Bab 7 Kak Yuherni Mabuk

by Sukasa Hojo 14:42,Dec 14,2022
Ryo tersenyum cerah, dan memanggil dengan manis !

Melihat Ryo yang sangat ceria, Yuherni merasa suasana hatinya tiba-tiba menjadi baik, dia tersenyum hangat, kemudian melihat BMW Ryo dan tidak bisa menahan keterkejutannya, "Mobil ini?"

Yuherni tidak berpikir jika Ryo punya uang untuk beli mobil, apakah seseorang yang mampu membeli BMW akan tinggal di rumah sewaan seharga 600 ribu sebulan?

Tentu saja tidak.

Ryo kemudian berkata, "Ini mobil bos perusahaan, sekarang aku jadi sopir bos, Kak Yuherni, masuklah.” Setelah mengatakan itu, Ryo membukakan pintu mobil untuk Yuherni dengan penuh perhatian.

Ryo membuka pintu depan, jadi dia tentu saja ingin Yuherni duduk di sampingnya.

Yuherni kemudian masuk ke dalam mobil.

Ryo juga masuk dan menyalakan mobil.

Yuherni sedikit terkejut dan berkata, "Jadi kamu bisa nyetir?"

Ryo tertawa keras, lalu berkata, "Aku dulu tentara, aku belajar di militer."

Yuherni langsung tercerahkan.

Ryo berkata lagi, "Haruskah kita jemput Cecil dulu?"

Yuherni berkata, "Ga, ini hari jumat, Cecil dijemput ibuku."

Hal ini tidak mengherankan, Yuherni harus bekerja di akhir pekan dan tidak bisa merawat Cecil.

Ryo bertanya dengan heran, "Kak Yuherni, orang tuamu juga dari Agape?"

Yuherni berkata, "Ya."

Ryo berkata, "Terus kenapa kamu tidak tinggal di rumah aja?"

Bagaimanapun, Yuherni tinggal di lingkungan yang sangat sulit.

Setelah Ryo bertanya, senyum pahit muncul di sudut mulut Yuherni.

Ryo segera berkata dengan penuh pertimbangan, "Kalau tidak mau jawab tidak apa."

Yuherni berkata, "Ga papa, kamu udah lihat mantan suamiku kan? Waktu itu, orang tuaku tidak setuju aku nikah sama dia, tapi aku tetap bersikeras, sekarang aku cuman bisa salahin diriku sendiri setelah berada dalam situasi ini, inilah yang pantas kuterima, jadi aku akan menanggung sendiri semua kesulitan.”

Ryo sedikit menghela napas dan berkata, "Orang tua tidak akan salahkan anak-anak mereka, kenapa kamu harus mempersulit dirimu, aku yakin orang tuamu tidak akan salahkan kamu."

Yuherni berkata, "Tapi aku merasa bersalah, jadi lebih baik seperti ini.”

Ryo tidak mengatakan apa-apa lagi setelah ini.

Yuherni berkata lagi, "Ngomong-ngomong, aku udah bilang mau traktir kamu makan malam, kamu mau makan apa?"

Ryo menyeringai dan berkata, "Kak Yuherni, aku akan makan apa pun pilihanmu."

Yuherni tersenyum, lalu dia bertanya, "Ngomong-ngomong, kamu bukan dari Agape kan?"

Ryo berkata, "Bukan, kampung halamanku ada di sudut gunung, meskipun aku sebutin, Kak Yuherni tidak akan tau."

"Di mana orang tuamu?" Yuherni bertanya.

Ryo sedikit terkejut, tatapannya tiba-tiba menjadi rumit.

Tahun ini, Ryo berusia dua puluh empat tahun, seingatnya, dia sudah tinggal bersama gurunya di pegunungan Bataran.

Gurunya lah yang membesarkan Ryo dan mengajarinya Kung Fu, saat Ryo berusia enam belas tahun, guru mengatur agar dia pergi ke luar negeri untuk melakukan suatu misi, lalu, entah ke mana gurunya pergi, Ryo tidak pernah bisa menghubunginya lagi.

Ryo baru saja bergabung dengan tentara bayaran.

Namun kemampuannya yang luar biasa dan pikirannya yang cerdas membuatnya langsung menonjol, Tapi kemudian, pimpinan tentara bayaran tidak bisa mentolerirnya dan ingin membunuhnya.

Ryo menyadarinya terlebih dahulu dan melarikan diri, dalam kemarahannya, Ryo mendirikan Hunter Wolf sendiri.

Dalam lima tahun, Hunter Wolf sudah menjadi tim kebangsaan kelas satu, Ryo Saeba sang Wolf King bahkan mendominasi dalam segala arah.

Adapun orang tuanya?

Inilah yang paling membingungkan Ryo, dia tidak tahu siapa orang tuanya, dia merasa seperti tidak punya orang tua.

“Aku tidak punya orang tua atau pun kerabat.” Ryo berkata, “Selama yang bisa kuingat, aku dibesarin sama guruku, tapi sekarang guruku juga menghilang, aku tidak tau dia sekarang di mana.”

Yuherni tercengang, dia merasa hidupnya sudah cukup suram, tapi dibandingkan dengan Ryo, seolah itu tidak layak disebutkan, Yuherni merasa bahwa Ryo membuatnya sangat baik.

Mobil sudah dipenuhi dengan aroma tubuh alami Yuherni yang memabukkan.

Yuherni berkata, "Maaf."

Ryo menyeringai dan berkata, "Aku udah terbiasa dengan hal ini sejak lama."

"Terus, apakah kamu punya rencana di masa depan? Misal, mencari seorang gadis untuk memulai sebuah keluarga?" Kata Yuherni.

Ryo terkekeh dan berkata, "Aku cuman orang miskin, aku tidak punya uang, tidak punya mobil dan tidak punya rumah, mana ada yang mau sama aku?"

Yuherni berkata, "Jangan bilang gitu, kamu adalah pemuda yang sangat baik, pasti akan ada gadis baik yang menyukaimu."

Ryo tersenyum nakal, lalu berkata, "Gimana denganmu, Kak Yuherni?"

Yuherni tercengang, wajahnya memerah dan dia hanya berkata, "Kamu adalah adik laki-lakiku, tentu aku suka sama kamu."

Ryo terhibur, berkata dalam hati, “Kak Yuherni, andai kamu tau kalau aku udah lihat tubuh telanjangmu.”

Masalah ini tidak cocok untuk diskusi yang mendalam.

Pada akhirnya, keduanya menemukan restoran acak dan duduk.

Ryo ingin minum wine, membuat Yuherni mabuk, kemudian melihat apakah sesuatu yang luar biasa bisa terjadi setelah itu, tapi, Yuherni langsung menolak dan tidak membiarkan Ryo minum, katanya dia masih harus mengemudi nanti.

Ryo sangat tertekan, dia diam-diam menghela napas, sepertinya dia tidak boleh mengemudi lain kali.

Saat Ryo kecewa, Yuherni tiba-tiba berkata, "Tapi kita bisa beli makan dan minum buat dibawa pulang."

Ryo langsung senang.

Yuherni juga sedang stress, jadi dia ingin minum.

Setelah mereka berdua selesai membeli makanan untuk dibawa pulang, Yuherni membeli sebotol wine dan sekitar sepuluh kaleng bir.

Setengah jam kemudian, mereka tiba di rumah Yuherni.

Rumah sewaan Yuherni tidak besar dan sedikit berantakan.

Selain itu, begitu Ryo masuk, dia melihat pakaian dalam dan bra hitam di tempat tidur, matanya tercengang sejenak, sementara wajah Yuherni terbakar, dia buru-buru mengemasi barang-barang itu dan memasukkannya ke dalam selimut.

"Aku buru-buru pagi ini, tidak sempat beresin." Yuherni menjelaskan dengan malu.

Ryo terkekeh dan berkata, "Tempatku bahkan lebih berantakan."

Kemudian mereka berdua meletakkan makanan dan wine di atas meja dan minum.

Ryo sangat bersemangat di dalam hatinya!

Setiap kali Yuherni berkata ingin minum, Ryo tidak menghentikannya.

Pikirannya penuh dengan pemandangan tubuh indah Yuherni saat mandi, tidak tahu berapa kali Ryo berfantasi tentang melakukan hal yang luar biasa nikmat itu dengan Yuherni, sekarang Yuherni tepat di depannya, bagaimana mungkin dia tidak bersemangat?

Selain itu, Ryo bertanya-tanya apakah Yuherni juga menginginkan itu? Jadi dia sengaja mengatakan ingin minum untuk menciptakan kesempatan bagi mereka berdua?

Membuat dirinya sendiri mabuk untuk memberikan kesempatan bagi orang lain!

Tidak lama kemudian, wajah Yuherni memerah, saat ini, Yuherni terlihat sangat menawan dan imut, seperti gadis kecil.

Mereka berdua minum scangkir demi secangkir, pada akhirnya, Yuherni benar-benar mabuk.

Ryo masih sangat sadar, saat menggendong Yuherni ke tempat tidur, Ryo sangat bersemangat, tapi juga berkonflik di dalam hatinya.

“Sial, apakah aku binatang, atau lebih buruk dari binatang ?” Ryo bergumam.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

76