Bab 6 Jemput Kak Yuherni Pulang Kerja

by Sukasa Hojo 14:42,Dec 14,2022
Ryo adalah pria tidak tahu malu, dia dengan cepat mengikuti Saeko lagi, Saeko sebenarnya geli di dalam hatinya, dia seperti memiliki perasaan yang berbeda terhadap Ryo.

Sebelumnya dikantor, meskipun Ryo pemberani dan jagoan, Saeko seolah memiliki jarak dengannya, tapi sekarang dengan sifat Ryo yang konyol ini, dia merasa sangat dekat.

Begitu Ryo sampai di depan Saeko, Saeko menahan senyumnya dan kembali ke ekspresi seriusnya.

"Saeko, aku punya pertanyaan yang bikin aku penasaran." Ryo berkata lagi.

Saeko berkata dengan acuh tak acuh, "Apa itu?"

Ryo berkata, "Apakah milikmu cup B?"

Saeko tertegun, kemudian berkata dengan marah, “Apakah matamu rusak? Milikku cup C."

Ryo berkata dengan tenang, "Oh, kupikir kamu sumpal pakai busa atau sesuatu di dalamnya, ternyata asli."

Saeko tersipu, anjing, pembicaraan macam apa ini!

Saeko berhenti memperhatikan Ryo.

Mereka berdua segera tiba di kantor CEO.

Miyuki sedang membolak-balik laporan penjualan di mejanya, tampak sedikit linglung.

Saeko menutup pintu dan berkata kepada Miyuki, "Nona Marlo, Ryo ada di sini."

Miyuki menutup laporan penjualan, bangkit dan duduk di sofa, Saeko duduk di sampingnya.

"Ryo, tidak perlu terlalu formal..." Sebelum Miyuki menyelesaikan ucapannya, Ryo sudah duduk di sofa, menyilangkan kakinya lurus ke atas, sangat jauh dari kata formal.

Miyuki tidak bisa berkata-kata.

Kenapa orang ini begitu sok akrab !

Sebaliknya, Ryo sedikit malu dengan kata-kata Miyuki dan segera meletakkan kakinya.

"Kamu Ryo Saeba kan?" Miyuki bertanya.

Ryo mengangguk dan berkata, "Ya!"

Miyuki sedikit tersenyum dan berkata, "Aku tidak pernah menduga ada master seperti kamu di ruang satpam kita."

Ryo terkekeh dan berkata, "Biasa aja kok, nomor tiga di dunia, hehe..."

Miyuki dan Saeko sedikit terpana, sekali lagi mereka tidak bisa berkata-kata, pria ini tidak tahu malu.

Miyuki berkata lagi, "Dengan keterampilan yang kamu punya, kenapa kamu merendahkan diri jadi satpam kecil di tempat kita?"

Ryo berseru, "Karena ada banyak wanita cantik di sini!"

Miyuki dan Saeko tercengang lagi, pria ini terlalu jujur bukan?

Miyuki bertanya dengan tidak percaya, "Cuman karena ini?"

Ryo berkata dengan tidak bisa dimengerti, "Bukankah ini cukup?"

Miyuki tidak berdaya, sedikit menghela napas, lalu berkata, "Oke, terus apa pekerjaanmu sebelumnya?"

Miyuki berniat untuk mempromosikan Ryo, tapi dia juga takut jika Ryo adalah mata-mata bisnis, jadi dia harus bertanya dengan jelas.

Ryo berkata, "Oh, aku dulu seorang tentara, terus pensiun."

Miyuki berkata, "Di pasukan mana?"

Meskipun Ryo berbicara omong kosong, dia tidak akn tertipu oleh gadis kecil seperti Miyuki, jadi dia menjawab dengan lancar, "Wilayah Militer Saporro, bagian operasional, komandannya Nurmantyo. Garis depan."

Miyuki berkata, "Kalau gitu kamu pasti dapat uang pensiun yang besar bukan? Bagaimanapun juga bakatmu tak tertandingi." Ryo berkata, "240 juta pensiunan akan diberikan pada keluarga rekan-rekan yang sudah gugur."

Faktanya, ketika Ryo berada di Hunter Wolf, dia bernilai lebih dari 600 milyar, tapi dia tidak menerima sepeser pun dan membagikan semuanya kepada orang-orang di bawahnya sebagai pesangon pembubaran, ini adalah rasa bersalahnya sendiri.

Miyuki dan Saeko tidak bisa tidak terkesan pada Ryo ketika mendengar kata-katanya, mereka merasa Ryo adalah pria sejati.

Alasan mengapa Ryo mengatakan ini adalah karena dia ingin mendapatkan kepercayaan Miyuki, hanya dengan begitu Ryo bisa melindunginya dari dekat!

Miyuki merenung sejenak, lalu berkata, "Gimana kalau aku jadiin kamu kepala satpam?"

Ryo langsung menolak dan berkata, "Aku tidak akan menerimanya, Si Tua Omuriz sudah seperti abangku sendiri, kalau kamu mau jadikan aku kepala satpam, mending aku resign."

Miyuki mau tidak mau bertanya, "Siapa Si Tua Omuriz?"

Ryo tercengang, lalu berkata, “Si Tua Omuriz adalah kepala satpam sekarang!”

Miyuki dan Saeko langsung menyadari, Miyuki tidak mungkin membiarkan Ryo mengundurkan diri, jadi dia buru-buru berkata, "Kalau gitu, gimana kalau jadi sopir, sekaligus pengawalku dan Saeko?”

Ryo sangat gembira, inilah yang dia inginkan, Ryo langsung bertanya masalah uang, "Itu bukan masalah, tapi gajiku harus dinaikkan!"

Miyuki dan Saeko menutup mulut mereka, lalu Miyuki berkata sambil tersenyum, "20 juta sebulan, gimana?"

Ryo dengan cepat mengangguk, lalu berkata, "Oke, ini bagus."

"Oke, turun dan lanjutkan pekerjaanmu, antar kita pulang pada malam hari." Kata Miyuki.

Ryo tentu saja senang karena dia sudah mencapai tujuannya, dia meninggalkan kantor CEO tanpa mengucapkan apa-apa.

Pada pukul lima sore, Miyuki dan Saeko meninggalkan gedung Arjuna.

Ryo juga dipanggil.

Miyuki menyerahkan satu set kunci mobil kepada Ryo, lalu berkata, “Kamu punya SIM kan?"

Ryo berkata, "Ya."

Mobil Miyuki adalah BMW seri 7, harganya sekitar 800 juta sampai 1 milyar.

Pertama-tama, Ryo membukakan pintu mobil untuk Miyuki dan Saeko, menunggu mereka berdua masuk ke dalam mobil, baru setelah itu dia duduk di kursi kemudi.

Keterampilan mengemudi Ryo sangat bagus, berputar sekali jalan, berbelok tajam seperti drift. Miyuki dan Saeko yang menyaksikan tidak dapat menahan perasaan bahwa pria ini sangat berbakat.

Miyuki dan Saeko tinggal bersama di area Villa Amarilis.

Setelah Ryo mengantarkan kedua gadis itu, Miyuki berkata, "Mobil bawa kamu, besok pagi jemput kita jam 7:30 pagi."

Ryo menjawab ya, lalu memutar kemudi dan pergi.

Keamanan di kawasan Villa Amarilis sangat baik, selain itu, ada fasilitas CCTV di sini, Ryo masih yakin dengan keselamatan Miyuki.

Setelah meninggalkan area Villa Amarilis, Ryo melihat jika hari masih belum larut, jadi dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Yuherni.

Meskipun ada banyak wanita cantik di perusahaan Mustika, Yuherni adalah favorit Ryo! Ryo tidak bisa melupakan ucapan Yuherni tentang makan malam.

Panggilan dijawab dengan cepat, suara Yuherni yang lembut terdengar dari ujung telepon, "Halo, ini toko waralaba ponsel Manggo, aku akan melayanimu dengan senang hati."

Ryo terbatuk dan berkata, "Kak Yuherni, aku Ryo."

Yuherni langsung tersadar, "Ryo, ini kamu?"

Ryo berkata, "Aku pulang lebih awal hari ini, biar aku jemput kamu."

Yuherni langsung tersipu dan berkata, "Ga perlu repot-repot, aku bisa pulang sendiri."

Ryo berkata, "Kak Yuherni, beberapa preman itu suka ribut, aku khawatir mereka ganggu kamu lagi."

Yuherni ketakutan ketika Ryo mengatakan ini, jadi dia segera memberikan alamatnya.

Ryo segera melaju ke sana dengan tergesa-gesa.

Setelah sampai di sana, Ryo melihat Yuherni sedang menunggu di depan toko ponsel, dia sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Pada saat ini, cahaya matahari terbenam menyinari rambut Yuherni, membuatnya tampak seperti seorang dewi.

Ryo tampak tercengang di dalam mobil, dia tidak bisa memikirkan penampilan Yuherni saat sedang mandi.

Ryo harus berhenti memikirkannya, jika tidak, akan memalukan jika adik kecilnya berdiri.

Ryo membuka pintu mobil dan berteriak pada Yuherni sambil tersenyum, "Kak Yuherni!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

76