chapter 15 Apa Dia Sedang Merabaku
by Sean Kenneth
12:00,Jan 15,2024
Lengannya yang cantik dan ramping itu, sekarang dipenuhi memar-memar yang menghitam.
Feriko langsung tahu apa yang baru saja terjadi.
Detik berikutnya, dia segera membalikkan tangannya dan mengeluarkan jarum. Satu ditusukkan pada puncak kepala, satu pada jantung dan satu pada pundak.
Selanjutnya, dia menggunakan telapak tangannya dan menapakkannya pada tulang belikatnya dan mulai memasukkan tenaga dalam ke dalam tubuhnya.
Tempat yang baru saja ditusuk dengan jarum mulai mengeluarkan darah yang berwarna hitam.
Meskipun darah berwarna hitam itu tidak seberapa banyak, tetapi karena berkumpul di lengan yang begitu putih dan bersih, membuat orang yang melihatnya merasa sedih.
Tidak lama kemudian, rona wajah Roslin membaik. Tubuhnya tidak lagi kejang-kejang.
Dalam waktu kurang dari tiga menit, dia perlahan-lahan membuka matanya.
"Kakak Feriko... Aku... Apakah aku masih hidup?"
Feriko tersenyum, "Tentu saja! Jika Pangeran Neraka berani menjemputmu, aku akan menghajarnya sampai ibunya sendiri tidak bisa mengenalinya!"
"Puh!"
Cicil menangis sambil tertawa. Kini dirinya memiliki penilaian baru akan Feriko.
Bisa ilmu pengobatan, bisa menolong orang, dan juga sangat lucu.
Dibandingkan dengan dirinya kemarin... sama sekali berbeda!
Tetapi saat ini Cicil merasa jauh lebih bersyukur karena Roslin berhasil diselamatkan.
Jika sampai ada sesuatu yang terjadi pada Roslin, seumur hidup, Keluarga Shangguan melawan Keluarga Xiahou habis-habisan.
Saat itu, entah siapa yang menang dan yang kalah, semua pasti akan menimbulkan kekacauan yang hebat.
Ini semua salahnya! Dia percaya begitu saja pada bualan Lyde!
"Kemarilah! Ikat dia, dan bawa dia kembali ke rumah Keluarga Xiahou. Serahkan dia pada Ayahku!"
Raut wajah Lyde tiba-tiba berubah.
"Jangan... jangan, jangan, jangan! Dengarkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja... ini adalah kecelakaan belaka... kecelakaan!"
Tetapi tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan dia.
"Maafkan aku." Cicil jarang sekali menundukkan kepalanya. "Aku terlalu sok tahu."
"Ya." Feriko menjawab dengan datar.
Cicil mengangkat kepalanya dengan kaget.
"Ya?"
Reaksi macam apa itu?
Dia seorang Nona Besar, sudah dengan rendah hati meminta maaf padanya. Tetapi sikapnya seperti itu?
"Roslin, bagaimana perasaanmu sekarang? Tadi kamu berkeringat basah kuyup. Aku akan mengantarmu untuk mandi."
Tetapi, Feriko menghentikannya.
"Tidak boleh mandi."
"Hah?" Cicil yang sedang menopang Roslin tertegun dan bertanya, "Mengapa?"
Tadi pada saat Cicil mengundang Lyde, Fenty sudah ingin memarahinya 800 kali. Sekarang, akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk menceramahinya!
"Setelah akupuntur, tidak boleh mandi selama 24 jam. Lagipula, ada luka di tubuhmu. Kamu semakin tidak boleh terkena air. Ini adalah pengetahuan umum. Apa kalian tidak tahu? Nona Besar macam apa itu. Gadis liar sepertiku saja tahu lebih banyak."
Hm...
Roslin tiba-tiba teringat memang ada hal-hal seperti itu di bidang mereka ini.
Tetapi, karena dia baru mengalami sakit luar biasa dan nyaris kehilangan nyawanya, tubuhnya rasanya benar-benar lengket dan tidak nyaman...
