Bab 14 Kecelakaan Mobil Enam Tahun Lalu

by Jessica Cinnamon 17:28,Mar 18,2022
Di dalam kantor, Alex sedang mengetuk jari telunjuknya di atas meja.

Sepertinya dia sedang menunggu sesuatu.

Asisten Tama datang lima menit kemudian, “Tuan, ada beberapa masalah tapi aku berhasil menemukannya.”

Pria itu mendongak, “Masalah apa?”

“Video cctv di jalan Pemuda sudah tidak ada dan sulit untuk menemukannya. Ada tukang servis komputer datang dan memberitahuku kalau kecelakaan mobil 6 tahun lalu adalah hal yang penting dan dia menyimpan video itu. Dia tahu aku sedang cari video itu dan memberikannya padaku.”

Setelah selesai bicara, Asisten Tama menatap dengan hati-hati ke arah Alex. “Tuan, di video itu mobil Nona Okano memang ditabrak oleh mobil biru, kamu mau lihat?”

Saat itu Kezia sedang mengendarai mobil Audi biru.

“Tidak perlu.” Alex berkata dengan tenang, “Beri aku video itu dan pantau orang itu, jangan sampai dia keluar dan bicara omong kosong.”

“Oke.”

Asisten Tama sudah mengenal Tuan Carson selama bertahun-tahun dan paham maksudnya, ini berarti Tuan tidak mau membuat masalah ini diketahui publik dan tidak mau mantan istrinya masuk penjara karena ini.

Alex menatap pena di tangannya dan berpikir keras.

Beberapa saat kemudian, dia mengambil jaketnya dan kembali ke rumah Carson.

Ketika sampai di teras, dia mendengar suara tawa dari dalam.

Belina dan Sunny sedang membicarakan sesuatu yang lucu, mereka terlihat sangat akrab. Bahkan Michael yang biasanya pergi dan tidak ada di rumah, sedang duduk diam sambil memainkan ponselnya.

Belina melihat ke arah pintu dan langsung berdiri, “Alex sudah pulang.”

Sunny juga berdiri, dia terlihat anggun dan elegan.

Alex mengangguk, menyerahkan jaketnya pada pelayan. “Kalian lagi bicara apa? Kok terlihat sangat senang?”

Sunny melirik Belina, mengerucutkan bibirnya dan tersenyum. “Bibi lagi cerita soal masa kecilmu, aku senang mendengarnya.”

Belina berpura-pura marah, “Sunny, kenapa panggil aku bibi? Kamu itu calon menantuku, jadi harus panggil aku ibu.”

Wajah Sunny memerah dan menatap Alex dengan malu-malu, “Ah aku jadi malu.”

“Kita ini keluarga dan ga perlu malu, ya kan Alex?” Belina sengaja menggoda mereka berdua.

Michael juga berkata, “Aku juga harus panggil kamu kakak ipar!”

Wajah Sunny menjadi lebih merah.

Alex menghela nafas. “Bu, berhenti goda Sunny deh, dia itu pemalu.”

Belina tersenyum, “Wah lihat dirimu. Protektif banget sih, oke oke. Aku gak akan ganggu kalian lagi. Aku akan pergi keluar.”

Michael tersenyum sambil mengedipkan mata dengan ambigu, “Kak, aku juga gak mau ganggu kalian.”

Setelah mereka pergi, hanya tersisa Alex dan Sunny.

Sunny melangkah maju, meraih tangan pria itu dan berbicara. “Alex, akhir-akhir ini ayah terus tanya soal kecelakaan mobil itu. Kamu bilang sesuatu padanya?”

Alex menggelengkan kepalanya, “Tidak.”

“Sepertinya ayahku tahu kalau kecelakaanku ada hubungannya dengan Kezia. Padahal aku gak kasih tahu dia lho? Aneh banget.” Sunny berhenti sejenak dan menghela nafas. “Aku sudah maafin Nona Wyne dan gak mau mengejarnya.”

“Kamu gak benci dia?”

“Gak, lagipula dia orang miskin dan pasti sangat mencintaimu sampai berani melakukan hal gila kayak gitu.” Sunny terdengar seperti wanita yang sangat baik hati dan pengertian.

Alex mengelus rambutnya dan menatapnya dengan lembut. “Sunny, kamu selalu baik. Waktu kuliah kamu juga kayak gini. Aku ingat di suratmu, kamu bilang pernah menyelamatkan seekor tikus saat masih kecil dan menaruhnya di tempat tidur, ayahmu marah karena hal itu.

Saat mengatakan itu Alex tersenyum, “Kamu menarik.”

Senyum di wajah Sunny memudar tapi dia langsung mengatur ekspresinya lagi. “Apa gunanya bahas masa lalu? Bukan kenangan yang baik. Ohya aku dengar dari Michael kalau beberapa hari ini Nenek kurang sehat, aku mau pergi menemuinya.”

Alex merenung sejenak saat mengingat sikap dingin nenek terhadap dirinya, “Besok aku akan antar kamu ke sana.”

“Oke.”

Setelah pria itu naik ke lantai atas, Sunny mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, “Gimana kabarmu?”

“Baguslah kalau sudah selesai, lalu apa langkah selanjutnya?”

“Sehari sebelum pesta, aku mau hal itu jadi trending topic.”

“Oke.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

957