chapter 20 Berlututlah dan Lewati ini

by Sean Kenneth 12:00,Jan 15,2024
Tiga hari kemudian, di pesta ulang tahun Keluarga Ouyang.

Pagi-pagi sekali, pintu kamar Feriko diketuk. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, rambut acak-acakan dan pakaian yang tidak rapi, dia membuka pintu kamarnya. Roslin membawa lima-enam orang masuk ke dalam kamarnya.

Selanjutnya, dia didorong masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah keluar, dia didorong hingga terduduk di atas kursi. Kulitnya dirawat dan dirias. Rambutnya di tata gaya. Dan yang terakhir, dia dikenakan jas yang sangat tampan.

Feriko yang sudah mengganti pakaiannya berdiri di hadapan Roslin bak seorang pria tampan yang elegan.

Roslin seolah-olah seperti melihat sebuah harta karun. Saat menatap Feriko, matanya berbinar-binar.

Tiba-tiba dia menyesali taruhan empat hal itu.

Alangkah indahnya jika dia bisa memiliki pria sempurna untuk dirinya sendiri!

"Mengapa lama sekali? Apakah karena Feriko seburuk itu sehingga tidak bisa dirias..."

Cicil yang masuk dengan raut wajah tidak sabaran, tadinya tidak kunjung berhenti menggerutu. Akan tetapi, setelah melihat Feriko yang berpakaian rapi, dia langsung tertegun.

Gaya rambut yang indah, setelan jas yang rapi, bentuk tubuh yang sempurna...

Tidak ada yang menyangka, Feriko berdiri di sana dan tampak memancarkan aura yang sangat elegan.

Ini... apakah Feriko yang dia kenal sebelumnya?

Tidak, tidak!

Cicil menggelengkan kepalanya!

Itu pasti hanya ilusi!

Itu semua berkat penata gayanya! Itu semua berkat kostumnya!

"Setelan jas buatan tangan Master Jen berharga 600.000 yuan per set. Sepatu kulit mewah klasik Creade berharga 250.000 yuan sepasang. Wenny, penata gaya kerajaan dari khusus Keluarga Shangguan, mengenai biaya 200.000 yuan sekali kepada pelanggan luar. Biaya dari ujung kepala ke ujung kakimu ini, tidak kurang dari 1 juta Yuan."

Cicil menghitung satu demi satu, dan akhirnya melipat tangannya dan berkata, "Apakah kamu mengerti maksudku?"

Feriko masih menahan kesal karena dibangunkan dari tidurnya. Kebetulan dia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.

Dia berpura-pura tidak peduli dan bertanya, "Seluruh pakaian yang kamu kenakan ini juga tidak murah, bukan? Berapa banyak uang yang kamu hasilkan dalam sebulan?"

Pernyataan ini langsung membuat Cicil tercengang!

"Aku adalah Nona Besar Keluarga Xiahou! Seluruh industri adalah milik keluargaku. Untuk apa aku menghasilkan uang?"

Feriko Li terkekeh.

"Aku tidak menghasilkan uang, kamu pun tidak menghasilkan uang. Bukankah kita tidak ada bedanya?"

Untuk sesaat, Cicil terdiam.

Orang idiot ini mengatakan bahwa sekalipun dia adalah Nona Besar Keluarga Xiahou, segala yang di makan dan yang dikenakan adalah yang terbaik, dan hal yang diketahuinya cukup banyak, akan tetapi, yang dia gunakan bukanlah uang yang dia hasilkan sendiri.

Untuk hal ini, Cicil dan Feriko berada di posisi yang sama.

Cicil merasa hatinya kesal sekali, tetapi dia tidak bisa membalasnya.

Dia bahkan merasa... apa yang Feriko katakan, cukup masuk akal.

Cicil memandang Feriko dengan dingin.

Semoga saja, di rumah Keluarga Ouyang nanti, mulutnya juga sepintar itu.



Rumah tua keluarga Ouyang sudah cukup lama mulai didekorasi. Suara keramaian memenuhi pintunya, dan berbagai mobil mewah terparkir di depannya.

Keluarga Ouyang mengendalikan industri yang cukup besar. Selain bidang real-estat yang cukup besar, mereka juga menguasai banyak bidang lain. Bahkan ada sebuah perkataan yang terkenal di Kota Anbu.

"Jika ingin hidup, carilah Shangguan, dan jika ingin bertahan, andalkanlah Ouyang."

Pesta ulang tahun Tuan Besar Ouyang adalah acara akbar bagi seluruh komunitas bisnis Kota Anbu!

Tapi lelaki tua itu sangat rendah hati, pesta ulang tahunnya tidak pernah megah dan dia hanya mengundang kerabat dan teman untuk berkumpul. Tapi tahun ini, mereka sedikit berbeda dari biasanya dan mengundang semua keluarga kelas satu di Kota Anbu.

Ini karena, orang terkaya di Provinsi Jilera akan hadir!

Begitu berita itu tersebar, bukan hanya Kota Anbu, tetapi seluruh komunitas bisnis Provinsi Jilera pun ikut bersemangat!

Setiap orang telah menajamkan pikirannya, dan banyak keluarga kelas dua dengan pemikiran cepat dan koneksi yang luas mencoba yang terbaik untuk mendapatkan undangan ke pesta ulang tahun itu. Bahkan undangannya dijual dengan harga tinggi di pasar gelap!

Sebagai penguasa berumur panjang dan Kepala Keluarga Ouyang, Lukas Ouyang tidak perlu keluar untuk menyambut tamu secara langsung. Akan tetapi, karena tidak ada yang tahu kapan orang terkaya di Provinsi Jilera akan tiba, jadi dia hanya bisa menguatkan diri dan menunggunya.

"Ayah, kembalilah dan istirahat dulu!" Hery Ouyang merasa sedikit khawatir, "Tenang saja, aku telah mengirim seseorang untuk melaporkan rencana perjalanan orang terkaya itu, 24 jam sehari. Penyakitmu belum sembuh, jadi Ayah jangan terlalu memaksakan diri."

Lukas menarik napas dalam dua kali. Raut wajahnya terlihat sedikit pucat.

Dia memang merasa sedikit lelah.

"Baiklah, pastikan untuk mengirim seseorang untuk memberitahuku sebelum orang terkaya itu datang. Ini adalah sebuah hal besar bagi keluarga Ouyang, jadi kita tidak boleh gegabah! Keluarga Shangguan sudah mulai mengambil tindakan. Apakah Keluarga Ouyang bisa memasuki wilayah Provinsi Jilera, semuanya bergantung pada kali ini."

Hery menundukkan kepalanya dan menjawab dengan hormat, "Baiklah. Aku mengerti."

Di halaman tempat penyelenggaraan pesta, Jessy Ouyang sedang dikelilingi oleh sekelompok pria dan wanita. Dia mengenakan gaun biru tua, yang membuatnya tampak lebih menonjol.

"Nona Ouyang, gaunmu hari ini sangat indah!" Gadis-gadis itu tidak menyembunyikan rasa iri di mata mereka.

"Tentu saja!" Jessy mengangkat dagunya, "Ini adalah karya terbaru Master Johan. Bahkan untuk saat ini, rancangan ini belum dipasarkan. Hanya ada satu di dunia!"

Gadis-gadis itu terperanjat, "Master Johan! Dia merupakan perancang busana top dunia! Dia tidak pernah mengeluarkan produk baru dengan mudah. Tetapi dia bisa merancang sebuah gaun untuknya! Benar-benar membuat iri!"

Gadis-gadis itu terus memujinya, sementara para pria berkumpul di sekelilingnya untuk mencari perhatiannya, termasuk Ferry Gao.

Setelah dipukul oleh Keluarga Shangguan, meski sudah minum obat untuk cepat mengurangi bengkaknya, tetap saja terlihat lebam ringan pada wajahnya.

Tapi Jessy bertingkah seolah-olah dia tidak melihatnya. Bukan saja dia tidak menyapanya, dia bahkan menyalahkannya karena dia tidak berguna!

Ferry menahan amarahnya.

Kalau bukan demi undangan ini, dia tidak akan repot-repot menyanjungnya!

Di tengah kerumunan, Jessy melihat Feriko dari kejauhan.

Dia mengerutkan kening, mengangkat roknya, dan mendekatinya.

"Aku tidak menyangka kamu berani datang!" Jessy memandangnya dari atas ke bawah, "Sepertinya bikhuni palsu Keluarga Shangguan itu cukup rela mengeluarkan uang. Tapi orang kampungan sepertimu tetap tidak akan terlihat seperti putra mahkota, sekalipun kamu mengenakan jubah kerajaan!"

Orang-orang yang berusaha menarik perhatian Jessy mulai menyuarakan pendapat mereka begitu mereka mendengar ada yang tidak beres.

"Dia siapa? Norak sekali!"

"Benar! Apakah dia seorang pelayan dari keluarga mana yang mencuri pakaian Tuannya dan berlari keluar!"

Begitu Ferry melihat Feriko, amarahnya langsung meledak!

Dia berjalan melewati kerumunan, berjalan ke depan, dan berteriak.

"Kalian semua jangan sembarangan bicara. Dia adalah milik Keluarga Shanggan. Nona Shangguan sangat menyayangi anjing yang satu ini!"

Begitu dia berkata demikian, kerumunan itu langsung meledak tertawa!

Melihat tatapan-tatapan jijik mata orang terhadapnya, Feriko langsung melirik ke arah Jessy dan berkata dengan datar.

"Kalau kamu tidak kampungan, jangan pakai apa-apa. Telanjang saja bukankah lebih enak dilihat?"

Pfth!

Tidak tahu siapa yang tidak berhasil menahan tawanya.

Pria-pria yang mengelilingi Jessy, semuanya hanya penjilat. Siapa yang tidak pernah menginginkan tubuhnya?

Akan tetapi, kali ini Feriko menyatakannya dengan terang-terangan. Pria-pria yang berniat jahat, langsung melirik ke arah Jessy.

Tatapan-tatapan mata yang tajam seperti pisau itu seolah menyayat-nyayat gaunnya.

Punggung Jessy terasa menggigil. Jelas-jelas matahari sedang bersinar terang, tetapi dia merasa seperti sedang telanjang bulat.

Kalau menuruti sifat Jessy, dia pasti akan memanggil para pemukul untuk menghajarnya. Lalu dia akan menginjak Feriko di bawah kakinya.

Tetapi, dia tidak bisa melakukannya saat itu. Dia harus menahan diri.

Ayah berkata bahwa dia sendiri akan mengamati Feriko. Dia ingin tahu, apakah dia memiliki daya guna.

Dia mencoba menenangkan amarahnya.

Sekalipun dia tidak bisa menghajarnya secara langsung, tetapi setidaknya dia bisa menyiksanya.

Asal tidak ada yang mati, tidak masalah.

Dia mengedipkan mata pada Ferry dan Ferry segera mengerti. Dia menarik sebuah kursi dan mengangkat sebelah kakinya.

"Jika ingin menjadi anjing, kamu harus memiliki kesadaran seperti anjing. Berlututlah, dan lewati kolong ini. Buatlah kita merasa senang!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

381