Bab 8 Kamu Menyesal Bercerai Dengannya?
by Jessica Cinnamon
17:26,Mar 18,2022
Di rumah keluarga Carson.
Belina sedang menyuruh pelayan untuk menghilangkan semua barang yang pernah dipakai oleh Kezia, dari seprai ranjangnya, sendal yang dia pakai, celemeknya dan membuang semua piring bekas.
“Ibu, sedang apa?” Alex yang baru kembali sedikit mengernyit.
Belina mendengus pelan, “Kenapa kamu simpan barang-barang wanita itu? Kamu kan akan nikah sama Sunny.”
Belina langsung mendekati dengan mata berbinar. “Alex, kamu sudah cerai, kan? Aku kasih tahu ya, jangan sampai dia ambil sepeser pun uang hasil kerja kerasmu!”
“Dia tidak minta apa pun kok.” Katanya acuh tak acuh.
Belina jelas tidak percaya, “Gak mungkin! Dia itu sama sekali gak punya uang. Kenapa dia gak minta uang darimu? Atau dia dapat uang karena berkencan dengan pria itu?”
Saat memikirkan hubungan Kezia dengan model pria itu, Alex menjadi kesal. Dia tidak mau lagi meladeni Ibunya dan langsung menyuruh Asisten Tama untuk menunjukan surat perceraian.
Di lantai atas Sunny sedang duduk di depan jendela sambil membaca buku.
Dia mendongak dan tersenyum lembut pada Alex, “Kamu sudah pulang.”
Alex menjadi lebih tenang dan kemarahannya hilang saat melihat senyumannya yang lembut.
“Kamu sudah merasa lebih baik?”
“Iya, tapi aku bosan di kamar dan baca buku untuk habiskan waktu.” Sunny menaruh buku itu di meja samping tempat tidur, berdiri dan memeluk pinggang pria itu dari belakang. “Alex, kamu gak nyesal menceraikannya, kan?”
Alex berkata pelan, “Kenapa harus menyesal? Aku gak mencintainya dan apalagi dia yang lebih dulu selingkuh.”
Sunny tersenyum tipis.
Pria itu berbalik dan memeluknya, “Jangan sebut dia lagi ya, yang terpenting untuk saat ini adalah kesehatanmu. Bulan depan Paman Okano akan buat pesta untukmu, jadi kamu harus cepat sembuh.”
Sunny mengedipkan matanya dan tersenyum, “Iya aku tahu.”
Setelah Alex pergi, Sunny menelepon pelayan di rumah Okano.
“Nona, ada apa?”
“Ceritakan tentang Kezia yang menabrakku pada Ayah. Kamu tahu kan harus bilang apa?”
“Ya Nona.”
Setelah mengahiri panggilan, Sunny menoleh untuk melihat kaktus di jendela dan sudut bibirnya perlahan melengkung.
Alex kembali perusahaan dan bertanya pada Asisten Tama, “Gimana dengan blue heart yang aku minta untuk kamu siapkan?”
Asisten Tama berkata dengan hormat, “Tuan, aku dapat kabar kalau kalung ini akan dikirim melalui penerbangan dan butuh waktu sekitar satu minggu atau lebih.”
Kalung Blue Heart adalah karya terkenal dari seorang master international dan hanya ada satu sehingga sangat berharga. Asisten Tama tahu kalau Alex mengeluarkan banyak uang untuk membelinya karena akan melamar Nona Okano di pesta keluarganya.
Asisten Tama teringat sikap bosnya pada istrinya yang pernah menikah selama enam tahun.
Dia tidak pernah memberikan hadiah pada istrinya, bunga saja tidak pernah, apalagi kalung mahal.
Suatu hari Kezia pernah datang ke perusahaan untuk membawa makan siang, tapi Alex mengusirnya dan membuat istrinya menjadi bahan tertawa seluruh perusahaan. Semua karyawan tahu kalau Alex tidak menganggap Kezia sebagai istrinya, sehingga wanita itu pernah datang beberapa kali tapi diusir oleh resepsionis.
Asisten Tama menghela nafas ketika memikirkan sikap bosnya yang kasar kepada Kezia, dan tidak lembut seperti pada Nona Okano.
Pria itu bergumam pelan, tidak berbicara dan menundukkan kepala untuk menangani dokumen.
Lalu ada sebuah panggilan telepon masuk.
Alex melirik, melihat kalau itu temannya dan langsung menjawab, “Ada apa?”
Terdengar suara pria muda yang ingin menggodanya, “Hei Alex, coba kamu lihat berita utama terbaru di internet.”
Alex tidak mengerti maksudnya, lalu membuka ponselnya dan langsung membeku ketika membaca berita itu.
Itu adalah foto mesra Kezia dan model pria itu. Kezia menundukkan kepala sedangkan pria itu memiringkan wajah, mereka terlihat seperti sedang berciuman.
Judul berita itu, Wah! Ternyata Presdir Carson terpaksa bercerai sehingga model pria terkenal itu bisa bersama dengan istrinya.
Belina sedang menyuruh pelayan untuk menghilangkan semua barang yang pernah dipakai oleh Kezia, dari seprai ranjangnya, sendal yang dia pakai, celemeknya dan membuang semua piring bekas.
“Ibu, sedang apa?” Alex yang baru kembali sedikit mengernyit.
Belina mendengus pelan, “Kenapa kamu simpan barang-barang wanita itu? Kamu kan akan nikah sama Sunny.”
Belina langsung mendekati dengan mata berbinar. “Alex, kamu sudah cerai, kan? Aku kasih tahu ya, jangan sampai dia ambil sepeser pun uang hasil kerja kerasmu!”
“Dia tidak minta apa pun kok.” Katanya acuh tak acuh.
Belina jelas tidak percaya, “Gak mungkin! Dia itu sama sekali gak punya uang. Kenapa dia gak minta uang darimu? Atau dia dapat uang karena berkencan dengan pria itu?”
Saat memikirkan hubungan Kezia dengan model pria itu, Alex menjadi kesal. Dia tidak mau lagi meladeni Ibunya dan langsung menyuruh Asisten Tama untuk menunjukan surat perceraian.
Di lantai atas Sunny sedang duduk di depan jendela sambil membaca buku.
Dia mendongak dan tersenyum lembut pada Alex, “Kamu sudah pulang.”
Alex menjadi lebih tenang dan kemarahannya hilang saat melihat senyumannya yang lembut.
“Kamu sudah merasa lebih baik?”
“Iya, tapi aku bosan di kamar dan baca buku untuk habiskan waktu.” Sunny menaruh buku itu di meja samping tempat tidur, berdiri dan memeluk pinggang pria itu dari belakang. “Alex, kamu gak nyesal menceraikannya, kan?”
Alex berkata pelan, “Kenapa harus menyesal? Aku gak mencintainya dan apalagi dia yang lebih dulu selingkuh.”
Sunny tersenyum tipis.
Pria itu berbalik dan memeluknya, “Jangan sebut dia lagi ya, yang terpenting untuk saat ini adalah kesehatanmu. Bulan depan Paman Okano akan buat pesta untukmu, jadi kamu harus cepat sembuh.”
Sunny mengedipkan matanya dan tersenyum, “Iya aku tahu.”
Setelah Alex pergi, Sunny menelepon pelayan di rumah Okano.
“Nona, ada apa?”
“Ceritakan tentang Kezia yang menabrakku pada Ayah. Kamu tahu kan harus bilang apa?”
“Ya Nona.”
Setelah mengahiri panggilan, Sunny menoleh untuk melihat kaktus di jendela dan sudut bibirnya perlahan melengkung.
Alex kembali perusahaan dan bertanya pada Asisten Tama, “Gimana dengan blue heart yang aku minta untuk kamu siapkan?”
Asisten Tama berkata dengan hormat, “Tuan, aku dapat kabar kalau kalung ini akan dikirim melalui penerbangan dan butuh waktu sekitar satu minggu atau lebih.”
Kalung Blue Heart adalah karya terkenal dari seorang master international dan hanya ada satu sehingga sangat berharga. Asisten Tama tahu kalau Alex mengeluarkan banyak uang untuk membelinya karena akan melamar Nona Okano di pesta keluarganya.
Asisten Tama teringat sikap bosnya pada istrinya yang pernah menikah selama enam tahun.
Dia tidak pernah memberikan hadiah pada istrinya, bunga saja tidak pernah, apalagi kalung mahal.
Suatu hari Kezia pernah datang ke perusahaan untuk membawa makan siang, tapi Alex mengusirnya dan membuat istrinya menjadi bahan tertawa seluruh perusahaan. Semua karyawan tahu kalau Alex tidak menganggap Kezia sebagai istrinya, sehingga wanita itu pernah datang beberapa kali tapi diusir oleh resepsionis.
Asisten Tama menghela nafas ketika memikirkan sikap bosnya yang kasar kepada Kezia, dan tidak lembut seperti pada Nona Okano.
Pria itu bergumam pelan, tidak berbicara dan menundukkan kepala untuk menangani dokumen.
Lalu ada sebuah panggilan telepon masuk.
Alex melirik, melihat kalau itu temannya dan langsung menjawab, “Ada apa?”
Terdengar suara pria muda yang ingin menggodanya, “Hei Alex, coba kamu lihat berita utama terbaru di internet.”
Alex tidak mengerti maksudnya, lalu membuka ponselnya dan langsung membeku ketika membaca berita itu.
Itu adalah foto mesra Kezia dan model pria itu. Kezia menundukkan kepala sedangkan pria itu memiringkan wajah, mereka terlihat seperti sedang berciuman.
Judul berita itu, Wah! Ternyata Presdir Carson terpaksa bercerai sehingga model pria terkenal itu bisa bersama dengan istrinya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved