, kita adalah pihak pemerintah, bukan bandit! Kenapa setiap hari hanya berpikir menyandera atau merampas! Jaga baik-baik perkataanmu."
Prajurit itu menggaruk kepala dan meminta maaf, "Maaf, sebelumnya sudah terbiasa melakukan semua ini, masih belum bisa mengubah kebiasaan ini."
"Diam! Sekarang kita sudah menuju ke jalan yang baik dan benar! Cuih! Kita sudah memiliki prosedur yang bagus! Semua tamu yang datang harus dilayani dengan ramah, apa kamu mengerti!" Domino Zhao langsung memberi bimbingan.
Prajurit itu hanya bisa menggaruk kepala dan berkata, "Baik, baik. Jadi, kita keluar menangkap mereka?"
Mampuslah, sudah tak tertolong lagi.
Domino Zhao menghela napas lalu memelototi prajurit itu dan berkata, "Kayu sonokeling? Kamu sudah lihat dengan jelas?"
"Tidak akan salah! Lalu, kuda yang menarik kereta juga berbeda dengan kuda pada umumnya, kuda itu jauh lebih tinggi!" Prajurit itu mulai mendeskripsikan dengan tangan.
"Segera beritahu pada orang di garis depan. Awasi terus, jika mereka masuk ke desa, aku ingin tahu mereka pergi ke mana saja. Jangan-jangan menteri yang datang dinas secara diam-diam," gumam Domino Zhao.
Sekarang Domino Zhao tidak takut dengan apapun, hanya takut ada atasan yang datang. Peperangan barulah berakhir, setiap daerah sedang berkembang, jika ada atasan yang mengetahui kondisi desa ini, pasti akan langsung melapor ke kaisar.
Dia masih belum puas dengan kehidupan seperti ini, siapa bilang orang yang time traveling harus hidup dalam peperangan?
Alangkah indahnya bisa menikmati hidup di desa kecil.
Namun, memang harus mencari beberapa orang untuk memalak sedikit uang.
Di waktu bersamaan.
Kereta kuda menempuh perjalanan di jalan yang berlubang. Orang yang mengendarai kereta adalah seorang senior berbaju abu-abu. Di dalam kereta ada dua wanita, salah satunya sedang memberikan tanda di Desa Ling’an yang ada di peta.
Pelayan wanita yang di samping melihat ini pun tahu menteri Desa Ling'an akan dalam bencana.
"Bag ...." Pelayan wanita baru ingin berbicara.
Wanita yang sedang melihat peta langsung meliriknya, seketika pelayan wanita itu langsung merinding dan mengoreksi, "No, Nona."
"Ada apa?" Hanya dua kata yang tegas ini ditambah dengan kecantikan wajah wanita itu, membuat orang langsung tidak percaya diri.
Semua pria di dunia ini memang tidak berani mengangkatkan kepala di depannya.
Karena dia adalah pemimpim Dinasti Dajiang, merupakan satu-satunya Kaisar Wanita dalam sejarah.
Layra Xiao!
Pelayan wanita itu langsung berkata, "Nona, apakah sudah waktunya kita pulang? Kita sudah pergi ke lima provinsi dan enam kabupaten, waktu sudah berlalu tiga bulan."
"Tidak perlu terburu-buru, masih ada Desa Jiangyuan yang tidak jauh dari sini, kita sekalian ke sana saja." Tatapan mata Layra Xiao tertuju ke arah peta yang tertulis Desa Jiangyuan.
Pelayan wanita melihat peta sekilas dan berkata, "Desa Jiangyuan dikelilingi tiga pegunungan, pasti merupakan desa kecil yang sangat pelosok ..."
Layra Xiao tersenyum dan berkata, "Vella, kamu sudah mengikutiku berkeliling begitu lama, apa kamu tidak tahu tujuanku? Apa kamu mengira aku hanya datang bertamasya?"
Pelayan wanita itu tidak berani berbicara, wanita itu langsung menyimpan peta dan berkata, "Dinasti Dajiang memiliki lima provinsi, enam kabupaten dan ratusan desa, masih ada banyak hal yang tidak aku ketahui. Kamu mengira para menteri akan melaporkan segala hal dengan jujur padaku?"
"Hah ..." Pelayan wanita itu langsung mengerti.
Layra Xiao berkata dengan tenang, "Aku harus melihat sendiri, barulah tahu bagaimana yang sesungguhnya!"
Usai berkata, Layra Xiao meletakkan kuas dan mengelus kepalanya yang sedikit pusing.