Melihat hal ini, Feriko membisikkan sesuatu pada Fenty, dan dia langsung berlari keluar.
Tidak lama kemudian, dia kembali sambil membawa kotak porselen berwarna putih dan menyerahkannya pada Feriko.
Dia membuka kotak itu, lalu dalam sekejap, seluruh ruangan itu dipenuhi dengan aroma yang unik.
"Wangi sekali!" Roslin terkejut dan merasa senang, "Apa itu?"
"Obat oles untuk memar," kata Feriko dengan datar sambil mengusapkan obat oles secara perlahan pada luka di lengannya.
Gerakannya sangat lembut. Jari yang hangat tidak hentinya berputar-putar di atas lengannya.
Jantung Roslin berdebar-debar. Rasanya seperti bukan sedang diolesi obat.
Apakah dia sedang merabaku?
Berpikir seperti itu, perasaan aneh di dalam hatinya menjadi semakin jelas. Pikirannya dipenuhi dengan hal-hal yang tidak ramah untuk anak kecil.
Akan tetapi, dalam sekejap, memar-memarnya langsung tidak kasat mata.
"Sudah membaik?!" Roslin merasa tidak percaya.
Dia mencoba untuk menggerakkannya. Benar-benar sudah tidak terasa sakit lagi.
Apakah ini obat memar?
Itu adalah obat ajaib!
"Sekarang kamu sudah boleh mandi."
Roslin tercengang.
Dia mengoleskan ramuan ajaib untuknya, hanya agar dia bisa mandi?
Tiba-tiba hati Roslin terenyuh.
Feriko benar-benar sangat perhatian!
Dan juga...
Dia berkata, dia boleh pergi mandi.
Meskipun kata-kata itu tidak ada maksud apa-apa, tetapi ditelinganya, terdengar memiliki arti yang berbeda.
Seolah-olah, setelah melakukan hubungan yang membuatnya penuh dengan keringat, dia memintanya untuk mandi.
"Roslin? Roslin!" Cicil memandang wajahnya yang kembali memerah. Dia mengira ada yang salah dengannya. Dia segera memanggil-manggil dirinya.
"Apakah kamu baik-baik saja? Mengapa wajahmu begitu merah? Apakah kamu merasa ada yang tidak nyaman?"
"Ah! Tidak...aku baik-baik saja..."
Roslin berusaha keras untuk menghilangkan adegan aneh di dalam otaknya.
Di siang bolong. Benar-benar memalukan!
…
Saat Roslin sedang madni, akhirnya Feriko dan Fenty bisa berduaan sejenak.
Di dak atas, Feriko memandang ke arah kejauhan. Dia merasakan energi spiritual di sekitarnya.
Kalau bukan khawatir banyak sekali kamera pengawas di tempat itu, dia pasti tidak bisa menahan diri untuk mulai duduk dan berkultivasi.
"Fenty, kita harus pindah ke sini."
Fenty memejamkan mata, dan energi spiritual di sini membuatnya merasa rileks dan lega.
"Tetapi, vila-vila di sini tampak sangat mahal. Kita miskin dan hanya memiliki sisa uang saja. Tanpa kekuasaan, sepertinya kita tidak dapat membelinya. Tidak mungkin kita terus-terusan tinggal di rumah Keluarga Shangguan, bukan?"
"Tentu saja tidak." Mata Feriko terpaku ke tengah kompleks.
"Kita akan pindah ke sana!" Dia menunjuk, "Aku bisa merasakan, di sana merupakan sumber energi spiritual dari seluruh kompleks vila ini. Dengan tinggal di sana, bukan hanya bisa mempercepat kultivasi. Jika Si Kepala Banteng dan Si Muka Kuda ingin mengangkapku, mereka tidak bisa semudah itu masuk ke sana."
Fenty hampir melompat kegirangan!
"Kakak Senior sangat pandai! Besok aku akan menghubungi orang terkaya di Provinsi Jilera. Kota Anbu milik Provinsi Jilera. Aku rasa, sebagai orang terkaya, seharusnya dia ada gunanya."
…
Setelah mandi dan berganti pakaian, Roslin merasa segar kembali.
"Ini adalah dua batang Lapuk yang kujanjikan padamu." Dia menyerahkan kotak itu ke tangan Feriko, "Kamu bukan hanya menyembuhkan penyakitku, kamu juga menyelamatkan nyawaku. Dua batang Lapuk, benar-benar tidak cukup untuk membalasmu."
Dia kembali mengeluarkan selembar kartu bank.
"Di dalamnya ada 2 juta Yuan sebagai ungkapan terima kasihku. Tolong jangan menolaknya."
Fenty melihat sekilas ke arah kartu itu sambil diam-diam membatin. Jika Roslin tahu bahwa setiap kali Kakak Seniornya merawat pada petinggi-petinggi, tarifnya dimulai dari 30 juta Yuan, mungkin dia akan merasa sangat malu.
Feriko sama sekali tidak merasa ragu. Dia mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
"Terima kasih banyak!"
Cicil memperhatikan reaksinya dari sebelah.
Dia mengerjai dirinya, lalu menyembuhkan Roslin.
Saat dia diundang ke rumah Keluarga Shangguan, dia sama sekali tidak membahas imbalan atau ongkos pengobatan.
Dia tampaknya bukan orang yang tamak, tetapi dia menerima Lapuk dan kartu bank itu.
Sekarang, Cicil benar-benar tidak bisa memahami dirinya.
Setelah dipikir-pikir, Cicil melihat ke arahnya dan mencoba bertanya padanya, "Feriko, dengan apa yang baru saja kamu lakukan, cukup membuat Keluarga Shangguan untuk mengangkatmu sebagai tamu kehormatan. Selain 2 juta Yuan, apakah kamu tidak ada permintaan lain?"
Feriko menunduk dan berpikir cukup lama.
"Ada."
Cicil menahan napas. "Ternyata."
Sepertinya kali ini, Feriko akan menyebutkan permintaanya dengan tamak.
Feriko langsung tahu apa yang baru saja terjadi.
Detik berikutnya, dia segera membalikkan tangannya dan mengeluarkan jarum. Satu ditusukkan pada puncak kepala, satu pada jantung dan satu pada pundak.
Selanjutnya, dia menggunakan telapak tangannya dan menapakkannya pada tulang belikatnya dan mulai memasukkan tenaga dalam ke dalam tubuhnya.
Tempat yang baru saja ditusuk dengan jarum mulai mengeluarkan darah yang berwarna hitam.
Meskipun darah berwarna hitam itu tidak seberapa banyak, tetapi karena berkumpul di lengan yang begitu putih dan bersih, membuat orang yang melihatnya merasa sedih.
Tidak lama kemudian, rona wajah Roslin membaik. Tubuhnya tidak lagi kejang-kejang.
Dalam waktu kurang dari tiga menit, dia perlahan-lahan membuka matanya.
"Kakak Feriko... Aku... Apakah aku masih hidup?"
Feriko tersenyum, "Tentu saja! Jika Pangeran Neraka berani menjemputmu, aku akan menghajarnya sampai ibunya sendiri tidak bisa mengenalinya!"
"Puh!"
Cicil menangis sambil tertawa. Kini dirinya memiliki penilaian baru akan Feriko.
Bisa ilmu pengobatan, bisa menolong orang, dan juga sangat lucu.
Dibandingkan dengan dirinya kemarin... sama sekali berbeda!
Tetapi saat ini Cicil merasa jauh lebih bersyukur karena Roslin berhasil diselamatkan.
Jika sampai ada sesuatu yang terjadi pada Roslin, seumur hidup, Keluarga Shangguan melawan Keluarga Xiahou habis-habisan.
Saat itu, entah siapa yang menang dan yang kalah, semua pasti akan menimbulkan kekacauan yang hebat.
Ini semua salahnya! Dia percaya begitu saja pada bualan Lyde!
"Kemarilah! Ikat dia, dan bawa dia kembali ke rumah Keluarga Xiahou. Serahkan dia pada Ayahku!"
Raut wajah Lyde tiba-tiba berubah.
"Jangan... jangan, jangan, jangan! Dengarkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja... ini adalah kecelakaan belaka... kecelakaan!"
Tetapi tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan dia.
"Maafkan aku." Cicil jarang sekali menundukkan kepalanya. "Aku terlalu sok tahu."
"Ya." Feriko menjawab dengan datar.
Cicil mengangkat kepalanya dengan kaget.
"Ya?"
Reaksi macam apa itu?
Dia seorang Nona Besar, sudah dengan rendah hati meminta maaf padanya. Tetapi sikapnya seperti itu?
"Roslin, bagaimana perasaanmu sekarang? Tadi kamu berkeringat basah kuyup. Aku akan mengantarmu untuk mandi."
Tetapi, Feriko menghentikannya.
"Tidak boleh mandi."
"Hah?" Cicil yang sedang menopang Roslin tertegun dan bertanya, "Mengapa?"
Tadi pada saat Cicil mengundang Lyde, Fenty sudah ingin memarahinya 800 kali. Sekarang, akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk menceramahinya!
"Setelah akupuntur, tidak boleh mandi selama 24 jam. Lagipula, ada luka di tubuhmu. Kamu semakin tidak boleh terkena air. Ini adalah pengetahuan umum. Apa kalian tidak tahu? Nona Besar macam apa itu. Gadis liar sepertiku saja tahu lebih banyak."
Hm...
Roslin tiba-tiba teringat memang ada hal-hal seperti itu di bidang mereka ini.
Tetapi, karena dia baru mengalami sakit luar biasa dan nyaris kehilangan nyawanya, tubuhnya rasanya benar-benar lengket dan tidak nyaman...
Melihat hal ini, Feriko membisikkan sesuatu pada Fenty, dan dia langsung berlari keluar.
Tidak lama kemudian, dia kembali sambil membawa kotak porselen berwarna putih dan menyerahkannya pada Feriko.
Dia membuka kotak itu, lalu dalam sekejap, seluruh ruangan itu dipenuhi dengan aroma yang unik.
"Wangi sekali!" Roslin terkejut dan merasa senang, "Apa itu?"
"Obat oles untuk memar," kata Feriko dengan datar sambil mengusapkan obat oles secara perlahan pada luka di lengannya.
Gerakannya sangat lembut. Jari yang hangat tidak hentinya berputar-putar di atas lengannya.
Jantung Roslin berdebar-debar. Rasanya seperti bukan sedang diolesi obat.
Apakah dia sedang merabaku?
Berpikir seperti itu, perasaan aneh di dalam hatinya menjadi semakin jelas. Pikirannya dipenuhi dengan hal-hal yang tidak ramah untuk anak kecil.
Akan tetapi, dalam sekejap, memar-memarnya langsung tidak kasat mata.
"Sudah membaik?!" Roslin merasa tidak percaya.
Dia mencoba untuk menggerakkannya. Benar-benar sudah tidak terasa sakit lagi.
Apakah ini obat memar?
Itu adalah obat ajaib!
"Sekarang kamu sudah boleh mandi."
Roslin tercengang.
Dia mengoleskan ramuan ajaib untuknya, hanya agar dia bisa mandi?
Tiba-tiba hati Roslin terenyuh.
Feriko benar-benar sangat perhatian!
Dan juga...
Dia berkata, dia boleh pergi mandi.
Meskipun kata-kata itu tidak ada maksud apa-apa, tetapi ditelinganya, terdengar memiliki arti yang berbeda.
Seolah-olah, setelah melakukan hubungan yang membuatnya penuh dengan keringat, dia memintanya untuk mandi.
"Roslin? Roslin!" Cicil memandang wajahnya yang kembali memerah. Dia mengira ada yang salah dengannya. Dia segera memanggil-manggil dirinya.
"Apakah kamu baik-baik saja? Mengapa wajahmu begitu merah? Apakah kamu merasa ada yang tidak nyaman?"
"Ah! Tidak...aku baik-baik saja..."
Roslin berusaha keras untuk menghilangkan adegan aneh di dalam otaknya.
Di siang bolong. Benar-benar memalukan!
…
Saat Roslin sedang madni, akhirnya Feriko dan Fenty bisa berduaan sejenak.
Di dak atas, Feriko memandang ke arah kejauhan. Dia merasakan energi spiritual di sekitarnya.
Kalau bukan khawatir banyak sekali kamera pengawas di tempat itu, dia pasti tidak bisa menahan diri untuk mulai duduk dan berkultivasi.
"Fenty, kita harus pindah ke sini."
Fenty memejamkan mata, dan energi spiritual di sini membuatnya merasa rileks dan lega.
"Tetapi, vila-vila di sini tampak sangat mahal. Kita miskin dan hanya memiliki sisa uang saja. Tanpa kekuasaan, sepertinya kita tidak dapat membelinya. Tidak mungkin kita terus-terusan tinggal di rumah Keluarga Shangguan, bukan?"
"Tentu saja tidak." Mata Feriko terpaku ke tengah kompleks.
"Kita akan pindah ke sana!" Dia menunjuk, "Aku bisa merasakan, di sana merupakan sumber energi spiritual dari seluruh kompleks vila ini. Dengan tinggal di sana, bukan hanya bisa mempercepat kultivasi. Jika Si Kepala Banteng dan Si Muka Kuda ingin mengangkapku, mereka tidak bisa semudah itu masuk ke sana."
Fenty hampir melompat kegirangan!
"Kakak Senior sangat pandai! Besok aku akan menghubungi orang terkaya di Provinsi Jilera. Kota Anbu milik Provinsi Jilera. Aku rasa, sebagai orang terkaya, seharusnya dia ada gunanya."
…
Setelah mandi dan berganti pakaian, Roslin merasa segar kembali.
"Ini adalah dua batang Lapuk yang kujanjikan padamu." Dia menyerahkan kotak itu ke tangan Feriko, "Kamu bukan hanya menyembuhkan penyakitku, kamu juga menyelamatkan nyawaku. Dua batang Lapuk, benar-benar tidak cukup untuk membalasmu."
Dia kembali mengeluarkan selembar kartu bank.
"Di dalamnya ada 2 juta Yuan sebagai ungkapan terima kasihku. Tolong jangan menolaknya."
Fenty melihat sekilas ke arah kartu itu sambil diam-diam membatin. Jika Roslin tahu bahwa setiap kali Kakak Seniornya merawat pada petinggi-petinggi, tarifnya dimulai dari 30 juta Yuan, mungkin dia akan merasa sangat malu.
Feriko sama sekali tidak merasa ragu. Dia mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
"Terima kasih banyak!"
Cicil memperhatikan reaksinya dari sebelah.
Dia mengerjai dirinya, lalu menyembuhkan Roslin.
Saat dia diundang ke rumah Keluarga Shangguan, dia sama sekali tidak membahas imbalan atau ongkos pengobatan.
Dia tampaknya bukan orang yang tamak, tetapi dia menerima Lapuk dan kartu bank itu.
Sekarang, Cicil benar-benar tidak bisa memahami dirinya.
Setelah dipikir-pikir, Cicil melihat ke arahnya dan mencoba bertanya padanya, "Feriko, dengan apa yang baru saja kamu lakukan, cukup membuat Keluarga Shangguan untuk mengangkatmu sebagai tamu kehormatan. Selain 2 juta Yuan, apakah kamu tidak ada permintaan lain?"
Feriko menunduk dan berpikir cukup lama.
"Ada."
Cicil menahan napas. "Ternyata."
Sepertinya kali ini, Feriko akan menyebutkan permintaanya dengan tamak.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved