Bab 10 Provokatif
by Jessica Cinnamon
17:27,Mar 18,2022
Jason mengangguk sopan ke arah Sam, lalu menoleh lagi ke arah Kezia dan tersenyum. “Aku dengar Hito bilang kalau kamu pernah belajar menari, kenapa gak ajarin aku?”
Kezia menjawab, “Boleh kok.”
Sam baru tersadar saat melihat keduanya pergi ke lantai dansa. Dia menggelengkan kepala dan menghela nafas, “Model pria ini bukan pria polos.”
Karena Jason seorang model dan sedang ingin belajar menari, dia meminta DJ untuk mengubah warna lampu dan lagu, seluruh panggung disinari cahaya dan keduanya menari dengan sangat serasi.
Hito sedang minum sambil bersiul.
Mungkin karena Kezia sudah lama tidak menari, sehingga dia tidak stabil dan tiba-tiba terjatuh.
Jason langsung menyadari itu dan dengan cepat memegang pinggang Kezia, menarik tubuhnya ke pelukannya.
Karena Kezia sedang berada di pelukan Jason, sehingga dia bisa mendengar detak jantung pria itu yang berdebar kencang.
Alex masuk dan melihat ini.
Seorang wanita yang biasanya bersikap lembut dan sopan, sekarang sedang berada di pelukan pria lain dan terlihat sangat menawan juga seksi.
Ekspresi Alex langsung berubah menakutkan.
Jason berbisik di telinga Kezia, “Kak dia datang.”
Kezia sudah lama melihat dari cermin besar di depannya dan tahu kalau pria itu datang. Dia hanya tersenyum dan seolah tidak melihat apa pun, merapihkan rambutnya dan berkata. “Aku agak lapar, mau cari makanan dulu.”
Jason melepaskannya dan mengikutinya.
Saat melewati Alex, dia berhenti sebentar dan menatapnya.
Alex merasa tatapan itu sedang memprovokasinya.
“Kezia, berhenti!”
Kezia berhenti, berbalik dan tersenyum tipis, “Kenapa Tuan Carson ada di sini? Seingatku, aku tidak mengundangmu?”
Alex langsung melirik ke arah Jason dan pria itu sedang menyipitkan matanya, tatapannya menyiratkan permusuhan.
Dia berbicara pada Kezia, “Aku rasa seharusnya kamu perhatikan situasi. Kita baru saja cerai dan kamu udah buat banyak skandal. Mungkin kamu gak peduli, tapi keluarga Carson harus jaga nama baik kami.”
Kezia berpikir itu konyol, “Kamu gak punya hak untuk mengajariku. Siapa yang aku sukai dan dengan siapa aku sekarang, itu tidak ada hubungannya denganmu, kan?”
“Kamu salah, aku tidak bermaksud ikut campur. Tapi kamu terus membuat masalah dan nenek tahu soal ini.” Pria itu berkata dengan tenang, tapi tatapannya sangat dingin.
Kezia tertegun sejenak, lalu tersenyum lagi. “Nenek sudah kembali?”
“Ya dan dia mau bertemu denganmu.” Alex tersenyum sinis dan melirik Jason, “Tapi tentu saja kamu tidak bisa datang, kamu lagi sibuk kencan dengan seorang pria.”
Lalu pria itu pergi tanpa menoleh lagi. Kezia sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya mengikuti pria itu.
“Kak.”
Saat melihat Jason akan mengikuti, Kezia berbalik untuk meyakinkannya, “Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja.”
Tatapan berbinar di mata Jason menghilang saat melihat kepergian Kezia dari kejauhan.
Lalu dia melihat seseorang di sudut.
Sam berjalan keluar dengan canggung dan berdeham, “Itu.. aku lagi merokok dan dengar percakapan kalian.”
Jason hanya menatapnya dengan dingin dan mengabaikannya.
Sam merasa kalau pria itu sedang memusuhinya dan berkata, “Kamu suka Kezia, kan? Jangan khawatir, aku gak bermaksud merebutnya darimu.”
Jason menatapnya dengan dingin, “Di luar berangin dan sepertinya Tuan Brosnan harus pulang lebih awal.”
Setelah mengucapkan itu, dia berjalan pergi.
Sam tertegun sejenak, menggelengkan kepala dan tertawa.
Kezia menjawab, “Boleh kok.”
Sam baru tersadar saat melihat keduanya pergi ke lantai dansa. Dia menggelengkan kepala dan menghela nafas, “Model pria ini bukan pria polos.”
Karena Jason seorang model dan sedang ingin belajar menari, dia meminta DJ untuk mengubah warna lampu dan lagu, seluruh panggung disinari cahaya dan keduanya menari dengan sangat serasi.
Hito sedang minum sambil bersiul.
Mungkin karena Kezia sudah lama tidak menari, sehingga dia tidak stabil dan tiba-tiba terjatuh.
Jason langsung menyadari itu dan dengan cepat memegang pinggang Kezia, menarik tubuhnya ke pelukannya.
Karena Kezia sedang berada di pelukan Jason, sehingga dia bisa mendengar detak jantung pria itu yang berdebar kencang.
Alex masuk dan melihat ini.
Seorang wanita yang biasanya bersikap lembut dan sopan, sekarang sedang berada di pelukan pria lain dan terlihat sangat menawan juga seksi.
Ekspresi Alex langsung berubah menakutkan.
Jason berbisik di telinga Kezia, “Kak dia datang.”
Kezia sudah lama melihat dari cermin besar di depannya dan tahu kalau pria itu datang. Dia hanya tersenyum dan seolah tidak melihat apa pun, merapihkan rambutnya dan berkata. “Aku agak lapar, mau cari makanan dulu.”
Jason melepaskannya dan mengikutinya.
Saat melewati Alex, dia berhenti sebentar dan menatapnya.
Alex merasa tatapan itu sedang memprovokasinya.
“Kezia, berhenti!”
Kezia berhenti, berbalik dan tersenyum tipis, “Kenapa Tuan Carson ada di sini? Seingatku, aku tidak mengundangmu?”
Alex langsung melirik ke arah Jason dan pria itu sedang menyipitkan matanya, tatapannya menyiratkan permusuhan.
Dia berbicara pada Kezia, “Aku rasa seharusnya kamu perhatikan situasi. Kita baru saja cerai dan kamu udah buat banyak skandal. Mungkin kamu gak peduli, tapi keluarga Carson harus jaga nama baik kami.”
Kezia berpikir itu konyol, “Kamu gak punya hak untuk mengajariku. Siapa yang aku sukai dan dengan siapa aku sekarang, itu tidak ada hubungannya denganmu, kan?”
“Kamu salah, aku tidak bermaksud ikut campur. Tapi kamu terus membuat masalah dan nenek tahu soal ini.” Pria itu berkata dengan tenang, tapi tatapannya sangat dingin.
Kezia tertegun sejenak, lalu tersenyum lagi. “Nenek sudah kembali?”
“Ya dan dia mau bertemu denganmu.” Alex tersenyum sinis dan melirik Jason, “Tapi tentu saja kamu tidak bisa datang, kamu lagi sibuk kencan dengan seorang pria.”
Lalu pria itu pergi tanpa menoleh lagi. Kezia sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya mengikuti pria itu.
“Kak.”
Saat melihat Jason akan mengikuti, Kezia berbalik untuk meyakinkannya, “Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja.”
Tatapan berbinar di mata Jason menghilang saat melihat kepergian Kezia dari kejauhan.
Lalu dia melihat seseorang di sudut.
Sam berjalan keluar dengan canggung dan berdeham, “Itu.. aku lagi merokok dan dengar percakapan kalian.”
Jason hanya menatapnya dengan dingin dan mengabaikannya.
Sam merasa kalau pria itu sedang memusuhinya dan berkata, “Kamu suka Kezia, kan? Jangan khawatir, aku gak bermaksud merebutnya darimu.”
Jason menatapnya dengan dingin, “Di luar berangin dan sepertinya Tuan Brosnan harus pulang lebih awal.”
Setelah mengucapkan itu, dia berjalan pergi.
Sam tertegun sejenak, menggelengkan kepala dan tertawa.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved