Bab 10 Permintaan Makan Malam

by Tyas Kusuma13 08:04,Aug 11,2023
"Tuan Austin, apakah aku bisa bertemu dengan Tuan yang baru saja memenangkan lelang ini?" tanya Clara saat bertemu dengan Austin, pria yang telah membawakan acara pelelangan ini hingga akhirnya sukses meloloskan kalung milik Clara dengan harga yang sangat fantastis untuk sebuah kalung. Tidak pernah sebelumnya ada yang menawar dengan harga sefantastis ini, apa lagi lukisan antik yang dijual bulan lalu, bahkan harganya tidak sampai setengah dari hasil lelang dari penjualan kalung tersebut.

"Tuan ... Yvander?" tanya Austin menatap Clara setelah mencari tahu nama pria tersebut di dalam catatan miliknya.

"Iya, siapa pun itu. Aku ingin bertemu dengan dia dan mengucapkan terima kasih kepada Tuan baik hati itu."

"Aku akan mengaturnya untukmu. Tunggulah sebentar, setelah ini aku akan mengabarimu lagi." Austin tersenyum dan menepuk lengan Clara.

"Terima kasih, Tuan."

Austin pergi dari ruangan itu dan mendekati Yvan yang masih sibuk untuk melakukan wawancara bersama dengan Veronica.

"Kau sangat senang sekali malam ini, Mom." Cloud melirik sang ibu yang sedari tadi tidak berhenti menyunggingkan senyumannya.

"Tentu saja aku sangat senang sekali. Memangnya kau tidak?"

Cloud mengedikkan bahunya. "Aku senang, tapi tidak perlu juga berlebihan seperti itu, kan?"

Perkataan Cloud membuat Clara malu. "Kau mematahkan hatiku, Cloud." Tatap mata Clara tajam menatap sang putra yang semakin tampan saja.

"Nona Clara Grim! Senang sekali bertemu denganmu lagi."

Sontak Clara menolehkan kepalanya dan terkejut saat melihat seorang laki-laki yang wajahnya sangat mirip sekali dengan sang putra.

"K-kau?" Tunjuk wanita itu dengan tidak sengaja.

Cloud bingung, menatap laki-laki yang tidak asing untuknya, padahal dia yakin jika ini adalah kali pertama dia bertemu dengan laki-laki ini.

"Kau masih mengingatku rupanya. Aku senang kau tidak melupakanku." Senyum seringai terlihat di bibir Yvander.

Clara takut jika laki-laki ini akan bicara yang tidak-tidak di hadapan putranya. jelas dia tidak bisa melupakan laki-laki ini, karena malam itu pun dia tidak terlalu mabuk dan masih bisa mengingat wajah laki-laki ini dengan sangat jelas sekali.

"Maaf, Anda ... apakah kita pernah bertemu di suatu tempat?" tanya Clara.

Yvan tentu saja kesal dengan pertanyaan dari wanita ini.

"Benar, Yvan. Apakah kalian pernah saling kenal?" tanya Veronica yang tiba-tiba saja ada di samping Yvan, mengganggu momen pertemuan pertama setelah enam tahun lamanya.

"Ah, itu benar sekali. Apakah sebelumnya kita pernah bertemu? Maaf jika aku melupakannya. Aku rasa, aku juga terlalu banyak menemui orang lain dan aku tidak bisa mengingat semua orang yang pernah bertemu denganku," ujar Clara.

Cloud masih memperhatikan laki-laki ini, tatapan darinya selalu Cloud perhatikan. Dia tidak akan membiarkan laki-laki itu melukai atau berbuat yang tidak-tidak dengan ibunya.

"Mom, apa dia mengganggumu?" Cloud maju, menggenggam tangan sang ibu yang berkeringat.

"Ah, tidak. Aku sangat senang sekali bertemu dengan Tuan baik hati yang sudah ikut berpartisipasi dengan lelang ini. Kau juga harus mengucapkan terima kasih, Cloud."

Clara memegang kepala Cloud, memaksa anak laki-laki berusia lima tahun itu untuk menundukkan kepalanya tanda hormat kepada laki-laki itu.

"Terima kasih, Tuan. Karena Anda telah bermurah hati untuk membantu melancarkan pelelangan ini," ucap Clara. Cloud tidak suka akan sikap ibunya yang terkesan memaksa, padahal masih bisa dilakukan dengan cara lain untuk mengucapkan terima kasih kepada pria dewasa ini.

"Maafkan kami. Masih banyak yang harus kami lakukan. Kami permisi dulu."

"Nona. Apakah kita bisa makan malam?"

Clara terdiam, batal melangkahkan kakinya.

"Aku ingin kau traktir makan malam sebagai ucapan terima kasihmu kepada kami."

Mata Clara terbuka lebar mendengar keinginan dari Yvan barusan.

"Makan malam?"

Veronica tersenyum senang dan bertepuk tangan pelan, setuju dengan usulan dari sepupunya ini.

"Benar sekali, Nona. Kau harus mengajak kami untuk makan malam. Pasti akan sangat menyenangkan makan malam dengan anak setampan ini. Siapa namamu, anak manis?" tanya Veronica mencubit pipi Cloud dan mendekatkan diri menggoda anak laki-laki itu.

Cloud tidak pernah suka diperlakukan seperti itu oleh orang lain termasuk ibunya sendiri, sehingga dia menepis kasar tangan Veronica.

"Aku tidak cukup manis untuk membuatmu suka kepadaku."

Cloud berkata dengan ketus dan berpindah tempat, menarik tangan sang ibu untuk segera pergi dari sana.

"Ayo, Mom. Kita pergi. Jika Anda ingin kami traktir makan malam, Steak House Restoran, jam tujuh malam besok."

Cloud menarik tangan Clara menjauhi dua orang itu.

"Apa-apaan anak kecil itu? Tidak lucu sama sekali. Aku tarik lagi kata-kataku. Dia tidak lucu. Camkan itu!"

Cloud memutar kepalanya sebelum keluar dari ruangan itu dan melirik singkat Yvan.

"Mom, ya? Jadi dia itu ibumu?" Senyum tersungging di bibir Yvan, menatap kedua orang itu hingga mereka menghilang di balik pintu.

"Aku tidak suka dengan anak kecil itu. Beruntung dia bukan keponakanku. Ayo kita pulang!"

Veronica berjalan mendahului Yvan.

"Aku yakin dia adalah putraku."

Yvan tersenyum dan memikirkan sesuatu di kepalanya. Tidak akan dia mengkhianati janji yang sudah dia ucapkan.

"Jangan harap kau akan bisa lepas dariku, Nona Grim!

"Yvan. Cepat kita pulang!" teriak Veronica yang menyadari jika tidak ada Yvan di sampingnya.

***

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

36