Bab 12 Master Manipulasi Cakra

by Sukasa Hojo 14:44,Dec 14,2022
Miyuki dan Saeko sudah pernah melihat keganasan Ryo, mereka bertiga kemudian kembali ke perusahaan naik taksi, di dalam mobil, Saeko berhenti berdebat dengan Ryo, tapi tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Ryo jelek, kenapa kamu begitu kuat?"

Ryo terkekeh dan berkata, "Aku jauh lebih kuat di tempat tidur." Saeko tersipu, meraih telinga Ryo dan berkata, "Pria sialan, tidak bisakah kamu bicara dengan benar?"

Ryo kesakitan dan buru-buru memohon belas kasihan, dia duduk di co-driver, jadi itu sangat memalukan dan lucu.

Sopir taksi memandangnya dengan tatapan aneh, tapi dia menahan senyumnya ketika dia ingin tertawa.

"Sudah, hentikan ini." Miyuki berkata dengan serius.

Saeko melepaskan Ryo.

Miyuki merenung sejenak, lalu berkata, "Ryo, apakah para preman itu ada hubungannya sama Si Mata Satu dan Jamilah?"

Miyuki benar-benar gadis yang cerdas.

Ryo mengangguk dan berkata, "Ya."

Saeko juga sedikit jelas, tapi dia sedikit bingung dan bertanya, "Si Mata Satu udah bertarung melawanmu, seharusnya dia tau kekuatanmu, para preman ini jelas bukan lawanmu, kenapa dia mengirim mereka?"

Ryo terkekeh, lalu berkata, "Saeko, orang bilang mereka yang punya payudara besar tidak punya otak, kamu sangat cerdas, kayaknya payudaramu beneran tepos.”

Saeko mengerutkan kening, lalu berkata, "Coba katakan lagi!"

Ryo terkekeh, lalu berkata, "Meski para preman ini tidak terlalu kuat, tapi kalau aku dan kalahkan mereka, maka aku akan berada dalam masalah, Si Mata Satu pasti udah kerja sama dengan polisi, ketika saatnya tiba, beberapa preman akan menuntutku atas kekerasan dan penyerangan, lalu aku bakal ditangkap. Mereka tentu saja menyiapkan tuntutan buat aku, kalau aku melawan, aku akan jadi buron, kalau ga, aku bakal tetap dipenjara, ini adalah taktik lempar batu sembunyi tangan !”

Saeko dan Miyuki tidak bisa menahan merinding saat mendengar ini, sungguh rencana yang kejam!

Tapi segera, Saeko berkata, "Tapi kamu tidak harus menyakiti mereka."

"Namanya hukum bisa aja dicari celahnya." Kata Ryo, setelah jeda, dia berkata lagi, "Sekarang mereka hancurin mobil Yoriko, semoga beruntung, ha ha."

Miyuki dan Saeko tidak bisa menahan tawa saat memikirkan adegan sebelumnya, tapi pada saat yang sama, Miyuki dan Saeko masih khawatir, Saeko berkata, "Jamilah dan Si Mata Satu bekerja sama, aku khawatir mereka tidak akan nyerah dan akan terus buat masalah di masa depan!"

"Apa yang perlu ditakutin? Ada aku di sini" Ryo berkata, "Apa pun yang terjadi, aku akan lindungi kalian."

Hati kedua wanita itu menghangat ketika mendengar Ryo mengatakan ini, mereka berdua berterima kasih.

Jangan melihat kecabulan Ryo, tapi pada saat kritis seperti ini dia jelas sangat berguna!

Saat ini, Yoriko sedang duduk di BMW Miyuki.

Pengawal yang mengemudikan mobil bernama Fico Saputra, sedangkan pengawal yang duduk di co-pilot bernama Fikar Saputra.

Keduanya bersaudara, Fico adalah adik laki-laki, sedangkan Fikar kakak laki-laki. Kedua bersaudara itu biasa bertarung dalam tinju bawah tanah di Asia Tenggara, kemudian mereka membunuh murid seorang guru besar di ring tinju dan mendapat masalah.

Saat itu, Yoriko lah yang menyelesaikan perseteruan tersebut.

Sejak saat itu, kedua bersaudara itu mengikuti Yoriko dengan setia dan sepenuh hati, mereka mencintai, juga menghormatinya.

Pada saat ini, Fikar tidak dapat menahan diri untuk tidak berkata, "Kak Yoriko, jelas anak itulah yang memprovokasi insiden hari ini, berani-beraninya dia bertindak begitu, kenapa tidak biarkan kita kasih dia pelajaran?"

Yoriko sedikit tersenyum, lalu berkata, "Aku khawatir kalian tidak mampu kasih dia pelajaran."

"Hah?" Fikar dan Fico terkejut, Fico berkata, "Mungkinkah dia seorang petarung kung fu yang baik? Tapi kita sama sekali tidak melihatnya!"

Yoriko berkata, "Bukan cuman kamu yang tidak melihatnya, aku bahkan tidak bisa melihatnya. Orang itu, entah dia tidak tau kung fu atau dia seorang master super.

Fikar berkata, "Gimana bisa ada begitu banyak master super, aku pikir dia tidak tau kung fu sama sekali.”

Yoriko berkata, "Kamu salah, kalau dia beneran orang biasa dan tidak tau kungfu, mana mungkin dia punya nyali buat provokasi aku? Selain itu, saat menatapku, ada semacam hasrat di matanya. Kamu harus tau kalau dengan identitasku, tidak banyak pria berani berpikiran macam-macam tentangku, dia berbeda, dia anggap aku sebagai wanita yang bisa didekati, ini juga menunjukan kalau level nya tidak lebih rendah dariku, bahkan mungkin lebih tinggi.”

Fikar dan Fico tidak dapat menahan napas saat mendengar ucapannya, Fikar berkata, "Kak Yoriko, tingkat pelatihanmu udah berada di puncak manipulasi cakra, satu langkah di depan Master Dewa, mungkinkah dia Master Dewa?"

Yoriko berkata, "Seorang Master Dewa seharusnya tidak mungkin, tapi menurut tebakanmu, pria ini sangat menarik, kita bisa lebih banyak berhubungan dengannya."

“Siap, Kak Yoriko!” Kedua bersaudara itu segera berkata dengan hormat.

Setelah kembali ke perusahaan Mustika, Miyuki mengatur mobil lain untuk Ryo, yaitu sebuah Audi A6.

"Kita tidak pakai BMW itu lagi?" Saeko mau tidak mau bertanya.

Miyuki merenung, lalu berkata, "Yoriko adalah wanita yang sangat cerdik, kali ini Ryo memprovokasinya, lupakan aja, anggap mobil itu sebagai permintaan maaf.”

"Bagaimana bisa?" Ryo segera berhenti dan berkata, "Bukan urusan kita kalau mobilnya hancur, aku akan meminta kembali mobilnya."

Ryo melakukan apa yang dia katakan dan segera keluar.

Baik Saeko maupun Miyuki tidak punya waktu untuk menghentikannya.

Namun, setelah Ryo keluar, dia segera kembali dan bertanya, "Di mana rumah kakak berdada besar itu? Gimana aku bisa temuin dia?"

Saeko dan Miyuki hanya bisa menghela nafas, pria ini benar-benar luar biasa.

Tapi bagaimanapun juga, Ryo masih menanyakan alamatnya, kemudian pergi mencari Yoriko dengan tergesa-gesa.

Si Mata Satu segera menerima telepon dari kepala botak, saat Si Mata Satu mendengar bahwa kepala botak tidak sengaja menghancurkan mobil Yoriko dan diminta untuk membayar 4 milyar, dia merasa seperti ingin membunuh kepala botak, sungguh pecundang yang tidak berguna!

Namun, Si Mata Satu masih tidak berani menyinggung Yoriko.

Yoriko bukanlah wanita sederhana, dia adalah keberadaan tertinggi di kota Agape, bahkan Raja bawah tanah, Bos Rojo Nogo, harus menghormati Yoriko Tisha.

Si Mata Satu tidak berani memprovokasi wanita sepertinya.

Meskipun Si Mata Satu mampu membayar 4 milyar, itu jelas merupakan angka yang membuat hatinya sakit.

Tapi bagaimanapun juga, Si Mata Satu harus mengakui bahwa dia tidak beruntung dan harus pergi ke pintu untuk menebus kesalahannya secara langsung.

Ryo segera pergi ke rumah teh Yoriko, rumah tehnya bergaya retro, dengan taman bergaya Soviet, begitu masuk ke dalam, seolah dia sudah berada di zaman kuno.

Ryo melihat BMW-nya di luar, tapi dia masih ingin menyapa Yoriko.

Saat masuk, dia dijamu oleh para pelayan dengan cheongsam toko.

Pelayan cheongsam ini memiliki temperamen elegan dan sosok yang anggun, hati Ryo bergetar saat melihat mereka, tidak sabar untuk menyentuh pantat mereka.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

76