Peperangan ini sudah berlangsung sangat lama, meskipun Dinasti Dajiang menang, namun hanyalah menang tipis.
Rakyat masih dalam kekurangan bahan pangan, keuangan dinasti juga terbatas. Jika tidak melihat sendiri, dia akan mengira dunia sudah tenteram dan sejahtera.
Saat berpikir demikian, kereta kuda mendadak berhenti, kereta pun bergoyang kuat.
Pelayan wanita langsung turun dan bertanya pada kusir, "Senior Lin, apa yang terjadi? Kenapa mendadak berhenti?"
"Hmm, Nona, kalian keluar sendiri melihatnya." Kusir itu sangat ketakutan, seolah-olah berjumpa dengan setan.
Dua wanita membuka penutup jendela dan mengulurkan kepala melihat keluar.
Mereka melihat ada sebuah jalan datar yang memiliki lebar tujuh sampai delapan meter.
Mereka bertiga langsung terdiam.
"Jalan ini!" Pelayan wanita membelalakkan matanya.
Layra Xiao tidak percaya dengan apa yang dilihat dan berkata, "Ini bukan jalan yang dibangun dari batu datar, tapi kenapa bisa begitu rapi?"
Bahkan sebagian besar jalan di luar ibu kota juga jalan tanah kuning, saat hujan, jalan akan sangat becek, tetapi jalan gunung ini malah begitu rapi dan datar.
Siapa yang bisa membangun jalan seperti ini? Lalu sudah menguras berapa banyak tenaga dan materi?
"Nona, lihat!" Vella mengulurkan jari menunjuk ke arah gerbang masuk.
Ada sebuah papan yang tertulis satu kalimat panjang.
Ingin kaya, maka harus membangun jalan terlebih dahulu.
Ada sebuah kalimat kecil yang sangat familier di bawah kalimat besar ini.
Selamat datang di Desa Jiangyuan.
"Nona, ini seharusnya papan nama Desa Jiangyuan?" ujar Vella dengan nada tidak yakin.
"Menarik sekali, ayo kita turun."
Mereka bertiga turun dari kereta kuda. Layra Xiao berjalan ke depan papan nama. Di belakang papan nama ini adalah jalan raya yang dibangun Domino Zhao bersama rakyatnya dengan susah payah selama setengah tahun.
Sebelum papan nama ini adalah jalan gunung yang berlubang.
Kusir membungkukkan badan memegang jalan, dia pun sangat terkejut dan berkata, "Ini bukan batu datar."
Layra Xiao menganggukkan kepalanya, jika semuanya adalah batu datar, akan menghabiskan berapa banyak uang? Saat melihat kalimat ingin kaya, maka harus membangun jalan terlebih dahulu, Layra Xiao sedikit bingung.
Apakah ini adalah jalan yang dibangun oleh Desa Jiangyuan?
Berdasarkan aturan hukum Dinasti Dajiang, menteri bawahan ingin melakukan sesuatu pasti harus membuat proposal pengajuan kepada atasan.
Seperti membangun jalan, pertama harus melapor ke pemerintahan setempat, kemudian meminta izin dengan Departemen Pembangunan, barulah akan mendapatkan dana dari Departemen Keuangan.
Lalu, jalan yang panjang ini pasti bukan dibangun dalam waktu singkat, hal ini membuat Layra Xiao semakin bingung.
Sepertinya dia tidak sia-sia datang ke Desa Jiangyuan ini.
Mereka bertiga kembali naik ke kereta kuda. Semakin ke depan semakin membuat Layra Xiao dan Vella merasa kaget, karena jalan ini ternyata begitu panjang.
Mereka menempuh perjalanan selama satu jam barulah tiba di benteng pertahanan yang tinggi. Bahkan Kaisar Wanita seperti Layra Xiao juga terkejut dengan semua ini, melihat desa yang ada di depan matanya.
Dinding benteng pertahanan dibangun dengan sebuah batu berwarna hijau yang tidak pernah dia jumpai, setinggi lima puluh meter, lebih tinggi dari benteng pertahanan Kabupaten Lingjiang. Dari celah antar batu, bisa diketahui setelah membangun barulah disiram dengan sebuah cairan agar dinding benteng pertahanan bisa lebih kokoh.
Apakah ini masih termasuk sebuah desa?
Mulut Vella menganga lebar, bahkan Senior Lin juga sama, "Apakah ... apakah mereka ingin memberontak?"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved